Anda di halaman 1dari 15

SELEKSI ALAM (EVOLUSI)

(Laporan Praktikum Biologi)

Oleh :

Jundy Zaky Makarim


2054151019

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seleksi alam yang diartikan dalam teori evolusi merupakan teori bahwa makhluk

hidup yang tidak sanggup ber adaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan

akan punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang sanggup beradaptasi dengan

lingkungannya. Serta sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk

mempertahankan hidupnya. Seleksi alam merupakan proses di alam. Misalnya

perubahan lingkungan. Persaingan antar organisme serta proses makan dimakan.

Yang dapat memilih organisme yang dapat bertahan hidup ataupun tidak bisa

bertahan hidup di alam.

Evolusi memaparkan pertumbuhan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka

waktu lama dari wujud yang sederhana menuju spesies ataupun makhluk hidup

yang baru. Teori evolusi jadi suatu teori yang tenar kala dipopulerkan oleh

seseorang ilmuan Inggris Chalres Darwin( 1809- 1882). Teori evolusi Darwin

dihasilkan dari sebuah ekspedisi yang Darwin jalani pada saat pelayaran

menjelajahi daratan ataupun lautan Amerika Selatan.


1.2 Tujuan Praktikum

Adapun praktikum ini bertujuan untuk :

1. Membuktikan bahwa evolusi dapat terjadi akibat proses seleksi alam dan

adaptasi.

2. Mengetahui dan memahami hubungan antara seleksi dan proses adaptasi.


II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Seleksi Alam

Darwin membuat konklusi bahwa organisme yang mampu beradaptasi terhadap

lingkungan mampu meneruskan sifat unggul kepada keturunannya melalui proses

reproduksi. Darwin mengemukakan dua kata kunci dalam teorinya yaitu seleksi

alam (natural selection) dan adaptasi (adaptation) (Leo, 2019).

2.2 Evolusi

Sampai saat ini, teori terakhir yang masih menjadi acuan para ilmuwan adalah

teori evolusi dari Charles Darwin. Teori evolusi ini dikatakan paling dapat

diterima sampai saat ini secara ilmiah dan masih dapat dibuktikan kebenarannya

walaupun tidak mutlak sepenuhnya. Melalui teori evolusi ini, tercipta sebuah

konsep bahwa awalnya seluruh makhluk hidup di bumi ini mempunyai satu nenek

moyang yang sama. Nenek moyang yang sama membuat makhluk hidup di bumi

ini memiliki kode genetik yang sama seperti leluhurnya. Adanya adaptasi pada

lingkungan di bumi menyebabkan terdapat banyak sekali perubahan dari makhluk

hidup karena selama bumi ini telah ada (Mirabella, 2011).


Evolusi dipopulerkan pertama kali oleh ilmuwan Inggris, Charles Darwin. Ada

beberapa kontroversi dalam beberapa teori evolusi ini, salah satunya adalah teori

asal-usul manusia. Akan tetapi dalam pembahasan jurnal tersebut terdapat

perbedaan presepsi terkait asal usul manusia yaitu, asal usul manusia berasal dari

nenek moyang yang sama dengan kera, asal usul manusia dari makhluk hidup

sebelumnya, sedangkan dari segi agama menyatakan bahwa asal usul manusia

daritanah dan asal usul manusia itu berasal dari Nabi Adam dan Hawa (Ferry,

2019).

2.3 Hanyutan Genetik

IKeragaman genetik merupakan cerminan kemampuan adaptasi tanaman hutan.

Populasi dengan keragamaan genetik yang tinggi memiliki adaptasi yang tinggi

pula. Keragaman genetik yang tinggi dari suatu populasi dipengaruhi oleh

beberapa faktor yakni mutasi dan aliran gen. Faktor yang menurunkan keragaman

genetik adalah seleksi dan hanyutan genetik (Widyastuti, 2010).

2.4 Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat

sel, organ, maupun individu yang bisa diukur dengan berat, ukuran panjang, umur

tulang, dan keseimbangan metabolik. Perkembangan adalah bertambahnya

kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola

yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini

menyangkut adanya proses diferesiansi sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ,


dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing

dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan

tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Andriana, 2011)

2.5 Gen

Gen adalah suatu unit fungsional dasar hereditas yang merupakan titik focal dalam

ilmu genetika modern. Pada semua cabang-cabang ilmu genetika, gen merupakan

benang merah yang mempersatukan keberagaman dalam pelaksanaan percobaan.

Para ahli ilmu genetika memiliki perhatian yang sangat besar terhadap transmisi

gen dari generasi ke generasi, struktur fisik gen, variasi dalam gen, dan terhadap

cara bagaimana gen menurunkan sifat-sifat dari sebuah spesies (Fransisca, 2010)
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 8 Januari 2021 pukul 09.00 WIB

s/d 11.50 WIB bertempat di Perumahan Soreang Indah Blok K Nomor 04 Rt/Rw

01/15 Desa Cingcin Kec. Soreang Kab. Bandung.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun Alat-alat yang diperlukan pada praktikum ini antara lain; Kertas karton

berwarna kuning, hitam, biru dan merah muda, gunting, penggaris, stopwatch, tali

Rafia, wadah kertas

3.3 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini

1. Potong kertas karton berwarna kuning, hitam, biru dan merah muda masing-

masing sebanyak 100 buah

2. Masukkan semua potongan kertas ke dalam wadah.

3. Campurkan secara merata kertas yang ada dalam wadah.

4. Ukur area tanah berumput seluas 1x1 meter dan beri batas menggunakan tali
rafia.
5. Sebarkan semua potongan kertas pada area tanah berumput yang sudah diukur

6. Setiap predator mengambil potongan daun tersebut selama satu menit secara
bergantian

7. Setiap setelah satu predator mengambil potongan kertas tersebut, catat jumlah
masing-masing kertas yang terambil pada lembar kerja.

8. Sebarkan kembali potongan kertas yang terambil ke area tanah berumput agar
jumlah potongan kertas kembali 100 buah.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum

Hasil dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Jumlah Pengambilan Kertas Warna Oleh Predator

Jumlah Terambil pada Ulangan Ke-


No Warna Kertas Total
1 2 3 4
1. Biru 12 11 12 12 47

2 Hitam 9 15 12 10 46

3 Merah Muda 10 9 8 11 38

4 Kuning 13 18 15 11 57

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil percobaan, kertas yang paling banyak terambil yaitu kertas

berwarna kuning yaitu sebanyak 57. Karena kuning merupakan warna favorit

predator tersebut dan memiliki warna yang mencolok dan mendominasi disetiap

jangkauan sehingga peluang terambilnya lebih banyak.


Kertas yang paling sedikit adalah warna merah muda yaitu sebanyak 38. Kertas

berwarna merah muda memiliki warna yang kurang menarik dan tidak termasuk

warna favorit dari predator tersebut.

Warna merah muda paling banyak tersisa karena predator tidak tertarik dengan

kertas warna merah muda dan peluang terambilnya sedikit dikarenakan adanya

kertas warna biru dan hitam yang membuatnya terseleksi.

Warna kuning paling sedikit tersisa karena lebih menarik dan lebih mecolok untuk

diambil oleh predator tersebut.

Perbandingan jumlah kertas yaitu konsisten disebabkan oleh warna kuning yang

lebih diutamakan diambil daripada warna biru, hitam dan merah muda. Sehingga

warna merah muda terseleksi dan ter abaikan.

Dalam percobaan ini kertas menggambarkan mangsa yang akan diambil atau

makanan yang paling banyak diambil dan pengambilan kertas digambarkan yaitu

predator yang akan memangsa kertas tersebut sesuai dengan keinginannya.

Percobaan ini sangat membantu dalam memahami tentang seleksi alam. Karena

dengan peluang banyaknya kertas yang terambil menggambarkan sebuah makhluk

hidup yang beradaptasi, bertahan hidup, dan menyesuaikan dengan

lingkungannya.
V. KESIMPULAN

5.1 Simpulan

Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, ialah seleksi alam serta hanyutan

genetik. Seleksi alam ialah suatu proses yang menimbulkan sifat terwaris yang

bermanfaat untuk keberlangsungan hidup serta reproduksi organisme jadi lebih

umum dalam sesuatu populasi- dan kebalikannya, sifat yang merugikan jadi lebih

menurun. Perihal ini berlangsung sebab individu dengan sifat- sifat yang

menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak

individu pada generasi berikutnya yang mewarisi sifat- sifat yang lebih

menguntungkan

5.2 Saran

Saran dari Seleksi Alam (Evolusi) ini yaitu dapat menentukan atau mengeliminasi

kertas warna sesuai dengan lingkungannya yang akan diambil oleh predator sesuai

dengan panduan yang baik dan benar. Cara yang digunakan lebih efektif dan

mudah dipahami
DAFTAR PUSTAKA

Ferry, D., Santosa, T., & Kamil, D. 2019. Pengetahuan Mahasiswa Institut Agama
Islam Negeri Kerinci Tentang Asal Usul Manusia. Jurnal pendidikan
biologi. 1(1), 11-16.

Fransisca Cahyono. 2010. Kombinatorial dalam hukum pewarisan Mendel Institut

Teknologi Bandung. Makalah Probabilitas dan Statistik. Bandung.

Leo Muhammad Taufik. 2019. Teori Evolusi Darwin: Dulu, Kini Dan Nanti.

Jurnal Filsafat Indonesia, Vol 2 No 3.

Mirabela, Flora Monica. 2011. Pendekatan Pohon dalam Filogenetik. Makalah

IF2091 Struktur Diskrit. ITB. Bandung.

Widyastuti, D. E. 2010. Penelitian Keragaman Genetik Tanaman Hutan dengan

Penanda RAPD. Fakultas Pertanian Sumantra Utara. Medan.


Lampiran
Gambar 1. Percobaan Pertama

Gambar 2. Percobaan Kedua


Gambar 3. Percobaan Ketiga

Gambar 4. Percobaan Keempat

Anda mungkin juga menyukai