Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KOSMETOLOGI
SEDIAAN PASTA GIGI

Disusun oleh :

Annisa Aulia Savitri (K100120144)


Febby Lovita Sari (K100120145)
Khoirina Sari Yunensa (K100120148)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

I. PENDAHULUAN
Kosmetika didefinisikan sebagai sesuatu yang untuk digosokkan, dituangkan atau
disemprotkan pada anggota badan manusia dengan maksud untuk membersihkan,
memelihara, merawat serta bisa mengubah penampilan seseorang menjadi lebih
menarik.Kosmetika merupakan salah satu sediaan farmasi yang tidak termasuk dalam
golongan obat.Produk kosmetika tidak hanya untuk perawatan wajah saja tetapi juga
untuk merawat dan memelihara anggota tubuh yang lain seperti gigi,rambut,kulit tangan
dan kaki serta bagian tubuh yang lain.(DepKesRI,1995)
Pasta gigi adalah sediaan dasar berupa masa lembek, umumnya tidak begitu berlemak
bagian terbesar dari padatan, digunakan sebagai atau untuk pembuatan sediaan kosmetika
untuk berbagai maksud, umumnya untuk sediaan pembersih seperti pasta gigi dan sampo
pasta, sediaan masker kecantikan, depilator pasta dan sediaan pelindung seperti sediaan
sumba surya dan tabir surya.
Pada makalah ini kami akan membahas kosmetik untuk kesehatan mulut yaitu pasta
gigi .Zat yang terkandung dalam kosmetik, tidak boleh menggangu kesehatan mulut
secara keseluruhan.Hal ini dikarenakan tingkat kesensitifitasan mulut yang cukup tinggi
terutama pada gigi yang sering terjadi masalah seperti gigi berlubang atau timbulnya plak
pada gigi .Sehingga dalam membuat formulasi untuk sediaan pasta gigi harus
diperhatikan benar sifat fisika kimia masing – masing bahan yang digunakan.

II. RUMUSAN MASALAH


1. Apakah yang dimaksud dengan pasta gigi ?
2. Apakah bahan-bahan penyusun pasta gigi ?
3. Bagaimana cara formulasi pasta gigi ?
4. Apa saja evaluasi sediaan pasta gigi ?

III. PEMBAHASAN
Pasta gigi adalah pasta atau gel pasta gigi yang digunakan dengan sikat gigi
sebagai aksesori untuk membersihkan dan memelihara estetika dan kesehatan
gigi. Pasta gigi yang digunakan untuk mendukung kebersihan mulut berfungsi sebagai
abrasif yang membantu dalam menghilangkan plak gigi dan makanan dari gigi,
membantu dalam menekan halitosis, dan memberikan bahan aktif (paling sering
fluoride) untuk membantu mencegah penyakit gigi dan gusi (Gingivitis). Sebagian
besar pembersihan dicapai oleh tindakan mekanis dari sikat gigi, dan bukan oleh pasta
gigi. Garam dan sodium bikarbonat (baking soda) di antara bahan-bahan yang dapat
menggantikan pasta gigi komersial. Pasta gigi tidak dimaksudkan untuk ditelan
karena mengandung fluorida, tetapi pada umumnya tidak terlalu berbahaya jika tidak
sengaja tertelan dalam jumlah kecil.(Dange, 2014)
  Adapun fungsi dari pasta gigi adalah membersihkan permukaan gigi ketika
digunakan dengan sikat gigi.Selain itu,membersihkan dan menghilangkan noda di sela
gigi,menjaga kesehatan dan menjaga kesehatan gigi.(Balsam.1972:72)
Komposisi atau bahan penyusun dari pasta gigi terdiri dari zat abrasiv,
surfaktan/deterjen, pemanis, pengikat, humektan, pengaroma, dan pengawet. Berikut
sedikit uraian tentang masing-masing bahan penyusun pasta gigi tersebut :
1. Abrasiv
Abrasiv adalah bahan pembersih yang berfungsi:
  Membersihkan kotoran dan sisa noda dari gigi
  Menyilaukan permukaan gigi
Secara normal abrasiv ini putih tetapi banyak warna yang dapat diterima
penampilannya untuk hasil akhir produk yang dapat digunakan.Abrasiv harus
bercampur dengan bahan-bahan yang tertinggal dalam formula dan memiliki ukuran
partikel yang membentuk debu jika digunakan sebagai serbuk,namun cukup kecil
sehingga tidak terasa berbutir di mulut.Abrasiv harus bebas dari ”tanah” dan
seharusnya tidak toksik.Abrasiv digunakan dalam pembersih gigi harus dipilih
sehingga menghasilkan efek pembersihan yang maksimum dengan abrasiv yang
minimal.(Jellinect.1970:44)
Endapan kapur(CaCO3) adalah abrasiv yang paling umum digunakan.Ini terdapat
dalam tingkat yang berbeda yang bervariasi dalam berat jenisnya(ukuran partikel)
dalam struktur kristal.Tingtur yang paling rendah biasanya dicampurkan dalam
pasta gigi,karena pasta didasarkan pada endapan kapur initidak keras sedangkan
serbuk gigi digunakan tingkatan lebih tinggi sehingga tidak mudah membubuk.
Seperti dinyatakan oleh Wright dan Fenske,endapan kalsium karbonat digunakan
50% dalam pasta gigi diterima dalam Acephil Dentil Remedia(1935).
(Balsam.1972:77)
2.  Surfaktan /deterjen
Pengujian dari tiga belas pasta gigi yang dipasarkan pada tahun
1930,menyatakan bahwa kira-kira setengah dari pasta gigi adalah tipe pembusa
dan bahwa pembusaan dihasilkan dengan adanya sabun.Pembuatan dari
pembersih gigi yang mengandung sabun,konsumen lebih memilih yang berbusa
daripada yang tidak berbusa.
Kebanyakan bahan pembersih produk pasta gigi diperoleh dengan
sabun karena diputuskan efek sampingnya oleh pengaroma.Bahkan,Na.Lauril
sulfat murni digunakan pada tingkat yang sangat baik dengan perkembangan
deterjen sintetik lainnya.Deterjen sintetik ini memiliki kemampuan pembusaan
yang  lebih besar daripada sabun dan juga dapat digunakan dalam jumlah kecil
sebagai pengaroma.
Surfaktan bertindak sebagai bahan pendispersi untuk bahan
pengkilau dan mendukung aksi pembersihan dalam sediaan.(Jellinect.1970:57)
3.      Pemanis
Dalam aturan umum,Na.sakarin digunakan untik memaniskan pasta
gigi,walaupun dalam beberapa hal glukosa jarang digunakan.Ada dua alasan
utama sakarin lebih dipilih daripada gula adalah karena sedikit sakarin dapat
digunakan daripada gula untuk memaniskan jumlah yang sama daripada
pasta,dan juga gula cenderung mengkristal pada mulut tube,dan kadang
memberikan produk yang penampilannya tidak diinginkan. Pemanis yang
umum digunakan adalah sakarin yang secara umum ada dalam jumlah 0,05-
0,25% dari pasta gigi.(Balsam.1972:107).
4.      Pengikat
Campuran yang sederhana dari fase padat dan cair dalam pasta gigi
tidak cukup untuk mencegah pemisahan dari fase cairan.Khususnya selama
penyimpanan,untuk mencegah ini pengikat ditambahkan.Pada dasarnya semua
pengikat adalah koloid hidrofilik yang ada untuk melarutkan tetapi benar-
benar terdispersi,mengembang atau menyerap air untuk membentuk fase cair
yang kental dengan bertindak sebagai koloid pelindung dan dengan
meningkatkan konsentrasi campuran fase padat dan fase cair dari pasta
gigi.Pati adalah satu dari pengikat pertama digunakan.Gum arab,gutti,gum
kurasa,dan tragakan adalah pengikat dan pengawet dari awal abad ke-20.
Pemilihan pengikat tergantung dari komposisi pasta gigi.Pasta gigi dibuat
dengan memilih pengikat yang lebih cepat didispersikan dalam mulut selama
penyikatan.
Na.CMC digunakan sebagai pengikat 1-6% dalam larutan atau padatan sesuai
kebutuhan.PH 6,5-8,5(USP),6-8(BP).(Balsam.1972:108).

5.      Humektan
Dalam penyiapan pasta gigi,Abrasiv dicampur dengan fase air yang
termasuk humektan.Fungsi penting dari humektan adalah mempertahankan
saat pasta dipaparkan oleh udara kemudian mencegah pasta dari
kekerasan.Gliserol,sorbitan,dan propilenglikol adalah humektan yang paling
umum digunakan dalam pasta gigi.Gliserol dan sorbitol mempunyai rasa yang
manis.Propilenglikol memiliki rasa yang agak pahit.
Kebanyakan orang menggunakan gliserin sebagai humektan,karena
hasil akhir pasta yang memiliki permukaan halus yang baik.Ini tidak selalu
berguna dari pandangan ekonomis.Untuk alasan ini,banyak pabrik yang
menggunakan larutan sorbitol komersial dalam beberapa jumlah yang
dibutuhkan untuk menjamin permukaan halus daripada pasta akhir dan juga
memberikan sifat humektan yang diinginkan senyawa lain,seperti
propilenglikol digunakan untuk menggantikan semua bagian dari 
gliserin.Na.silikat juga sering ditambahkan sebagai inhibitor korosi untuk
pasta alkali dalam tube aluminium.Korosi adalah keadaan dimana pasta
mengandung jumlah elektrolit atau kloroform yang dapat terhidrolisa.Tingkat
relatif tinggi dari gliserin dalam fase air dikatakan sekitar 80% dan
mengurangi bahaya dari jenis korosi ini.(J,F Walkinson.1962:68).

6.      Pengaroma
“Rasa” barangkali adalah faktor tunggal yang paling penting dalam
pemilihan pembersih gigi.Pemilihan bahan pengaroma kemudian merupakan
suatu hal yang paling penting dan merupakan satu langkah standarisasi akhir.
Spearmint,peppermint,dan pengaroma cinnamomummint dari pembersih gigi
mempunyai kepopuleran yang dicapai.Bahan dasar pengaroma tidak
digunakan sendiri dalam beberapa pemberian jenis pengaroma tetapi dicampur
dengan minyak esensial lainnya untuk memodifikasi pengaroma dan
menghasilkan aroma yang jelas. Di antara minyak esensial yang telah
digunakan dalam pasta gigi dan pengaroma serbuk gigi untuk memodifikasi
pengaroma utama adalah minyak anise, clover, karawey, ketumbar, pinente,
eukaliptus, pala, dan timus. Minyak jeruk, eugenol, eukaliptol, anethole, irone,
orris, dan menthol juga telah digunakan. Secara umum 0,5-20% pengaroma
digunakan.(Balsam.1972:120)
Untuk menarik perhatian anak-anak,biasanya diberi aroma buah-
buahan pada pasta gigi khusus untuk anak-anak.
7.      Pengawet
Larutan humektan harus mengandung pengawet yang ditambahkan
khususnya jika disimpan dalam periode waktu yang lama untuk digunakan
dalam pembuatan pasta gigi.Asam benzoat dan asam ester p-hidroksibenzoat
telah direkomendasikan untuk penggunaan ini.Na.CMC dapat didispersikan
dengan cepat dalam air untuk membentuk koloidal dan larutan yang tinggi
kekentalannya.(Balsam.1972:122)
Berikut contoh formula pasta gigi beserta fungsi masing-masing bahan (Lucida, et al,
2010) :

Ingredient (%) Formula Phase (Fungsi)


Glycerin 23 Humectant
Sodium Carboxy methil 0,5 Gelling agent
Cellulosa (NaCMC)
Aqua Destilata 20,2 Solvent
Sodium Metabisulphite 1 Antioksidan
Sodium Saccharine 0,5 Pemanis
Nipagin 0,18 Preservativ
Calcium Carbonate 37 Bahan abrasive (pembersih)
Collioidal Silica Dioxide 3,5 Gelling agent
Glyserine 5 Humectant
Sodium Lauryl Sulphate 2 Surfactant
Menthol 0,3 Corrigen

Evaluasi sediaan sangat penting dilakukan untuk mengetahui kelayakan suatu sediaan
tersebut layak di konsumsi atau tidak . pada pasta gigi, terdapat beberapa uji untuk
mengevaluasi sediaan tersebut memenuhi standar persyaratan atau tidak. Standar ini
mengatur persyaratan & metode sampling & tes untuk pasta gigi. Sesuai pedoman pasta gigi
harus baik tipe I (Non-fluorinated) atau tipe II (terflorinasi).

Komposisi
Pasta gigi tidak memuat mono atau disakarida untuk misalnya sukrosa atau lainnya mudah
difermentasi karbohidrat. 
Kehomogenan
Pasta akan mengusir dari tabung dilipat atau wadah lain yang cocok di mana ia dikemas pada
27 ± 20C dalam bentuk massa homogen dengan penerapan gaya normal & tanpa
menggunakan kekuatan yang berlebihan yang bisa menyebabkan kerusakan pada tabung atau
wadah. Harus dimungkinkan untuk mengusir sebagian besar isi dari kontainer (tube) mulai
dari halangan & kemudian tabung bergulir secara bertahap.
Stabilitas
Pasta gigi tidak akan memisah, Fermentasi atau fisik memburuk selama kondisi normal
penyimpanan & penggunaan. Ketika dipanaskan sampai suhu 45 ± 2 0C untuk jangka waktu
28 hari pasta gigi akan tidak mengalami pemisahan fase, penyerangan dengan gas beracun,
0
fermentasi atau estetis memburuk. Ketika didinginkan sampai suhu 5 C selama 1 jam
setelah mengambil & menekan tabung, pasta harus membentuk extrudable tabung.
Tabung inertness
Pasta gigi dikemas dalam tabung dilipat atau wadah lain yang sesuai tidak akan menimbulkan
korosi atau memburuk atau menyebabkan kontaminasi dalam pasta gigi selama kondisi
0
normal penyimpanan & penggunaan. Ketika dipanaskan dengan suhu 45 ± 2 C selama 10
hari, pasta harus diperiksa secara visual dengan ekstrusi bagian dari isi. Permukaan internal
tabung harus diperiksa setelah menggorok (dipotong), di buka & menghapus isi terbuka,
seharusnya tidak ada tanda-tanda korosi, serangan kimia atau kerusakan lainnya.
Pasta gigi juga harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

Penentuan partikel abrasif yang tajam & tepi


Membuang pasta dengan panjang 15-20 cm, masing-masing dari setidaknya 10 lipatan tabung
pada kertas mentega, menguji sisipkan dengan menekan sepanjang seluruh panjang dengan
jari untuk kehadiran keras & tajam tepi kasar partikel. Dalam semua kasus, bahan harus bebas
dari partikel tersebut.
Penentuan spreadbility
Berat sekitar 1 gram pasta gigi di tengah piring kaca (10 hingga 10 cm) & ditempatkan piring
kaca lain dengan hati-hati ditambahkan 2 kg berat di tengah piring (menghindari sliding
piring). Ukur diameter pasta dalam cm setelah 3 menit. Ulangi percobaan tiga kali & dilihat
rata-ratanya.
Penentuan kehalusan
Tempatkan sekitar 10 gram pasta gigi, dengan berat akurat, dalam gelas 100 ml. Tambahkan
50 ml air & memungkinkan untuk berdiri selama 30 menit dengan sesekali diaduk sampai
pasta gigi benar-benar terpisah. Transfer ke 150 μ saringan IS & dicuci dengan aliran air
keran secara perlahan. Biarkan air dikeringkan dari saringan & kemudian keringkan saringan
yang mengandung residu dalam oven, jika ada residu pada saringan dengan hati-hati di
transfer ke kaca tara & kering untuk massa konstan dalam oven pada 105 ± 2 0 C.
Penentuan pH
Ambil 10 gram pasta gigi di 150 ml gelas. Tambahkan 10 ml air yang baru direbus &
0
didinginkan air (di 27 C). Aduk rata untuk membuat suspensi menyeluruh. Tentukan pH
suspensi dalam waktu 5 menit dengan menggunakan pH meter.
Penentuan timbal
Warna yang dihasilkan dengan larutan hidrogen sulfida dicocokkan dengan standar yang di
peroleh.
Penentuan arsenik
Arsenik terdapat dalam larutan bahan direduki menjadi arsine, yang dibuat untuk bereaksi
dengan merkuri kertas bromida. Noda yang dihasilkan dibandingkan dengan noda standar.
Kemampuan busa
Suspensi bahan dalam air diambil dalam silinder lulus & diberikan 12 getaran di bawah
kondisi yang ditentukan. Volume berbusa diamati setelah mengamati silinder selama 5 menit.
Prosedur: berat sekitar 5 gram pasta gigi, dalam gelas kaca 100ml. Tambahkan 10 ml air
untuk menutupi gelas dengan kaca arloji & dimungkinkan untuk berdiri selama 30
menit. Prosedur ini dilakukan untuk memisahkan pasta gigi. Pastikan deterjen sudah benar-
benar larut, jika perlu dilakukan pemanasan berair suspensi. Aduk isi gelas kimia dengan
batang kaca & mentransfer bubur ke lulus silinder 250ml, memastikan bahwa tidak ada busa
(lebih dari 2 ml) diproduksi & tidak ada benjolan pasta masuk ke dalam silinder. Ulangi
transfer residu yang tersisa di gelas dengan porsi lebih lanjut 5- 6 ml air memastikan bahwa
semua materi di gelas tersebut dipindahkan ke silinder. Sesuaikan konten dalam silinder
0
untuk 50ml dengan menambahkan air secukupnya & membawa isi silinder untuk 30 C.
Aduk isi silinder dengan batang kaca atau termometer untuk memastikan suspensi seragam
segera setelah suhu isi silinder mencapai 30 0 C. Setelah penggojokan dimungkinkan silinder
untuk berdiri diam selama 5 menit & dibaca volume busa + air.
Penentuan ion fluoride
Prinsip: sodium fluoride monoflurophosphate atau ion yang diekstraksi dengan air dari pasta
gigi & ekstrak menyatu dengan Na2CO3 mengubahnya menjadi NaF & kemudian ditentukan
secara potensiometri dengan bantuan fluoride ion elektroda sensitif.
Kemurnian Mikroba
Total bakteri aerob: - tes terdiri dari merencanakan pengenceran dikenal sampel pada kedelai
(Kasein dicerna, media agar, dan setiap lain yang cocok untuk pertumbuhan bakteri aerob)
inkubasi mereka untuk periode tertentu untuk memungkinkan pengembangan koloni visual
untuk menghitung.
ii.)Untuk salmonella & E.coli: - tes terdiri dari pengayaan bakteri di atas formulir sederhana
dalam cocok media kultur & kemudian budaya media selektif & inkubasi
Rak-hidup
Ini harus dinyatakan oleh pembuatan hingga produk yang dapat digunakan harus disebutkan
dalam tabung & karton
Pembungkus & Pemasaran
Pasta gigi akan dikemas dalam tabung lipatan atau dalam wadah lain yang cocok seperti ikat
pinggang. Ketika dikemas dalam tabung, tabung harus benar berkerut & harus memiliki bukti
tidak mengalami kebocoran. (Dange, 2014)

KESIMPULAN
  Dari pembahasan yang telah dipaparkan dalam karya tulis ini,dapat disimpulkan :
1.  Pasta gigi adalah sediaan salep yang kental,tebal, tidak meleleh pada suhu tubuh
terdiri dari bahan padat dengan adhesi atau sejumlah partikel padat untuk
mengentalkan sediaan tersebut.
2. Komposisi dari pasta gigi adalah abrasiv(pembersih), pembusa(deterjen),
humektan(menjaga kelembaban pasta), pemanis, pengikat, pengaroma dan
pengawet
3. Uji evaluasi untuk pasta gigi adalah ,,,,,,,,
DAFTAR PUSTAKA
Balsam, Edward Sarangin.1972.Cosmetic Sciens and Technologhy. New
York.USA

Jellinect,JS.1970.Formulation and Function of Cosmetics. New York : Wiley


Interscience.
J,F.Walkinson.B.A.,Bsc.F.R.I.1962.Modern Cosmeticology. New York.
Henny Lucida, et al, 2010, Formulation of anti-plaque toothpaste from gambir extract and its
Antimicrobial activity, Jurnal Vol Farmasi Indonesia. 5 No 2 Juli 2010: 70 -77

Anda mungkin juga menyukai