68 65 1 SM
68 65 1 SM
Abstrak
Nowadays, Islamic economy is growing and developing considerably in
Indonesia. It is considered as a better alternative of the earlier economic systems
which are traditional (communal) and capitalist economy. These two economic
systems did not quite give way to get a prosperous life for Indonesian people.
The existing Islamic economics hopefully might answer this problem. So,
organizing Islamic economic system as a discourse and praxis must be developed
in the community’s life. The growth and development of Islamic economic
institutions were initially an urban phenomenon. However, lately it has been
gone through rural areas. The efforts to develop the role and contribution of
Islamic economic institutions in rural areas, can take advantage of the conditions
of rural population. Understanding the composition of the population might help
to establish economic institutions, to distribute funds and to develop various
forms of business.
***
Ekonomi Islam tumbuh dan berkembang di Indonesia, sebagai alternatif dari
sistem ekonomi yang terlebih dahulu ada yaitu ekonomi tradisional (komunal)
dan kapitalis. Kedua sistem ekonomi yang ada tidak cukup mampu memberikan
jalan menuju kehidupan sejahtera bagi masyarakat Indonesia. Hadirnya ekonomi
Islam, tentu harus mampu menjawab persoalan tersebut. Pelembagaan dan
pengorganisasian sistem ekonomi Islam baik sebagai wacana dan praksis harus
berlangsung dalam kehidupan masyarakat. Pertumbuhan dan perkembangan
lembaga ekonomi Islam, pada awalnya merupakan fenomena perkotaan. Namun
akhir-akhir ini telah merambah pedesaan. Upaya pengembangan peran dan
kontribusi lembaga ekonomi Islam di perdesaan, bisa memanfaatkan kondisi
kependudukan di perdesaan. Pemahaman komposisi penduduk akan membantu
dalam mendirikan lembaga ekonomi, mendistribusikan dana dan
mengembangkan berbagai bentuk usaha.
JURNAL ILMU DAKWAH, Vol. 34, No.2, Juli - Desember 2014 ISSN 1693-8054 219
Thohir Yuli Kusmanto Pengembangan Ekonomi Islam ...
A. Pendahuluan
Akhir-akhir ini sistem ekonomi Islam dalam wacana dan praktik telah
berkembang luas dalam kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia. Sebagai
wacana ia telah menjadi bagian dari pemberitaan dalam berbagai media,
bahan diskusi, seminar, loka karya dan perundang-undangan. Sistem ekonomi
Islam tumbuh secara dualistik; berorientasi profit dan non profit. Ekonomi
Islam yang berorientasi profit berupa lembaga keuangan syari’ah, dalam
bentuk perbankkan syari’ah, unit usaha syari’ah, lembaga pembiayaan
syari’ah, pegadaian syari’ah, dan lain – lain. Ekonomi Islam non profit berupa;
baitul mal, badan amal zakat infaq dan sadaqah (BAZIS), lembaga amal zakat
infaq dan sadaqah (LAZIS), dan lembaga wakaf.
Pakar ekonomi memperkirakan ekonomi Islam di Indonesia akan
mengalami perkembangan pesat 15 tahun ke depan dan akan menjadi
ekonomi syariah terbesar di dunia. Hal tersebut mengingat potensi pasar yang
sangat besar, ditambah lagi sektor riil yang terkait ekonomi Islam dapat
berjalan lebih baik. Namun demikian market share ekonomi Islam baru sekitar
dua persen pasar ekonomi konvensional di perbankan, asuransi dan pasar
modal. 1
Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia dan dunia, terutama sektor
ekonomi berorientasi profit, dipengaruhi sejarah pertumbuhan bank syariah.
Ia muncul pertama kali di Mesir, tidak menggunakan label Islam, untuk
mengantisipasi kecurigaan sebagai gerakan fundamentalis. Perintisnya
membentuk sebuah bank simpanan yang berbasis profit sharing (pembagian
laba) di kota Mit Ghamr tahun 1963. Hingga tahun 1967, sudah berdiri 9 bank
dengan konsep serupa di Mesir. Bank-bank ini, yang tidak memungut maupun
menerima bunga, tetapi dalam bentuk partnership dan membagi keuntungan
yang didapat dengan para penabung.2 Pengalaman di Mesir menyebar ke
seluruh dunia, termasuk di Indonesia tahun 1980-an, dengan wacana
mengenai bank syariah sebagai pilar ekonomi Islam.3
Di Indonesia sejak Desember 2005, telah beroperasi 3 Bank Umum
Syariah dan 19 Unit Usaha Syariah dari Bank Konvensional, yang menyebar ke
berbagai wilayah. Data dari Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia
1 http://syakirsula.com/index.php?option=com_content&view=article&id=82: potensi-
pasar-indonesia-calon-kiblat-ekonomi-syariah&catid=1:berita-syakir-terkini&Itemid=54 unduh
19 Juni 2013 Rabu, jam 4.17
2 http://syakirsula.com/index.php?option=com_content&view=article&id=95 :sejarah-
220 JURNAL ILMU DAKWAH, Vol. 34, No.2, Juli - Desember 2014 ISSN 1693-8054
Pengembangan Ekonomi Islam ... Thohir Yuli Kusmanto
Desember 2005, menyebutkan total asset dari seluruh bank syariah nasional
(belum termasuk BPRS) baru Rp. 20,9 triliun atau 1,42 persen dari seluruh
total aset perbankan nasional, dana pihak ketiga yang dihimpun sebesar
Rp.15,6 triliun atau kira-kira 1,38 persen dari dana pihak ketiga yang
dihimpun seluruh sistem perbankan.4
Sistem ekonomi Islam non profit pun berkembang pesat di Indonesia.
Sistem ini mengelola; zakat, sadaqah, infak, dan wakaf. Potensinya sangat
besar, jika terkoordinasi dengan baik, menurut riset Badan Amil Zakat
Nasional (BAZNAS) dan Fakultas Ekonomi Manajemen (FEM) IPB tahun 2011
mencapai angka 3,4 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) atau
kurang lebih Rp 217 triliun. Khusus potensi zakat dari Giro Wadiah dan
Deposito Mudharabah di perbankan syariah, ditemukan bahwa potensi zakat
keduanya mencapai masing-masing sebesar Rp 155 miliar dan Rp 739 miliar.5
Perkembangan dan pertumbuhan sistem ekonomi Islam bukan hanya
sebagai fenomena perkotaan, tetapi juga perdesaan. Bahkan sistem ekonomi
Islam non profit ini sesungguhnya, telah lama berkembang di perdesaan,
terutama yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam.
Berkembangnya sistem ekonomi Islam di perdesaan berproses secara evolutif,
dalam kehidupan masyarakat perdesaan. Dinamika sistem ekonomi Islam di
perdesaan baik sebagai wacana maupun praksis, menarik penulis untuk
menyusun makalah ini.. Analisis kependudukan menjadi pisau untuk
menjelaskan potensi pengembangan ekonomi Islam di perdesaan.
Kajian atas tema ini bisa menjadi isu menarik dalam rangka
pengembangan ilmu pengembangan masyarakat Islam. Baik dalam ranah
teoretik maupun praktis. Hal ini selaras dengan upaya pengetahuan tentang
pengembangan masyarakat Islam yang selama ini masih terus mencari
alternatif. Apalagi fakta yang ada dari ilmu pengembangan masyarakat Islam
memiliki dimensi yang luas, sehingga mengembangkan multi dimensi yang
berifat abstrak maupun praktis perlu dilakukan.
4 Ibid. hlm. 6.
5 Lihat dalam http://www.baznas.or.id/ib-peduli/ unduh, Rabu, 26 Juni 2013, jam 16.08.
JURNAL ILMU DAKWAH, Vol. 34, No.2, Juli - Desember 2014 ISSN 1693-8054 221
Thohir Yuli Kusmanto Pengembangan Ekonomi Islam ...
6 Lihat dalam J.H. Boeke, Pra Kapitalisme di Asia, terjemahan D. Projosiswoyo (Jakarta :
222 JURNAL ILMU DAKWAH, Vol. 34, No.2, Juli - Desember 2014 ISSN 1693-8054
Pengembangan Ekonomi Islam ... Thohir Yuli Kusmanto
8 Yusup Napiri Maguantara, Pembenahan Tata Produksi Pertanian Pangan : Strategi dan
Pratik Menuju Kedaulatan Petani, dalam Jurnal Analisis Sosial, Vol. 10 No. 1 Juni 2005, Penerbit
Akatiga Bandung, hlm. 36.
9 J.J. Boeke, Op. Cit,. hlm. 11 – 12.
10 Maguantara, Yusup Napiri, Pembenahan Tata Produksi Pertanian Pangan : Strategi dan
Pratik Menuju Kedaulatan Petani, dalam Jurnal Analisis Sosial, Vol. 10 No. 1 Juni 2005, Penerbit
Akatiga Bandung, hlm. 36.
11 Lihat dalam Samuel S. Popkin, Petani Rasional, (Jakarta: Yayasan Padamu Negeri,
1986), hlm.1-2.
JURNAL ILMU DAKWAH, Vol. 34, No.2, Juli - Desember 2014 ISSN 1693-8054 223
Thohir Yuli Kusmanto Pengembangan Ekonomi Islam ...
12Pradja, Juhaya S., Ekonomi Syariah (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm.74. Definisi
tersebut menunjukkan realitas yang bersifat normatif (wacana), untuk itu perlu upaya
224 JURNAL ILMU DAKWAH, Vol. 34, No.2, Juli - Desember 2014 ISSN 1693-8054
Pengembangan Ekonomi Islam ... Thohir Yuli Kusmanto
JURNAL ILMU DAKWAH, Vol. 34, No.2, Juli - Desember 2014 ISSN 1693-8054 225
Thohir Yuli Kusmanto Pengembangan Ekonomi Islam ...
global di dunia Islam. Dalam konteks ini muncul pertanyaan dari beberapa kalangan apakah
pertumbuhan perbankan Islam akibat dari keunggulan komparatif dari paradigma perbankan
Islam atau itu terutama disebabkan oleh kebangkitan Islam di seluruh dunia sejak akhir 1960-
an? Haruskah bank syariah diatur berbeda dari sistem perbankkan konvensional produk dari
Barat? lihat dalam Beng Soon Chong dan Ming-Hua Liu, Islamic banking: Interest-free or interest-
based?, Available online at www.sciencedirect.com Pacific-Basin Finance Journal 17 (2009) 125–
144. Sejarah pertumbuhan ekonomi Islam di tandai oleh didirikannya bank syariah. Ia pertama
kali muncul di Mesir, tidak menggunakan label Islam, untuk mengantisipasi kecurigaan sebagai
gerakan fundamentalis. Perintisnya membentuk sebuah bank simpanan yang berbasis profit
sharing (pembagian laba) di kota Mit Ghamr tahun 1963. Hingga tahun 1967, sudah berdiri 9
bank dengan konsep serupa di Mesir. Bank-bank ini, yang tidak memungut maupun menerima
bunga, tetapi dalam bentuk partnership dan membagi keuntungan yang didapat dengan para
penabung(Syakirsyula, 2013). Titik awal ini, merupakan bagian dari kebangkitan Islam dalam
mengembangkan sistem ekonomi dalam wacana dan praksis. Pengalaman dari Mesir menyebar
ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
19 Pelarangan bunga karena sebagian besar ulama Islam melihatnya sebagai riba. Dalam
Al Qur’an riba merupakan larangan dari Allah SWT sebagaimana dalam Surat Ali Imron (3) : 130
: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan
bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.”
226 JURNAL ILMU DAKWAH, Vol. 34, No.2, Juli - Desember 2014 ISSN 1693-8054
Pengembangan Ekonomi Islam ... Thohir Yuli Kusmanto
20 Choiruzzad, Shofwan Al Banna dan Bhakti Eko Nugroho, Indonesia’s Islamic Economy
pelembagaan ekonomi keuangan Islam di Indonesia. Tahapan ini merupakan tahap survival yang
dalam teori ekonomi perusahaan disebut sebagai tahap kritis. Keberhasilannya dalam mengatasi
kondisi kritis, akan menentukan apakah perusahaan akan mengalami kebangkrutan atau tetap
berlanjut. Tahap ini berlangsung antara tahun 1992-1998. Tahap kedua dari perkembangan
lembaga keuangan Islam adalah berdirinya Bank Syariah Mandiri pada tahun 2002. BSM
merupakan anak perusahaan dari Bank Mandiri yang merupakan bank konvensional bagian dari
badan usaha milik negara (BUMN). Berdirinya BSM diikuti berbagai bank konvensional lainnya,
dalam jumlah yang tidak sedikit. Lihat dalam M. Dawam Raharjo, Menuju Perbankan Sosial Islam
Transformatif, Makalah, Jakarta, Agustus, 2013.
22 Dalam Anshori, Abdul Ghofur, Sejarah Perkembangan Hukum Perbankan Syariah di
Indonesia dan Implikasinya bagi Praktik Perbankan Nasional, La Riba : Jurnal Ekonomi Islam, Vol.
II, No. 2, Desember 2008, hlm.161.
JURNAL ILMU DAKWAH, Vol. 34, No.2, Juli - Desember 2014 ISSN 1693-8054 227
Thohir Yuli Kusmanto Pengembangan Ekonomi Islam ...
5-9 20 076 013 1 830 056 788 072 364 129 132 162 8 000 36 687 3 639 14 722 23 253 480
10-14 19 570 144 1 716 328 738 669 351 300 129 950 7 939 29 180 11 431 116 140 22 671 081
15-19 18 047 190 1 490 013 614 571 302 277 135 442 8 402 24 663 14 291 243 885 20 880 734
20-24 17 356 491 1 368 715 545 779 275 403 143 362 8 970 23 152 18 234 151 527 19 891 633
25-29 18 751 271 1 405 502 552 770 316 382 153 338 9 375 23 360 15 286 83 159 21 310 443
30-34 17 394 118 1 356 633 531 404 331 215 131 651 7 563 20 664 13 116 44 321 19 830 685
Ibid., hlm.163.
23
228 JURNAL ILMU DAKWAH, Vol. 34, No.2, Juli - Desember 2014 ISSN 1693-8054
Pengembangan Ekonomi Islam ... Thohir Yuli Kusmanto
40-44 14 501 505 1 096 115 448 778 310 958 109 682 6 728 18 042 10 308 22 736 16 524 852
45-49 12 333 954 906 890 382 055 258 209 112 479 7 889 16 258 8 571 14 677 14 040 982
50-54 10 128 813 741 151 320 824 214 235 114 915 9 161 14 557 7 463 10 202 11 561 321
55-59 7 351 878 550 988 246 793 168 424 100 220 8 620 10 690 5 640 5 317 8 448 570
60-64 5 249 024 388 405 185 779 136 828 74 438 6 741 9 709 4 483 3 354 6 058 761
65-69 4 098 516 277 214 134 964 112 302 53 429 4 709 7 303 3 609 1 985 4 694 031
70-74 3 037 243 197 096 90 945 79 280 38 114 3 972 5 626 2 549 1 506 3 456 331
75-79 1 729 706 115 960 52 701 48 752 22 741 2 591 3 151 1 575 728 1 977 905
80-84 1 006 474 63 192 29 007 28 066 11 745 1 503 1 848 811 524 1 143 170
85-89 380 819 26 189 12 410 11 440 4 941 702 787 366 307 437 961
90-94 150 870 8 611 4 439 4 414 1 617 226 352 145 225 170 899
95+ 94 260 4 223 2 347 2 352 525 83 240 355 269 104 654
Jumlah 207 176 162 16 528 513 6 907 873 4 012 116 1 703 254 117 091 299 617 139 582 757 118 237 641 326
JURNAL ILMU DAKWAH, Vol. 34, No.2, Juli - Desember 2014 ISSN 1693-8054 229
Thohir Yuli Kusmanto Pengembangan Ekonomi Islam ...
20-24 7 782 053 677 862 322 530 121 737 15 062 2 103 21 496 4 163 40 816 8 987 822
25 Ibid.
230 JURNAL ILMU DAKWAH, Vol. 34, No.2, Juli - Desember 2014 ISSN 1693-8054
Pengembangan Ekonomi Islam ... Thohir Yuli Kusmanto
30-34 8 081 760 738 305 328 763 156 747 13 741 1 813 19 237 3 882 10 328 9 354 576
35-39 7 789 315 682 403 303 632 169 247 12 784 1 512 17 871 3 763 6 780 8 987 307
40-44 7 079 286 588 465 271 683 145 649 12 686 1 590 16 467 3 639 4 709 8 124 174
45-49 6 223 017 484 331 231 984 129 362 13 036 1 881 14 900 3 148 2 808 7 104 467
50-54 5 231 796 393 193 192 291 111 749 12 473 2 156 13 228 2 903 1 862 5 961 651
55-59 3 890 557 291 258 142 737 88 083 10 267 1 875 9 651 2 297 1 005 4 437 730
60-64 2 971 927 211 922 112 913 76 340 8 083 1 457 8 965 2 017 733 3 394 357
65-69 2 345 176 154 343 84 694 63 317 6 244 919 6 750 1 764 454 2 663 661
70-74 1 793 863 110 418 57 964 46 564 4 485 802 5 221 1 217 389 2 020 923
75-79 1 025 704 67 073 34 035 28 152 2 736 486 2 874 661 209 1 161 930
80-84 606 531 37 367 18 734 16 942 1 507 309 1 681 388 142 683 601
85-89 228 456 15 581 7 933 6 722 639 129 704 174 52 260 390
90-94 92 500 5 383 3 058 2 790 218 42 327 72 20 104 410
95+ 59 348 2 916 1 836 1 542 82 13 223 67 14 66 041
Jumlah 102 647 594 9 409 835 4 489 381 1 981 608 202 779 28 119 279 241 47 537 234 976 119 321 070
JURNAL ILMU DAKWAH, Vol. 34, No.2, Juli - Desember 2014 ISSN 1693-8054 231
Thohir Yuli Kusmanto Pengembangan Ekonomi Islam ...
E. Simpulan
Hadirnya sistem ekonomi Islam di perdesaan akan mampu menjadi
alternatif dalam memperbaikin kehidupan masyarakat perdesaan yang
mayoritas berada dalam jerat kemiskinan. Kemampuan tersebut mengacu
pada prinsip dan praktik ekonomi Islam yang mengedepankan keseimbangan
kebutuhan individual dan kelompok untuk mencapai kesejahteraan (falah).
Upaya ini sangat relevan dengan watak usaha ekonomi perdesaan yang lebih
bersifat usaha kecil, mikro dan menengah. Sedangkan ekonomi Islam lebih
perhatian pada jenis usaha tersebut. Pengembangan sistem ekonomi Islam di
perdesaan Indoesia diproyeksikan memiliki prospek yang cerah. Analisis
kependudukan menunjukkan bahwa mayoritas penduduk menganut agama
Islam pada tingkat nasional yaitu 87 %. Dari jumlah tersebut, mayoritas
penduduk penganut agama Islam yang tinggal di perdesaan yaitu; 66.241.249
jiwa atau 64,45 %. Merujuk pada jumlah tersebut maka dapat dimanfaatkan
232 JURNAL ILMU DAKWAH, Vol. 34, No.2, Juli - Desember 2014 ISSN 1693-8054
Pengembangan Ekonomi Islam ... Thohir Yuli Kusmanto
JURNAL ILMU DAKWAH, Vol. 34, No.2, Juli - Desember 2014 ISSN 1693-8054 233
Thohir Yuli Kusmanto Pengembangan Ekonomi Islam ...
DAFTAR PUSTAKA
234 JURNAL ILMU DAKWAH, Vol. 34, No.2, Juli - Desember 2014 ISSN 1693-8054
Pengembangan Ekonomi Islam ... Thohir Yuli Kusmanto
JURNAL ILMU DAKWAH, Vol. 34, No.2, Juli - Desember 2014 ISSN 1693-8054 235