Disusun oleh :
FATIMAH 1963041023
KELAS B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi Mahasiswa pada
umumnya, dan tidak lupa kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat
kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari keseluruhan makalah ini. Kami sebagai
penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran
sangat kami harapkan demi kebaikan kami untuk kedepannya.
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang.....................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah................................................................................................................3
B. Saran ……………………………………………………………… 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pengelolaan sampah di kota Pinrang sampai saat ini belum mencapai hasil yang
optimal. Berbagai kendala masih dihadapi dalam melaksanakan pengelolaan sampah tersebut
baik kendala ekonomi, sosial budaya maupun penerapan teknologi. Permasalahan
pengelolaan persampahan menjadi sangat serius di perkotaan akibat kompleksnya
permasalahan yang dihadapi dan kepadatan penduduk yang tinggi, sehingga pengelolaan
persampahan sering diprioritaskan penanganannya di daerah perkotaan.
Permasalahan dalam pengelolaan sampah yang sering terjadi antara lain perilaku dan
pola hidup masyarakat masih cenderung mengarah pada peningkatan laju timbulan sampah
yang sangat membebani pengelola kebersihan, keterbatasan sumber daya, anggaran,
kendaraan personil sehingga pengelola kebersihan belum mampu melayani seluruh sampah
yang dihasilkan. Sampah dapat menimbulkan permasalahan yang cukup serius bila tidak
ditangani dengan tepat, karena dapat merusak keseimbangan lingkungan dan mencemari
ekosistem tanah, air, dan udara.
RUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
1. Penyebab terjadinya Kuantitas Sampah di Kota Pinrang
Pewadahan yang mash minim menjadi penyebab munculnya timbulan sampah dilahan
kosong maupun di area kanal, sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran
lingkungan. Selain itu, terdapat perilaku masyarakat setempat yang masih
menggunakan pengelolaan sampah dengan membakar tumpukan sampah rumah
tangga yang dihasilkan yaitu dengan membakar di halaman rumah masing-masing
ataupun dilahan/tanah kosong. Juga pada aspek pengangkutan sampah, dimana
armada yang tersedia seringkali datang terlambat pada waktu pengangkutan sampah
sehingg mengakibatkan sebagian masyarakat setempat membuang sampah di
sembarang tempat disebabkan tumpukan sampah yang sudah terlalu banyak. Tujuan
dilakukannya penelitian ini untuk mengidentifikasi system pengelolaan sampah dan
mengetahui upaya penanganan permasalahan pengelolaan sampah di kawasan tersebut
yang meliputi pewadahan, pengumpulan, pengangkutan dan peran serta
masyarakatnya. Metode analisis ini menggunakan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
dari Dinas Pekerjaan Umum Bidang Persampahan da juga menggunakan analisis
deskriptif kualitatif, dimana data diperoleh melalui hasil observasi, wawancara, serta
dokumentasi. Hasil penelitian ini menemukan kondisi operasional persampahan di
lapangan masih kurang baik maka perlu dilakukan pembenahan, yakni pada aspek
pewadahan dengan melengkapi setiap bangunan dengan tong/bin sampah yang sesuai
dengan standar dan menambah 22 unit kontainer, dan untuk aspek pengangkutan perlu
pengoptimalan pada proses pengambilan timbulan sampah juga menambah waktu
operasional menjadi dua kali sehari, Adapun peran serta masyarakat yaitu dengan
menerapkan konsep 3R (Reduce, Reuse dan Recycle).
Telah kita ketahui bahwa sampah yang tidak ditangani dengan baik dapat
mengganggu estetika lingkungan, menimbulkan bau, serta mengakibatkan
berkembangnya penyakit. Gangguan lingkungan oleh sampah dapat timbul mulai dari
sumber sampah, dimana penghasil sampah tidak melakukan penangganan dengan
baik. Hal ini dapat terjadi pada penghasil sampah tidak mau menyediakan tempat
sampah di rumah masing-masing, dan lebih suka membuang sampah dengan
seenaknya ke saluran air atau membakaarnya sehingga mencemari lingkungan
sekitarnya. Tempat sampah yang disediakan di rumah tangga dan lokasi komersial
seperti pasar tidak tertutup, sehingga menyebabkan sampah menjadi tercecer dan
menjadi tempat berkembangbiaknya lalat serta menimbulkan bau.
b. Habiskan makanan.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.ums.ac.id/82835/3/BAB
%2520I.pdf&ved=2ahUKEwjk3uKKzMvvAhWNbn0KHUdHBkgQ6sMDMAJ6BAgDEAc
&usg=AOvVaw1SZQ0VZg3SZ6LBYzVq6Ygj
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/17183/1/SKRIPSI
%2520GABUNGAN.pdf&ved=2ahUKEwijzeLJzsvvAhUFb30KHQ85AdoQ6sMDMAB6B
AgDEAc&usg=AOvVaw2Z_1k2tpaSxggMfGyI60Nk
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.ums.ac.id/82835/3/BAB
%2520I.pdf&ved=2ahUKEwjk3uKKzMvvAhWNbn0KHUdHBkgQ6sMDMAJ6BAgDEAc
&usg=AOvVaw1SZQ0VZg3SZ6LBYzVq6Ygj
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/17183/1/SKRIPSI
%2520GABUNGAN.pdf&ved=2ahUKEwijzeLJzsvvAhUFb30KHQ85AdoQ6sMDMAB6B
AgDEAc&usg=AOvVaw2Z_1k2tpaSxggMfGyI60Nk