Jadi ekosistem
merupakan tempat terjadinya suatu hubungan timbal balik antara factor biotik dan abitok. Semua
ekosistem baik ekosistem daratan (terestrial) maupun ekosistem perairan (akuatik) tersusun atas
kompenen abiotik (seperti suhu, air, oksigen, salinitas, sinar matahari, dan tanah) dan biotik (yang
terdiri atas semua makhluk hidup (organisme) atau jika dilihat dari struktur trofiknya dan terdiri atas
beberapa strata atau tingkatan, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.). antar komponen
ekosistem ini akan membentuk suatu interaksi. Jenis Interaksi dalam Ekosistem dapat berupa
Interaksi Antar Komponen Abiotik, Interaksi Antar Komponen Biotik, Interaksi Antara Komponen
Abiotik dengan Biotik. Sedangkan pola interaksi dalam ekosistem ini seperti kompetisi, Predasi,
Simbiosis.
Dengan adanya kebakaran hutan ini tentu akan mempengaruhi komponen penyusun ekosistem baik
dari segi biotik maupun abiotiknya yang menyebabkan ketidak stabilan dalam berinteraksi atau
berhubungan. Jadi keberadaan variable ini sama2 berpengaruh. Untuk tingkat organisme kehidupan
juga berpengaruh dari hilangnya suatu organisme, populasi, komunitas yang seharusnya mereka
dapat melakukan interaksi seperti melakukan kompetisi untuk mendapatkan makanan, persaingan
mendapatkan daerah/ wilayah kekuasaan (dominasi), berebut wilayah mencari makan (feeding
ground), berebut tempat tinggal (sarang), dan berebut pasangan. Nah factor yang mempengaruhi
bisa dari eksternal seperti akibat ulah manusia maupun internal seperti pengaruh iklim yaitu
kemarau yang berkepajangan. Nah solusi nya cukup banyak ya bisa menerapkan undang-undang
yang lebih tegas untuk pelaku perusak hutan yang memicu terjadinya kebakaran, penertiban, dan
penanaman hutan kembali.
Pertanyaan pelacak