Anda di halaman 1dari 75

RINGKASAN MATERI BIOLOGI KELAS 10

NAMA: DESY G LAPAIBEL

KELAS: XII MIA 5

A.Cabang-cabang Biologi adalah ilmu-ilmu yang dikembangkan dari bidang biologi dan Biologi
sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk makhluk hidup.

1. Genetika

Pada cabang ilmu biologi ini, kamu akan mempelajari tentang gen, materi genetik (DNA dan RNA),
dan pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya serta persilangan gen.
Pernah nggak  sih  kamu bertanya-tanya kenapa warna kulitmu bisa sama dengan warna kulit
ibumu? Hmm, dengan mempelajari ilmu ini, kamu bisa menemukan jawabannya, lho.

2. Sitologi
Pada ilmu sitologi, kamu dapat mempelajari unit penyusun seluruh makhluk hidup. Apakah
itu? Yup! Itu adalah sel. Mulai dari struktur dan organel sel, pembelahan sel, interaksi antar sel, daur
hidup sel, hingga kematian sel semua dibahas dalam ilmu ini. Gimana, seru kan?

3. Histologi

Histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jaringan pada makhluk hidup, seperti jaringan
epitelium, jaringan pengikat, jaringan penyokong, jaringan saraf, dan masih banyak lagi. Nah, bagi
kamu yang ingin masuk jurusan kedokteran, ilmu ini sangat bermanfaat untuk dipelajari lho, Squad.

4. Anatomi

Selain histologi, anatomi juga penting untuk dipelajari dalam dunia kedokteran. Pada ilmu ini, kamu
dapat mempelajari tentang struktur tubuh dalam dari makhluk hidup. Squad, jika kamu
memperhatikan struktur lidah kalian, pasti kamu akan melihat tonjolan-tonjolan halus yang ada di
permukaan lidahmu yang disebut papila. Lalu, apa sih fungsi papila? Seperti apa struktur lidah kita
sebenarnya? Nah, semua itu akan dikupas tuntas dalam ilmu ini.

Anatomi pada otot manusia (sumber: africansportacademy.com)

5. Morfologi
Berlawanan dengan anatomi, kalau dalam morfologi kamu akan mempelajari tentang struktur
tubuh luar dari makhluk hidup. Kamu penasaran nggak sih  kenapa di telapak kaki kucing terdapat
bantalan yang berwarna pink? atau apa sih yang menyebabkan paruh dan kaki burung memiliki
bentuk yang berbeda-beda? Tenang Squad, Morfologi dapat menjawab semua rasa penasaran
kalian, kok.

6. Fisiologi

Pada ilmu Fisiologi, kamu akan mempelajari tentang fungsi tubuh baik secara anatomi maupun
morfologi Squad. Pernahkah kalian mendengar tentang fisioterapi? Fisioterapi juga bagian dari
Fisiologi, lho! Hayo, ada yang tahu kalau fisioterapi itu buat mengobati apa?

7. Ekologi

Pada ilmu ini, kamu akan mempelajari tentang interaksi yang terjadi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya maupun interaksi antar sesama makhluk hidup di muka bumi lho, Squad. Gambar di

bawah ini merupakan salah satu bentuk interaksi yang saling menguntungkan antara anemon laut
dengan ikan badut.

 Simbiosis mutualisme antara anemon laut dan ikan badut (sumber: imagologi.com)

8. Taksonomi

Pada ilmu Taksonomi, kamu akan mempelajari tentang pengklasifikasian atau penggolongan


makhluk hidup. Penggolongan ini tidak dilakukan secara sembarangan lho, melainkan didasarkan
pada hierarki atau tingkatan tertentu.
 

Beliau lah yang pertama kali memperkenalkan ketujuh hierarki tersebut lho, Squad. Masih ingatkah
kamu dengan urutan dari ketujuh hierarki itu?

9. Evolusi

Mendengar kata evolusi, apakah kamu teringat dengan Bapak Teori Evolusi yaitu Charles Darwin?
Ternyata, Evolusi termasuk kedalam cabang ilmu biologi juga, lho. Pastinya, ilmu ini menjadi salah
satu materi yang paling menarik untuk dipelajari karena membahas tentang perubahan makhluk
hidup dari generasi ke generasi.

10. Mikrobiologi

Mikrobiologi adalah cabang ilmu Biologi yang mempelajari tentang mikroorganisme, seperti


bakteri, protozoa, fungi, alga mikroskopik, dan archaea. Dalam mempelajari ilmu ini, kamu akan
menggunakan mikroskop karena objek yang diamati berukuran sangat kecil. Hayo, ada yang sudah
pernah pakai mikroskop? 

11. Zoologi

Jika dalam ilmu Sosial kalian belajar mengenai perilaku manusia, maka di cabang ilmu biologi ini
kamu dapat mempelajari tentang klasifikasi serta perilaku hewan, lho.
Bayi penyu (sumber: brilio.net)

Tahukah kamu, kalau bayi penyu yang baru lahir dapat menemukan jalannya sendiri untuk kembali
ke laut tanpa bantuan dari orang tua mereka? Kamu bisa temukan jawabannya pada ilmu
ini nih, Squad. Bagaimana, menarik bukan?

12. Botani

Botani merupakan salah satu cabang ilmu Biologi yang mempelajari tentang tumbuhan meliputi
jenis, struktur, persebaran, dan klasifikasinya. Ilmu ini sangat berguna dalam dunia
pertanian lho karena kita dapat mengetahui karakteristik dari berbagai macam jenis tumbuhan.

13. Virologi

Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata virus? Mungkin di antara kamu banyak yang
memikirkan tentang penyakit-penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus, ya. Salah satu cabang
ilmu Biologi yang membahas tentang virus meliputi struktur, reproduksi, dan peranannya adalah
virologi.

14. Bakteriologi

Ternyata tidak semua bakteri bersifat patogen (merugikan inangnya) lho,  Squad. Bakteri juga dapat
bermanfaat bagi kehidupan manusia salah satunya dalam hal fermentasi. Salah satu cabang ilmu
Biologi yang khusus mempelajari tentang bakteri adalah bakteriologi. Pada ilmu ini, kamu dapat
mempelajari tentang struktur, reproduksi, sampai peranan bakteri tersebut.

Bakteri (sumber: giphy.com)

15. Mikologi

Squad, tentunya kamu pernah melihat adanya jamur pada makanan yang telah kadaluarsa, beberapa
jamur yang tumbuh di pohon, bahkan ada juga jamur yang bisa kalian makan, kan? Ternyata, jamur-
jamur tersebut berasal dari jenis yang berbeda, lho. Di dalam cabang ilmu biologi ini kamu
dapat mempelajari tentang berbagai macam jenis jamur meliputi struktur, reproduksi, serta
peranannya, nih.

16. Ornitologi

Cabang ilmu biologi yang satu ini khusus mempelajari tentang burung. Pada ilmu ornitologi, kamu
tidak hanya mempelajari tentang pengklasifikasian jenis burung saja, melainkan kamu juga dapat
mengetahui perilaku burung tersebut. Di sini, siapa yang di rumahnya memelihara burung?

17. Entomologi

Tahukah kamu, kalau serangga merupakan organisme dengan jumlah populasi paling banyak dan
beragam di bumi? Keberagaman inilah yang menyebabkan serangga menjadi obyek yang menarik
untuk dibahas lho, Squad. Dalam cabang ilmu biologi, terdapat ilmu yang khusus mempelajari
tentang serangga, yaitu entomologi. Di sini, kamu dapat mengetahui tentang jenis, klasifikasi,
perilaku, bahkan persebaran seluruh serangga yang hidup di bumi.

18. Mamologi

Sementara itu, mamologi mempelajari tentang mamalia yang ada di bumi. Ilmu ini menarik banget
untuk kamu pelajari lho karena dapat menambah ilmu pengetahuan kamu tentang segala jenis,
klasifikasi, perilaku, bahkan persebaran hewan menyusui tersebut.
B. permasalahan biologi

Berikut adalah tingkatan pada ruang lingkup biologi yang harus kamu ketahui, antara lain:

Molekul 

Molekul adalah gabungan dari dua atau lebih unsur atom. Molekul juga merupakan partikel terkecil
dari suatu unsur atau senyawa. Sebagai komponen materi jamak, molekul terdapat pada zat organik
dan biokimia. Molekul menjadi unsur penyusun sebagian besar samudera dan atmosfer.

Dalam ruang lingkup biologi molekuler, unsur yang dikaji meliputi pengetahuan tentang asam 
nukleat, lemak, karbohidrat, dan protein. 

Sel 

Sel merupakan suatu unit struktural dan fungsional dari makhluk hidup. 

Jaringan 

Jaringan terbentuk dari beberapa sel dimana sel-sel tersebut memiliki fungsi dan  bentuk yang sama,
misalnya, jaringan pada hewan, jaringan otot, jaringan pada  tumbuhan. 

Organ 

Organ terbentuk dari jaringan-jaringan yang memiliki fungsi tertentu misalnya daun,  batang, dan
akar yang ada pada tumbuhan, atau organ yang ada pada hewan. 

Sistem Organ

Sistem organ terdiri dari organ-organ yang saling bekerja dan berinteraksi secara  sinergis ,misalnya
sistem peredaran darah, sistem gerak, sistem pencernaan, dan  sistem pernapasan.

Organisme  

Organisme merupakan kumpulan dari seluruh sistem organ yang saling bekerja sama  menjalankan
fungsi kehidupan. 

Populasi  

Populasi adalah kumpulan dari individu yang sejenis yang menempati suatu daerah  tertentu
misalnya populasi manusia atau hewan tertentu. 

Komunitas  
Komunitas merupakan suatu kumpulan populasi-populasi atau beberapa populasi  yang menempati
suatu wilayah tertentu misalnya populasi dalam suatu kebun. 

Ekosistem 

Ekosistem merupakan kesatuan antara komunitas dengan lingkungan tempat  hidupnya yang di
dalamnya terdapat hubungan timbal balik ,misalnya ekosistem  pantai, ekosistem danau, ekosistem
hutan. 

Bioma  

Bioma adalah suatu kumpulan dari berbagai ekosistem yang membentuk suatu  kesatuan ekosistem
dunia atau global. 
C. Tingkat keanekaragaman hayati

A. Keanekaragaman Gen(Genetik).

Keanekaragaman Gen yaitu variasi atau perbedaan gen yang terjadi dalam suatu jenis atau spesies

makhluk hidup. Genetik ini selalu berhubungan dengan yang namanya pewarisan sifat. contohnya

yaitu Bunga mawar memiliki berbagai macam warna diantaranya yaitu,

putih,pink,merah,hitam,kuning,dst. keanekaragaman gen pada organisme dalam suatu spesies

disebut varietas atau ras.

B. Keanekaragaman Spesies(Jenis).

Keanekaragaman Spesies adalah perbedaan yang dapat ditemukan pada komunitas atau kelompok

berbagai spesies yang hidup di suatu tempat. Contohnya yaitu buah Mangga memiliki banyak jenis

yaitu Mangga Manalagi, Mangga Madu,Mangga Daging, dll.

C. Keanekaragaman Ekosistem.

Ekosistem terbentuk karena berbagai kelompok spesies yang menyesuaikan diri dengan

lingkungannya,kemudian terjadi hubungan yang saling memengruhi antara satu spesies dengan

spesies lain dan juga antara spesies dengan lingkungan abiotik tempat hidupnya, misalnya

suhu,udara,air,tanah,kelembapan,cahaya matahari ,dan mineral. Lingkungan terbagi menjadi 2 yaitu

Biotik(makhluk hidup) dan abiotik(makhluk tak hidup). Tempat ekosistem terbagi menjadi 2 yaitu

daerah perairan air tawar dan air laut. daerah daratan terbagi menjadi 7 kelompok yaitu :

1. hutan hujan tropis


2. sabana

3. padang rumput

4. gurun

5. hutan gugur

6. taiga

7. tundra

Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia.

A. Flora

Flora Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang meliputi Malaysia,Filipina,Indonesia, dan

Papua Nugini. ciri-ciri kawasan Malesiana yaitu:


1. curah hujan relatif tinggi

2. di dominasi oleh pohon dari family Dipterocarpaceae

3. banyak anggrek dan rotan

4. banyak berbagai jenis tumbuhan buah.

1. Van Welzen dan Silk,botanis dari Belanda, pada tahun 2009 melakukan penelitian dan membagi

Flora menjadi 3 daerah yaitu Dataran Sunda,dataran Sahul,dan di daerah tengah(Wallace).

 Flora di Dataran Sunda terdiri dari jenis tumbuhan dari family Dipterocarpaceae (Pohon

keruing), Nephentaceae(Kantung Semar).

 Dataran Sahul terdiri dari jenis tumbuhan seperti family Myriscaceae(Pohon Pala).

 Wilayah Tengah (Wallace) Pohon Leda(Rainbow Tree).

2. Frans Wilhem,botanis dari Jerman yang mengklasifikasikan iklim di Pulau Jawa secara vertikal yang

sesuai dengan tumbuhan yang hidup di iklim tersebut. klasifikasi ini membagi berdasaran ketinggian

tempat dari permukaan laut.

 Daerah Ketinggian 0 – 650m (Pantai). Jenis tumbuhan yang hidup di tempat ini yaitu

bakau,mangrove,sagu.

 Daerah ketinggian 650 – 1.500m (Pegunungan) . Jenis tumbuhan yang hidup di tempat ini

yaitu kopi, tembakau,teh.

 Daerah Ketinggian 1.500 – 2.500m. Jenis tumbuhan yang hidup di tempat ini yaitu cemara

gunung,berri,dll.

 Daerah ketinggian diatas 2500m. jenis tumbuhan yang hidup di tempat ini yaitu bunga

edelweis dan lumut.

Bunga Edelweiss Jawa (Anaphalis javanica)

B. Fauna
Fauna di Indonesia dipengaruhi oleh aspek geografi dan peristiwa geologi benua Asia dan Australia.

Para ahli zoologi mengatakan bahwa fauna di kawasan Indonesia bagian barat mirip dengan fauna

Asia Tenggara (Oriental). Sedangkan kawasan Indonesia bagian timur mirip dengan fauna

Australia(Australis). Berikut adalah peta Kawasan penyebaran fauna di Indonesia yang dipisahkan

oleh garis Wallace,Weber, dan Lydekker.

 Garis Wallace

Garis Wallace ditemukan oleh Alfred Russel Wallace pada abad ke-19(1856). Garis ini membatasi

antara Kalimantan dan Sulawesi,Bali dan Lombok. Fauna yang ada di kawasa ini mirip dengan fauna

di Asia Tenggara (type Oriental). contohnya yaitu Burung Jalak Bali. ciri-ciri fauna ini yaitu;

1. Mamalia yang berukuran besar (Gajah).

2. Terdapat berbagai macam kera.

3. Burung-burung yang memiliki warna kurang menarik tetapi dapat berkicau.

 Garis Weber
Garis Weber ditemukan oleh Max Carl Wilhem Weber. garis ini membatasi Sumbawa,Sumba,NTT.

Ciri-ciri dari fauna ini yaitu fauna yang endemik(spesies yang bersifat lokal dan unik).Fauna ini

termasuk fauna peralihan (Antara type Oriental dan Australis). contoh dari fauna ini yaitu Anoa,

komodo.

 Garis Lydekker

Garis ini ditemukan oleh Richard Lydekker. Garis ini membatasi Papua dan pulau pulau kecil. Fauna

di kawasan ini mirip dengan type fauna Australis. Contohnya yaitu Kanguru, Burung Cendrawasih.

Ciri-ciri dari fauna Australis yaitu :

1. Mamalia berukuran kecil.

2.Hewan berkantung.

3. Burung beraneka ragam

Apa itu Plasma Nutfah ?

Plasma Nutfah(Sumber Daya Genetik) adalah bagian tubuh tumbuhan,hewan,atau mikroorganisme

yang mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan sifat. Biasanya melalui proses hibridasi

tumbuhan contohnya :

 padi

 Ubi Cilembu

Hewan Contohnya :

 sapi Holland (Sapi Perah)>< Sapi Bali(Sapi Bali)

 Bebek >< Itik = Entok

Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Konservasi yaitu pelestarian atau perlidungan. konservasi dibagi menjadi 2 yaitu konservasi in-situ

dan eksitu.
Konservasi In-situ yaitu pelestarian yang dilakukan di habitat aslinya. contoh dari konservasi ini

yaitu :

1.Suakamargasatwa untuk hewan yang hampir punah.

2. Cagar Alam.

konservasi Eksitu yaitu konservasi yang dilakukan di luat habitat aslinya. contoh dari konservasi ini

yaitu :

1.kebun binatang.

2.taman satwa.
D.Dasar- dasar pengelompokkan makhluk hidup

. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi

Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah:

 mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki;


 mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk
hidup dari jenis yang lain;
 mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup;
 memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
Berdasarkan tujuan tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat seperti berikut.
 Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam. Jika
ingin mengamati jantung dari anggota Aves, apakah Anda akan membuka seluruh jantung semua
jenis burung/Aves? Tentu tidak mungkin. Bayangkan, betapa repotnya bila kita harus melakukan hal
itu. Untuk itu, Anda cukup hanya mengamati jantung dari salah satu anggota Aves, misalnya burung
dara.
 Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain. Apabila
Anda mengamati hewan kelelawar, elang, dan marmot, apakah kelelawar termasuk golongan
Mamalia sama seperti marmot? Jika kita amati dengan saksama, maka kelelawar memiliki kesamaan
dengan marmot, yaitu termasuk hewan menyusui (Mamalia), kesamaan lainnya adalah bereproduksi
dengan beranak. Walaupun kelelawar dan elang memiliki sayap untuk bisa terbang di udara, tetapi
elang mempunyai perbedaan, yaitu tidak menyusui, melainkan bertelur, sehingga elang termasuk
kelompok Aves (burung).
Klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan objek
studi sangat membantu dalam mengenali atau mempelajari makhluk hidup yang begitu banyak dan
beraneka ragam sifat serta ciri-cirinya. Manfaat klasifikasi adalah untuk mengetahui jenis-jenis
makhluk hidup dan hubungan antar makhluk hidup sehingga menjadi lebih mudah diketahui
kekerabatan antarmakhluk hidup yang beraneka ragam.
B. Dasar-Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup

Bagaimana cara mengelompokkan makhluk hidup itu dan dengan dasar apakah pengelompokan
tersebut dilakukan? Dasar untuk mengelompokkan makhluk hidup adalah sebagai berikut.

a. Berdasarkan Persamaan
Seperti yang kita lihat pada contoh di depan, yaitu antara ayam dan elang, berdasarkan ciri-ciri yang
Anda lihat, termasuk golongan apakah ayam dan elang? Dengan mengamati ciri-cirinya, maka kita
dapat memasukkan bahwa ayam dan elang adalah golongan hewan, yaitu jenis aves (burung) karena
memiliki bulu, sayap, dan paruh.
b. Berdasarkan Perbedaan
Apabila Anda mengamati perbedaan ciri yang dimiliki ayam dan elang berdasarkan jenis
makanannya, maka ayam termasuk herbivora, sedangkan elang termasuk golongan karnivora, yaitu
pemakan daging.
c. Berdasarkan Ciri
Morfologi dan Anatomi. Seperti yang Anda lihat dan amati seperti contoh di depan, maka untuk
mengetahui persamaan dan perbedaan dari makhluk hidup pertama-tama yang dapat Anda lakukan
adalah mengamati dari bentuk luar dari makhluk hidup tersebut, misalnya bentuk paruh dan jumlah
sayap. Apabila Anda hendak menggolongkan beberapa tumbuhan, maka yang dapat Anda amati
adalah bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan lainlain. Ciri-ciri inilah yang
dinamakan ciri morfologi. Apabila Anda mengamati dari ada tidaknya sel trakea, kambium, ada
tidaknya berkas pengangkut, ada tidaknya sel kambium, ciri-ciri ini dinamakan ciri anatomi.
d. Berdasarkan Ciri Biokimia
Sejalan dengan masa perkembangannya, untuk menentukan klasifikasi makhluk hidup selain
berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, bisa pula menggunakan ciri-ciri biokimia, misalnya
jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein, dan jenis-jenis DNA. Hal tersebut  dapat menentukan hubungan
kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan lainnya.
e. Berdasarkan Manfaat
Tujuan pengelompokan ini adalah untuk memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk hidup.
E. Daur hidup invertebrata (obelia atau aurelia)

UBUR-UBUR (Aurelia aurita) 

Daur hidup ubur-ubur dimulai dengan dibuahinya ovum oleh


sperma sehingga membentuk zigot. zigot tumbuh menjadi larva bersilia, disebut planula. Planula
berenang bebas dan melekat di dasar perairan dan melepaskan silianya dan tumbuh menjadi polip
yang disebut skifistome. Selanjutnya skifistoma bertunas membentuk miniature-miniatur medusa
yang tersusun bertumpuk-tumpuk. Masing-masing miniature medusa disebut efira. pada saat
bertemu efira akan melepaskan diri satu sama lainnya dan tumbuh menjadi medusa dewasa (ubur-
ubur). ubur-ubur berjenis kelamin jantan dan betina yang mesing-masingnya akan menghasilkan
sperma dan ovum. jika terjadi fertilisasi antara sperma dengan ovum,maka akan terbentuk zigot
(kembali ke daur hidup baru).

OBELIA
Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh gonangium. Pada gonangium terbentuk tunas,
kemudian setelah matang tunas memisahkan diri dari induknya dan berkembang menjadi medusa
muda yang dapat berenang bebas. Selanjutnya medusa muda berkembang menjadi medusa dewasa.

Perkembangbikan seksual terjadi pada medusa dewasa.Hewan


Obelia mempunyai dua alat kelamin (hermaprodit). Medusa dewasa akan menghasilkan sel telur /
ovum dan sperma. Pembuahan ovum oleh sperma terjadi di luar tubuh (eskternal) dan membentuk
zigot. Zigot akan berkembang menjadi larva bersilia disebut planula. Pada tempat yang sesuai
planula akan merekatkan diri menjadi polip muda, lalu polip dewasa., kemudian tumbuh menjadi
hewan Obelia. Selanjutnya, Obelia memulai melakukan pembiakan aseksual dengan pembentukan
tunas/budding, sehingga membentuk koloni Obelia yang baru.
F. Aliran energi (tingkat trofik)

a.Rantai Makanan  dan  Jaring-jaring Makanan


Rantai makanan adalah perpindahan materi dan energi dari suatu mahluk hidup ke mahluk hidup
lain dalam proses makan dan dimakan dengan satu arah. Tiap tingkatan dari rantai makanan disebut
taraf trofik/tingkat trofik. Pada setiap tahap pemindahan energi, 80%–90% energi potensial hilang
sebagai panas, karena itu langkah-langkah dalam rantai makanan terbatas 4-5 langkah saja. Dengan
perkataan lain, semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang tersedia. 

Rantai makanan dimulai dari organisme autotrof dengan mengubah energi cahaya dari matahari
menjadi energi kimia. Energi kimia ini akan diteruskan pada konsumen tingkat pertama atau primer,
tingkat kedua atau sekunder, dan seterusnya sampai kelompok organisme pengurai atau
dekomposer. Rantai makanan sendiri memiliki menurut para ilmuan dibagi menjadi tiga rantai
pokok, yaitu :

1.Rantai Pemangsa  (Rantai Makanan Tipe Perumput)


Landasan utama dari rantai pemangsa adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa
dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora
yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 & berakhir pada hewan pemangsa karnivora
maupun herbivora sebagai konsumen ke-3.

Padi sebagai produsen ( trofik I ), belalang sebagai konsumen I ( trofik II ) dan kadal sebagai
konsumen II ( trofik III ).

2.Rantai Parasit  (Rantai Makanan Tipe Parasit)


Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh
organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.
Contohnya : Tanaman Mangga-Benalu-Ulat-Burung Pemakan Ulat.

3.Rantai Saprofit  (Rantai Makanan Tipe Detritus)


Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rantai-
rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga membentuk
jaring-jaring makanan.
Contohnya : Hancuran Daun ( seresah )-Cacing Tanah-Ayam-Musang.

Berdasarkan rantai makanan tersebut padi berperan sebagai produsen, tikus berperan sebagai
konsumen I, ular berperan sebagai konsumen II,  dan elang berperan sebagai konsumen III. Dari
rantai makanan tersebut dapat kita gambarkan peristiwa yang akan terjadi jika salah satu komponen
dalam rantai makanan tersebut tidak ada atau hilang. Misalkan pada rantai makanan di atas
konsumen I (tikus) tidak ada atau hilang, maka konsumen II (ular) akan terganggu keseimbangannya
karena tidak mendapatkan makanan. Sebaliknya produsen (padi) akan melimpah karena tidak ada
yang memakannya. Siklus dalam rantai makanan dapat berjalan seimbang apabila semua komponen
tersedia. Apabila salah satu komponen, misalnya konsumen I tidak ada, maka akan terjadi
ketimpangan dalam urutan makan dan dimakan dalam rantai makanan tersebut. Agar rantai
makanan dapat berjalan terus menerut maka jumlah produsen harus lebih banyak daripada
konsumen I. Jumlah konsumen I harus lebih banyak daripada jumlah konsumen II dan seterusnya.
Kumpulan dari beberapa rantai makanan akan membentuk jaring-jaring makanan.

Dalam suatu ekosistem umumnya tidak hanya terdiri dari satu rantai makanan, akan tetapi banyak
rantai makanan. Tumbuhan hijau tidak hanya dimakan oleh satu organisme saja, tetapi dapat
dimakan oleh berbagai konsumen primer. Misalnya: bunga sepatu daunnya dimakan ulat, ulat juga
makan daun sawi. Daun sawi juga dimakan belalang, belalang dimakan katak dan burung pipit,
burung pipit juga makan ulat, burung pipit dimakan burung elang. Daun sawi juga dimakan oleh
tikus, tikus dimakan oleh burung elang. Akibatnya dalam suatu ekosistem tidak hanya terdapat satu
rantai makanan saja tetapi banyak bentuk rantai makanan. Rantai-rantai makanan yang saling
berhubungan antara satu dengan yang lain disebut jaring-jaring makanan.
G. Dampak perubahan lingkungan

Dampak perubahan lingkungan dan cara mengatasinya yaitu:  

 Bencana banjir, dapat diatasi dengan membuat resapan air, tidak membuang sampah ke
sungai, reboisasi.
 Pencemaran air, dapat diatasi dengan tidak membuang limbah ke sungai.
 Pencemaran udara, dapat diatasi dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor,
memfilter asap pabrik.
 Pencemaran tanah, dapat diatasi dengan tidak menimbun sampah di tanah, tidak membakar
sampah ditanah.

Pembahasan

Perubahan lingkungan memiliki beberapa dampak positif, yaitu :

 Infrastruktuf memadai
 Banyak bangunan penunjang pendidikan
 Perkotaan terawat menjadi lebih bersih dan aman

Namun, kesehatan linkungan tetap harus dijaga agar lingkungan tetap terjaga keramahannya. Untuk
mengurangi dampak kerusakan lingkungan dapat dilakukan beberapa hal sebagai berikut :

Menerapkan prinsip 4R (Reduce, Reuse, Recycle dan Replant)

 Reduce yaitu mengurangi pemakian barang yang tidak berguna.  


 Reuse yaitu memakai ulang barang yang masih bisa digunakan.  
 Recycle yaitu mendaur ulang barang, sampah anorganik untuk menjadi barang yang
berguna. Misalnya menggunakan botol isi ulang.
 Replant  yaitu menimbun sampah organik untuk dijadikan kompos.  

Penerapan prinsip 4R dapat digunakan untuk menanggulangi bencana banjir. Dengan penerapan
prinsip ini diharapkan jumlah sampah dapat menurun.

Reboisasi

Menanam kembali, melakukan penghijauan pada lahan yang gambut. Mengingat karena hutan
merupakan paru-paru dunia, hutan merupakan penghasil oksigen terbesar.

Bioremidiasi

Bioremidiasi merupakan pemanfaatan mikroba ataupun tanaman dari kontaminasi. Jadi limbah yang
akan dibuang harus di bersihkan dahulu kandungan kontaminasinya.  Dengan adanya bioremidiasi,
diharapkan limbah yang akan dibuang ke lingkungan sudah tidak menimbulkan dampak buruk bagi
lingkungan. Bioremidiasi terutama harus dilakukan oleh industri-industri.

Rehabilitasi lahan

Rehabilitasi lahan merupakan cara untuk mengembalikan kondisi lahan secara ekologis. Rehabilitasi
lahan merupakan upaya untuk mengembalikan lingkungan fisik untuk bisa di fungsikan lagi.

Reklamasi pantai

Reklamasi pantai adalah salah satu kegiatan pemulihan pantai untuk menyelamatkan lahan yang
kritis dan mati untuk menjadi lahan yang lebih produktif. Lahan kritis disebabkan oleh penambangan
pasir yang dilakukan oleh manusia.
MATERI BIOLOGI KELAS XI SMA

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki fungsi dan sifat yang sama. Jaringan pada tumbuhan
dapat dibedakan berdasarkan aktivitas pembelahan sel yang terjadi selama masa pertumbuhan dan
perkembangan, jenis jaringan tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu jaaringan
meristem dan jaringan permanen (jaringan dewasa).

A. Jaringan Meristem

Jaringan meristem merupakan jaringan yang sel-selnya masih aktif membelah secara mitosis.
Kemampuan jaringan meristem bermitosis secara terus-menerus menyebabkan bertambhanya sel-
sel baru sehingga tumbuhan mengalami pertumbuhan tinggi dan volume. Jaringan meristem
memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

1) Tersusun atas sel-sel muda yang masih aktif membelah.

2) Tidak memiliki ruang antarsel (susunan selnya rapat).

3) Sel-selnya berbentuk bulat, lonjong, polygon, atau prisma, dan memiliki dinding sel yang tipis.  

     Namun, sel-sel tertentu pada meristem apikal memiliki dinding sel tebal. Sel-sel kambium 

     pembuluh juga memiliki dinding sel yang tebal pada periode tertentu.

4) Sel mengandung banyak protoplasma.

5) Sel memiliki satu atau dua inti sel (nukleus) yang besar.

6) Vakuola sel sangat kecil atau tidak ada sama sekali.

Berdasarkan asal terbentuknya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu
jaringan meristem primer dan jaringan meristem sekunder.

1. Jaringan Primer

    • Jaringan primer adalah jaringan meristem pada tumbuhan dewasa yang sel-selnya masih aktif  

      membelah.

    • Pada umumnya terdapat di ujung batang (pucuk) dan ujung akar.

    • Meristem primer menyebabkan pertumbuhan primer, yaitu pertumbuhan vertikal yang 

      menyebabkan perpanjangan pada akar dan batang.

   • Meristem primer berasal dari sel-sel promeristem. Promeristem merupakan jaringan meristem 

     yang sudah ada ketika tumbuhan masih berada dalam fase embrio.

  • Promeristem akan berkembang menjadi protoderm, prokambium, dan meristem dasar.


  • Protoderm akan berdiferenisasi menjadi jaringan epidermis, prokambium akan berdiferensiasi 

   menjadi jaringan pengangkut, sedangkan meristem dasar akan berkembang menjadi parenkim  

   (jaringan dasar). 

2. Jaringan Sekunder

   • Sel-sel meristem berbentuk pipih atau prisma yang memiliki memiliki vakuola besar di bagian 

     tengahnya. Contohnya kambium dan kambium felogen.

  • Kambium adalah lapisan sel-sel yang aktif membelah di antara pembuluh angkut xilem dan floem.

  • Kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder sehingga batang menjadi bertambah besar.

  • Aktivitas kambium ke arah dalam membentuk pembuluh kayu (xilem), sedangkan ke arah luar 

    membentuk pembuluh tapis atau kulit (floem)

 • Kambium gabus (felogen) adalah jaringan kambium yang membentuk lapisan pelindung (gabus).

 • Kambium gabus terletak di bawah epidermis batang dan akar yang sudah tua.

 • Aktivitas kambium gabus (felogen) ke arah luar membentuk felem (lapisan gabus), sedangkan ke 

   arah dalam membentuk feloderm (korteks sekunder). 

Berdasarkan posisi pada tubuh tumbuhan, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
meristem apikal, meristem interkalar, dan meristem lateral.

a. Meristem Apikal

• Meristem apikal terdapat di ujung batang (pucuk) dan ujung akar.

• Meristem apikal menyebabkan pemanjangan batang dan akar yang disebut pertumbuhan primer.

• Semua jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer. Proses pemanjangan
meristem apikal akan menghasilkan daun, bunga, dan tunas apikal (tunas ujung) yang akan
berkembang menjadi cabang samping.

b. Meristem Interkalar atau Aksilar (Meristem Antara)

• Meristem interkalar terdapat di antara jaringan dewasa atau jaringan yang sudah terdiferensiasi.

• Contoh meristem interkalar adalah meristem pada pangkal ruas rumput-rumputan.

• Meristem interkalar menyebabkan pemanjangan ruas batang dan menyebabkan terbentuknya


bunga.

c. Meristem Lateral (Meristem Samping)


• Meristem lateral terletak memanjang sejajar permukaan batang atau akar, contohnya kambium
pembuluh (pembuluh vaskuler) dan kambium gabus (felogen).

• Meristem lateral menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder pada batang maupun akar,
sehingga batang dan akar bertambah besar.

B. Jaringan Permanen (Jaringan Dewasa)

Jaringan permanen adalah jaringan yang telah berdiferensiasi atau mengalami perubahan bentuk
sesuai dengan fungsinya. Berdasarkan fungsinya, jaringan dewasa dibedakan menjadi empat macam,
yaitu jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan penyokong, jaringan
pengangkut (vaskuler), dan jaringan gabus. 

1.  Jaringan Pelindung (Epidermis)

Jaringan epidermis adalah jaringan yang tersusun dari lapisan sel-sel yang menutupi permukaan
organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Jaringan epidermis disebut
sebagai jaringan pelindung. Jaringan epidermis memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1) Umumnya tersusun atas satu lapis sel

2) Memiliki sel-sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar sel

3) Sel-sel memiliki banyak vakuola sehingga dapat menyimpan cadangan makanan

4) Sel-sel pada jaringan epidermis dapat bermodifikasi menjadi stomata (mulut daun), trikoma
(rambut-rambut), emergensia, spina (duri), sel kipas, sel kersik (silika), velamen, dan litokis.

a) Stomata (Mulut daun)

• Stomata adalah celah (lubang) yang diapit oleh sel penjaga.

• Stomata berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya O2 dan CO2 saat respirasi (pernapasan)
maupun fotosintesis serta jalur penguapan air (transpirasi).

• Stomata akan terbuka pada siang hari dan pada malam hari.

• Mekanisme membuka dan menutupnya stomata dapat dijelaskan sebagai berikut.

Stomata atau mulut daun merupakan suatu celah pada jaringan epidermis. Stomata berperan dalam
proses transpirasi dan respirasi pada tumbuhan. Ketika stomata terbuka, maka stomata menghirup
karbondioksida dan mengeluarkan oksigen dan air. Namun, ketika berada di lingkungan yang kering
atau minim air maka, stomata akan menutup dan tidak mengeluarkan oksigen serta air.

b) Trikoma (rambut-rambut)

• Trikoma hampir ditemukan di seluruh organ pada tumbuhan, seperti pada akar, batang, daun,
bunga, dan buah.

• Fungsi trikoma adalah untuk mengurangi penguapan, meneruskan rangsang, dan membantu
penyerapan air dan garam-garam mineral dari dalam tanah.
• Contoh tumbuhan yang memiliki trikoma adalah daun durian (Durio zibethinus).

c) Emergensia

• Emergensia adalah tonjolan pada permukaan organ yang terbentuk dari jaringan epidermis dan
jaringan di bawah epidermis

• Contoh tumbuhan yang memiliki emergensia adalah duri temple pada batang mawar (Rosa sp),
rambut-rambut pada buah rambutan (Nephelium lappaceum).

d) Spina (duri)

• Spina atau duri adalah tonjolan pada permukaan epidermis batang. Contohnya duri pada batang
tumbuhan bunga kertas (Bouganvillea spectabilis).

e) Sel Kipas

• Sel kipas merupakan alat tambahan pada epidermis daun bagian atas.

• Sel kipas berfungsi untuk menyimpan air dan mengurangi penguapan. Ketika udara panas, air
dalam sel kipas akan menguap dan sel kipas akan mengerut sehingga luas permukaan atas daun
menjadi lebih kecil dari luas permukaan bawah daun. Haal tersebut menyebabkan daun menggulung
sehingga laju penguapan berkurang.

• Sel kipas dapat ditemukan pada rumput teki dan bambu.

f) Sel Kersik (Silika)

• Sel kersik adalah bagian epidermis yang berbentuk bulat dan berisi kristal kersik (SiO2). Adanya sel
kersik menyebabkan permukaan pada batang tumbuhan menjadi keras.

• Sel kersik berfungsi untuk memperkokoh batang.

• Contoh tumbuhan yang memiliki sel kersik adalah batang tumbuhan tebu (Saccharu officinarum).

g) Velamen

• Velamen tersusun atas sel-sel mati yang terdapat di bagian dalam epidermis akar gantung (akar
udara)pada tumbuhan epifit (tumbuhan yang menempel pada benda/ tumbuhan lain).

• Velamen berfungsi untuk menimbun air yang diperolehnya dan mengikat oksigen.

• Contoh tumbuhan yang memiliki velamen adalah anggrek.

h) Litokis

• Litokis adalah sel epidermis yang dindingnya mengalami penebalan dan mengandung sistolit.

2. Jaringan Dasar (Parenkim)

Jaringan parenkim disebut sebagai jaringan dasar, karena dapat ditemukan di hampir semua bagian
tumbuhan. Ciri-ciri jaringan parenkim adalah sebagai berikut:
1) Tersusun atas sel hidup yang berukuran besar

2) Memiliki inti sel dan banyak vakuola

3) Memiliki ruang antar sel sehingga letak sel tidak rapat

4) Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dapat dibedakan menjadi enam macam, yaitu parenkim
asimilasi, parenkim penimbun, parenkim air, parenkim udara, parenkim pengangkut, dan parenkim
penutup luka.

• Parenkim asimilasi, yaitu parenkim yang melakukan proses pembuatan zat-zat makanan melalui
fotosintesis. Parenkim asimilasi terdapat pada tumbuhan hijau.

• Parenkim penimbun, yaitu parenkim yang berfungsi sebagai penimbun cadangan makanan, karena
memiliki vakuola yang besarParenkim penimbun terdapat pada empulur batang dan akar, umbi, akar
rimpang, serta biji. Cadangan makanan yang disimpan dalam bentuk gula, tepung, lemak, dan
protein.

• Parenkim air, yaitu parenkim yang mampu menyimpan air. Parenkim air terdapat pada tumbuhan
epifit (menempel) dan tumbuhan xerofit (tumbuhan yang beradaptasi di daerah kering). Contohnya
adalah tanaman anggrek dan kaktus.

• Parenkim udara (aerenkim), yaitu parenkim yang mampu menyimpan udara karena memiliki ruang
antar sel yang besar. Parenkim udara terdapat pada tumbuhan teratai, dan eceng gondok.

• Parenkim pengangkut, merupakan parenkim yang terdapat di sekitar xilem dan floem

• Parenkim penutup luka, parenkim penutup luka disebut kambium gabus (felogen).

Berdasarkan bentuknya, jaringan parenkim dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu :

• Parenkim palisade, tersusun atas sel-sel berbentuk panjang, tegak, dan mengandung banyak
kloroplas. Parenkim palisade umumnya terdapat pada messofil daun.

• Parenkim bunga karang, tersusun atas sel-sel yang bentuknya tidak teratur dan memiliki ruang
antar sel yang besar. Parenkim bunga karang terdapat pada mesofil daun.

• Parenkim bintang, parenkim bintang berbentuk seperti bintang, yang saling berhubungan bagian
ujungnya, contohnya pada Canna sp.

• Parenkim lipatan, terdiri atas sel-sel dengan dinding sel yang mengalami lipatan ke dalam.
Contohnya terdapat pada mesofil daun pinus dan padi.

3. Jaringan Penyokong (Penguat)

Jaringan penyokong adalah jaringan yang menunjang bentuk tubuh tumbuhan. Ciri-ciri jaringan
penyokong, yaitu memiliki dinding sel yang tebal dan kuat. Berdasarkan bentuk dan sifatnya,
jaringan penyokong dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan kolenkim dan sklerenkim.

1) Jaringan Kolenkim
• Jaringan kolenkim merupakan jaringan penguat pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif
mengadakan pertumbuhan.

• Jaringan ini terdapat pada batang, daun, bunga, dan buah serta akar yang terkena cahaya
matahari.

• Tumbuhan monokotil umumnya tidak memiliki kolenkim. Ciri-ciri jaringan kolenkim adalah

a) Tersusun atas sel-sel yang masih hidup

b) Ukuran dan bentuk sel beragam

c) Penebalan dinding sel tidak teratur

2) Jaringan Sklerenkim

• Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan yang sudah berhenti
melakukan pertumbuhan dan perkembangan.

• Ciri-ciri jaringan sklerenkim adalah sel-selnya memiliki dinding skunder yang tebal, biasanya
mengandung lignin dan tidak mmemiliki protoplas karena sel-selnya telah mati. Jaringan sklerenkim
dibedakan menjadi dua, yaitu serabut (serat-serat) dan sklereid (sel batu).

a) Serabut (Serat Sklerenkim)

Serabut atau serat dapat didefinisikan sebagai serabut yang panjang, yang ditemukan di berbagai
tumbuhan dalam bentuk untaian. Contohnya dapat dimukan pada Linen.

b) Skelereid (Sel Batu)

Merupakan ssel-sel mati saat dewasa. Sel sklereid umumnya berbentuk bulat. Contohnya ditemukan
pada tempurung kelapa dan daging buah jambu biji.

4. Jaringan pengangkut (Vaskuler)

1) Jaringan pengangkut adalah jaringan pada tumbuhan yang berfungsi mengangkut air dan garam-
garam mineral serta hasil fotosintesis.

2) Jaringan pengangkut pada tumbuhan adalah xilem dan floem.

a) Xilem

Xilem berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar menuju daun. Sel-sel xilem telah
mati, berdinding tebal dan mengandung lignin. Kompoenen penyusun xilem diantaranya: unsur
trakeal, serat xilem dan parenkim xilem.

b) Floem

Floem berfungsi mengangkut dan mendistribusikan hasil fotosintesis dari daun ke seleruh bagian
tubuh tumbuhan. Komponen penyusun floem diantaranya: unsur tapis, sel pengiring (sel tetangga),
serat floem, parenkim floem, dan sel albumin. 
c) Tipe-tipe Berkas Pengangkut

Berdasarkan letak xilem dan floem, berkas pengangkut dibedakan menjadi tiga tipe dasar, yaitu :

• Tipe Kolateral

• Tipe Konsentris

• Tipe Radial

5. Jaringan Sekretori

Jaringan sekretori merupakan sekumpulan sel yang berfungsi menghasilkan suatu zat. Pada
tumbuhan, terdapat beberapa jaringan sekretori, yakni :

1) Saluran getah, merupakan kumpulan sel yang berisi cairan lateks yang mengandung garam dan
asam-asam organik. Contoh pada papaya.

2) Sel-sel resin dan minyak, merupakan sel-sel yang mengandung resin, contohnya pada tumbuhan
pinus.

3) Sel-sel lendir

4) Sel-sel mirosin

6. Jaringan Gabus

Jaringan gabus merupakan jaringan yang terbentuk oleh aktivitas kambium gabus pada tumbuhan
dikotil. Jaringan gabus berfungsi melindungi jaringan dari kekurangan air yang terlalu banyak.
Jaringan gabus ke arah dalam membentuk feloderm (hidup) dan ke luar membentuk felem (mati).

C. Organ Pada Tumbuhan

Organ merupakan kumpulan dari beberapa jaringan yang memiliki peranan tertentu. Organ pada
tumbuhan, yaitu akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.

1. Akar

Secara umum, akar terdiri atas tudung akar, epidermis, korteks, endodermis, dan stele.

1) Tudung Akar

Terdapat pada ujung akar yang berfungsi melindungi akar dan membantu tumbuhnya akar ke dalam
tanah.

2) Epidermis

Sel-sel epidermis pada akar dapat berkembang menjadi rambut-rambut akar, yang berfungsi
membantu penyerapan air dan garam mineral serta menguatkan posisi tumbuhan pada tanah.

3) Korteks
Korteks umumnya tersusun atas sel-sel parenkim yang mengandung karbohidrat. Dinding luar
korteks mengalami penebalan yang dinamakan eksodermis, semntara lapisan terdalam bernama
endodermis.

4) Stele

Stele merupakan bagian tengah akar, yang terdiri atas perisikel (pembentuk cabang akar), berkas
pembuluh (xilem dan floem), serta parenkim (berada di antara xilem dan floem).

Struktur akar dikotil dan monokotil memiliki perbedaan, yaitu akar tumbuhan dikotil memiliki
kambium diantara xilem dan floemnya (tipe koleteral terbuka). Sedangkan, pada monokotil tidak
terdapat kambium diantara xilem dan floemnya (tipe koleteral tertutup).

2. Batang

Batang memiliki tiga bagian pokok, yaitu epidermis, korteks, dan modifikasi stele.

1) Epidermis

2) Korteks

Korteks tersusun dari parenkim, kolenkim, sklerenkim yang berupa serabut sklereid.

3) Stele (Slinder pusat)

Stele terdiri atas perisikel, parenkim, berkas pengangkut, dan empulur. Empulur merupakan bagian
terdalam dari batang tumbuhan berpembuluh. Empulur juga terdapat di sekitar berkas pengangkut
dan berbentuk seperti jari-jari sehingga disebut jari-jari empulur.

3. Daun

Secara umum, daun tersusun dari jaringan epidermis, jaringan dasar (mesofil), jeringan pengangkut,
dan jaringan penguat.

1) Epidermis

Stomata sebagai modifikasi epidermis dijadikan sebagai salah satu indikator untuk membedakan tipe
daun. Jika stomata ditemukan pada bagian atas dan bawah daun, dinamakan tipe amfistoma. Jika
stomata hanya terdapat di bagian bawah daun, disebut hipostoma, sementara jika terdapat di
bagian atas dan bawah daun dinamakan tipe epistoma.

2) Mesofil

Mesofil terdapat di antara epidermis atas dan bawah. Pada tumbuhan dikotil, mesofil berdiferensiasi
menjadi jaringan tiang (palisade) dan jaringan bunga karang (jaringan spons). Pada daun tumbuhan
rumput-rumputan, mesofil tidak berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang,
tetapi terdiri atas sel-sel parenkim yang struktur dan ukurannya sama.

3) Jaringan pengangkut
Di dalam berkas pengangkut, xilem selalu berada di sebelah dalam sedangkan floem berada di
sebelah luar.

4. Bunga

• Bunga merupakan alat reproduksi pada tumbuhan. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki
putik dan benang sari. Sedangkan bunga lengkap adalah bunga yang memiliki alat reproduksi dan
perhiasan bunga, seperti kelopak dan mahkota. 

• Benang sari tersusun atas kepala sari dan tangkai sari. Di dalam kepala sari terdapat serbuk sari
yang menghasilkan mikrospora dan menghasilkan sel sperma.

• Putik, tersusun atas kepala putik, tangkai putik dan ovarium (bakal buah). Di dalam ovarium
terdapat bakal biji.

5. Buah

Buah merupakan perkembangan dari bakal buah.

6. Biji

Biji merupakan perkembangan dari bakal biji yang terdapat pada bunga.

D. Sifat Totipotensi dan Kultur Jaringan

• Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk tumbuh menjadi individu yang
sempurna. Sifat ini dapat digunakan untuk mengembakbiakan tumbuhan dengan teknik kultur
jaringan.

• Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman
(seperti akar, batang, dan daun) kemudian menumbuhkannya di media buatan yang steril, kaya
nutrisi, dan terdapat zat pengatur tubuh (hormon).

• Salah satu kultur jaringan dapat menggunakan jaringan muda (meristem).

• Keunggulan kultur jaringan, diantaranya : dapat diperoleh bibit yang sama dengan induknya,
kualitas bibit lebih terjami, bibit lebih cepat tumbuh, tidak dipengaruhi musim, dan efisien.
1.Sistem Pencernaan Makanan
Manusia membutuhkan makanan yang diperoleh dari tumbuhan dan hewan. Makanan yang kita
makan harus dicerna atau dipecah menjadi molekul-molekul yang lebih kecil atau sederhana. Proses
pencernaan tersebut berlangsung di dalam saluran pencernaan atau organ-organ pencernaan.
Makanan dapat diserap oleh saluran pencernaan makanan dan diedarkan ke seluruh tubuh setelah
berbentuk molekul-molekul yang kecil.

Secara umum, pencernaan dibagi menjadi pencernaan secara mekanik dan pencernaan secara
kimiawi. Pencernaan secara mekanik, adalah proses pengubahan makanan dari bentuk kasar
menjadi bentuk kecil atau halus. Proses ini dilakukan dengan menggunakan gigi di dalam mulut.
Sedangkan Pencernaan secara kimiawi, adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks
menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan enzim, yang terjadi mulai dari mulut, lambung, dan
usus. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi
kimia dalam tubuh. Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan
makanan. Alat-alat pencernaan makanan pada manusia adalah organ organ tubuh yang berfungsi
mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan makanan dibedakan atas saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan.

Gambar 8.1 Organ-organ penyusun pencernaan manusia


Sumber: http://www.slideplayer.info/

Berikut ini diuraikan proses yang berlangsung pada sistem pencernaan manusia yang melibatkan
organ-organ penyusunnya.

a.Mulut

Proses pencernaan makanan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut, rongga mulut
merupakan awal saluran pencernaan. Pada mulut terjadi pencernaan secara mekanik dan kimiawi.
Di dalam mulut terdapat lidah, gigi, dan kelenjar ludah. Lidah dan gigi berperan dalam pencernaan
makanan secara mekanik melalui kunyahan.

Gambar 8.2 Anatomi mulut


Sumber: Biggs et al, 1995.

1) Lidah
Lidah (Lingua) berperan dalam pencernaan makanan secara mekanik. Lidah membantu dalam proses
mengunyah, menelan, mengenali rasa, dan mengenali tekstur makanan. Selain itu, lidah juga
berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam. Saraf pada
lidah juga sensitif terhadap panas, dingin, dan tekanan. Bagian-bagian utama lidah adalah radiks,
dorsum, dan apeks.
2) Gigi
Tanpa adanya gigi, manusia akan sulit memakan makanan yang dimakannya. Gigi tumbuh di dalam
lesung pada rahang dan memiliki jaringan seperti pada tulang, tetapi gigi bukanlah bagian dari
kerangka. Menurut perkembangannya, gigi lebih banyak persamaannya dengan kulit daripada
dengan tulang. Gigi terletak dirahang atas dan bawah, masing-masing membentuk sebuah arkus
dentalis. Arkus rahang atas (maxila) bentuknya seperti elips dan rahang bawah (mandibula) seperti
parabola, sehingga gigi-gigi tidak bertemu tepat satu dengan yang lain. Posisi demikian sesuai
dengan fungsi gigi masing-masing.

Gigi tersusun atas beberapa bagian, yaitu mahkota, leher gigi, dan akar gigi. Mahkota merupakan
bagian gigi yang terlihat dari luar. Adapun bagian leher dan akar gigi, tertutup oleh suatu lapisan
yang disebut lapisan gusi. Gigi tersusun atas empat macam jaringan, yaitu jaringan email, dentin,
pulpa, dan sementum. Jaringan email merupakan jaringan gigi yang paling keras. Email ini
melindungi mahkota gigi. Dentin merupakan komponen utama pembentuk gigi. Pada bagian dalam
gigi terdapat pulpa (rongga gigi). Pulpa berisi pembuluh darah dan serabut saraf.

Pada manusia, gigi tumbuh pertama kali pada usia sekitar 6-8 bulan (gigi seri). Gigi yang pertama kali
tumbuh sering disebut gigi susu. Gigi susu mulai tanggal diganti gigi tetap pada umur 6-8 tahun,
pertamakali adalah gigi seri dan diikuti gigi yang lain sampai umur +14 Tahun yang mana gigi susu
sudah diganti gigi tetap semua. Gigi geraham akhir muncul pada umur 16-30 Tahun .
3) Kelenjar ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Ludah berfungsi untuk melarutkan makanan,
memudahkan penelanan, dan melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Di
dalam ludah terdapat enzim ptialin ( amilase) yang berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang
mengandung zat karbohidrat ( amilum) menjadi gula sederhana jenis maltosa. Enzim ptialin bekerja
dengan baik pada pH antara 6.8 – 7 dan suhu 37 °C. Terdapat tiga macam kelenjar ludah, yaitu:
Kelenjar parotis, Kelenjar sublingualis, Kelenjar submandibularis. b.Kerongkongan (Esofagus)

Makanan setelah dicerna di dalam mulut akan bergerak masuk ke dalam kerongkongan (esofagus).
Kerongkongan memiliki bentuk menyerupai selang air atau tabung dengan panjang sekitar +25-30
cm. Pangkalnya adalah di leher, di belakang tenggorok, kemudian di daerah dada di belakang
jantung, menembus sekat rongga badan di depan tulang belakang dan bermuara dalam lambung.
Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju ke
lambung.

Gambar 8.3 Kerongkongan


Sumber: http://www.kelasipa.com/

Pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan. Bagian pangkal kerongkongan (faring) berotot
lurik dan bekerja secara sadar menurut kehendak kita. Makanan berada di dalam kerongkongan
hanya sekitar enam detik. Makanan sebelum masuk ke dalam esofagus akan melewati tekak atau
faring. Faring merupakan pertemuan antara saluran pencernaan dan saluran pernapasan. Agar
makanan tidak masuk ke saluran pernapasan, pada faring terdapat epiglotis. Pada saat menelan,
epiglotis akan menutup saluran pernapasan. Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara
bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini
disebut gerak peristaltik. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding
kerongkongan secara bergantian.

c.Lambung
Lambung merupakan saluran pencernaan makanan yang melebar seperti kantung, terletak di bagian
atas rongga perut sebelah kiri, dan sebagian tertutup oleh hati dan limpa. Lambung berbentuk
menyerupai huruf J. Lambung dapat mencerna makanan secara mekanik karena memiliki lapisan-
lapisan otot. Lambung tersusun atas tiga lapisan otot, yaitu bagian dalam berserabut miring, bagian
tengah berserabut melingkar, dan bagian luar berserabut memanjang. Dengan adanya ketiga lapisan
otot ini, lambung dapat melakukan berbagai gerakan kontraksi. Gerakan kontraksi tersebut berguna
untuk mencerna makanan dan mencampurkannya dengan enzim sehingga terbentuk bubur atau kim
(chyme).
Gambar 8.4 Lambung
Sumber: Biggs et al, 1995.

Lambung terdiri atas empat bagian, yaitu bagian kardiak, fundus, badan lambung, dan pilorus.
Kardiak adalah lanjutan dari muara lambung, berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan
kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari (Duodenum). Di bagian
ujung kardiak terdapat klep atau spingter yang disebut spingter esofageal, sedangkan di ujung
pilorus terdapat spingter pilorus. Spingter esofageal berfungsi untuk menjaga makanan agar tetap di
lambung dan hanya akan terbuka pada saat makanan masuk atau pada saat muntah.

Dinding lambung juga terdiri atas otot-otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong
yang menyebabkan lambung berkontraksi. Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang
berfungsi menghasilkan getah lambung. Makanan yang masuk ke dalam lambung tersimpan selama
2 – 5 jam. Selama makanan ada di dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi dan bercampur
dengan getah lambung. Proses pencampuran tersebut dipengaruhi oleh gerak peristaltik.

Getah lambung adalah campuran zat-zat kimia yang sebagian besar terdiri atas air, asam lambung
(HCl), serta enzim pepsin, renin, dan lipase. Getah lambung bersifat asam karena mengandung
banyak asam lambung. Asam lambung (HCl) berfungsi membunuh mikroorganisme atau kuman yang
terkandung pada makanan dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi
mengubah protein menjadi pepton. Renin berfungsi menggumpalkan kasein dalam susu. Lipase
berfungsi mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak. Adapun lender berfungsi mencampur
makanan dengan enzim dan melindungi dinding lambung dari asam lambung. d.Hati

Hati terletak di bawah sekat rongga badan dan mengisi sebagian besar bagian atas rongga perut
sebelah kanan. Hati membuat empedu yang terkumpul dalam kantung empedu. Empedu tersebut
menjadi kental karena airnya diserap kembali oleh dinding kantung empedu.
Gambar 8.5 Hati, Kantung Empedu, Pankreas, dan Usus Halus
Sumber: Kaskel, 1995.

Pada waktu tertentu, empedu dipompakan ke dalam usus dua belas jari melalui saluran empedu.
Fungsi hati antara lain untuk memproduksi enzim-enzim, merombak sel darah merah mati,
menampung vitamin A, D, E dan K yang berlebih, menyimpan cadangan gula dalam bentuk glikogen
dan mengubahnya menjadi glukosa bila diperlukan, mengubah kolesterol dan asam amino menjadi
glukosa dalam kondisi tubuh kehabisan glikogen, serta menetralisasi zat-zat kimia berbahaya hasil
metabolisme tubuh sendiri maupun yang dari luar tubuh.

e.Kelenjar pankreas
Kelenjar pankreas melintang pada dinding belakang perut dan ke kiri sampai pada limpa. Ujungnya
terletak dalam lengkung usus dua belas jari. Saluran pankreas bermuara di dalam usus dua belas jari
(duodenum) bersama dengan saluran empedu.

Gambar 8.6 Kelenjar pankreas


Sumber: http://www.artikelsiana.com/

Setiap hari diproduksi + 1200-1500 ml cairan pankreas, cairan ini terdiri dari air, garam, sodium
bikarbonat dan enzim. Sodium bikarbonat memberi sifat alkali (pH 7,1-8,2) pada cairan pankreas
yang dapat menghentikan kerja pepsin dari lambung dan menciptakan suasana asam bagi usus.
Enzim dari pankreas antara lain amilase pangkreatik, tripsin. Kimotripsin dan karboksipolipeptidase,
lipase pangkreatik. Karena pepsin diproduksi dalam keadaan inaktif (pepsinogen), enzim
pencernaan protein pankreas, ini mencegah enzim pencerna sel-sel pankreas. Tripsin disekresi
dalam bentuk inaktif (tripsinogen), pengaktifan menjadi tripsin terjadi di dalam usus kecil karena
sekresi mukosa. Enzim pengaktif ini disebut enterokinase. Kimotripsin digiatkan oleh tripsin dari
bentuk inaktif yang disebut kimotripsinogen. Karboksipolipeptidase juga digiatkan oleh pepsin dalam
usus, bentuk inaktifnya disebut prokarboksipolipeptidase.

Sekresi pankreas, seperti pada lambung dikendalikan oleh mekanisme saraf hormonal. Bila fase
sepalik dan gastrik sekresi lambung terjadi, impuls parasimpatik serentak dikirim sepanjang saraf
vagus ke pankreas yang berakibat sekresi enzim pankreas. Kolesistokinin dari duodenum juga
merangsang sekresi pancreas.

f. Usus Halus (Intestinum)


Makanan setelah dicerna di dalam lambung akan masuk ke dalam usus halus (intestinum). Usus
halus merupakan suatu saluran menyerupai selang dengan diameter sekitar 2,5 cm. Jika
dibentangkan, usus halus dapat mencapai panjang sekitar 6 meter. Di dalam usus halus terdapat
struktur yang disebut dengan vili. Vili merupakan tonjolantonjolan yang memperluas permukaan
usus sehingga meningkatkan penyerapan. Pada permukaan vili terdapat mikrovili.

Gambar 8.7 Usus halus


Sumber: http://www.budisma.net/

Di dalam usus halus terjadi dua proses penting, yaitu pencernaan dengan bantuan enzim dan
penyerapan sari-sari makanan ke dalam pembuluh darah. Usus halus terbagi atas 3 bagian, yaitu:
1) Duodenum (usus 12 jari) karena panjangnya sekitar 12 jari orang dewasa yang disejajarkan.
2) Jejenum (usus kosong) karena pada orang yang telah meninggal bagian usus tersebut kosong.
3) Ileum (usus penyerapan) karena pada bagian inilah zat-zat makanan diserap oleh tubuh.
Dalam menjalankan fungsinya, usus halus dibantu oleh hati, pankreas, dan kelenjar pada dinding
usus halus. Setiap organ tersebut akan mengeluarkan enzim yang membantu dalam pencernaan.
Hati menghasilkan empedu yang di dalamnya terdapat cairan empedu.

Cairan empedu tersebut memiliki fungsi memecah lemak agar mudah dicerna. Empedu tidak
mengandung enzim, namun berperan dalam memecah lemak. Selain itu, hati merupakan tempat
metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Pada saat proses pencernaan berlangsung, kantung
empedu akan melepaskan cairan empedu menuju duodenum melalui saluran empedu.

Selain itu, pankreas membantu usus halus dalam proses pencernaan. Pankreas memiliki dua fungsi
utama, yaitu menghasilkan hormon yang mengatur glukosa darah dan menghasilkan pancreatic
juice. Pancreatic juice merupakan sekresi pankreas yang bercampur dengan air. Pancreatic juice ini
akan masuk ke dalam duodenum melalui saluran pankreatik. Pancreatic juice akan menetralkan
kandungan asam pada makanan sebelum masuk ke usus halus.
g.Usus Besar
Di sebelah kanan dalam rongga perut terdapat usus besar naik, dalam rongga perut sebelah atas
terdapat lanjutannya sebagai usus besar melintang, dan dalam rongga perut sebelah kiri dijumpai
usus besar turun yang berlanjut sebagai usus besar bentuk “S”. Diameter usus besar dapat mencapai
sekitar 6,5 cm, sedangkan panjangnya sekitar 1,5 m. Pada usus halus terjadi proses penyerapan zat-
zat makanan. Adapun zat yang tidak dapat diserap akan terdorong menuju usus besar. Di dalam usus
besar, sisa makanan akan diuraikan dengan bantuan bakteri Escherichia coli.

Gambar 8.8 Usus besar


Sumber: http://www.webmd.com/digestive-disorders/picture-of-the-colon#1

Salah satu fungsi usus besar adalah menyerap air yang masih tersisa pada makanan. Sisa makanan
yang siap dikeluarkan dari tubuh disebut feses. Agar sisa makanan yang masuk ke dalam usus besar
tidak kembali ke usus halus, terdapat katup yang membatasi keduanya. Katup tersebut dinamakan
katup ileosekal.

Setelah usus besar berbentuk S terdapat poros usus (rektum). Di dalam usus besar sisasisa makanan
yang tidak dapat dicerna lagi menjadi kental, karena airnya diserap kembali oleh dinding usus besar.
Sisa makanan tersebut sampai ke dalam poros usus yang terletak pada dinding belakang panggul
kecil. Perjalanan makanan di dalam usus besar dapat mencapai 4 – 5 jam. Namun, di usus besar
makanan dapat disimpan sampai 24 jam. h.Anus

Di dalam usus besar, feses didorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristaltik menuju ke
rektum (poros usus) yang merupakan bagian akhir dari saluran pencernaan. Bagian bawah poros
usus itu akhirnya bermuara pada lubang dubur yang nantinya mengeluarkan feses. Gerakan
peristaltik dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar). Akan tetapi, pada saat buang air besar otot
spingter di anus dipengaruhi oleh otot lurik (otot sadar).

Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot
dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot spingter anus dan kontraksi kolon serta
rektum. Akibatnya, feses dapat terdorong ke luar anus.
2.Sistem Ekskresi
Proses metabolisme tubuh meliputi proses menghasilkan energi dan zat yang berguna bagi tubuh.
Dalam proses metabolisme, dihasilkan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh. Zat-zat ini harus
dikeluarkan dari tubuh karena dapat membahayakn tubuh. Proses pengeluaran zat-zat sisa dari
dalam tubuh disebut ekskresi. Pembuangan zat sisa dari dalam tubuh ditunjukkan pada berbagai
proses, yaitu pengeluaran keringat, pengeluaran urin, pengeluaran gas CO2 dan H2O, serta
pengeluaran urea dan cairan empedu. Sistem ekskresi pada manusia melibatkan organ ekskresi
berupa ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.

a.Ginjal

Ginjal berperan sebagai alat ekskresi dengan cara menyaring darah hingga zat-zat sisa yang terdapat
di dalam darah dapat dikeluarkan dalam bentuk air seni (urin). Urin yang dibuang setiap hari
merupakan hasil dari sistem urinaria. Sistem urinaria dapat mempertahankan keseimbangan air di
dalam tubuh, mempertahankan volume dan komposisi cairan dalam tubuh, serta mengatur pH
cairan tubuh.

Hal-hal tersebut terjadi karena ginjal dapat mengeluarkan secara selektif sisa-sisa metabolisme dan
air dalam jumlah tertentu. Dengan begitu, komposisi cairan tubuh berada dalam keadaan optimal.
Sistem urinaria terdiri atas dua ginjal, dua ureter, satu vesica urinaria (kantung kemih), dan satu
uretra.

Ginjal merupakan organ yang berbentuk menyerupai kacang. Ginjal memiliki ukuran panjang 11–12
cm, lebar 6 cm, dan tebal 3 m. Organ ini terletak di dekat ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang.
Ginjal pada manusia terdiri atas satu pasang (kiri dan kanan). Ginjal kanan terletak sedikit lebih
rendah dari ginjal kiri. Hal ini disebabkan di atas ginjal kanan terdapat hati.

Proses pembentukan urine yang terjadi pada ginjal terjadi melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan
augmentasi.
Gambar 8.12 Proses pembentukan urin
Sumber: Solomon, 2002.

1)Penyaringan (filtrasi)
Filtrasi merupakan perpindahan cairan dari glomelurus menuju ke ruang kapsula bowmandengan
menembus membran filtrasi. Membran filtrasi terdiri dari tiga lapisan, yaitu sel endotelium
glomelurus, membran basiler, dan epitel kapsula bowman. Tahap ini adalah proses pertama dalam
pembentukan urine.

Filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus kapsul Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium
kapiler yang berpori (podosit) sehingga mempermudah proses penyaringan. Beberapa faktor yang
mempermudah proses penyaringan adalah tekanan hidrolik dan permeabilitias yang tinggi pada
glomerulus.

Pada proses filtrasi semua zat-zat yang terdapat di dalam darah yang mampu menembus dinding
kapiler juga mampu menembus glomerulus dan kapsula Bowman. Pada filtrasi kekuatan sangat
penting. Dengan tekanan yang kuat ini setiap komponen darah bisa melewati glomerulus dan
dinding kapsula sehingga sampai pada rongga lapis atas tubula neprik. Dua komponen darah yang
tidak bisa melewati filter ini, yaitu sel darah dan plasma protein. Jadi komponen-komponen atau
filtrat yang demikian disebut dengan urine kapsular (urine primer). Urine primer yang komposisinya
serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein. ini selanjutnya menuju ke bagian tubulus
nefron (tubulus neprik) dan proses reabsorpsi mulai berlangsung.

2)Penyerapan kembali (Reabsorpsi)


Volume urine manusia hanya 1% dari filtrate glomerulus. Oleh karena itu, 99% filtrat glomerulus
akan direabsorpsi secara aktif pada tubulus kontortus proksimal dan terjadi penambahan zat-zat sisa
serta urea pada tubulus kontortus distal. Substansi yang masih berguna pada urine primer seperti
glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah melalui pembuluh kapiler yang berada di sekitar
pembuluh. Glukosa dan asam amino diabsorpsi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.
Selain itu air yang terdapat pada filtrate glomerulus juga diserap kembali melalui proses osmosis.
Penyerapan air terjadi di dalam tubulus distal, lengkung Henle, dan pembuluh pengumpul. Substansi
yang tidak berguna, kelebih an garam, dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan dalam urine. Tiap hari
tabung ginjal mereabsorpsi lebih dari 178 liter air, 1.200 gram garam, dan 150 gram glukosa.
Sebagian besar dari zat-zat ini direabsorpsi beberapa kali.

Setelah terjadi reabsorpsi maka tubulus akan menghasilkan urine sekunder yang komposisinya
sangat berbeda dengan urine primer. Pada urine sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan
ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah,
misalnya ureum dari 0,03% dalam urine primer dapat mencapai 2% dalam urine sekunder.

3)Augmentasi
Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di saluran pengumpul. Pada bagian ini terjadi
pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Di bagian ini juga masih terjadi penyerapan ion
natrium, klor serta urea. Cairan yang dihasilkan sudah berupa urine sesungguhnya, yang kemudian
disalurkan ke rongga ginjal.

Urine yang sudah terbentuk dan terkumpul di rongga ginjal dibuang keluar tubuh melalui ureter,
kandung kemih dan uretra. Proses pengeluaran urine disebabkan oleh adanya tekanan di dalam
kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih selain disebabkan oleh pengaruh saraf juga adanya
kontraksi otot perut dan organ-organ yang menekan kandung kemih. Dan tahap ini merupakan
tahap akhir dari proses pembentukan urine.

b.Kulit

Kulit merupakan alat pengeluaran (eksresi) yang mengeluarkan zat sisa berupa keringat. Di
dalam keringat terkandung zat sisa terutama garam. Struktur kulit manusia terdiri atas epidermis,
dermis dan subkutan. Epidermis dan dermis dapat terikat satu sama lain akibat adanya papilare
dermis dan tabung epidermis. Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki
tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-
150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel,
epidermis juga tersusun atas lapisan melanosit, sel langerhans, sel merker, dan keratinosit. Dermis,
yaitu lapisan kulit di bawah epidermis, memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah
tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan
batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular. Pada bagian bawah dermis,
terdapat suatu jaringan ikat longgar yang disebut jaringan subkutan dan mengandung sel lemak
yang bervariasi. Lapisan subkutan adalah lapisan paling dalam pada struktur kulit. Pada lapisan kulit
ini terdapat syaraf, pembuluh darah dan limfe. Di lapisan ini juga terdapat banyak sel liposit yang
memproduksi jaringan lemak yang menjadi pelapis antara kulit dengan organ dalam seperti tulang
dan otot.

Kulit berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar eksokrinnya, yaitu kelenjar
sebasea dan kelenjar keringat:

1). Kelenjar sebasea


Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel rambut dan melepaskan
lipid yang dikenal sebagai sebum menuju lumen. Sebum dikeluarkan ketika muskulus arektor pili
berkontraksi menekan kelenjar sebasea sehingga sebum dikeluarkan ke folikel rambut lalu ke
permukaan kulit. Sebum tersebut merupakan campuran dari trigliserida, kolesterol, protein, dan
elektrolig. Sebum berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri, melumasi dan memproteksi keratin.

2). Kelenjar keringat


Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air dapat keluar dengan cara
menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Seorang yang bekerja dalam ruangan mengekskresikan
200 mL keringat tambahan, dan bagi orang yang aktif jumlahnya lebih banyak lagi. Selain
mengeluarkan air dan panas, keringat juga merupakan sarana untuk mengekskresikan garam,
karbondioksida, dan dua molekul organik hasil pemecahan protein yaitu amoniak dan urea. Terdapat
dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar keringat apokrin dan kelenjar keringat merokrin: a.
Kelenjar keringat apokrin terdapat di daerah aksila, payudara dan pubis, serta aktif pada usia
pubertas dan menghasilkan sekret yang kental dan bau yang khas. Kelenjar keringat apokrin bekerja
ketika ada sinyal dari sistem saraf dan hormon sehingga sel-sel mioepitel yang ada di sekeliling
kelenjar berkontraksi dan menekan kelenjar keringat apokrin. Akibatnya kelenjar keringat apokrin
melepaskan sekretnya ke folikel rambut lalu ke permukaan luar; b. Kelenjar keringat merokrin (ekrin)
terdapat di daerah telapak tangan dan kaki. Sekretnya mengandung air, elektrolit, nutrien organik,
dan sampah metabolisme. Kadar pH-nya berkisar 4.0 – 6.8. Fungsi dari kelenjar keringat merokrin
adalah mengatur temperatur permukaan, mengekskresikan air dan elektrolit serta melindungi dari
agen asing dengan cara mempersulit perlekatan agen asing dan menghasilkan dermicidin, sebuah
peptida kecil dengan sifat antibiotik.

Gambar 8.13 Bagian-bagian Kulit Manusia


Sumber: http://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/picture-of-the-skin#1

c.Paru-paru
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-
tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir
dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir. Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung
alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura. Fungsi paru-paru Dalam Sistem
Ekskresi adalah mengeluarkan karbondioksida (CO 2) dan uap air (H2O). Proses yang terjadi pada
paru-paru adalah didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan
karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida
sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan
uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.

Gambar 8.14 Susunan paru-paru manusia


Sumber: Lucy, 1995.

d.Hati
Organ hati sebelumnya telah dijelaskan materi sistem pencernaan. Dari beberapa fungsi hati,
yang terkait dengan fungsi ekskresi adalah 1) menghasilkan Getah Empedu. Getah empedu
dihasilkan dari hasil perombakan sel darah merah. Getah ini ditampung di dalam kantung empedu
kemudian disalurkan ke usus 12 jari. Getah empedu pada dasarnya terdiri atas dua komponen yaitu
garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan
makanan yaitu untuk mengemulsi lemak. Sedangkan zat warna empedu tidak berfungsi sehingga
harus diekskresikan. Zat warna empedu yang diekskresikan ke usus 12 jari, sebagian menjadi
sterkobilin, yaitu zat yang mewarnai feses dan beberapa diserap kembali oleh darah dibuang melalui
ginjal sehingga membuat warna pada urine yang disebut urobilin. Kedua zat ini mengakibatkan
warna feses dan urine kuning kecoklatan. 2) Menghasilkan Urea Urea adalah salah satu zat hasil
perombakan protein. Karena zat ini beracun bagi tubuh maka harus dibuang keluar tubuh. Dari hati
urea diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.
Gambar 8.15 Struktur hati
Gangguan pada Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi juga bisa mengalami gangguan seperti berikut.


1. Anemia, yaitu keadaan di mana jumlah eritrosit di dalam hemoglobin di bawah batas
normal.
2. Hemofilia adalah kelainan yang ditandai dengan sulitnya darah untuk membeku. Penyakit
keturunan ini disebabkan oleh defisiensi faktor pembeku darah.
3. Talasemia adalah kelainan pada bentuk eritrosit. Akibatnya, eritrosit di dalam tubuh
penderita akan mudah untuk rusak, rapuh, dan kurang optimal dalam mengikat oksigen.
4. Hipotensi adalah keadaan di mana tekanan darah arteri menurun sampai di bawah batas
normal, misalnya 90/60 mmHg untuk sistol/diastol.
5. Hipertensi adalah keadaan di mana tekanan darah arteri meningkat sampai di atas normal,
misalnya 140/90 mmHg. Keadaan ini biasa disebut tekanan darah tinggi.
6. Trombus adalah kelainan di mana terdapat gumpalan darah yang menyumbat pembuluh
darah.
7. Varises adalah kelainan yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh vena. Pelebaran biasa
terjadi di anggota tubuh bagian bawah, contohnya betis.
Mekanisme kerja ginjal

Proses pembentukan urine yang terjadi pada ginjal terjadi melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan
augmentasi.

Gambar 8.12 Proses pembentukan urin


Sumber: Solomon, 2002.

1)Penyaringan (filtrasi)
Filtrasi merupakan perpindahan cairan dari glomelurus menuju ke ruang kapsula bowmandengan
menembus membran filtrasi. Membran filtrasi terdiri dari tiga lapisan, yaitu sel endotelium
glomelurus, membran basiler, dan epitel kapsula bowman. Tahap ini adalah proses pertama dalam
pembentukan urine.

Filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus kapsul Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium
kapiler yang berpori (podosit) sehingga mempermudah proses penyaringan. Beberapa faktor yang
mempermudah proses penyaringan adalah tekanan hidrolik dan permeabilitias yang tinggi pada
glomerulus.

Pada proses filtrasi semua zat-zat yang terdapat di dalam darah yang mampu menembus dinding
kapiler juga mampu menembus glomerulus dan kapsula Bowman. Pada filtrasi kekuatan sangat
penting. Dengan tekanan yang kuat ini setiap komponen darah bisa melewati glomerulus dan
dinding kapsula sehingga sampai pada rongga lapis atas tubula neprik. Dua komponen darah yang
tidak bisa melewati filter ini, yaitu sel darah dan plasma protein. Jadi komponen-komponen atau
filtrat yang demikian disebut dengan urine kapsular (urine primer). Urine primer yang komposisinya
serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein. ini selanjutnya menuju ke bagian tubulus
nefron (tubulus neprik) dan proses reabsorpsi mulai berlangsung.
2)Penyerapan kembali (Reabsorpsi)
Volume urine manusia hanya 1% dari filtrate glomerulus. Oleh karena itu, 99% filtrat glomerulus
akan direabsorpsi secara aktif pada tubulus kontortus proksimal dan terjadi penambahan zat-zat sisa
serta urea pada tubulus kontortus distal. Substansi yang masih berguna pada urine primer seperti
glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah melalui pembuluh kapiler yang berada di sekitar
pembuluh. Glukosa dan asam amino diabsorpsi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.

Selain itu air yang terdapat pada filtrate glomerulus juga diserap kembali melalui proses osmosis.
Penyerapan air terjadi di dalam tubulus distal, lengkung Henle, dan pembuluh pengumpul. Substansi
yang tidak berguna, kelebih an garam, dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan dalam urine. Tiap hari
tabung ginjal mereabsorpsi lebih dari 178 liter air, 1.200 gram garam, dan 150 gram glukosa.
Sebagian besar dari zat-zat ini direabsorpsi beberapa kali.

Setelah terjadi reabsorpsi maka tubulus akan menghasilkan urine sekunder yang komposisinya
sangat berbeda dengan urine primer. Pada urine sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan
ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah,
misalnya ureum dari 0,03% dalam urine primer dapat mencapai 2% dalam urine sekunder.

3)Augmentasi
Proses ini terjadi di tubulus kontortus distal dan juga di saluran pengumpul. Pada bagian ini terjadi
pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Di bagian ini juga masih terjadi penyerapan ion
natrium, klor serta urea. Cairan yang dihasilkan sudah berupa urine sesungguhnya, yang kemudian
disalurkan ke rongga ginjal.

Urine yang sudah terbentuk dan terkumpul di rongga ginjal dibuang keluar tubuh melalui ureter,
kandung kemih dan uretra. Proses pengeluaran urine disebabkan oleh adanya tekanan di dalam
kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih selain disebabkan oleh pengaruh saraf juga adanya
kontraksi otot perut dan organ-organ yang menekan kandung kemih. Dan tahap ini merupakan
tahap akhir dari proses pembentukan urine.
Pengaruh gangguan penyakit pada mekanisme kerja organ

PEMBULUH DARAH

Arteri

Sklerosis (Penyumbatan) meliputi

Arteriosklerosis : penyumbatan arteri oleh zat kapur sehingga terjadi pengerasan

Aterosklerosis : penyumbatan arteri oleh lemak ( fat )

Vena :

Pelebaran pembuluh

Varises : pelebaran pembuluh vena di Betis

2. Hemoroid / wasir : pelebaran pembuluh vena di Anus

Kapiler

·Arteriol . kapiler jantung / nadi tajuk jantung atau sering disebut arteria coronaria

Trombus : sumbatan brnda padat

Embolus : sumbatan berupa udara

Coronarialis : penyempitan arteri koroner pada jantung.

SEL DARAHNYA

Hemophily : darah sukar membeku akibat faktor keturunan (genetis).

Thalasemia : kanker darah ( darah merah umurnya muda ) Thalasemia : rendahnya daya ikat eritrosit
terhadap O2 karena kegagalan pembentu kan haemoglobin (eritrosit pecah). .

Thalasemia mayor bersifat lethal ( ThTh )

Thalasemia minor tetap hidup pembawa ( Thth )

Normal darahnya ( thth )

Siklemia : darah memrah membentuk bulan sabit

Anemia : penyakit kurang darah, akibat kandungan Hb rendah, kurangnya eritrosit atau menurunnya
volume darah dari normal

Polistemia : kelebihan eritrosit akibat meningkatnya viskositas (kekentalan) darah.

Leukimia : kanker darah, akibat bertambahnya leukosit yang tidak terkendali.

Leukopenia : menurunnya jumlah leukosit karena infeksi kuman tifus sehingga eritrosit dapat
menurun hingga 3000 per mm3.
Eritroblastosis fetalis : penyakit kuning bayi, karena kerusakan darah bayi yang baru lahir akibat
kemasukan aglutinin dari luar.

JANTUNGNYA

Hipertensi tekanan tidak normal (diatas 120/80) misal 160 /100

Hipotensi Sistole dan Diastolnya sangat rendah

Blue baby : bayi warna biru waktu lahir akibat kelainan jantung (foramen ovale)

GANGGUAN SYSTEM PENCERNAAN

Apendikitis : penyebabnya karena adanya radang yang terjadi pada usus buntu. Keadaan ini bisa
disebabkan karena makanan yang membusuk biji cabe dll atau karena infeksi bakteri.

Maldigesti : Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung.

Tukak Lambung/Maag : "Radang" pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter
pylori

Xerostomia : kelainan yang menyebabkan produksi air liur yang sangat sedikit

Thypus : infeksi / radang pada usus halus karena bakteri Salmonella thyposa

Diare : Gangguan pembusukan pada usus besar, disebabkan bisa oleh protozoa atau bakteri,
sehingga terjadi gangguan penyerapan air di usus besar. Akibatnya, ampas makanan yang
dikeluarkan berwujud cair.

Parotitis, disebut juga penyakit gondong. Penyakit ini disebabkan oleh virus. Hal ini merupakan suatu
kondisi, yaitu terjadinya infeksi pada kelenjar parotis.

Karies Terjadi dalam rongga mulut pada gigi yang tidak terawat. Karies terjadi karena adanya
penumpukan sisa makanan pada gigi yang difermentasikan oleh bakteri menyebabkan lubang pada
gigi.

Sariawan Diawali dengan timbulnya luka kecil dalam rongga mulut. Bil tidak segera disembuhkan,
sariawan dapat mengganggu pencernaan makanan di dalam mulut. Pencegahannya dilakuakan
dengan mengkonsumsi vitamin C dalam jumlah yang cukup.

EnteritisPeradangan pada usus halus atau usus atau usus besar karena infeksi oleh bakteri.

Ulkus ( radang lambung )Peradangan pada dinding lambung akibat produksi asam lambung lebih
banyak dari jumlah makanan yang masuk atau karena infeksi oleh bakteri.

Kanker lambung Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi alcohol yang berlebihan, merokok, dan
sering mengkonsumsi makanan berbahan pengawet.

Kolitis ( radang usus besar )Gejalanya berupa diare, kram perut, atau konstipasi, bahkan dapat
terjadi luka atau pendarahan di usus
Gastritis, yaitu radang kronis yang terjadi pada lapisan mukosa dinding lambung, penyebabnya
karena makanan yang terkena kuman atau kelebihan HCl.

Disfagia, adalah keadaan lambung yang rusak akibat alkohol dan suatu racun tertentu.

Peritonitis, terjadi akibat peradangan yang terjadi pada selaput perut.

Hepatitis, yaitu infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis. Penyakit ini dapat menular melalui
makanan atau minuman, transfusi darah, hubungan seksual, pemakaian jarum suntik lebih dari satu
orang.

Konstipasi disebut juga sembelit, yaitu keadaan sulit buang air besar pada seseorang. Ini bisa
disebabkan karena penyerapan air di dalam usus besar yang berlebih, sehingga feses menjadi keras.
Perasaan stres dan takut juga dapat memicunya.

Hemoroid / wasir penyakit ini muncul karena pecahnya pembuluh vena di daerah anus karena
sembelit sehingga faecesnya keras dengan sendirinya dapat memicu terjadinya hemoroid

GANGGUAN SYSTEM RESPIRASI

Penyempitan saluran pernafasan akibat asma atau bronkitis.

Bronkis disebabkan oleh bronkus yang dikelilingi lendir cairan peradangan

Influenza ( flu) : merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini timbul
dengan gejala bersin-bersin, demam, dan pilek.

Asma adalah penyempitan saluran pernapasan akibat otot polos pada saluran pernapasan
mengalami kontraksi yang mengganggu jalan napas, bunyi mendesak dan batuk yang disebabkan
alergi seperti debu, bulu, ataupun rambut, psikis atau karena penyakit menurun.kelainan. Kelainan
ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin.

Sinusitis, adalah radang pada rongga hidung bagian atas

Renitis, adalah gangguan radang pada hidung.

Pembengkakan kelenjar limfe pada sekitar tekak dan hidung yang mempersempit jalan nafas.
Penderita umumnya lebih suka menggunakan mulut untuk bernapas.

Pleuritis, yaitu merupakan radang pada selaput pembungkus paru-paru atau disebut pleura.

Bronkitis, adalah radang pada bronkus merupakan gangguan pada cabang batang tenggorokan
akibat infeksi. Gejalanya adalah penderita mengalami demam dan menghasilkan lendir yang
menyumbat batang tenggorokan. Akibatnya penderita mengalami sesak napas..

Tonsilitis : radang pada faring yang di sebabkan oleh bacteri pada tonsil.
Pneumoniae : radang dinding aleolus yang disebabkan oleh infeksi bacteri Diplococcus pneumonia

Difteri : penyakit daluran pernafasan bagian atas karena infeksi bacteri Corynebacterium diphtheriae

Faringitis : radang pada faring yang disebabkan oleh bacteri atau viris tertentu.

Kanker paru-paru : akibat sering merokok

Polip pada hidung dan amandel membesar pada tekak sehingga pemasukan udara terganggu,
sehingga penderita sering membiarkan mulutnya terbuka.

Rinitis : radang pada selaput lendir hidung

Tuberkulosis (TBC) : merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium


tuberculosis. Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus. Jika penyakit ini
menyerang dan dibiarkan semakin luas, dapat menyebabkan sel-sel paru-paru mati. Akibatnya paru-
paru akan kuncup atau mengecil. Hal tersebut menyebabkan para penderita TBC napasnya sering
terengah-engah.

Kanker paru-paru : Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel sel kanker pada
paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lama-kelamaan dapat menyerang seluruh
tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu
terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan paru-paru.

Bersin

Bersin merupakan aliran udara yang hebat melalui mulut dan hidung.

Ini terjadi di luar kemauan.

Biasanya bersin terjadi karena ada partikel pengganggu dalam hidung Anda.

Ujung-ujung saraf di dalam hidung merangsang Anda bersin untuk menyingkirkan partikel-partikel
tersebut.

Penyebab lain adalah udara dingin atau sakit flu.

Pada saat sakit flu, banyak partikel asing di dalam hidung Anda sehingga memaksa hidung
merangsang bersin.

Yang perlu Anda tahu tentang bersin yaitu kecepatan udara saat Anda bersin mencapai 166
kilometer per jam.

Lalu saat bersih Anda akan mengeluarkan sampai 100.000 butiran kecil lendir dan mikro organisme.

Itu sebabnya, saat bersin sebaiknya Anda menutupi hidung dan mulut Anda karena dapat
membahayakan orang lain.
Batuk

Sama seperti bersin, ketika Anda batuk bertujuan untuk mengusir zat berbahaya dalam tubuh Anda.

Jika bersin terjadi karena ada partikel asing di hidung, maka batuk terjadi karena ada partikel atau
zat asing di dalam paru-paru atau tenggorokan.

Tujuannya untuk membersihkan paru-paru dari zat yang berbahaya saat saluran pernapasan mulai
terganggu.

Batuk dapat pula menjadi upaya yang disengaja untuk membersihkan tenggorokan.

Batuk juga bisa menyebarkan kuman yang menyebabkan penyakit.

Karena itu, sebaiknya ketika batuk, Anda menutupi mulut Anda.

Cegukan

Cegukan terjadi di luar kemauan atau tidak dapat dikontrol.

Cegukan merupakan pengambilan udara secara mendadak yang disebabkan karena kontraksi
diafragma secara tidak teratur.

Penyebabnya karena gangguan organ-organ tubuh dekat diafragma.

Kejang ini menarik udara dari paru-paru melalui laring, membentur epiglotis, menyebabkan pita
suara bergetar.

Oleh karena itu, akan menimbulkan suara ’hik’ saat Anda cegukan.

Ngorok /Mendengkur

Saat tidur, beberapa orang mendengkur atau mengorok.

Suara kasar saat Anda tidur ini biasanya disebabkan karena bernapas melalui mulut.

Jaringan lembut pada langit-langit mulut dekat tenggorokan bergetar karena udara melewatinya
saat Anda bernapas melalui mulut.

Selain itu, bibir, pipi, dan lubang hidung Anda juga ikut bergetar.

Posisi yang umum menyebabkan mendengkur adalah tidur terlentang.

Hal ini karena mulut cenderung menganga dan lidah menghalangi saluran pernapasan.

Salah satu solusinya adalah dengan mencoba tidur miring.

Menguap

Saat mengantuk, Anda akan menguap.

Mengapa Anda menguap? Karena paru-paru Anda kurang mendapat oksigen.


Dengan mengambil nafas dalam-dalam di luar kemauan terjadi sebagai respon alami akibat
tertutupnya paru-paru oleh karbondioksida atau kekurangan oksigen.

Yang juga menarik, yaitu menguap diduga sebagai kebiasaan menular. Jika Anda melihat atau
mendengar orang lain menguap, yang sering terjadi adalah Anda ikut-ikutan menguap. Fenomena ini
masih menjadi misteri bagi banyak ilmuwan.

Kelainan/Gangguan/Penyakit Dinding Alveolus

Pneumonia / Pnemonia, adalah suatu infeksi bakteri diplococcus pneumonia yang menyebabkan
peradangan pada dinding alveolus.

Tuberkolosis / TBC, merupakan penyakit yang disebabkan oleh baksil yangmengakibatkan bintil-bintil
pada dinding alveolus.

Masuknya air ke alveolus.karena tenggelam

Kelainan/Gangguan/Penyakit Sistem Transportasi Udara

Kontaminasi gas CO / karbon monoksida atau CN / sianida.\

Kadar haemoglobin / hemoglobin yang kurang pada darah sehingga menyebabkan tubuh
kekurangan oksigen atau kurang darah alias anemia.

Asfiksi : ganguan dalam penangkutan O2 ke jaringan atau gangguan penggunaan O2 oleh jaringan

Emfisema : gangguan pernafasan karena alveoli menjadi luas secara berlebihan, akibat terjadi
penggembungan paru-paru secara berlebihan.

GANGGUAN SYSTEM EKSKRESI

Berikut ini adalah beberapa jenis gangguan kelainan atau penyakit yang biasa terjadi pada saluran
kencing manusia yang termasuk dalam kategori sistem ekskresi atau pembuangan disertai
pengertian arti definisi gangguannya, yaitu antara lain :

Batu Ginjal adalah gangguan yang terjadi dengan gejala penggumpalan batu ginjal karena terjadi
stagnasi urine. Biasanya terjadi pada orang yang kurang minum sehingga terjadi penggumpalan serta
kristalisasi zat-zat yang seharusnya dibuang dari ginjal ke luar tubuh.

Nefritis adalah gangguan berupa radang ginjal yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan ginjal.
Gagal ginjal adalah penyakit yang menyebabkan tidak terbentuknya urin / urine (anuria) sehingga
apabila sudah akut / parah dapat menyebabkan nefritis, pendarahan dan jantung berhenti bekerja /
berfungsi secara tiba-tiba.

Nefrosis adalah kondisi di mana membran glomerulus bocor, meyebabkan sejumlah besar


protein keluar dari darah menuju urin. Air dan natrium berakumulasi dalam tubuh menyebabkan
edem, khususnya di bagian pergelangan kaki, kaki, perut, dan mata. Nefrosis umumnya terjadi pada
anak-anak.

Nefritis glomerulus adalah radang membran filtrasi glomerulus di dalam korpuskulum renalis.
Penyebab radang secara umum adalah reaksi alergi terhadap racun yang dilepaskan oleh bakteri
streptococcus yang menginfeksi bagian tubuh lain, khususnya tenggorokan. Penyakit ini ditandai
dengan kenaikan permeabilitas membran filtrasi dan akumulasi sel-sel darah putih di daerah
membran filtrasi. Akibatnya, sejumlah besar protein plasma memasuki urin. Keberadaan protein
plasma meningkatkan tekanan osmotik filtrat urin, sehingga volume urin meningkat dan
menyebabkan gagal ginjal.

Pielonefritis adalah radang seluruh bagian ginjal. Kerusakan ini sering dimulai dengan infeksi bakteri
pada pelvis ginjal dan kemudian melebar ke bagian utama ginjal.

Sistisis adalah radang kantung kemih terutama bagian mukosa dan sub mukosa. Sistisis bisa
disebabkan oleh infeksi bakteri, zat kimia, atau luka.

Penyakit ini bisa disebabkan karena kerusakan sistem saluran ginjal yang merusak nefron dan
menghasilkan pembesaran seperti kiste (benjolan) sepanjang saluran ini. Kerusakan ginjal ini
umumnya bersifat menurun

GANGGUAN SISTEM GERAK

Gangguan Persendian

Dislokasi

Terkilir/keseleo

Peradangan sendi (atritis)

Tulang retak atau patah (fraktura)


Gangguan pada ruas-ruas tulang belakang

Skoliosis

Kifosis

Lordosis

Gangguan rangka yang lain

Rakhitis

Osteoporosis

merupakan penyakit penurunan kekuatan tulang karena tulang mengalami pengeroposan.

Atau juga suatu penyakit tulang yang ditandai dengan adanya penurunan masa tulang dan
perubahan struktur pada jaringan mikroarsitektur tulang, yang menyebabkan kerentanan tulang
meningkat disertai kecenderungan terjadinya fraktur, terutama pada proksimal femur, tulang
belakang dan pada tulang radius. Ini sering terjadi karena matriks tulang yang terisi calsium carbonat
dan Calsium Phosphat , mineral Ca (Calsium) diambil untuk keseimbangan kadar Ca darah mis dalam
pembekuan , Pengaturan kadar Ca dan P darah ini di atur oleh hormon Parat hormon yang dihasilkan
oleh kelenjar Parathyroid. Hampir separuh masa kehidupan terjadi mekanisme kerusakan tulang
( resorpsi ) dan pembentukan tulang (formasi). Selama masa anak-anak dan dewasa muda,
pembentukan tulang jauh lebih cepat dibandingkan dengan kerusakan tulang. Titik puncak massa
tulang (Peak bone mass ) tercapai pada sekitar usia 30 tahun, dan setelah itu mekanisme resopsi
tulang menjadi jauh lebih cepat dibandingkan dengan pembentukan tulang. Penurunan massa tulang
yang cepat akan menyebabkan kerusakan pada mikroarsitektur tulang khususnya pada tulang
trabekular.

Gangguan pada Otot

Atrofi

Hipertrofi
Kejang Otot

Kaku Leher atau Stiff

TetanusHernia Abdominalis

Mikro sefalus

GANGGUAN SYSTEM REPRODUKSI

AIDS

Faktor lain yang juga mempengaruhi kualitas penduduk adalah penyakit.

Penyakit yang terkait dengan reproduksi secara langsung adalah penyakit yang ditularkan melalui
alat reproduksi seperti penyakit AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) yang disebabkan oleh
Virus HIV (Human Immune Deficiency Virus) dan penyakit kelamin yang lain.

AIDS adalah penyakit mengerikan yang sampai saat ini sudah menular ke berbagai negara. Penularan
AIDS ini baru disadari dalam masa modern ini, sehingga sering disebut pandemi modern.

AIDS menuntut perhatian kita semua karena:

Semua orang bisa terkena AIDS.

Belum ditemukan vaksin pencegahnya.

Belum ada obat yang betul-betul dapat diandalkan.

Penyebarannya sangat cepat dan tidak diketahui, sehingga makin banyak orang yang tertular AIDS.

Perkembangan AIDS di dunia berlangsung cukup cepat, menurut

Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 1981 terdapat 100.000 kasus AIDS di 20 negara, pada
tahun 1992 terdapat 11-12 juta kasus, dengan rincian 6% di Asia Tenggara, 60% di Afrika, 10% di
Amerika Utara, dan 6% di Eropa.

Pada tahun 2000 terdapat 60 juta kasus dengan rincian 41% di Asia Tenggara, 36% di Afrika, 5% di
Amerilka.

Kondisi yang diperlukan untuk penularan HIV adalah HIV harus masuk ke dalam aliran darah. HIV
sangat rapuh dan cepat mati di luar tubuh manusia.

Virus ini juga sensitif terhadap panas dan tidak kuat hidup pada suhu di atas 60 derajat celsius.
Untuk dapat tertular, maka jumlah virus HIV harus cukup banyak.

HIV terdapat di hampir seluruh cairan tubuh manusia seperti keringat, air ludah, air mata, darah,
cairan sperma, cairan vagina.
Hanya saja pada keringat, air ludah, dan air mata konsentrasinya tidak cukup tinggi untuk
menularkan HIV.

Cairan yang dapat menularkan HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina. Penularan terjadi jika
ada salah satu dari cairan tadi mengandung virus HIV.

Fase dan gejala HIV

Seseorang yang terinfeksi HIV, sistem kekebalan tubuhnya akan semakin menurun, berkurang dan
akhirnya hilang.

Orang yang terinfeksi HIV fase I, nampaknya seperti orang sehat, belum memperlihatkan gejala. Fase
ini berlangsung 5-7 tahun, tergantung kekebalan tubuh penderita.

Pada fase II muncul gejala awal penyakit yang terkait HIV, seperti: hilang selera makan, tubuh lemah,
berkeringat berlebihan di malam hari, timbul bercak-bercak di kulit, pembengkakan kelenjar getah
bening, diare terus-menerus, flu tidak sembuh-sembuh. Fase ini berlangsung sekitar 6 bulan sampai
2 tahun.

Tahap AIDS baru dapat terdiagnosis setelah kekebalan tubuh sangat berkurang dan timbul penyakit
tertentu seperti TBC, pneumonia, herpes, saraf terganggu, dan lain lain). Perlu diketahui bahwa tidak
semua orang yang mengidap penyakit tersebut di atas pasti menderita AIDS.

Fase ini berlangsung 3-6 bulan. Untuk memastikan apakah seseorang positif AIDS atau tidak, harus
dilakukan pemeriksaan banyaknya sel T di laboratorium. Sampai sekarang orang tidak dapat
menyebut secara pasti gejala AIDS, karena gejala AIDS tidak khas.

Pencegahan AIDS

Di dalam lingkungan keluarga sampaikan informasi yang sudah Anda ketahui ini kepada anggota
keluarga yang lain, teman dan tetangga.

Jika sehari-hari Anda menemukan informasi yang salah tentang AIDS, segera luruskan dengan cara
yang benar supaya orang-orang tertarik dan juga memperbaiki informasi tersebut.

Di lingkungan sekolah mungkin Anda bisa mengusulkan kepada guru atau kepala sekolah agar
diadakan diskusi atau seminar atau kegiatan lain yang berhubungan dengan pencegahan AIDS.

Kegiatan yang berkait dengan pencegahan AIDS dapat juga Anda lakukan bersamaan dengan
kegiatan sejenis seperti pencegahan narkoba, pendidikan keluarga, dan sebagainya.

Di Indonesia ada kecenderungan penjaja seks komersial meluas, penyebaran penyakit kelamin tinggi,
urbanisasi dan migrasi penduduk tinggi, kecenderungan hubungan seks sebelum nikah meningkat,
lalu lintas orang dari/ke luar negeri berlangsung dengan bebas, serta penggunaan alat suntik, tato,
tindik yang tidak sehat.

Gonorhoea ( Kencing Nanah)

Gonorhoea adalah penyakit infeksi yang menyerang pada alat kelamin (genitalia). Penyaki ini
disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Gejala penyakit ini adalah rasa sakit dan keluar nanah pada saat kencing, serta keputihan berwarna
kuning hijau pada wanita.

Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual.Bayi juga dapat tertular penyakit ini melalui proses
persalinan.

Penyakit ini dapat menyebabkan kebuataan pada bayi yang baru lahir.

Sifilis

Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.

Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual atau hubungan badaniah yang intim (ciuman),
transfusi darah, penularan oleh ibu pada janin melalui plasenta.

Gejala awal penyakit ini adalah borok pada tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh, biasanya pada
daerah sekitar kelamin.

Penyakit ini dapat menyebar dan menyerang organ-organ tubuh lainnya, kemudian menimbulkan
kerusakan pada organ tersebut.

Herpes Simplex Genitalis

Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simplex tipe II, yang menyerang kulit di daerah genitalia
luar, anus, dan vagina.

Gejala penyakit ini berupa gatal-gatal, pedih, dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin. Pada
daerah tersebut kemudian timbul beberapa lepuh kecil-kecil, selanjutnya lepuh menjadi pecah dan
menimbulkan luka.

Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual dan dapat pula ditularkan oleh ibu hamil kepada
janinnya.

Penyakit herpes sulit sekali sembuh dan sering kambuh setelah beberapa bulan/tahun.

Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita

Gangguan menstruasi

Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan amenore
sekunder.

Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa
perkembangan seksual.

Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang
yang tengah mengalami siklus menstruasi.
Kanker genitalia

Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks dan ovarium.

Kanker vagina

Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi yang
diantaranya disebabkan oleh virus.

Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi dan bedah laser.

Kanker serviks

Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks.

Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina
dan kelenjar limfe panggul.

Kanker ovarium

Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas.

Dapat berupa rasa berat pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami
pendarahan vagina abnormal.

Penanganan dapat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.

Endometriosis

Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat
tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru.

Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi.

Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan.

Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.
Infeksi vagina

Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal.

Infeksi vagina menyerang wanita usia produktif.

Penyebabnya antara lain akibat hubungan kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau
bakteri.

GANGGUAN SYSTEM SYARAF

Polio Yaitu penyakit yang disebabkan oleh infeksi vius pada sumsum tulang belakang. Virus polio ini
sering menyerang anak-anak balita. Gejala yang dirasakan berupa rasa demam, sakit kepala.dan
akhirnya mengalami kelumpuhan. Anak –anak yang biasanya menderita polio setelah dewasa,
kakinya biasnaya berbeda ukurannya. Hal ini disebakan oleh mengecilnya otot (atropi). Penyakit
polio dapat dihindari dengan imunisasi polio.

Epilepsi, yaitu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak berupa sentakan otak yang hebat
sehingga timbul kejang-kejang dan mengelaurkan busa dari mulutnya. Epilepsi dapat menyerang
orang yang menderita tumor otak,cedera otak, infeksi otak dan penderita cacat otak bawaan.

Meningitis, yaitu penyakit akibat radang pada bagian seaput otak (meningen) yang disebabkan oleh
bakteri atau virus.

Neuritis yaitu penyakit gangguan pada saraf tepi yang disebabkan adanya peradangan, keracunan
atau karena ada tekanan.

Gegar otak, penyakit yang disebabkan benturan pada kepala.

Hydrocphalus, kelainan dan atau penyakit akibat pembesaran kepala karena terjadinya penimbunan
secara akif cairan otak di dalam bilik otak. Penyakit hydrocphelus antara lain karena kelainan
struktur otak sejak lahir, infeksi selaput otak, tumor otak dan trauma kepala.

Stroke yaitu kerusakan otak akibat pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah dalam otak.
Keadaan ini mengakibatkan sel-sel saraf di sekitar pembuluh darah tidak memperoleh cukup oksigen
sehingga mati. Dampak penyumbatan ini tergantung letak terjadinya penyumbatan. Penderita dapat
mempunyai masalah dengan pengucpan gerakan atau ingatannya.
Bagian-Bagian Sel Hewan
Berikut ini terdapat beberapa bagian-bagian sel hewan, antara lain:

1. Kompelks Golgi : berfungsi untuk alat pengeluaran energy dan lendir.


2. Retikulum Endoplasma : Terbagi 2 yaitu, Retikulum Endoplasma
kasar yang dipenuhi oleh Ribosom dimana dia berfungsi unruk
menyintesis protein. Dan yang ke dua yaitu Retikulum Endoplasma
halus dan tidak mengandung Ribosom. Retikulum Endoplasma
berfungsi untuk menyintesis molekul lemak.
3. Sitoplasma : suatu cairan yang terdapat di dalam sel kecuali inti sel
(nukleus). Sitoplasma terbagi menjadi 2 yaitu,bagian dalam
(endoplasma) yang lebih keruh dan bagian luar (ektoplasma) yang
lebih bening. Sitoplsma bersifat koloid kompleks yaitu tidak cati dan
tidak padat. Jika konsentrasi air tinggi, maka koloid akan bersifat
encer atau yang disebut dengan sol. Jika konsentrasi air rendah,
maka koloid bersifat padat lembek atau disebut gel. Sitoplasma
terdiri dari molekul-molekul kecil, molekul-molekul besar, ion-ion
hidup dan organel. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat
penyimpanan bahan bahan kimia yang penting bagi metabolisme
sel , seperti enzim-enzim, ion ion, gula, lemak dan protein. Didalam
sitoplasma itulah berlangsung kegiatan pembongkaran dan
penyusunan zat-zat melalui reaksi kimia. Misalnya proses
pembentukan energi, sintesis asam lemak, asam amino, protein dan
Nukelotida. Sitoplasma “mengalir” di dalam sel untuk menjamin
berlangsungnya pertukaran zat agar metabolisme berlangsung
dengan baik. Gerakan organel-organel tertentu sebagai akibat aliran
sitoplasma tersebut dapat diamati dengan mikroskop.
4. Nukleoplasma : terdiri dari asam nukleat dan kromatin.
5. Vakuola : berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. Vakuola
pada hewan berukuran kecil tetapi banyak sedangkan vakuola pada
tumbuhan berukuran besar tetapi sedikit.
6. Inti Sel : terdiri dari 90% air,mengandung protein, vitamin, mineral
dan lemak. Inti sel berfungsi untuk menjaga integritas gen-gen
tersebut dan mengontrol aktivitas sel dan mengelola ekspresi gen.
7. Nukleolus : berfungsi sebagai pengatur aktivitas sel.
8. Mitokondria : penghasil energi dan berfungsi dalam respirasi.
9. Dinding sel : lapisan pelindung yang ada di bagian luar membran
sel.Dinding sel hanya terdapat di sel tumuhan.
10. Kromosom : anak dari inti sel yang terdapat di dalam inti sel.
Kromosom berfungsi untuk menyintesis materi genetika. Kromosom
mengandung gen yang membawa sifat menurun.
11. Membran Sel : Bagian terluar protoplasma yang berfungsi
mengatur transportasi zat masuk keluarnya sel.
 1. Membran Sel

Membran sel adalah pembungkus sel pada bagian luar yang tersusun dari protein (lipoprotein),
kolesterol dan lemak (lipid). Pada bagian ini memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatur
mineral dan nutrisi yang berada didalam maupun diluar sel.

Organel membran sel ini memiliki berbagai fungsi diantaranya :

1. Mengatur keluar masuk nutrisi dan mineral


2. Sebagai pembungkus / pelindung sel
3. Menerima rangsangan dari luar
4. Tempat berlangsungnya berbagai reaksi kimia

 2. Sitoplasma

Sitoplasma adalah bagian sel yang berupa cairan sel dan meiliki bentuk seperti dengan gel. Organel
ini memiliki dua proses fase bentuk yaitu fase gel (cair) dan fase sol ((padat). Cairan ini terdapat di
dalam nukleus yang disebut dengan itilah nukleoplasma.
Namun sitoplasma bersifat koloid komplek yaitu tidak cair dan tidak padat. Sehingga dapat berubah
tergantung dengan konsenrasi airnya. Pada dasarnya jika konsentrasi air rendah maka menjadi padat
lembek. Sedangkan jika air dengan kontrasi tingg maka gel akan berubah menjadi encer yang disebut
dengan sol.

Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi :  “Sitoplasma” Pengertian & ( Fungsi – Struktur – Bagian )

Organel sitoplasma ini berfungsi sebagai berikut :

 Sebagai sumber bahan kimia sel


 Tempat berlangsungnya metabolisme sel

 3. Reticulum Indoplasma

Reticulum indoplasma adalah organel yang memiliki bentuk benang-benang yang terdapat di inti sel.
Retikulum endoplasma terbagi atas dua yaitu retikulum endoplasma halus (REh) dan retikulum
endoplasma kasar (REk). Retikulum endoplasma halus (REh) adalah berperan tidak melekat dengan
ribosom, sedangkan retikulum endoplasma kasar (REk) adalah dapat melekat pada ribosom.

Organel Reticulum indoplasma adalah sebagai berikut :

 Sebagai sintesis protein (Rek).


 Sebagai tempat pengangkut sintesis, steroit dan lemak.
 Membantu detoksifikasi sel-sel berbahaya di dalam sel (REh).
 Sebagai tempat untuk menyimpan fospolipid, steroid dan glikolipid.
 4. Mitokondria

Mikrodia adalah organel terbesar yang ada berguna sebagai mesin dalam sel. Organel ini memiliki
dua bagian lapis membran yang leuku-lekuk yang biasa disebut dengan istilah kritas. Glukosa adan
oksigen saling bekerja sama dalam proses pembentukan energy.

Hal tersebut sebagai proses metabolisme dan aktivitas seluler. Sehingga dalam bagian tersebut
dijuluki sebagai The Power House.  dapat dikatakan begitu karena organisme ini dapat menghasilkan
energy. Mitokondria yang berbrntuk tunggal disebut dengan istilah mitokondrion. Organel
mitokondrion adalah organel yang dapat mengubah energi kimia menjadi energi yang lainnya.

Organel ini memiliki fungsi sebagai berikut :

 Sebagai repirasi seluler.


 Sebgai penghasil energidalam bentuk ATP.

 5. Mikrofilamen
Mikrofilamen adalah organel sel yang terbentuk dari protein aktin dan myosin. Organel ini memiliki
kemiripan dengan organel mikrotobulus tetapi ada yang membedakan pada tektur dan ukurannya.
Mikrofilamen memiliki tekstur yang lembut dan mempunyai ukuran diameter lebih kecil.

Fungsi organel ini yaitu berperan sebagai pergerakan sel, endositosis dan eksotisotis.

 6. Lisosom

Lisosom adalah organel berupa kantong terikat di membran yang berisi kandungan enzim hidrolitik.
Hal ini digunakan untuk dalam mengontrol pencernaan intraseluler di keadaan apapun. Lisosom
terdapat pada sel eukariotik.
Lisosom memiliki fungsi sebagai berikut :

 Untuk mengontrol pencernaan intraseluler.


 Sebagai mencerna materi dengan menggunakan fagositosis.
 Sebagai penghancuran organel sel yang telah rusak (autofagi).
 Sebagai pemasukan makromulekul dari luar menuju ke dalam sel dengan mekanisme
endositosis.

 7. Peroksisom (Badan Mikro)

Peroksisom adalah organel yang memiliki kantong kecil yang berisi dengan enzim katalase. Hal
tesebut berfungsi untuk menguraikan peroksida (H2O2) atau metabolisme yang bersifat toksik. Yang
dapat merubah air dan oksigen yang berbahaya pada sel. Organel peroksisom ini banyak ditemukan
di sel hati dan ginjal.

Organel ini memiliki fungsi sebagai berikut :

 Perubahan lemak menjadi karbohidrat.


 Menguraikan perokida (H2O2) dari sisa-sisa metabolisme toksik.

 8. Ribosom
Ribosom adalah organel sel yang memiliki tekstur padat dan kecil dengan ukuran diameter 20 nm.
Organel ini terdiri atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (Ribonukleoprotein atau
RNP ). Ribosom bekerja sebagai menerjemahkan RNA untuk membentuk rantai polipeptida (protein)
dengan menggunakan asam amino pada saat proses translasi.

Di dalam sel ribosom terdapat terikat yang berada pada retikulum endoplasma kasar (REk), atau
membran inti sel. Ribosom memiliki fungsi sebagai tempat berlangsungnya proses sintesis protein.

 9. Sentriol

Sentriol adalah struktur organel yang memiliki bentuk tabung organel dapat ditemukan pada sel
eukariota. Organel ini juga dapat mengambil peran dalam pembelahan sel dan dalam pembentukan
silia dan flagela. Selain itu sepasang sentriol mampu membentuk struktur gabungan yang disebut
dengan istilah sentrosom.

Sentiol memiliki fungsi sebagai :

 Berperan sebagai membentuk silia dan flagella.


 Sebagai proses pembelahan sel dalam membentuk benang spindle.

 10. Mikrotobulus

Mikrotubulus adalah organel sel yang terdapat didalam sitoplasma dan dapat ditemukan pada sel
eukariot. Organel ini berbentuk silindris panjang yang berongga. Organel ini memiliki ukuran dengan
diameter kurang lebih 12 nm dan diameter luar 25 nm. Selain di hewan, organel juga dimiliki oleh sel
tumbuhan yang sama persis oleh hewan.

Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi :  Pegertian, Macam – Macam Dam Struktur Jaringan
Organel Sel Pada Mahkluk Hidup

Mikrotobulus terdiri atas molekul-molekul berbentuk bulat protein globular yang disebut tubulin.
Sehingga dalam posisi tidak sadar organel ini mambpu bergabung untuk membentuk silindris yang
berongga dalam kondisi tertentu. Selain itu mikrotobulus juga memiliki sifat kaku yang tidak dapat
berubah-rubah dalam bentuknya.

Organel ini memiliki fungsi sebagai berikut :


 Untuk melindungi sel .
 Memberi bentuk sel.
 Berperan sebagai dalam pembentukan flagela, silia dan sentriol.

 11. Badan Golgi

Badan golgi atau aparatus golgi adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel. Badan golgi
dapat ditemukan di semua sel eukariotik. Organel ini sangat berperan penting yaitu mempunayi
fungsi ekskresi, seperti ginjal. Badan golgi memiliki bentuk bentuk seperti kantong pipih yang
berukuran kecil hingga besar dan terikat oleh membran. Setiap sel hewan memiliki 10-20 badan
golgi.

Organel ini mempunyai fungsi sebagai berikut :

 Untuk memproses protein.


 Membentuk lisosom.
 Untuk membentuk membran plasma.
 Membentuk vesikula (kantung) untuk ekskresi.

 12. Nukleus
Nukleus adalah organel kecil yang mengatur dan mengendalikan aktivitas sel. Proses ini mulai dari
metabolisme hingga ke pembelahan sel. Nukleus mengandung materi genetik yang bentuknya DNA
linear panjang yang membentuk kromoson.

Organel ini dapat ditemukan di sel eukarioti dan terdiri atas bagian-bagian seperti membran inti,
nuekloplasma, kromatin atau kromoson, dan nukleus.

Organel ini memiliki fungsi sebagai berikut :

 Tempat terjadinya replikasi.


 Menyimpan informasi genetik.
 Untuk menjaga integritas gen-gen.
 Mengendalikan proses metabolisme dalam sel.
 Mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen.

 13. Nukleolus
Nukleolus adalah organel yang terdapat didalam inti sel atau nukleus. Organel ini bertanggung jawab
dalam pembentukan protein menggunakan RNA atau asam ribonukleat. Organel ini mempunyai
fungsi sebagai bertanggung jawab dalam pembentukan protein.

 14. Nukleoplasma

Nukleoplasma adalah organel yang memiliki tekstur padat yang berada didalam inti sel atau nukleus.
Organel ini mengandung serat kromatin yang padat dan membentuk kromoson. Selain itu organel ini
bertugas untuk membawa informasi genetika.

 15. Membran Inti


Membran inti adalah elemen struktural utama nukleus yang membungkus keseluruhan organel.
Selain itu organel ini sebagai pemisah antara sitoplasma dan daerah inti. Organel ini bersifat tidak
permeable sehingga sebagian besar molekul yang membuat nukleus membutuhkan pori inti. Dengan
begiti membrane nukleus mampu melintasi membran.

Mebran inti memiliki fungsi sebgai berikut :

 Melindungi inti sel (Nukleus).


 Sebagai tempat pertukaran zat antara materi inti dan sitoplasma

Transpor pada membrane sel

Transportasi zat melalui membran dapat berlangsung dengan 2 cara, yaitu Transpor Aktif dan
Transpor Pasif.

1.  TRANSPOR AKTIF
                merupakan perpindahan molekul zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah dengan
melawan gradien konsentrasi yang membutuhkan energi di ATP. Transpor aktif juga merupakan
Transpor yang memerlukan energi. Energi yang digunakan pada transpor aktif adalah (Adenosin
Trifosfat) yang merupakan energi kimia tinggi yang berasal dari hasil respirasi sel di mitokondria.
Transfor aktif berfungsi untuk memelihara keseimbangan di dalam sel. Transpor Aktif melalui
membran sel dapat berupa endositosis dan eksositosis.

#ENDOSITOSIS
          merupakan peristiwa pembentukan kantong membran sel saat larutan/partikel ditransfer ke
dalam sel. endositosis antara lain Pinositosis dan Fagositosis.

-PINOSITOSIS dalam bahasa Yunani `pinos` berarti minum. Pinositosis terjadi pada benda-benda cair.
contohnya penyerapan nutrisi oleh sel-sel embrio. Peristiwa ini dapat terjadi jika terdapat
konsentrasi yang sesuai dari asam amino, protein, atau ion-ion tertentu pada medium sekeliling sel
dengan di dalam sel. contoh peristiwa pinositosis adalah penyerapan nutrisi oleh embrio mamalia.

Pinositosis
1-2 : molekul melekat pada plasma
3-5 : terjadi lekukan (ivaginasi)

6-8 : lepas dari membran plasma dan fragmentasi

-FAGOSITOSIS  dikemukakan oleh E. Metchnikkaf pada akhir abad 19 untuk benda padat. contoh
fagositosis adalah sel darah putih menelan bakteri amoeba dalam menyerap makanan.

#EKSOSITOSIS
          adalah proses pengeluaran zat dari dalam sel melalui membran dengan bantuan vesikel
(gelembung) yang berfungsi membawa molekul menuju membran sel untuk kemudian dilepaskan
dari membran sel. contoh proses eksositosis adalah pengeluaran (sekrit) cairan oleh sel-sel kelenjar
seperti kelenjar pankreas mengeluarkan hormon insulin dan sel kelenjar dalam memerlukan
sekritnya/getahnya. contoh lainnya yaitu proses pemasukan makromolekul zat ke dalam membran
sel dengan cara pelekukan membran ke arah bagian dalam.

2.  TRANSPOR PASIF
               merupakan proses perpindahan zat secara spontan tanpa memerlukan energi di
ATP (Adenosin Trifosfat) yang dihasilkan oleh mitokondria. Transpor aktif antara lain Difusi, Osmosis
(difusi air), dan Difusi terbantu.
#DIFUSI
          merupakan perpindahan molekul zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sehingga
konsentrasinya menjadi sama yang berlangsung melalui membran atau tidak. Zat yang
berkonsentrasi tinggi disebut Hipertonis, zat yang berkonsentrasi rendah
disebut Hipotonis,  sementara zat yang berkonsentrasi sama disebut Isotonis. contoh zat gas (gas
baygon,parfum) , cair (sirup), dan padat (kopi,susu,teh).

          Difusi terbagi menjadi 2, yaitu Difusi sederhana dan Difusi terfasilisasi.

 Difusi Sederhana = difusi tanpa melalui membran. contohnya larutan gula dalam air.
 Difusi Terfasilisasi = difusi melalui membran dengan bantuan protein pembantu yaitu
protein integral. contohnya pembuatan telur asin, respirasi sel, dan membuat asinan buah.
Kecepatan difusi dipengaruhi oleh :
1. Konsentrasi zat -> semakin tinggi konsentrasi zat, semakin cepar terlarut.
2. Ukuran molekul zat -> semakin kecil ukuran molekul zat, semakin cepat proses difusi.
3. Luas bidang permukaan -> semakin luas bidang permukaan, semakin lama larutnya.
4. Suhu -> kecenderungan zat bergerak ke segala arah, sehingga menimbulkan tekanan.
semakin panas suhu, difusi semakin cepat.
#OSMOSIS/DIFUSI AIR
          merupakan perpindahan molekul air dari konsentrasi molekul yang tinggi (hipotonis) ke
konsentrasi molekul yang rendah  (hipertonis) melalui membran semipermiabel.

#DIFUSI TERBANTU (FACILLITATED DUFUSSION)


            merupakan difusi yang tergantung pada suatu mekanisme transpor dari membran sel. difusi
ini memerlukan bantuan protein misalnya enzim. Permease adalah protein membran sel yang
membuatkan jalan bagi laktosa agar dapat melintasi dua lapis fosfolipid membran sel. contohnya
adalah bakteri Escherichia coli  pada saat dipindahkan ke medium yang mengandung laktosa,
metabolismenya menurun karena membran selnya tidak dapat dilalui lektosa  (impermeabel).
Beberapa menit kemudian, laktosa mulai dapat masuk ke dalam sel karena terbentuknya enzim
permease.

tambahan :
Endosmosis = proses masuknya air ke dalam sel akibat sel berada pada lingkungan hipotonik.
Eksosmosis = proses keluarnya air dari dalam sel akibat sel berada pada lingkungan hipertonik.
Hemolisis = sel mengembang dan pecah karena mengalami endosmosis yang berlebihan.
Turgor = tekanan yang terjadi antara isi sel dengan dinding sel.
Krenasi = penyusutan sel karena mengalami eksosmosis.
Plasmolisis = lepasnya membran sel dari dinding sel akibat sel berada pada larutan hipertonik.

Anda mungkin juga menyukai