Anda di halaman 1dari 6

UJIAN AKHIR SEMESTER

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH “IBNU SINA”


KEPANJEN KABUPATEN MALANG

Nama Mahasiswa : Ahmad Asrori


Mata Kuliah : Bimbingan dan Konseling
Semester : IV PBA
Dosen : Dr. Noer Rohmah, M. PdI

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !


1. Ada tiga orientasi dalam bimbingan dan konseling (yaitu orientasi perseorangan,
perkembangan, permasalahan). Jelaskan masing-masing dan bagaimana keterkaitan
ketiganya!
2. Bagaimana pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah ! dan bagaimana pula
pelayanan bimbingan dan konseling di luar sekolah( konselor multidimensional) !
3. Mengapa kita perlu mengendalikan diri ?, Apa tujuannya ? Dan bagimana strategi
yang tepat agar kita bisa mengendalikan diri !
4. Anda adalah seorang guru SLTA, di sekolah Anda tidak ada seorang konselor.
Bagaimana sikap ada/ apa yang lakukan jika:
a. Beberapa siswa anda berkelahi dengan beberapa anak di sekolah lain hingga
menghebohkan masyarakat sekitar termasuk orang tua, dan perkelahian itu terjadi
pada jam-jam sekolah dengan masih berseragam.
b. Ada orang tua yang tidak mau menerima laporan dari sekolah tentang kasus
anaknya yang sering bolos sekolah.
JAWABAN
1. Adapun penjelasanya sebagai berikut :
 Orientasi perorangan maksudnya adalah guru pembimbing dalam kegiatan
bimbingan dan konseling selalu menitikberatkan pandangannya pada siswa
secara individual. Satu persatu siswa yang menjadi tanggung jawab guru
pembimbing perlu mendapat perhatian, dikenali secara perorangan dan
didekati serta dilayani secara perorangan. Guru pembimbinglah orang atau
pendidik disekolah yang paling mengetahui siapa, bagaimana, mengapa siswa
asuhnya secara perorangan guru pembimbinglah yang paling dekat dan paling
peduli kepada siswa asuhnya.
 Merupakan suatu kewajiban bagi guru pembimbing di sekolah untuk
mendorong, meransang dan meningkatkan perkembangan siswa, meransang
dan hendaknya peduli terhadap perkembangan siswa yang optimal secara
peroranganlah yang menjadi tujuan upaya guru pembimbing untuk semua
siswa asuhnya.
 Orientasi masalah secara langsung bersangkut paut dengan fungsi pencegahan
dan fungsi pengentasan. Sehubungan dengan kegiatan bimbingan dan
konseling di sekolah maka guru pembimbing sebagai orang yang bertanggung
jawab dalam perkembangan siswa memperhatikan permasalahan siswa
asuhnya secara perorangan terutama yang sedang dialami siswa. Jika siswa
bermasalah, guru pembimbing bertanggung jawab membantu pengentasannya.
Jika ia tidak bermasalah, guru pembimbing tetap waspada melakukan berbagai
upaya pencegahan agar siswa tersebut tidak mengalami masalah. Guru
pembimbing teramat peduli terhadap permasahan seluruh siswa asuhnya
secara perorangan. Semua masalah yang di alami oleh siswa secara
peroramgan tertangani secara baik oleh guru pembimbing. Guru
pembimbingan adalah “sang pembebas” bagi setiap siswa asuhnya : orang
yang paling terpercaya dan yang paling diharapkan untuk memberikan
“pencerahan” manakala siswa mengalami keadaan suram. Gurupembimbing
adalah tumpuan harapan, mana kala siswa menalami kebuntuan, kegoncangan
atauppun keputusasaan.
2. Berikut penjelasanya :
a. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah
 Bidang kurukulum dan pengajaran meliputi semua bentuk pengembangan
kurikulum dan pelaksanaan pengajaran, yaitu penyampaian dan
pengembangan pengetahuan,ketrampilan ,sikap dan kemampuan
berkomunikasi peserta didik.
 Bidang administrasi atau kepemimpinan yaitu, yang meliputi berbagai fungsi
berkenaan dengan tanggung jawab dan pengambilan kebijakasanaan, serta
bentuk-bentuk kegiatan pengolahan dan administrasi seolah seperti
perencanaan, pembiayaan pengadaan dan pengembangan staf, prasarana dan
sarana fisik dan pengawasan.
 Bidang yang meliputi berbagai fungsi dan kegiatan yang mengacu
padapelayanan kesiswaan secara individual agar masing-masing peserta didik
itu dapat berkembang sesuai dengan bakat, potensi dan minat-minatnya, serta
tahap-tahap perkembangannya. Bidang ini dikenal sebagai bidang pelayanan
Bimbingan Konseling
b. Pelayanan Bimbingan Konseling di Luar Sekolah
 Bimbingan Konseling Keluarga. Palmo, Lowry, Weldon dan Scioscia
(1984) mengidentifikasi perubahan-perubahan yang terjadi secara
signifikan mempengaruhi struktur dan kondisi keluarga, yaitu
meningkatnya perceraian, kedua orang tua bekerja, pengangkatan anak,
emansipasi pria-wanita dan kebebasan hubungan seksual. Selain itu
meningkatnya kesadaran tentang anak-anak cacat, keadan depresi dan
bunuh diri, kesulitan mencari pekerjaan dan ketidak mampuan ekonomi
menambah unsur-unsur yang mempengaruhi kehidupan keluarga. Unsur-
unsur yang tidak menguntungkan itu secara langsung ataupun tidak
langsung membawa pengaruh kepada anggota keluarga. Permasalahan
yang yang ditimbulkan oleh pengaruh yang tidak menguntungkan itu
mengundang berperannya bimbingan dan konseling didalam keluarga.
Segenap fungsi, jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling
pada dasarnya dapat diterapkan dengan memperhatikan kesesuannya
dengan masing-masing karakteristik anggota keluarga yang memerlukan
pelayanan itu.
 Bimbingan dan Konseling Dalam lingkungan yang lebih luas.
Permasalahan yang dialami oleh warga masyarakat tidak hanya terjadi
dilingkungan sekolah dan keluarga saja melainkan yang diluar
keduanya. Warga masyarakat dilingkungan perusahaan industri, kantor-
kantor (baik pemerintah maupun swasta) dan lembaga-lembaga kerja
lainnya, organisasi kemasyarakatan lainnya bahkan dilembaga
pemasyarakatan ,rumah jompo, rumah yatim piatu atau panti asuhan,
rumah sakit dan lain sebagainya, seluruhnya tidak terhindar dari
kemungkinan menghadapi masalah. Oleh karena itu disana diperlukan
jasa Bimbingan konseling.

3. Kita hendaknya mampu mengendalikan hati kita, sebab hati sangat berkuasa atas
wawasan, fikiran dan tindakan seseorang sebagai contoh ketika kemarahan
memuncak, suasana hati seringkali berdetak tak terkendali tekanan yang kian
menumpuk terus membengkak hingga mencapai titik batas dan terus menumpuk,
mendekati titik kritis yang tak tertahankan. Akibatnya persoalah kecil yang biasanya
tidak menimbulkan masalah apa-apa akan berubah menjadi persoalan serius yang
sangat mengesalkan hati dan membuat kita resah atau gusar. Puasa adalah melatih diri
untuk mengendalikan diri kita.Islam menyuruh kita untuk mengendalikan diri dalam
menghadapi ujian dan cobaan. Sebab dengan ujian dan cobaan menyebabkan manusia
dengan mudah tergelincir. Banyak orang mengaku muslim dan beriman, setelah diuji
iman dan agamanya oleh Allah dengan berbagai cobaan, ternyata ia lemah dan
terjerumus dalam lembah kesesatan.
Tujuan utama mengendalikan diri adalah memperoleh keberhasilan dan kebahagiaan.
Dilihat dari sudut agama, tujuan pengendalian diri adalah menahan diri dalam arti
yang luas. Menahan diri dari belenggu nafsu duniawi yang berlebihan dan tidak
terkendali atau nafsuh bathiniah yang tidak seimbang kesemuanya itu apabila tidak
diletakan pada yang benar akan menyebabkan suatu ketidakseimbangan hidup yang
berakhir pada kegagalan. Dorongan nafsu pisik atau batin secara berlebihan akan
menghasilkan sebuah rantai belenggu yang akan menutup asset yang paling berharga
dari diri manusia yaitu “God Spot”. God Spot adalah kejernihan hati dan pikiran yang
merupakan sumber-sumber suara hati yang selalu memberikan bimbingan maha
penting untuk keberhasilan, kemajuan, dan kebahagiaan manusia.
Strategi pengendalian diri amtara lain :
 ingin terus kepadaAllah yang senantiasa mengatur diri kita.
 berfikir terlebuh dahulu dengan menggunakan akal yang jernih keuntungan dan
kerugian bagi diri kita sebelum melakukan sesuatu
 bertanya pada hati nurani kita yang paling dalam kebaikan dan keburukan yang
akan di timbulkan dari perbuatan kita.
 Bersabar apabila kita terkena musibah
 Kita bersabar dalam mengerjakan sesuatu yang di perintahkan Allah
 Kita bersabar dalam menghindari sesuatu yang dilarang Allah
 Kita bersyukur apabila mendapat nikmat
 kita empati pada orang lain.

4. Sikap yang harus saya lakukan adalah sebagai berikut :


a. Bimbingan dan konseling yang merupakan wadah pemberian bantuan kepada
invidu atau kelompok agar individu atau kelompok dapat mengatasi
permasalahanya sendiri maka perlu memberikan layanan bimbingan dan
konseling dengan sebaik mungkin. Hal yang dilakukan untuk mengatasi tawuran
pelajar yaitu :
 Memberikan pendidikan moral untuk para pelajar
 Menghadirkan seorang figur yang baik untuk dicontoh oleh para
pelajar. Seperti hadirnya seorang guru, orangtua, dan teman sebaya
yang dapat mengarahkan para pelajar untuk selalu bersikap baik
 Memberikan perhatian yang lebih untuk para remaja yang sejatinya
sedang mencari jati diri
 Memfasilitasi para pelajar untuk baik dilingkungan rumah atau
dilingkungan sekolah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat diwaktu luangnya. Contohnya : membentuk ikatan remaja
masjid atau karangtaruna dan membuat acara-acara yang bermanfaat,
mewajibkan setiap siswa mengikuti organisasi atau ekstrakulikuler
disekolahnya.
b. laporan guru harus dilaporkan apa adanya dan untuk melengkapi data itu falid
dan buat orang tua percaya bahwa anaknya sering bolos sekolah.
Dokumentasikan tanpa sepengetahuan anak itu, difoto atau dengan direkam
ketika wawancara dengan anak itu. Ketika anak itu dipanggil ke kantor
dipersuasi dia, kenapa bolos sekolah, pastinya dia menjawab pertanyaan dari
kita. Nah rekaman rekaman siswa ini data yang tidak terbantahkan lagi.
Sehingga orang tua percaya kalau dirumah anak ini diam, rajin tapi disekolah
nakal sering bolos. Nanti bisa menjadi forum komunikasi antara guru dan
orang tua. Kalau dirumah rajin tapi disekolah berulah karena takut sama orang
tua. Orang tua yang otoriter anak dipaksa belajar, disiplin, kalau tidak mau
dihukum. Hukuman-hukuman dalam keluarga itu buat anak tidak bebas, dia
taat karena takut. Ketakutan anak itu akan menumpuk akhirnya diluar nakal
sering bolos sekolah. Kemudian data itu harus digali terus penyebabnya.
Sehingga bisa tau orang tua memperbaiki pola asuh anak yang benar.

Anda mungkin juga menyukai