Anda di halaman 1dari 8

Policy Brief

Penyusun:
Tim Otonomi Daerah P2P LIPI

Pusat Penelitian Politik


Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI)
Jakarta, 2020
Policy Brief

Penguatan Relasi Pusat dan Daerah


dalam Mengatasi Covid-19

Penyusun:
Tim Otonomi Daerah P2P LIPI

Tim Peneliti:
Nyimas Latifah Letty Aziz
R. Siti Zuhro
Heru Cahyono
Yusuf Maulana
Dini Rahmiati

Editor:
Nyimas Latifah Letty Aziz
R. Siti Zuhro

Pusat Penelitian Politik (P2P)


Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Jakarta, 2020
Policy Brief

Penguatan Relasi Pusat dan Daerah


dalam Mengatasi Covid-19

Penyusun:
Tim Otonomi Daerah P2P LIPI

Tim Peneliti:
Nyimas Latifah Letty Aziz
R. Siti Zuhro
Heru Cahyono
Yusuf Maulana
Dini Rahmiati

Editor:
Nyimas Latifah Letty Aziz
R. Siti Zuhro

ISBN: 978-602-5991-50-9
Desain Cover dan Isi: Anggih Tangkas Wibowo
iv + 4 hlm; 21 x 29,7 cm | Cetakan I, 2020
© Pusat Penelitian Politik - LIPI, 2020

Diterbitkan oleh:
Pusat Penelitian Politik, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P - LIPI)
Gedung Widya Graha LIPI, Lt. XI dan III
Jl. Jend. Gatot Subroto KAV-10, Jakarta 12710 - INDONESIA
Tlp./fax : 021 - 520 7118 | Website: www.politik.lipi.go.id
Twitter: @PolitikLIPI
Policy Brief
PENGUATAN RELASI PUSAT DAN DAERAH
DALAM MENGATASI COVID-19

P
olicy brief
“R
ini merupakan
espons pemerintah
rumusan hasil webinar yang
telah dilaksanakan pada hari
pusat dan daerah dalam
Rabu, 22 April 2020 yang dilaksanakan mengatasi penyebaran Covid-19
secara online melalui aplikasi zoom dan tidak seragam. Terkesan adanya
disiarkan secara live melalui youtube. tarik menarik kewenangan
Tema dari webinar tersebut adalah “Relasi antara pusat dan daerah.”
Pusat dan Daerah dalam Mengatasi
Covid-19”. Hasil diskusi yang telah Kemenpan-RB, Kemenag,
dilakukan menghasilkan beberapa hal Kemendikbud, Kemenkeu,
berikut: Kemperin, Kemendag, BUMN,
Kominfo, TNI, dan Polri),
antarjenjang pemerintahan baik
A. TARIK MENARIK pemerintah pusat dan pemerintah
KEWENANGAN PUSAT DAN daerah (provinsi/kabupaten/
DAERAH kota) dan antarpemerintah daerah
Pandemi Coronavirus Disease 2019 (provinsi, kabupaten, dan kota)
atau Covid-19 telah menyebarluas di masih kurang kelihatan. Termasuk
berbagai belahan dunia bahkan sampai di dalamnya menyangkut persoalan
ke Indonesia. Respons pemerintah pusat regulasi yang dikeluarkan oleh
dan daerah dalam mengatasi penyebaran pemerintah dan belum direspons
Covid-19 tidak seragam. Terkesan adanya secara nasional.
tarik menarik kewenangan antara pusat 2. Lemahnya penegakan hukum
dan daerah. Pemerintah pusat sebagai yang mendorong kecenderungan
pemegang kendali utama untuk membuat terjadinya penyimpangan-
norma, standar, prosedur, dan kriteria penyimpangan. Misalnya, Perppu
(NSPK). Pemerintah daerah merupakan No. 1/2020 tentang Kebijakan
subsistem dari pemerintahan nasional. Keuangan Negara dan Stabilitas
Permasalahan yang muncul kemudian Sistem Keuangan Untuk
dalam mengatasi Covid-19 ialah: Penanganan Pandemi Covid-19
memberikan hak imunitas hukum
1. Koordinasi, pembinaan dan
kepada pejabat Negara dalam
pengawasan (korbinwas)
pengelolaan dana Covid-19.
antarkelembagaan (Kemenkes,
BNPB, Kemendagri, Kemenlu, 3. Belum terlihat adanya manajemen
Kemenhub, Kemendesa, krisis pelayanan publik secara

Policy Brief - Penguatan Relasi Pusat dan Daerah dalam Mengatasi Covid-19 1
“P erlu ada kolaborasi antara B. PENGUATAN RELASI
pemerintah pusat dan PUSAT DAN DAERAH DALAM
daerah, dalam hal ini dipimpin MENGATASI COVID-19
oleh Presiden. Presiden sebagai Pemerintah pusat merupakan pemegang
Top the Champion, dibantu oleh kendali dan manajemen penanggulangan
Menteri Koordinator sebagai ketua bencana/wabah nasional. Tetapi tugas
harian dan dibantu oleh tiga ini tidak bisa dikerjakan sendiri oleh
gugus tugas yang dipimpin Menteri pemerintah pusat dan perlu melibatkan
Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, pemerintah daerah. Perlu ada kolaborasi
dan Kepala BNPB.” antara pemerintah pusat dan daerah,
dalam hal ini dipimpin oleh Presiden.
terpadu antara pemerintah Presiden sebagai Top the Champion,
pusat dan daerah. Termasuk dibantu oleh Menteri Koordinator
permasalahan basis data jumlah sebagai ketua harian dan dibantu oleh
pasien Covid-19 dan bantuan tiga gugus tugas yang dipimpin Menteri
sosial. Penanganan Covid-19 Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, dan
sebagaimana yang diatur di dalam Kepala BNPB. Gubernur sebagai wakil
Keppres No 7/2020, Keppres No pemerintah pusat, Bupati/Walikota dan
9/2020, dan UU No 24/2007 instansi vertikal, dan Forum Koordinasi
hanya mengatur tugas gugus tugas Pimpinan Daerah (Forkopimda)
dalam penanganan Covid-19 melaksanakan tugas pembantuan dibantu
tanpa disertai kewenangan perangkat daerah dan dilaksanakan sesuai
membuat keputusan dan tindakan kondisi daerah. Masing-masing bertugas
administrasi sehingga tidak cukup sesuai dengan Keppres No. 9 Tahun
menjangkau tugas-tugas yang 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan
dibebankan. Penanganan Covid-19.
4. Belum optimalnya penggunaan Pembagian kewenangan penyelenggaraan
anggaran bersama dan transparansi urusan pemerintahan bidang penanganan
penggunaan dana dalam Covid-19 merujuk pada UU No. 23 Tahun
mengatasi Covid-19. Misalnya 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan
bansos dari APBN, APBD, dan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
APBDesa yang tumpang tindih Pemerintah Pusat berkewajiban untuk:
karena ketidakvalidan data yang
ada sehingga tidak tepat sasaran. 1. Membuat regulasi, pedoman dan
juklak.
5. Belum banyaknya pelibatan tokoh
nasional, agama, adat, masyarakat 2. Melakukan pengorganisasian.
setempat yang aktif dalam 3. Menyediakan kebutuhan dasar
melakukan edukasi publik untuk korban terdampak Covid-19 di
mengatasi Covid-19. Indonesia.
4. Melakukan korbinwas.

2 Policy Brief - Penguatan Relasi Pusat dan Daerah dalam Mengatasi Covid-19
“M
Pemerintah Provinsi berkewajiban untuk: emperkuat sinergi,
koordinasi, dan
1. Memberikan dukungan
penyediaan kebutuhan dasar
komunikasi di bawah koordinasi
korban terdampak Covid-19 di gugus tugas Covid-19 di BNPB.

”P
provinsi.
emerintah daerah
2. Gubernur menjadi ketua satuan berkoordinasi dengan
tugas (satgas) percepatan. Kementerian Kesehatan.
3. Melakukan korbinwas.
4. Melakukan sosialisasi dan b. Pemerintah daerah
berkoordinasi dengan
mengedukasi masyarakatnya
Kementerian Kesehatan.
dengan mematuhi garis kebijakan
Pemerintah Pusat. 2. Perbaikan regulasi dan kebijakan:
Pemerintah Kabupaten/Kota a. Koordinasi antara pusat
berkewajiban untuk: dan daerah terkait regulasi
dan tata cara penanganan
1. Memberikan dukungan pandemi.
penyediaan kebutuhan dasar
korban terdampak Covid-19 di b. Status penanganan
kabupaten/kota. wabah menjadi urusan
pemerintahan umum (antar
2. Bupati/Walikota menjadi ketua K/L, vertikal antara Pusat,
satgas percepatan. Provinsi dan Kabupaten/
3. Melakukan sosialisasi dan Kota, dan pendanaan).
mengedukasi masyarakatnya c. Kebijakan pemerintah harus
dengan mematuhi garis kebijakan berdasarkan kajian (scientific
Pemerintah Pusat. base).
d. Diskresi kebijakan di
C. REKOMENDASI mana Pemerintah Pusat
memberikan keleluasaan
Untuk meningkatkan penguatan relasi kepada Pemerintah Daerah
pusat dan daerah dalam mengatasi dalam mengambil kebijakan
Covid-19 maka ada beberapa hal yang taktis.
perlu dilakukan.
e. Mengintegrasikan basis
1. Perbaikan pola komunikasi pusat data terkait jumlah pasien
dan daerah: Covid-19 dan penerima
bantuan sosial secara valid.
a. Memperkuat sinergi,
koordinasi, dan komunikasi 3. Perbaikan manajemen pengawasan
di bawah koordinasi gugus dan penegakan hukum:
tugas Covid-19 di BNPB. a. Pengawasan internal oleh
pemerintah daerah melalui

Policy Brief - Penguatan Relasi Pusat dan Daerah dalam Mengatasi Covid-19 3
inspektorat dan bawasda spirit otonomi daerah,
masing-masing daerah. seperti UMKM, penguatan
ketahanan pangan melalui
b. Pengawasan oleh DPR/ ketersediaan logistik
DPRD terhadap pelaksanaan berbahan dasar lokal.
UU, APBN, APBD ,
APBDesa, dan kebijakan d. Mengintegrasikan program
pemerintah, khususnya bantuan sosial dalam satu
kebijakan penanganan pintu baik yang bersumber
Covid-19 dalam penggunaan dari APBN, APBD maupun
dana. APBDesa supaya tepat
sasaran.
c. Pengawasan oleh eksekutif
dalam hal ini Kemendagri. 5. Penguatan peran tokoh informal,
pihak swasta, dan civil society:
d. Pengawasan eksternal oleh
BPK, KPK, BPKP, LKPP, a. Melibatkan berbagai
Kepolisian, Kejaksaan, dan stakeholders (tokoh
Lembaga Hukum lainnya masyarakat, tokoh adat,
terkait pelaksanaan anggaran pemuka agama, public figure,
Covid-19. swasta, ASN, karang taruna,
aparat desa, LSM, dll) untuk
e. Pengawasan oleh masyarakat membantu edukasi publik
melalui saluran pengaduan untuk mengatasi Covid-19.
masyarakat termasuk akurasi
alokasi bantuan sosial yang b. Merevitalisasi nilai-nilai/
tepat sasaran, dan penguatan budaya gotong royong
civil society. dalam menghadapi pandemi
Covid-19.
4. Refocusing anggaran dan
transparansi penggunaan dana: c. Menyelenggarakan edukasi
bahaya Covid-19.
a. Refocusing anggaran untuk
daerah yang mengalami d. Mensosialisasikan protokol
pandemic Covid-19 (peta kesehatan.
wilayah darurat pandemi).
e. Mendukung perluasan penye-
b. Memperkuat pelibatan diaan fasilitas kesehatan.
swasta dalam membangun Mengingat penyediaannya
jaring pengaman sosial (social sendiri adalah tugas utama
safety net). pemerintah.
c. Memperkuat modal sosial
di masyarakat termasuk
penguatan kegiatan
ekonomi mandiri dengan

Policy Brief diolah dari diskusi tim dan webinar dengan narasumber Prof. Dr. R. Siti Zuhro (Peneliti LIPI), Drs. Akmal Malik, M.Si
(Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri), Anies Baswedan, PhD (Gubernur DKI Jakarta), Dr. Ir. H. Ruksamin, ST,
MSi, IPM, ASEAN.Eng (Bupati Konawe Utara), Dr. Ahmad Doli Kurnia Tandjung (Ketua Komisi II DPR RI), Dr. Agustin Teras
4 (Ketua Komite 1 DPD RI), Prof. Dr. Eko Prasojo
Narang (Dekan
Policy Brief Fakultas
- Penguatan Ilmu
Relasi Administrasi
Pusat dan Daerah Universitas Indonesia),
dalam Mengatasi Covid-19 dan Prof. Dr.
Djohermansyah Djohan (Presiden Institute Otonomi Daerah & Guru Besar IPDN).
Diterbitkan oleh:
Pusat Penelitian Politik (P2P)
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Gedung Widya Graha LIPI, Lt. XI
Jl. Jend. Gatot Subroto KAV-10, Jakarta 12710 - INDONESIA
Tlp. / fax : 021 - 520 7118 | Website: www.politik.lipi.go.id Policy Brief
Penguatan Relasi Pusat dan Daerah dalam Mengatasi Covid-19

Twitter: @PolitikLIPI

Anda mungkin juga menyukai