Askep Ibu Hamil DG DM
Askep Ibu Hamil DG DM
MELITUS
DISUSUN OLEH :
BISRI SAMSURI
A21601426
glukosa terganggu) maupun berat (DM), terjadi atau diketahui pertama kali saat
kehamilan berlangsung. Definisi ini mencakup pasien yang sudah mengidap DM (tetapi
belum terdeteksi) yang baru diketahui saat kehamilan ini dan yang benar-benar
menunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusui. Glukosa
dapat berdifusi secara tetap melalui plasenta kepada janin sehingga kadarnya dalam
darah janin hampir menyerupai kadar darah ibu. Insulin ibu tidak dapat mencapai janin
sehingga kadar gula ibu yang mempengaruhi kadar pada janin. Pengendalian kadar gula
terutama dipengaruhi oleh insulin, disamping beberapa hormon lain : estrogen, steroid
dan plasenta laktogen. Akibat lambatnya resopsi makanan maka terjadi hiperglikemi
pada penderita yang juga dipengaruhi kehamilan, sebaliknya juga diabetes akan
penyulit penyakitt pembuluh darah seperti retinopati dan kelainan pembuluh darah
panggung.
B. Etiologi
Penyakit gula dapat merupakan kelainan herediter dengan cara insufisiensi atau
absennya insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula darah tinggi. Berkurangnya
dan persalinan.
Factor Predisposisi :
Þ Umur sudah mulai tua
Þ Multiparitas
Þ Penderita gemuk
Þ Kelainan anak lebih besar dari 4000 g
Þ Bersifat keturunan/ herediter
Þ Pada pemeriksaan terdapat gula dalam urine
Þ Riwayat kehamilan : Sering meninggal dalam rahim, Sering mengalami lahir mati,
C. Patofisiologi
Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolism endokrin dan karbohidrat yang
menunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan menyusui. Glukosa dapat
berdifusi secara tepat melalui plasenta kepada janin bila kadar insulin ibu dalam batas
normal , apabila terjadi DM maka Insulin ibu takdapat mencapai janin sehingga kadar
gula dalam darah janin hampir menyerupai pada kadar gula darah ibu, selain
dipengaruhi oleh insulin hal ini juga dapat dipengaruhi oleh beberapa hormone lainnya
misalnya estrogen, steroid dan plasma laktogen. Akibat lambatnya reabsorbsi makanan
maka terjadi hiperglikemia yang relative lama dan ini menuntut kebutuhan insulin.
Menjelang paterm kebutuhan insulin meningkat sehingga mencapai tiga kali dari
normal. Hal ini disebabkan tekanan diabetik dalam kehamilan. Secara fisiologis telah
terjadi resistensi insulin yaitu bila ia ditambah dengan insulin eksogen ia tidak mudah
menajdi hipoglikemia. Yang menjadi masalah ialah bila seorang ibu tidak mampu
diabetes mellitus.
/kaki.
- Kelas E: Lama dan usia tinmbulnya kapan saja,anefropati.
- Kelas H: Lama dan usia timbulnya kapan saja,adanya penyakitbjantung
arteriosklerotik .
- Kelas R : Lama dan usia timbulnya kapan saja, ada retinopati berat
- Kelas RF : Lama dan usia timbulnya kapan saja ,ada retinopati dan nefropati
- Kelas T : Lama dan usia timbulnya kapan saja,hamil setelah transplantasi
ginjal
2. Klasifikasi menurut penggunaan insulin
- Type I ( IDDM ) : DM yang bergantung pada insulin
- Type II ( NIDDM ) : Orang tidak bergantung pada insulin, tetapi
E. Epidemiologi
Gangguan DM terjadi 2 % dari semua wanita hamil, kejadian meningkat sejalan
lahir mati
- Perdarahan post partum karena gangguan kontraksi otot rahim.
- Post partum mudah terjadi infeksi.
- Bayi mengalami hypoglikemi post partum sehingga dapat menimbulkan
kematian
G. Penatalaksanaan
Prinsipnya adalah mencapai sasaran normoglikemia, yaitu kadar glukosa darah
puasa < 105 mg/dl, 2 jam sesudah makan < 120 mg/dl, dan kadar HbA1c<6%. Selain
itu juga menjaga agar tidak ada episode hipoglikemia, tidak ada ketonuria, dan
pertumbuhan fetus normal. Pantau kadar glukosa darah minimal 2 kali seminggu dan
kadar Hb glikosila. Ajarka pasien memantau gula darah sendiri di rumah dan anjurkan
untuk kontrol 2-4 minggu sekali bahkan lebih sering lagi saat mendekati persalinan.
Obat hipoglikemik oral tidak dapat dipakai saat hamil dan menyusui mengingat efek
sebesar 1-2,5 kg dan selanjutnya 0,5 kg /minggu, total kenaikan BB sekitar 10-12 kg.
Penatalaksanaan Obstetric :
Pantau ibu dan janin dengan mengukur TFU, mendengarkan DJJ, dan secara
khusus memakai USG dan KTG. Lakukan penilaian setiap akhir minggu sejak usia
janin merupakan indikasi SC. Janin sehat dapat dilahirkan pada umur kehamilan cukup
waktu (40-42 minggu) dengan persalinan biasa. Ibu hamil dengan DM tidak perlu
dirawat bila keadaan diabetesnya terkendali baik, namun harus selalu diperhatikan
gerak janin (normalnya >20 kali/12 jam). Bila diperlukan terminasi kehamilan, lakukan
H. Pencegahan
1. Primer : untuk mengurangi obesitas dan BB.
2. Sekunder : deteksi dini, kontrol penyakit hipertensi, anti rokok, perawatan.
3. Tersier :
Þ Pendidikan tentang perawatan kaki, cegah ulserasi, gangren dan amputasi.
Þ Pemeriksaan optalmologist
Þ Albuminuria monitor penyakit ginjal
Þ Kontrol hipertensi, status metabolic dan diet rendah protein
Þ Pendidikan pasien tentang penggunaan medikasi untuk mengontrol medikasi
I. Terapi
- Insulin
- Non insulin/ obat oral diabetik : Glukokortikoid, diuretic, dipenilhidonsion,
poliuria.
c. Makanan/ Cairan
Polidipsia, polifagia, mual muntah, obesitas, nyeri tekan abdomen, hipoglikemia,
glikosuria.
d. Keamanan
Integritas atau sensasi kulit lengan, paha, bokong dan abdomen dapat berubah
perubahan kesadaran.
- Status hipermetabolisme. Pelepasan hormon stress misal ; epenipren, kortisol,
buruk, diare.
Kroteria evaluasi :
- Mencerna jumlah kalori / nutrisi yang tepat
- Menunjukkan tingkat energi biasanya, mendemonstrasikan berat badan stabil
atau penambahan ke arah rentang biasanya / yang diinginkan dengan nilai yang
normal.
Intervensi Keperawatan :
- Timbang berat badan saat kunjungan ANC
- Kaji masukan kalori dan pola makan dalam 24 jam
- Beri informasi tentang perubahan penatalaksanaan
- Perhatikan adanya mual, muntah
- Tinjau ulang pentingnya makanan teratur tiga kali sehari dengan gula rendah
Kriteria evaluasi :
- Mengungkapkan peningkatan energy
- Menunjukkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas
yang diinginkan.
Intervensi Keperawatan
- Diskusikan dengan pasien kebutuhan akan aktivitas
- Berikan aktivitas alternative dengan periode istirahat yang cukup/tanpa
diganggu
- Pantau nadi, frekuensi pernapasan dan tekanan darah sebelum/sesudah
melakukan aktivitas
- Diskusikan cara menghemat kalori selama mandi, berpindah tempat dan
sebagainya
- Tingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai
Kriteria evaluasi :
- Mendemonstrasikan hidrasi adekuat dibuktikan dengan tanda vital stabil,
nadi perifer dapat diraba, turgor kulit baik, haluaran urine tepat secara individu,
Intervensi Keperawatan
- Kaji intensitas dari gejala seperti muntah, pengeluaran urine yang sangat
berlebihan
- Pantau tanda-tanda vital terutama pada purubahan TD ortostatik
- Kaji pola napas seperti pernapasan Kussmaul atau pernapasan yang berbau
keton
- Kaji prekuensi dan kualitas pernapasan, penggunaan otot bantu pernapasan
batas yang dapat ditoleransi jantung jika pemasukan cairan melalui oral sudah
dapat diberikan
- Tingkatkan lingkungan yang dapat menimbulkan rasa nyaman
- Kaji adanya perubahan mental/sensori
- Obserpasi adanya perasaan kelelahan yang meningkat, edema, peningkatan
berat badan, nadi tidak teratur dan adanya distensi pada vaskuler
4. Resiko cedera terhadap janin berhubungan dengan peningkatan kadar gula
Kriteria Evaluasi :
- Cedera terhadap janin tidak terjadi
Intervensi Keperawatan:
- Kaji kontrol diabetik klien sebelum konsepsi
- Kaji gerakan janin dan DJJ
- Pantau tiap kunjungan
- Kolaborasi : kaji Hemoglobin setiap 2 – 4 minggu
Kriteria Evaluasi :
- Cedera terhadap maternal tidak terjadi
Intervensi Keperawatan :
- Perhatikan kadar gula darah dalam batas normal
- Kaji perdarahan pervaginam dan nyeri tekan abdomen
- Pantau terhadap tanda-tanda dan gejala persalinan preterm
- Kolaborasi : pantau kadar glukosa serum.
Kriteria Evaluasi :
- Pengetahuan meningkat
Intervensi Keperawatan :
- Kaji pengetahuan tentang proses tindakan terhadap penyakit, diet, latihan
kebutuhan insulin.
- Beri informasi cara kerja dan efek dari insulin
- Beri informasi dampak kehamilan dengan diabetes dan harapan masa depan,
Chamberlain, Geofferey. 1994. Obstetrik dan Ginekologi Praktis. Jakarta : Widya Medika.
Heller, Luz 1991. Gawat Darurat Ginekologi dan Obstetri. Jakarta : EGC.
http://www.scribd.com/doc/34530445/Asuhan-Keperawatan-Ibu-Hamil-Dengan- DM diakses
Oxorn, Harry. 1990. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan . Yayasan
Esentia Medika.
Medika.