Program Studi Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Jember Format Pengkajian Keperawatan Medikal Dan Bedah
Program Studi Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Jember Format Pengkajian Keperawatan Medikal Dan Bedah
UNIVERSITAS JEMBER
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL DAN BEDAH
I. Identitas Klien
Nama : Tn.M No. RM : 287XXX
Tgl lahir : 03-06-1970 Pekerjaan : Tidak bekerja
Jenis :L Status Perkawinan : Cerai
Kelamin
Agama : Islam Tanggal MRS : 16-03-2021 jam
16:40
Pendidikan : SD Tanggal : 17-03-2021 jam
Pengkajian 13.00
Alamat : Sumberklopo, Curang Sumber Informasi : Klien dan Rekam
kalong, Bangsalsari medis
2. Keluhan Utama
Klien mengatakan masih sesak tetapi sedikit berkurang setelah menjalani cuci darah.
c. Imunisasi
Klien tidak mengetahui dan tidak mengingat dulu sudah mendapatkan imunisasi
apa saja.
Genogram:
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
: Keturunan
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
: Cerai
Kesimpulan : Klien sudah pernah menikah akan tetapi bercerai. Dan klien tidak memiliki
anak. Saat ini klien tinggal sendirian di rumah.
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
- Antropometeri
BB = 80 kg
TB = 175 cm
BMI = BB/TB2= 80/1.752 = 80/3.06 = 26.1
Interprtasi : klien dalam kategori berat badan lebih
- Biomedical sign :
Hasil pemeriksaan tanggal 17-03-2021 pukul 10:38
Biomedical sign Hasil Normal
FAAL GINJAL
Kreatinin serum 6.8 0,6 – 1,3 mg/dl
BUN 72 6-20 mg/dL
Urea 155 12-43 mg/dL
Asam urat 5.4 3.4-7 mg/dL
Interpretasi :
Berdasarkan hasil pemeriksaan diatas didapatkan kreatinin serum, BUN dan
urea melebihi batas normal.
- Clinical Sign : Tampak kering, kasar, berwarna gelap, terdapat pruritus di kaki
sebelah kanan, dan tangan sebelah kiri, turgor kulit < 2 detik.
Interpretasi :
Terdapat gangguan integritas kulit.
Balance cairan :
Input = air minum + infus + Obat furosemide (2x1) ampul + Omeprazole (2x1) +
ceftriaxone (2x1 gr) + air metabolisme 5cc/kg BB
= 440 cc+ 500 + 4 cc + + 20 cc + 20 cc + 400 cc
= 1384
5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Istirahat dan Sebelum masuk rumah sakit Saat di rumah sakit
Tidur
Durasi 8-9 jam Tidak menentu (sering
tidur dan sering
terbangun)
Gangguan tidur Klien sering mengantuk Klien mengatakan
sering terbangun karena
diruangan panas.
Keadaan bangun Biasa saja Biasa saja.
tidur
Lain-lain - -
Tanda vital:
- Tekanan Darah : 100/80 mm/Hg
- Nadi : 84 x/mnt
- RR : 22 x/mnt
- Suhu : 36,5 ﹾC
Pengkajian Fisik Head to toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
1. Kepala
- Inspeksi : distribusi rambut merata, rambut berwarna hitam, kulit kepala bersih
dan tidak ada lesi, bentuk kepala bulat dan simetris, tidak ada benjoan, terdapat
hiperpigementasi kulit di wajah, dan terdapat pruritus di pipi kanan.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan di are kepala , tidak teraba benjolan.
2. Mata
- Inspeksi : Pupil isokor, bola mata simetris, reflek terhadap cahaya kanan(+) kiri
(+), klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
- Palpasi : Konjungtiva anemis, sklera ikterik, tidak ada serumen, tidak ada
distensi, dan mata tidak cowong
3. Telinga
- Inspeksi : Bentuk telinga simetris, tidka terdapat lesi, tidak terdapat perdarahan,
telinga bersih tidak terdapat sekret yang keluar.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya benjolan.
4. Hidung
- Inspeksi : hidung simetris, tidak ada secret, terpasang selang oksigen.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan
5. Mulut
- Inspeksi : mukosa bibir kering, bibir berwarna kehitaman, tidak ada lesi, lidah
kotor, tidak ada peradangan tonsil dan faring.
6. Leher
- Inspeksi : leher simetris, tidak terdapat lesi.
- Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada deformitas tulang
leher.
7. Dada
Paru-paru
- Inspeksi : tidak ada lesi, normal chest, tidak ada nodul
- Perkusi : suara paru sonor
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat krepitasi dan benjolan, ekspansi
dada simetris.
- Auskultasi : terdengar terdengar suara nafas tambahan.
Jantung
- Inspeksi : Tidak tampak ictus kordis.
- Perkusi : Pekak
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Auskultasi : Suara S1 S2 tunggal, tidak ada suara tambahan.
8. Abdomen
- Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada nodul, tidak ada luka, dan jejas
- Auskultasi : bising usus 7x/menit
- Perkusi : timpani
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
9. Punggung
- Inspeksi : tidak terdapat kelainan bentuk tulang belakang, terdapat pruritus.
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan di sekitar punggung
NO Jenis terapi Farmako dinamik dan farmako Dosis dan rute Indikasi dan Kontra Indikas
kinetik pemberian
1 Infus PZ / Merupakan larutan steril untuk 500cc/24 jam Indikasi :
Sodium injeksi intravena. Obat ini Pasien dengan dehidras
Chlorida 0,9% digunakan untuk pengobatan isotonik ekstraseluler
dehidrasi isotonik ekstraseluler, deplesi natrium
deplesi natrium dan juga dapat Kontraindikasi :
digunakan sebagai pelarut sediaan Hipersensitif
injeksi.
2 Furosemid Furosemide adalah obat yang 2x1 gr Indikasi:
digunakan untuk IV edema karena penyak
mengobati hipertensi atau tekanan jantung, hati, dan ginja
darah tinggi, serta Terapi tambahan pada ude
mencegah stroke, serangan pulmonari akut dan ude
jantung, dan gangguan ginjal. otak yang diharapka
Selain itu, obat ini juga dapat mendapat onset diuresis yan
mengurangi gejala, seperti sesak kuat dan cepat.
napas dan bengkak di lengan, Kontraindikasi :
kaki, dan perut. gagal ginjal dengan anuri
Furosemide termasuk dalam prekoma dan koma hepati
golongan obat diuretik. Obat ini defisiensi elektrol
memiliki aksi diuretik kuat untuk hipovolemia,
menghilangkan air dan garam dari hipersensitivitas.
tubuh. Karena fungsinya tersebut,
maka obat ini juga dapat
digunakan untuk mengobati
edema, yaitu pembengkakan
karena penumpukan cairan di
dalam tubuh.
Edema dapat disebabkan kondisi
medis, seperti gagal jantung,
sirosis hati, atau penyakit ginjal.
Farmakokinetik: Kontraindikasi:
a. Fenoterol HBr yaitu obat Memiliki alergi terhada
golongan bronkodilator salbutamol atau albuterol.
(agonis selektif β-2
adrenergik) yang bekerja
dengan cara melemaskan otot-
otot di sekitar saluran
pernafasan yang menyempit
sehingga oksigen dapat
mengalis lebih lancar menuju
paru-paru.
b. Ipratropium Bromida yaitu
obat golongan antagonis
muskarinik yang bekerja
dengan menimbulkan efek
antikolinergik yaitu mencegah
interaksi antara asetilkolin
dengan reseptor muskarinik
pada sel otot polos bronkus
supaya tidak terjadi
peningkatkan jumlah cGMP.
Mekanisme tersebut
menyebabkan dilatasi pada
saluran bronkus.
6 Asam folat Farmakologi asam folat 3x1 Indikasi :
menjelaskan tentang untuk terapi anemia
farmakodinamik yaitu fungsi folat megaloblastik
di dalam tubuh dan Kontraindikasi :
farmakokinetik yaitu penyerapan, memiliki riwayat alergi
metabolisme hingga ekskresi folat terhadap obat tersebut.
dalam tubuh.
7 Nitrokaf Nitrokaf retard adalah obat yang 1 Indikasi :
mengandung bahan aktif glyceryl Pencegahan dan terapi jangk
trinitrate. Obat ini digunakan panjang Angina Pektoris
untuk membantu mengobati nyeri
mendadak pada bagian dada Kontraindikasi :
(angina), gagal jantung, dan Hindari sildenafil. Glaukom
operasi jantung. Nitrokaf retard syok kardiogenik, anem
bekerja dengan memperlebar berat, trauma kepal
pembuluh darah dan membantu peningkatan TIK, pendaraha
meningkatkan kerja jantung yang otak, insipiens, kegagala
berfungsi memompa darah ke sirkulasi akut, hipotensi.
seluruh tubuh.
VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium
Pemeriksaan Radiologi
Hasil pemeriksaan
Cor: Apeks bergeser ke laterokaudal. Elevasi main bronchus kiri
Pulmo : Corakan vascular meningkat dan blurring. Tak tampak infiltrate
Sinus constophrencicus kanan kiri tajam
Tulang-tulang tampak baik
Kesan : Cardiomegali (LV,LA), Gambaran edema pulmonum
Pemeriksaan EKG
Anemia
Suplai O2 ke
jaringan menurun