Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NPM : 021117146
Mata Kuliah : Kewirausahaan
BAB I
PENDAHULUAN
Berfikir Kreatif, itulah yang harus dimiliki setiap orang. Mungkin tanpa
Berfikir Kreatif orang akan kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan hidup di
dunia. Kekreatifan akan membedakan manusia satu dengan yang lain sebab
memang orang yang kreatif itu lebih maju daripada teman-temannya dan
banyak idenya kelihatan aneh atau tidak mungkin bagi mereka.
Berfikir Kreatif bukanlah suatu yang baru. Ahli-ahli fikir kreatif telah ada
ribuan tahun yang lalu, mungkin jauh sebelum menusia menemukan api dan
roda. Para ahli fikir tersebut memberdayakan akal pikirannya dan kemampuan
kreatifitasnya untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Maka dari itu bukan tidak
mungkin bagi kita untuk memaksimalkan kemampuan kreatifitas kita sehingga
menghasilkan prestasi.Misalnya pada wisausaha, Seorang wirausaha adalah
seorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan
berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau
kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut
secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha
(start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative),
kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), keberanian untuk
menanggung risiko(risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide.
Disinilah suatu kreatifitas sangat diperlukan untuk mengembangkan ide dan
bahkan untuk mempertahankan suatu ide yang telah ada.Dalam berwirausaha
terdapat persaingan yang ketat. Untuk memenangkan persaingan, maka seorang
wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas
tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan
gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada
selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat
dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang
memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah
dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian berpikir kreatif serta manfaatnya bagi masyarakat
2. Faktor faktor yang mempengaruhi kreativitas masyarakat di masa
pandemi Covid-19
3. Bagaimana cara membangun ekonomi kreatif di masa pandemi Covid-19
4. Bagaimana metode berfikir kreatif
5. Tahapan dalam berfikir kreatif
6. Teori kreativitas
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian berpikir kreatif serta manfaat bagi
masyarakat
2. Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi kreativitas
masyarakat di masa pandemi
3. Untuk mengetahui bagaimana cara membangun ekonomi kreatif dimasa
pandemi Covid-19
4. Untuk mengetahui metode berfikir kreatif
5. Untuk mengetahui tahapan dalam berfikir kreatif
6. Untuk mengetahui teori kreatifitas
1.4 Manfaat
1. Tercapainya tujuan makalah sehingga dapat memenuhi tugas mata kuliah
kewirausahaan
BAB II
PEMBAHASAN
Bersifat Imajinatif
Dilihat dari bagaimana perilaku anak membuat cerita tentang tempat-
tempat yang belum pernah dikunjungi atau tentang kejadian-kejadian
yang belum pernah dialami.
Lebih banyak manfaat-manfaat lain yang bisa Anda peroleh karena berpikir
kritis. Dan manfaat-manfaat itu pada umumnya saling berkaitan. Misalnya
saja Anda lebih mudah, terbuka, menerima, serta tidak kaku dalam
menerima pendapat orang lain, Anda tentu kaan lebih dihormati oleh rekan
kerja Anda. Karena Anda mau menerima pendapat orang lain dengan
pikiran terbuka. Maka rekan kerja Anda pasti akan menganggap Anda
sebagai rekan kerja yang baik. Di dalam lingkungan kerja, hal lain yang
penting selain pekerjaan dan hubungan dengan atasan adalah lingkungan
kerja. Lingkungan kerja ini tentu saja dipengaruhi oleh rekan-rekan kerja
Anda. Jika hubungan Anda baik dengan rekan kerja, situasi lingkungan
kerja juga akan lebih baik dan lebih kondusif serta produktif dalam bekerja.
4. Lebih Mandiri
Berpikir kritis membuat Anda mampu berpikir lebih mandiri, artinya tidak
harus selalu mengandalkan orang lain. Saat dihadapkan pada situasi yang
rumit dan sulit serta harus segera mengambil keputusan, Anda tidak perlu
menunggu seseorang yang Anda anggap mampu menyelesaikan masalah,
karena Anda sendiri juga mampu menyelesaikan masalah tersebut. Dengan
memiliki pikiran yang kritis, Anda dapat memunculkan ide-ide, gagasan,
serta saran-saran penyelesaian masalah yang baik. Dengan berpikir kritis,
akan melatih otak Anda untuk berpikir lebih kritis, tajam, kreatif, serta
inovatif.
Salah persepsi akan sering terjadi bila Anda tidak terbiasa berpikir kritis.
Saat Anda menerima sebuah pernyataan dari orang lain dan orang lain
tersebut juga percaya akan pernyataan tersebut maka jika Anda memiliki
pemikiran yang kritis Anda akan mencari kebenaran akan persepsi tersebut.
Anda tidak akan mudah salah dalam sebuah persepsi yang belum tentu
benar hanya dengan orang lain mengatakan hal tersebut adalah benar. Saat
Anda tahu sebuah persepsi dari orang lain tersebut salah Anda akan
membantu bukan hanya diri Anda tapi juga orang tersebut. Dengan semakin
Anda berpikir kritis hal ini akan meminimalkan salah persepsi.
Berpikir kritis membuat Anda dapat berpikir lebih rasional serta beralasan.
Anda mengambil keputusan berdasarkan fakta, atau Anda akan
menganalisa suatu anggapan terlebih dahulu kemudian Anda kaitkan
dengan sebuah fakta. Anda tidak mudah percaya dengan perkataan orang
lain. Sehingga hal tersebut akan memudahkan Anda untuk tidak tertipu
atau ditipu oleh orang lain. Anda akan memproses suatu informasi apakah
relevan atau sesuatu yang mustahil sehingga Anda dapat simpulkan
sebagai sesuatu yang tidak benar atau mengandung unsur kebohongan.
Berpikir kritis menuntun Anda lebih selektif dalam mengolah informasi,
sehingga Anda tidak akan mudah tertipu karena setiap mendapat suatu
informasi, Anda tidak akan langsung mempercayainya begitu saja, namun
Anda akan menganalisisnya kembali secara rasional.
Saat ini kita seluruh masyarakat dunia sedang ditakuti dengan perkembangan
dan penyebaran virus Covid-19 yang begitu cepat menyebar ke berbagai negara
di dunia. Tidak bisa dipungkiri sampai sekarang jumlah angka yang meninggal
akibat Covid-19 semakin bertambah.
Dengan adanya pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) dan anjuran agar
tetap tinggal di rumah, masyarakat jadi tidak bisa mencari penghasilan terlebih
bagi masyarakat yang kerjanya dibayar harian, pastinya mereka akan sangat
kena dampaknya.
Tentunya sebagai bangsa yang besar, kita tidak menginginkan hal ini terjadi.
Dengan terjadinya hal buruk di bidang ekonomi ini, kita tidak semena-mena
langsung menyalahkan pemerintah, tentunya pemerintah sudah berjuang keras
untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Bukan hanya
Indonesia aja yang terkena dampak di bidang ekonomi, tetapi juga negara lain.
Kendati industri kreatif menjadi salah satu sektor ekonomi yang paling
terdampak pandemi Covid-19, terutama dengan adanya pembatasan mobilitas
orang dan barang, sektor ini dinilai masih memiliki peluang yang dapat
ditangkap oleh industri perbankan. Kondisi ini kemudian membuat perbankan
selektif dalam menyalurkan pembiayaan untuk sektor ekonomi kreatif,
khususnya pada sektor pariwisata dan turunannya.
Pasalnya, omzet dari industri kreatif UMKM di tengah pandemi sangat jauh
menurun yang kemudian mempengaruhi kelancaran kredit perbankan di sektor
atau industri ini. “Ekonomi kreatif umumnya banyak berhubungan dengan
pariwisata, termasuk industri oleh-oleh dan juga barang-barang kerajinan. Kita
pahami semua industri turunan pariwisata sangat terpukul oleh terjadinya
wabah.
Di samping itu, sektor lainnya yang paling terdampak negatif menurut Piter
adalah industri film. Banyak kegiatan pembuatan film yang terpaksa ditunda,
baik oleh pembatasan aktivitas shooting maupun dengan pertimbangan pasar.
Karena mendesaknya kebutuhan pokok yang tidak dapat dipenenuhi jika hanya
mengandalkan pemerintah saja, keadaan tersebut menjadi cikal bakal
terciptanya pemikiran dari masyarakat untuk tetap produktif walaupun dirumah
saja, kegiatan produktif juga akan menghilangkan rasa jenuh akibat hanya
berdiam diri dirumah saja, kegiatan produktif yang bisa dilakukan di tengah
pandemi saat ini selain untuk mengisi kekosongan waktu juga dapat
menghasilkaj pundi – pundi rupiah dan membantu perekonimian. Salah satunya
dengan berjualan online, hal yang bisa di perjual belikan seperti produk
kecantikan, pakaian, makanan, bahkan produk kesehatan.
Seperti halnya yang dilakukan oleh saah satu mahasiswa yang masih duduk
disemter dua , bernama Rahmi Istifawat asal kab. Tangerang ini, yang
mengambil jurusan PPKn di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di
Universitas Pamulang. Diusianya yang terbilang masih cukup muda, dia tak
ingin kehilangan kesempatan untuk melakukan kegiatan yang produktif
ditengah situasi pandemi saat ini. Dia biasanya mempromosikan produk melaui
Whats up, dengan megunnggah potret dari produk tersebut kemudia ia lengkapi
dengan deskripsi produknya.
Menurutnya kegitan seperti itu, membarikan pola fikir yang berbeda terkait
dengan sitausi pandemis saat ini, sebelumnya kegiatan ini hanya sebagai
keisengan dalam memanfaatkan teknologi tetapi sekarang justru menjadi
sesuatu keharusan yang wajib di patuhi oleh masyarakat karna peraturan PSBB.
Di tengah pandemi ini mungkin kita tidak diperbolehkan untuk keluar rumah
atau aktivitas di luar rumah, bisnis online ini bisa membantu perekonomian
membaik meskipun dikerjakan sambil rebahan , sambil nonton tv atau
sebagainya ” ucapnya.
Karena masyarakat yang hanya dirumah saja tentunya mereka enggan
melakukan kegiatan diluar rumah, mereka lebih suka melakukan kegiatan
transksi secara online saja. Karena dengan tidak pergi kemana mana mereka
mendapakan apa yang mereka inginkan. Hal tersebut juga didukung dengan
penggunaan media sosial yang dengan mudah dapat diakses kapan saja dan
dimana saja, karena kebanyakan dari mereka memasang ilkan di media sosial
seperti Facebook, Instagram, Whatsup, bahkan aplikasi Tiktok.
Akibat adanya pristiwa tersebut yang membuat masyarakat saat ini merasa lebih
nyaman jika aktivitas jual beli dilakuakn secara online, selain dinilai aman hal
tersebut juga lebih efektif dan mengefisienkan waktu karena hanya dengan
membuka media sosial saja dan berdiam diri dirumah kita dapat membeli
produk yang diinginkan serta melakukan kegiatan transaksinya secara
bersamaan.
Dengan demikian, siatuasi yang genting saat ini pada dasarnya memang
memiliki berbagaia dampak dan pengaruh dalam keberlangsungan kehidupan.
Sektor ekonimi yang merupakan tonggak utama dalam keberlangsungan
kehidupan masyarakat menjadi melemah, dan banyak sekali kesenjangan soaial
yang terjadi.
Maka itu, tidak ada salahnya untuk mempelajari target pasar Anda sekali lagi.
Hal ini bisa bermanfaat di masa Pandemi Covid-19, karena Anda bisa
mempromosikan bisnis Anda dengan tepat sasaran.
Untuk cara berikut ini tentunya bisa saja menghabiskan waktu yang cukup
banyak dan memerlukan dana yang banyak. Namun, mengubah produk bisa
menjadi solusi yang tepat di masa resesi. Tidak perlu mengubah total, cukup
sesuaikan dengan protokol selama Pandemi Covid-19 agar pembeli merasa puas
dengan produk Anda.
Misalnya, penjual kopi merubah produknya menjadi cold brew sehingga bisa
dibeli dan diminum kapan saja tanpa harus mengunjungi kedai kopi. Perubahan
produk ini sesuai dengan kebutuhan pasar dan tentunya tetap mematuhi protokol
normal baru yang berlaku.
Berdebat
Metode yang digunakan saat adanya pihak yang memiliki pandangan cukup
bertolak belakang. Caranya adalah masing-masing pihak memberikan
argumentasi yang menurutnya benar dengan disertai bukti-bukti pendukung.
Tujuan berdebat adalah menentukan pemikiran mana yang paling benar. Dalam
berdebat biasanya ada pihak penengah yang berperan sebagai moderator dan
memastikan setiap pihak tidak melampaui etika atau peraturan yang ada saat
beragumentasi.
Grup Diskusi
Berbeda dengan berdebat , dengan berdiskusi tidak ada pihak yang menang atau
kalah. Tujuannya adalah mencapai solusi untuk kepentingan bersama dan
hasilnya disepakati secara mufakat. Metode berpikir yang dilakukan secara
berkelompok sehingga menghasilkan hasil yang lebih cepat dan baik untuk
semua orang. Biasanya ada sesi tanya jawab yang bertujuan untuk menambah
informasi dan penanganan yang lebih luas. Biasanya ada satu pemimpin grup
yang memastikan jalannya diskusi tidak melenceng dari tema diskusi.
Persuasi
Metode ketiga yang sering digunakan adalah metode dalam bentuk persuasi.
Metode persuasi menggunakan komunikasi yang bertujuan untuk
mempengaruhi orang lain. Mempengaruhi perbuatan, keyakinan, nilai atau
prinsip orang lain memang membutuhkan pola pikir kritis. Iklan adalah salah
satu hasil dari metode persuasi.
Propaganda
Metode yang hampir mirip dengan persuasi namun digunakan untuk
kepentingan yang lebih luas dengan menggunakan berbagai media massa
hingga para pendengar mau berubah dan bergerak secara massa mengikuti
pemikiran dari si propaganda.
Tahap ini terjadi pada usia 6–8 tahun. Pada tahap ini, individu menunjukkan
spontanitas dan emosional dalam menghasilkan suatu karya, yang kemudian
mengarah kepada hasil yang aestetik dan menyenangkan. Individu
menghasilkan sesuatu yang baru tanpa memperhatikan aturan dan batasan dari
luar.
Tahap ini berlangsung pada usia 9–12 tahun. Pada tahap ini kemampuan
berpikir seseorang dibatasi oleh aturan-aturan yang ada sehingga karya yang
dihasilkan menjadi kaku. Selain itu, pada tahap ini kemampuan kritis dan
evaluatif juga berkembang.
c. Tahap poskonvensional (Postconventional phase)
Tahap ini berlangsung pada usia 12 tahun hingga dewasa. Pada tahap ini,
individu sudah mampu menghasilkan karya-karya baru yang telah disesuaikan
dengan batasan-batasan eksternal dan nilai-nilai konvensional yang ada di
lingkungan.
Kreativitas dapat ditingkatkan dengan cara memahami bahwa proses kreatif
terdiri dari empat tahap yang masing-masing membutuhkan kerja keras.
1. Tahap persiapan
Tahapan berpikir kreatif yang pertama dan yang paling utama adalah
persiapan. Biasanya akan muncul masalah-masalah yang mengganggu. Pada
tahap ini pula, biasanya anda akan mencarai cara sebenarnya apa sih masalah
yang sedang muncul ke dalam kehidupan anda.
Namun demikian, pada tahap ini, biasanya pemecahan masalah belum juga
muncul, meskipun anda sudah lama berkonsentrasi dan berpikir keras dalam
mencari jalan keluar dari masalah yang sedang anda hadapi. Ibaratnya, pada
tahap ini, anda akan berkutat dengan masalah anda, dan berusaha mencari
jalan keluar, namun jalan keluar tersebut tidak segera muncul.
2. Tahap inkubasi
3. Tahap iluminasi
Pada tahap ini, biasanya segala pengalaman dan pemahaman baru yang
muncul pada tahap inkubasi akan membuat anda mendapatkan insight, yaitu
pikiran tiba-tiba atau ide yang secara tiba-tiba akan muncul, dan bisa
menjadi solusi dari masalah anda.
Biasanya tahap iluminasi ini akan membuat anda bereaksi, seperti misalnya
“Ah iya!”, “Oh, benar juga yah!”, dan segala reaksi yang menunjukkan
adanya kemunculan ide-ide baru yang bisa diaplikasikan.
4. Tahap evaluasi
Tidak berhenti pada tahap iluminasi saja, proses berpikir kreatif juga
membutuhkan evaluasi. Evaluasi akan membantu anda supaya anda bisa
memastikan bahwa ide yang sudah anda buat dan laksanakan, memang
benar-benar berhasil dan juga sukses. Evaluasi bisa dilakukan dengan
berbagai cara, seperti misalnya melakukan review, menganalisa hasil dari
pemecahan masalah, dan sebagainya.
5. Tahap revisi
Tahap berpikir kreatif yang terakhir adalah revisi. Setelah evaluasi selesai,
dan ternyata ada beberapa hal yang kurang tepat, maka akan muncul tahap
revisi. Pada tahapan ini, proses berpikir kreatif yang hasilnya kurang tepat
dan juga kurang memuaskan bisa dilakukan perbaikan sedikit demi sedikit.
Hal ini bertujuan agar nantinya pemecahan masalah bisa menjadi lebih baik
lagi, dan proses berpikir kreatif yang anda lakukan bisa menjadi lebih
optimal manfaatnya. Akan lebih baik lagi jika anda membaca beberapa
hambatan dalam berpikir kreatif
Mackler dan Shontz (Semiawan, 1998: 92) mengemukakan bahwa dalam studi
kreativitas ada 6 (enam) teori pokok kreativitas, yaitu :
1. Teori Psikoanalisis.
2. Teori Assosiasionistik
3. Teori Gestalt
4. Teori Eksistensial
5. Teori Interpersonal.
6. Teori Trait
Sehubungan degan teori kreativitas di atas, Sunarti, dkk (2001: 31-33)
mengemukakan mengenai deskripsi singkat tentang teori kreativitas tersebut
yang antara lain sebagai berikut :
1. Teori Psikoanalisis.
2. Teori Assosiasionistik.
3. Teori Gestalt.
4. Teori Eksistensial.
5. Teori Interpersonal.
6. Teori Trait.
Karakteristik pada individu yang dapat diteliti melalui suatu pendekatan yang
menekankan pada perbedaan individual. Guilford menjelaskan bahwa trait
utama pada manusia berkaitan dengan kreativitas. Trait tersebut mencakup
antara lain: sensitivitas terhadap masalah, kelancaran berfikir, keluwesan
berfikir, orisanalitas berfikir, redefinisi dan elaborasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan