Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ulfa Desiana Putri

Kelas : VI B
NIM : 180104050
“Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran”
Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan
menginterprestasi informasi secara sistematis untuk mengukur sejauh mana penguasaan dan
pembelajaran dalam ketercapaian tujuan pembelajaran. Tujuan dari evaluasi pembelajaran
yakni untuk mengumpulkan informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui kemajuan,
perkembangan, dan pencapaian belajar siswa dan juga keefektifan pengajaran guru.
Evaluasi dalam pendidikan memiliki tiga konsep yang terakomoditir yakni, memberikan
pertimbangan (judgement), nilai (value), dan arti (worth) yang dimana evaluasi ini dilakukan
untuk meningkatkan kualitas dan pengendalian mutu terhadap peserta didik, guru, maupun
lembaga dalam program pendidikan.
Pengukuran pembelajaran merupakan suatu proses pembelajaran yang memiliki kegiatan
untuk menyesuaikan fakta kuantitatif berdasarkan kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan
objek yang akan di ukur.
Penilaian pembelajaran merupakan suatu kegiatan pemberian keputusan berupa nilai terhadap
siswa berdasarkan data hasil pengukuran dalam proses dan hasil belajar yang telah dicapai
siswa dari setiap aspek.
Evaluasi pembelajaran di tinjau dari tujuannya dibedakan menjadi beberapa evaluasi yakni :
1. Evaluasi diagnostik, bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi kelemahan
peserta didik beserta faktornya.
2. Evaluasi selektif, bertujuan untuk memilih dan memilah peserta didik yang sesuai
dengan kriteria program tertentu.
3. Evaluasi formatif, bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar
mengajar dan biasa disebut sebagai ulangan.
4. Evaluasi sumatif, bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dan kemajuan siswa pada
akhir periode pembelajaran dan biasa disebut ulangan umum atau ujian umum.
5. Evaluasi penempatan, bertujyan untuk menentukan peserta didik berdasarkan
kemampuan atau kriteria yang di miliki siswa dalam program tertentu.
Evaluasi pembelajaran di tinjau dari sasarannya dibedakan menjadi beberapa evaluasi yakni :
1. Evaluasi konteks, yaitu evaluasi yang ditujukan dalam mengukur konteks program,
baik dalam rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan yang muncul
dalam perencanaan.
2. Evaluasi input, yaitu evaluasi yang mengarah pada input, baik berupa sumber daya
maupun strategi agar tercapainya suatu tujuan.
3. Evaluasi proses, yaitu evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses.
4. Evaluasi hasil, yaitu evaluasi yang mengarah pada hasil program yang telah di capai.
5. Evaluasi outcom, yaitu evaluasi yang mengarah pada hasil belajar siswa lebih lenjut
atau sebagai kelulusan dan terjun ke masyarakat.
Terdapat tiga tahapan proses evaluasi yaitu :
1. Tahap perencanaan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap pengolahan hasil dan pelaporan
Adapun fungsi dari evaluasi pembelajaran yakni :
1. Untuk mengetahui kemajuan dan keberhasilan siswa setelah proses belajar selama
jangka waktu tertentu.
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pembelajaran.
3. Untuk keperluan bimbingan konseling.
4. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah.
Menurut Zainal Arifin, ada empat fungsi evaluasi pembelajaran yaitu :
1. Fungsi formatif, yaitu sebagai umpan balik kepada guru untuk dasar memperbaiki
proses pembelajaran dan mengadakan program remedial kepada peserta didik.
2. Fungsi sumatif, yaitu sebagai penentuan nilai dari hasil belajar peserta didik.
3. Fungsi diagnostik, yaitu sebagai bahan pemahaman latar belakang peserta didik.
4. Fungsi penempatan, yaitu sebagai penempatan situasi peserta didik berdasarkan
kemampuan peserta didik.
Manfaat evaluasi pembelajaran yakni:
1. Dapat membentuk penghimpunan informasi baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif
atas pencapaian atau hasil belajar siswa.
2. Dapat menjadi umpan balik (feedback) bagi semua pihak dalam pembelajaran.
3. Dapat menjadi motivasi peserta didik dan menumbuhkan sikap positif terhadap
pembelajaran.
Adapun karakteristik dari evaluasi pembelajaran yaitu:
1. Evaluasi di lakukan secara tidak langsung dan terukur atas keberhasilan peserta didik.
2. Evaluasi di lakukan dengan terukur yang bersifat kuantitatif dan di interpretasi dengan
hasil data statistik yang bersifat kualitatif.
3. Kegiatan evaluasi di lakukan dengan menggunakan unit-unit atau satuan yamg tetap
atau konstan.
4. Prestasi peserta didik bersifat relatif karena dapat berubah dari waktu ke waktu.
5. Evaluasi hasil belajar tidak dapat dijadikan patokan, karena dapat terjadi kekeliruan
yang disebabkan adanya kesalahan atau kekeliruan pada kualitas instrumen
pembelajaran.
Adapun prinsip-prinsip dari evaluasi pembelajaran yaitu:
1. Kontinuitas, proses pembelajaran bersifat kontinu dan tidak boleh di lakukan secara
insidental.
2. Komprehensif, melakukan evaluasi dalam setiap aspek yakni aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik.
3. Adil dan objektif, dalam melakukan evaluasi haruslah bersikap adil dan objektif
terhadap penilaian peserta didik.
4. Kooperatif, dalam melakukan evaluasi guru bekerja sama dengan semua pihak agar
semua pihak dapat merasa puas dalam prosea evaluasi.
5. Praktis, evaluasi bersifat praktis atau mudah yang bertujuan agar memudahkan guru
itu sendiri maupun orang lain saat menggunakan alat evaluasi.

Refrensi :
Asrul, Rusydi Ananda, Rosnita. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Citapustaka Media.
Haryanto. 2020. Evaluasi Pembelajaran (Konsep dan Manajemen). Yogyakarta: UNY Press.
Ratnawulan, Elis dan Rusdiana. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai