Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH FISIKA KESEHATAN DAN BIOKIMIA

Thermodinamika

Dosen Pengampu : Yulina Dwi Hastuty S.Kep.Ners. M,Biomed

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Adela Berkat Romauli Silaen ( P07524420048 )


2. Asryani Loveta Mangunsong ( P07524420053 )
3. Ester Arna Sembiring ( P07524420061 )
4. Putri Salsabila ( P07524420076 )
5. Rizki Syafira Utami ( P07524420079 )
6. Syarifah Aini Padang ( P07524420086 )

Kelas D-IV 1B

POLTEKKES KEMENKES MEDAN


T.A 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Pertama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah diberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan, sehingga mampu menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini di buat untuk memenuhi salah satu mata kuliah Fisika
Kesehatan dan Biokimia dalam Praktek Kebidanan.

Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
kita semua. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Mohon maaf apabila masih banyak kekurangan, maka dari itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun guna menyempurnakan tugas ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Atas perhatiannya kami mengucapkan terimakasih.

Medan, Februari 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Thermodinamika..................................................................................................6
2.2 Hukum-hukum Termodinamika.............................................................................................7
2.3 Contoh-contoh Termodinamika dalam Kehiduupan Sehari-hari...........................................9
2.4 Penerapan Energi Panas dalam Pengobatan.........................................................................10
2.5 Penerapan Energi Dingin dalam Pengobatan.......................................................................11
2.6 Penerapan Thermografi untuk Diagnosis.............................................................................12
2.7 PRAKTIKUM: PENERAPAN ENERGI PANAS DAN ENERGI DINGIN DALAM PENGOBATAN SERTA
PENERAPAN THERMOGRAFI UNTUK DIAGNOSIS.......................................................................................13

BAB III.........................................................................................................................................................25
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................25
 Hukum Awal (Zeroth Law/Hukum ke-0)...........................................................................25
 Hukum ke-1 Termodinamika..............................................................................................25
 Hukum ke-2 Termodinamika..............................................................................................25
 Hukum ke-3 Termodinamika..............................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................26

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Thermodinamika merupakan ilmu tentang energi, yang secara spesific membahas tentang
hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi didalam alam
dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi
listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain .
Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa
tehnologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau
dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada
pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan
energi.

Jadi, ilmu ini menggambarkan usaha untuk mengubah kalor (perpindahan energi yang
disebabkan perbedaan suhu) menjadi energi serta sifat-sifat pendukungnya. Termodinamika
berhubungan erat dengan fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.

Selain itu, Termodinamika juga berhubungan dengan mekanika statik. Cabang ilmu Fisika
ini mempelajari suatu pertukaran energi dalam bentuk kalor dan kerja, sistem pembatas dan
lingkungan. Aplikasi dan penerapan Termodinamika bisa terjadi pada tubuh manusia, peristiwa
meniup kopi panas, perkakas elektronik, Refrigerator, mobil, pembangkit listrik dan industri,
adalah peristiwa Termodinamika yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Thermodinamika memainkan peran penting dalam analisis sistem dan piranti yang ada
didalamnya terjadi perpindahan formasi energi. Implikasi thermodinamika bercakupan jauh, dan
penerapannya membentang ke seluruh kegiatan manusia. Bersamaan dengan sejarah teknologi
kita, perkembangan sains telah memperkaya kemampuan kita untuk memanfaatkan energi dan
menggunakan energi tersebut untuk kebutuhan masyarakat. Kebanyakan kegiatan kita
melibatkan perpindahan energi dan perubahan energi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Termodinamika?
2. Apa saja hukum-hukum Termodinamika?
3. Bagaimana contoh-contoh Termodinamika?
4. Bagaimana penerapan energi panas dalam pengobatan?
5. Bagaimana penerapan energi dingin dalam pengobatan?
6. Bagaimana penerapan thermografi untuk diagnosis?

4
1.3 Tujuan
Tujuan dibentuknya makalah ini untuk memberikan pengetahuan dan ilmu tentang
Thermodinamika dan memberi jawaban dari semua rumusan masalah diatas.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Thermodinamika

Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan') adalah


fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat
dengan mekanika statistik di mana hubungan termodinamika berasal.

Pada sistem tempat terjadinya proses perubahan wujud atau pertukaran energi,
termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi
berlangsung). Karena itu, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada
termodinamika setimbang, yang mana konsep utamanya adalah proses kuasistatik, yang
diidealkan. Sementara itu, termodinamika bergantung-waktu adalah termodinamika tak-
setimbang.

Thermodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesific membahas


tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi
didalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi
kimia, energi listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnit, energi akibat gaya magnit,
dan lain-lain . Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun
hasil rekayasa tehnologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat
dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi
bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai prinsip
konservasi atau kekekalan energi.
Prinsip thermodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara alami dalam kehidupan
sehari-hari. Bumi setiap hari menerima energi gelombang elektromagnetik dari matahari, dan di
bumi energi tersebut berubah menjadi energi panas, energi angin, gelombang laut, proses
pertumbuhan berbagai tumbuh-tumbuhan dan banyak proses alam lainnya. Proses didalam diri
manusia juga merupakan proses konversi energi yang kompleks, dari input energi kimia dalam
makanan menjadi energi gerak berupa segala kegiatan fisik manusia, dan energi yang sangat
bernilai yaitu energi pikiran kita. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
prinsip alamiah dalam berbagai proses thermodinamika direkayasa menjadi berbagai bentuk
mekanisme untuk membantu manusia dalam menjalankan kegiatannya. Mesin-mesin transportasi
darat, laut, maupun udara merupakan contoh yang sangat kita kenal dari mesin konversi energi,

6
yang merubah energi kimia dalam bahan bakar atau sumber. energi lain menjadi energi mekanis
dalam bentuk gerak atau perpindahan diatas permukaan bumi, bahkan sampai di luar angkasa.

2.2 Hukum-hukum Termodinamika

Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:

1. Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika

Hukum awal menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem
ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya. Hukum ini
dimasukkan setelah hukum pertama.

2. Hukum Pertama Termodinamika


Hukum yang sama juga terkait dengan kasus kekekalan energi. Hukum ini menyatakan
perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup, sama dengan total dari
jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap
sistem. Hukum ini dapat diuraikan menjadi beberapa proses, yaitu proses dengan
Isokhorik, Isotermik, Isobarik, dan juga adiabatik.

3. Hukum kedua Termodinamika

7
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Tidak ada bunyi untuk hukum
kedua termodinamika yang ada hanyalah pernyataan kenyataan eksperimental yang
dikeluarkan oleh kelvin-plank dan clausius.

Pernyataan clausius: tidak mungkin suatu sistem apapun bekerja sedemikian rupa
sehingga hasil satu-satunya adalah perpindahan energi sebagai panas dari sistem dengan
temperatur tertentu ke sistem dengan temperatur yang lebih tinggi.

Pernyataan kelvin-planck: tidak mungkin suatu sistem beroperasi dalam siklus


termodinamika dan memberikan sejumlah netto kerja kesekeliling sambil menerima
energi panas dari satu reservoir termal.(sumber Fundamentals of engineering
thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M. – 6th ed. – 2007 – Wiley) Bab5).
Total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat
seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya hal ini disebut
dengan prinsip kenaikan entropi” merupakan korolari dari kedua pernyataan diatas
(analisis Hukum kedua termodinamika untuk proses dengan menggunakan sifat entropi)
(sumber Fundamentals of engineering thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M. – 6th ed.
– 2007 – Wiley) Bab6)

4. Hukum ketiga Termodinamika


Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses
akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga
menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol
absolut bernilai nol.

8
2.3 Contoh-contoh Termodinamika dalam Kehiduupan Sehari-hari
Aplikasi termodinamika banyak sekali dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh
simple dari termodinamika ialah perubahan suhu tubuh. Selain itu ada banyak sekali peralatan
rumah tangga yang memanfaatkan konsep termodinamika.Termodinamika merupakan suatu ilmu
yang mempelajari tentang perubahan suhu atau perubahan panas. Berbicara tentang
termodinamika tidak lepas dari suhu dan kalor.

Aplikasi termodinamika yang sangat sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari ialah
adanya embun diluar gelas yang berisi es. Hal ini disebabkan udara yang berada di luar gelas
(sistem) banyak mengandung uap air, gelas yang berisi es bersuhu rendah dan terasa dingin
sehingga udara yang bersentuhan dengan gelas akan mengalami penurunan suhu. Udara yang
mengandung uap air juga akan mengalami penurunan suhu. Jika suhu udara sudah sangat rendah
maka uap air akan mengembun dan berubah menjadi tetesan-tetesan air di luar gelas tersebut.
Peristiwa tersebut sesuai dengan hukum II Termodinamika. Pada peristiwa tersebut terjadi proses
penyerapan panas di dalam gelas. Peristiwa tersebut merupakan sistem tertutup karena hanya
terjadi proses pertukaran kalor dan tidak terjadi proses pertukaran zat. Peristiwa tersebut
menggunakan media sebagai pembatas rigid yaitu mempertukarkan kalor menggunakan gelas
sebagai media.

Aplikasi termodinamika yang lainnya ialah termos. Termos merupakan alat yang cara
kerjanya menggunakan konsep hukum I Termodinamika. Termos merupakan sebuah sistem
terisolasi, hal ini karena tabung yang digunakan sebagai wadah untuk menyimpan air terisolasi
dengan lingkungan luarnya. Di antara tabung bagian dalam termos dengan bagian luar
dipisahkan oleh suatu ruang hampa udara. Ruang hampa udara ini berfungsi untuk mencegah
perpindahan kalor antara lingkungan dengan tabung bagian dalam termos ataupun sebaliknya

Sistem kerja AC terdiri dari bagian yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tekanan
supaya penguapan dan penyerapan panas dapat berlangsung.

Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk
memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor dialirkan
ke kondenser yang kemudian dimampatkan di kondenser.
Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase
uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang
terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah
jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari
substansi yang akan didinginkan.
Pada kondensor, tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondensor relatif jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator.
Setelah refrigent lewat kondensor dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair
maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya
diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan

9
ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase
uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga
refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi sangat
turun. Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator
relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser.
Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk
merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu
energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada didalam
substansi yang akan didinginkan.
Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan
maka entalpi, substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya entalpi
maka temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses ini akan
berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan.

2.4 Penerapan Energi Panas dalam Pengobatan

a. Metode Konduksi
-   Apabila ada perbedaan temperatur  antara kedua benda maka panas akan ditransfer
secara konduksi yaitu dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih dingin”.
-    Pemindahan energi panas total tergantung pada luas daerah kontak, perbedaan
temperatur, lama melakukan kontak, material konduksi panas.
Contoh :
 Kantong air panas/botol berisi air panas ; efisien untuk pengobatan    nyeri
abdomen (perut)
 Handuk panas ; efektif untuk spasme otot, fase akut poliomyelitis.
 Turkish batsh (mandi uap) ; sebagai penyegar atau relaksan otot.
 Mud packs (lumpur panas) ; mengonduksi panas ke dalam jaringan, mencegah
kehilangan panas.
 Wax bath (parafin bath) ; efisien untuk mentransfer panas pada tungkai bawah
terutama orang tua. Cara Wax Bath : wax diletakkan di dalam bak dan dipanaskan
sampai temperature 1150- 1200F . Kaki direndam selama 30 menit-1 jam.
 Electric Pads. Caranya : melingkari kawat elemen panas yang dibungkus asbes atau
plastic. Dilengkapi dengan termostat.
Metode konduksi bermanfaat untuk pengobatan terhadap penyakit neuritis, Sprains,
Strain, Contusio, Sinusitis, Low Back Pain.

b. Metode Radiasi
Untuk pemanasan permukaan tubuh serupa dengan pemanasan dengan sinar matahari
atau nyala api.

Sumber radiasi :
a.    Electric fire

10
 Old type fire ; Memiliki daya 750 W, range radiasi antara merah - mendekati
infra red, panjang gelombang < 15.0000 A0, untuk home treatment.
b.    Infra Merah ;

- Memakai lampu pijar berkisar antara 250 – 2000 W, diberi filter merah.
- Gelombang infra red yang dipakai antara 800 – 40.000 nm.
- Penetrasi energi / gelombang pada kulit ± 3 mm dan meningkat di permukaan
kulit.
- Lebih efektif bila dibandingkan dengan metode konduksi panas, karena penetrasi
energi panas ke jaringan lebih dalam.

c.    Metode Elektromagnetis


Ada dua jenis :
Short wave diathermy (diatermi gelombang pendek)

1. Digunakan pada kram otot (muscle sprain), nyeri pada intervertebrale disk,
penyakit degeneratif pada persendianm radang bursa (bursitis)

-    Dua macam metode elektromagnetis :


•    Teknik Kondensor (Conductor technique) ; Bagian tubuh sebelah menyebelah
diletakkan dua metal plate like electrode. Pada permukaan electrode diberikan
larutan elektrolit. Dengan adanya aliran AC (bolak-balik), molekul tubuh menjadi
agitasi karena kenaikan temperature.
•    Diatermi Metode Induksi (Inductothermy) ; Bagian tubuh yang akan dipanasi,
dililitkan dengan kabel, lalu dialiri listrik. Jaringan tubuh tidak berada dalam
sirkuit, tetapi terletak dalam median magnet dari suatu koil. Frekuensi yang dipakai
1 MHz.
2. Micro Wave Diathermy (Diatermi gelombang mikro)
Digunakan untuk patah tulang (Fraktur), Sprains dan Strains, Bursitis, Radang tendon,
Artritis. Menggunakan magnetron untuk menghasilkan gelombang radio dengan osilasi
pada frekuensi 900 MHz.
Besar energinya terletak antara short wave diathermy dan infra merah.

d.    Gelombang ultrasonic


 Diperoleh dari gelombang bunyi (Audible Sound) dengan frekuensi hampir 1
MHz.
 Jaringan yang akan diobati ditempeli permukaannya oleh  piezo electric
transduser dengan intensitas 5 W/cm2.
 Lebih efektif pada tulang dibandingkan pada soft tissue oleh karena tulang lebih
banyak menyerap panas
 Bisa digunakan untuk terapi (pengobatan) dan diagnostik

2.5 Penerapan Energi Dingin dalam Pengobatan

Penyimpanan darah (Bank Darah). Agar darah bertahan lama dilakukan dengan dua teknik :
•    Thin Walled container / wadah berdinding tipis ; Wadah dibuat dari metal tipis, terdiri dari
11
dua dinding. Volume darah berada di antara dua dinding. Juga dimasukkan Liquid Nitrogen,
terbentuk darah Frozen, disimpan pada Nitrogen cair (-1960C).
•    Blood Sand Method ; Darah disemprot pada permukaan cairan Nitrogen, terbentuk butir-
butir, lalu dikumpulkan dan disimpan di wadah khusus.
-    Penyimpanan Sperma (Bank Sperma)
-    Penyimpanan Bone Marrow (Sumsum tulang)
-    Penyimpanan jaringan tubuh  lainnya.
-    Penyimpanan obat-obat an
-    Pengobatan edema akibat trauma akut dan sakit kepala ; memakai ice bag/kantong es.
-    Pengobatan nyeri dan bengkak lokal ; dipakai kompres dingin
-    Operasi Jaringan Kanker ; memakai cairan nitrogen untuk merusak jaringan kanker yang luas.
Untuk beberapa jenis sel, dibantu dengan gliserol atau dimethil sulfonat sebagai proteksi agent.

2.6 Penerapan Thermografi untuk Diagnosis

Termografi adalah metode diagnosa yang didasarkan pada perbedaan temperatur antar
jaringan dari tubuh manusia. Distribusi temperatur yang bervariasi ini bisa disebabkan karena
faktor fisik eksternal dan juga faktor internal seperti metabolisme dan aktivitas jaringan yang
dekat dengan kulit. Menurut Max Planck (1901), basis mengenai besarnya radiasi pada tubuh
manusia saat temperatur 300 K (27 oC) akan memberika spektrum radiasi gelombang Infra Red
berkisar antara 0,8 mikrometer hingga 1 milimeter.
Kulit -> radiator infra merah yang efisien. Suhu di permukaan kulit dipengaruhi proses
yang menimbulkan panas di jaringan bawah kulit : peradangan, gangguan sirkulasi darah, tumor
aktif.
1.  Termografi dengan prinsip keseimbangan panas

Dibuat dari lempeng tipis nitrat sellulosa dan dilapisi dengan minyak tipis pengabsorbsi
panas. Permukaan kulit yang telah mencapai keseimbangan panas memberi warna pada suhu
tertentu. Pada kulit normal akan berwarna hijau, bila suhu tidak ada akan terjadi perubahan
warna film sellulosa dari coklat menjadi kemerah-merah.

2.   Termografi dengan prinsip fotokonduktivitas

Dengan menggunakan kamera infra merah, panas yang dipancarkan kulit berupa radiasi
infra merah oleh susunan optis dijatuhkan ke detektor infra merah menjadi diskontinu.

Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan teknik termografi antara lain :
 Carcinoma mammia (kanker mamma)
 Vascular disease (penyakit pembuluh darah)
 Untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes (penyakit
kencing manis)
 Untuk cerebral vascular disease
 Arthritis acuta

12
 Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut)
 Primary erythemalgia

2.7 PRATIKUM

JUDUL PRAKTIKUM: PENERAPAN ENERGI PANAS DAN ENERGI DINGIN DALAM


PENGOBATAN SERTA PENERAPAN THERMOGRAFI UNTUK DIAGNOSIS
HARI / TANGGAL: SELASA / 02 FEBRUARI 2021
TUJUAN PRAKTIKUM: Dapat Mengetahui Bagaimana Penerapan Energi Panas Dan Energi
Dingin Dalam Pengobatan Serta Penerapan Thermografi Untuk Diagnosis

LANDASAN TEORI
Energi panas mula-mula akan penetrasi ke dalam jaringan kulit dalam bentuk berkas cahaya
(dalam bentuk radiasi atau konduksi). Kemudian akan menghilang di daerah jaringan yang lebih
dalam berupa panas. Panas tersebut kemudian diangkut ke jaringan lain dengan cara konveksi
yang diangkut ke jaringan seluruh tubuh melalui cairan tubuh.
Apabila energi panas mengenai salah satu bagian tubuh, akan menaikkan temperature daerah
tersebut.
- Efek panas :
a. Fisik : menyebabkan semua zat mengalami pemuaian segala arah.
b. Kimia : Kecepatan reaksi kimia akan meningkat dengan peningkatan temperatur. Misalnya :
Reaksi oksidasi, Permeabilitas membrane sel, Metabolisme jaringan.
c. Biologis : Merupakan pengggabungan dari efek panas terhadap fisik dan kimia. Misal :
Peningkatan sel darah putih, Fenomena reaksi peradangan, dilatasi pembuluh darah, peningkatan
tekanan kapiler, tekanan O2 dan CO¬2, penurunan pH.

a. Metoda Konduksi
Metoda ini merupakan dasar dari sifat kedua benda. Apabila terdapat perbedaan temperatur
antara kedua benda maka panas akan ditransfer secara konduksi yaitu dari benda yang lebih
panas ke benda yang lebih dingin.
Luas daerah kontak
• Perbedaan temperatur

13
• Lama melakukan kontak
• Material konduksi panas
Melalui metoda konduksi ini dapat berupa :
1. Kantong air panas/botol berisi air panas
Cara ini sangat efisien dalam pengobatan penderita nyeri. Misalnya nyeri daerah abdomen
(perut).
2. Handuk panas
Cara ini sangat berhasil apabila pengobatan dilakukan pada daerah otot yang sakit. Misalnya
spasme otot, fase akut poliomyelitis.
3. Turkish batsh (mandiuap)
Mandi uap ini sangat populer dalam masyarakat. Tetapi manfaat dari metode ini belum diketahui
dengan pasti. Hanya dikatakan sebagai penyegar atau dikatakan mempunyai efek relaksasi otot.
4. Mud packs (lumpur panas)
Lumpur panas dapat mengkonduksi panas ke dalam jaringan serta dapat pula mencegah
kehilangan panas tubuh (heat loss).
5. Wax bath (parafin bath)
Dengan cara ini sangat efesien untuk mentransfer panas pada tungkai bawah terutama pada orang
tua.
Wax diletakkan di dalam bak dan dipanaskan sampai temperatur 115° sampai 120°F. Lama
merendam kaki berkisar antara 30 menit sampai 1 jam.
6. Electric pad
Caranya dengan melingkari kawat elemen panas yang dibungkus asbes atau plastik. Untuk
amannya dilengkapi dengan termostat. Output berkisar antara 8-10 Watt/foot.
Dikatakan dengan metode konduksi (1 s/d 6) ini dapat melakukan pengobatan terhadap
penyakit :
• Neuritis
• Sprains
• Strain
• Contusio
• Siausitis
• Low back pain

14
“Apabila ada perbedaan temperatur antara kedua benda maka panas akan ditransfer secara
konduksi yaitu dari benda yang lebih panas ke benda yang lebih dingin”.
- Pemindahan energi panas total tergantung pada luas daerah kontak, perbedaan temperatur,
lama melakukan kontak, material konduksi panas.

- Contoh:
• Kantong air panas/botol berisi air panas ; efisien untuk pengobatan nyeri abdomen (perut)
• Handuk panas ; efektif untuk spasme otot, fase akut poliomyelitis.
• Turkish batsh (mandi uap) ; sebagai penyegar atau relaksan otot.
• Mud packs (lumpur panas) ; mengonduksi panas ke dalam jaringan, mencegah kehilangan
panas.
• Wax bath (parafin bath) ; efisien untuk mentransfer panas pada tungkai bawah terutama orang
tua. Cara Wax Bath : wax diletakkan di dalam bak dan dipanaskan sampai temperature 1150-
1200F . Kaki direndam selama 30 menit-1 jam.
• Electric Pads. Caranya : melingkari kawat elemen panas yang dibungkus asbes atau plastic.
Dilengkapi dengan termostat.
- Metode konduksi bermanfaat untuk pengobatan terhadap penyakit neuritis, Sprains, Strain,
Contusio, Sinusitis, Low Back Pain

b. Metode Radiasi
- Untuk pemanasan permukaan tubuh serupa dengan pemanasan dengan sinar matahari atau
nyala api.
- Sumber radiasi :
a. Electric fire
• Old type fire ; Memiliki daya 750 W, range radiasi antara merah - mendekati infra red,
panjang gelombang < 15.0000 A0, untuk home treatment.
• Pensil Bar tipe ; Menggunakan reflector rectangular dan shape like acoustic type.
b. Infra Merah ;
- Memakai lampu pijar berkisar antara 250 – 2000 W, diberi filter merah.
- Gelombang infra red yang dipakai antara 800 – 40.000 nm.
- Penetrasi energi / gelombang pada kulit ± 3 mm dan meningkat di permukaan kulit.

15
- Lebih efektif bila dibandingkan dengan metode konduksi panas, karena penetrasi energi panas
ke jaringan lebih dalam.

c. Metode Elektromagnetis
Ada dua jenis :
a. Short wave diathermy (diatermi gelombang pendek)
- Digunakan pada kram otot (muscle sprain), nyeri pada intervertebrale disk, penyakit
degeneratif pada persendianm radang bursa (bursitis)
- Dua macam metode elektromagnetis :
• Teknik Kondensor (Conductor technique) ; Bagian tubuh sebelah menyebelah diletakkan dua
metal plate like electrode. Pada permukaan electrode diberikan larutan elektrolit. Dengan adanya
aliran AC (bolak-balik), molekul tubuh menjadi agitasi karena kenaikan temperature.
• Diatermi Metode Induksi (Inductothermy) ; Bagian tubuh yang akan dipanasi, dililitkan
dengan kabel, lalu dialiri listrik. Jaringan tubuh tidak berada dalam sirkuit, tetapi terletak dalam
median magnet dari suatu koil. Frekuensi yang dipakai 1 MHz.

b. Micro Wave Diathermy (Diatermi gelombang mikro)


- Digunakan untuk patah tulang (Fraktur), Sprains dan Strains, Bursitis, Radang tendon,
Artritis.
- Menggunakan magnetron untuk menghasilkan gelombang radio dengan osilasi pada frekuensi
900 MHz.
- Besar energinya terletak antara short wave diathermy dan infra merah.

d. Gelombang ultrasonik
- Diperoleh dari gelombang bunyi (Audible Sound) dengan frekuensi hampir 1 MHz.
- Jaringan yang akan diobati ditempeli permukaannya oleh piezo electric transduser dengan
intensitas 5 W/cm2.
- Lebih efektif pada tulang dibandingkan pada soft tissue oleh karena tulang lebih banyak
menyerap panas
- Bisa digunakan untuk terapi (pengobatan) dan diagnostik.

2.2 Energi Dingin Dalam Bidang Kedokteran

16
- Terjadi efek patologis pada jaringan bila terkena temperature di bawah titik beku. Efek
tersebut antara lain :
a. Krioadhesia (menghasilkan adhesi)
b. Krionekrosis ( merusakkan jaringan), melalui ; pecahnya membran sel, dehidrasi
intraseluler, denaturasi protein, hipometabolisme seluler, iskemik local, respon imunologik.
c. Efek hemostasis
d. Efek anastesia

i. Penerapan energi dingin dalam pengobatan


- Penyimpanan darah (Bank Darah). Agar darah bertahan lama dilakukan dengan dua teknik :
• Thin Walled container / wadah berdinding tipis ; Wadah dibuat dari metal tipis, terdiri dari
dua dinding. Volume darah berada di antara dua dinding. Juga dimasukkan Liquid Nitrogen,
terbentuk darah Frozen, disimpan pada Nitrogen cair (-1960C).
• Blood Sand Method ; Darah disemprot pada permukaan cairan Nitrogen, terbentuk butir-
butir, lalu dikumpulkan dan disimpan di wadah khusus.
- Penyimpanan Sperma (Bank Sperma)
- Penyimpanan Bone Marrow (Sumsum tulang)
- Penyimpanan jaringan tubuh lainnya.
- Penyimpanan obat-obat an
- Pengobatan edema akibat trauma akut dan sakit kepala ; memakai ice bag/kantong es.
- Pengobatan nyeri dan bengkak lokal ; dipakai kompres dingin
- Operasi Jaringan Kanker ; memakai cairan nitrogen untuk merusak jaringan kanker yang luas.
Untuk beberapa jenis sel, dibantu dengan gliserol atau dimethil sulfonat sebagai proteksi agent.

2.3 Efek dari Busana – Clo


- Suhu kulit optimal untuk kenyamanan adalah 340C. Suhu ini dapat dipertahankan dengan
menambah baju yang sesuai dengan aktifitas.
- Clo adalah satuan yang menunjukkan nilai seperangkat pakaian yang dibutuhkan untuk
mempertahankan seseorang dalam keadaan istirahat dalam sebuah ruangan bersuhu 210C (700F)
dengan pergerakan udara sebesar 0,1 m/detik dan kelembaban udara < 50%.
- 1 Clo = sebuah pakaian kerja yang ringan.

17
- 2 Clo = membuat seseorang dapat bertahan dalam suhu yang dingin dibanding pengunaan 1
Clo.
- 4 Clo pakaian dibutuhkan oleh orang yang hidup di Arctic
- 6 Clo memiliki nilai isolasi setara dengan bulu serigala.
- Seseorang membutuhkan jumlah Clo yang lebih besar untuk merasa nyaman ketika sedang
istirahat disbanding ketika sedang aktifitas.
ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan termografi
1. Pakaian penderita harus dilepas sebelum termografi dilakukan
2. Penderita sebelumnya ditempatkan pada ruangan dengan suhu 21oC selama 15 menit.
Tujuannya untuk adaptasi sebelum termografi dilakukan sehingga hasil termogram kontras

b. Metoda radiasi
Metoda ini dipergunakan untuk pemanasan permukaan tubuh serupa dengan pemanasan dengan
sinar matahari atau nyala api.
Sumber radiasi berasal dari :
1) Electric fire, ada dua tipe :
a) Old type fire
Mempunyai daya 750 Watt dengan range antara merah dan mendekati infra red serta panjang
gelombang lebih pendek dari 15.000 A°. Ini sering dipergunakan pada home treatment.
b) Pensil bar tiper
Ini mempergunakan reflektor rektangular dan
“shape like acoustic type”.

2) Infra merah
Untuk mendapat infra red maka dipakai lampu pijar berkisar antara 250 W s/d 1.000 W
serta diberi filter merah. Gelombang infra ref yang dipergunakan antara 800 s/d 40.000 nm (1 nm
= 10-9m). Penetrasi energi/gelombang pada kulit ± 3 mm dan meningkat di permukaan kulit.
Bila kita pergunakan large lamp maka radiasi yang diperoleh mendekati infra red, tetapi kualitas
emisi gelombang panjang radiasi lebih dari pada redient infra red heat lamp.
Lampu radient infra red berkisar antara 7.500 s/d 12.000 A° tetapi kenyataan maksimal 40.000
A°. Kalau memakai silikon yang mengandung chlorium resistant element didalamnya maka
benda ini memproduksi cahaya serupa dengan sinar tampak. Metode radiasi dengan infra merah

18
ini (radient infra red) secara umum serupa dengan metode konduksi panas, namun lebih efektif
bila dibandingkan dengan metode konduksi. Oleh karena penetrasi energi panas ke jaringan lebih
dalam.

c. Metoda elektromagnetis
Ada dua metoda yang dipakai untuk transfer panas ke dalam jaringan tubuh :
1. Short wave diathermy (Diatermi gelombang pendek)
Agar supaya energi panas dapat ditransfer ke dalam tubuh maka dapat dilakukan 2 cara :
1) Tehnik kondensor (Conductor technique)
2) Inductothermy (Diatermi metode induksi)
Bagian tubuh yang akan dipanasi dililitkan dengan kabel kemudian dialiri listrik, dengan cara ini
jaringan tubuh tidak berada dalam sirkuit tetapi terletak dalam medan magnet dari suatu koil.
Aliran bolak balik di dalam koil akan menimbulkan medan magnet yang bolak balik di dalam
jaringan. Sebagai konsekwensinya timbul arus Eddy yang memproduksi panas didaerah
bersangkutan. Frekuensi yang digunakan pada short wave diathermy 1 MHz sudah cukup untuk
memanas jaringan.
Kegunaan short wave diathermy pada keadaan kram otot (muscle spasm), nyeri pada
invertebraldisk, penyakit degenerative pada
persendian dan bursitis (radang bursa).

2. Micro wave diathermy (Diatermi gelombang mikro).


Penggunaan micro wave diathermy lebih mudah dari pada short wave diathermy. Micro wave
diathermy termasuk gelombang radio dengan ossilasi pada frekwensi yang sangat tinggi.
Energinya terletak antara short wave diathermy dan infra merah.
Pada tahun 1940, frekwensi ossilasi yang dipakai 2.450 MHz. Ternyata pada penelitian
selanjutnya frekwensi 900 M Hz lebih efektif. Untuk memperoleh frekwensi 900 M Hz dipakai
magnetron. Penyakit-penyakit yang memerlukan pengobatan dengan micro wave diathermy :
o Patah tulang (fracture)
o Sprains dan strains
o Bursitis
o Radang tendon
o Arthritis

19
d. Gelombang ultrasonik
Gelombang ultrasonik ini sangat berbeda dengan gelombang elektro magnetis. Gelombang
ultrasonik diperoleh dari gelombang bunyi (audible sound) dengan frekwnsi mendekati 1 M Hz.
Pada waktu penggunaan ultrasonik maka piezo electric transduser diletakkan langsung pada
jaringan yang akan diobati. Intensitas yang dipergunakan sekitar 5 watt/cm2. Penggunaan
ultrasonik lebih efektif pada tulang dibandingkan pada soft tissue oleh karena tulang lebih
banyak menyerap panas.
Ultrasonik selain dipergunakan untuk terapi (pengobatan) juga dipergunakan untuk diagnostik.

B. ENERGI DINGIN (COLD ENERGY) DALAM KEDOKTERAN


Kriogenik adalah pengetahuan dan teknologi yang menghasilkan dan menggunakan suhu yang
sangat rendah. Dalam mempelajari efek suhu rendah pada bidang biologi dan kedokteran, ilmu
ini disebut Kriobiologi. Pada kriobiologi akan timbul efek fatologis pada jaringan yang terkena
temperatur di bawah titik beku. Efek patologis yang dimaksud :
a. Krioadhesia (menghasilkan adhesi)
b. Krionekrosis (merusakkan jaringan) Melalui :
- Pecahnya membran sel
- Dehidrasi intraseluler
- Denaturasi protein
- Hipometabolisme seluler
- Iskemik lokal
- Respon imunologik
c. Efek hemostasis
d. Efek anastesia
Penggunaan temperatur rendah sudah dikenal sejak 2.500 tahun sebelum masehi. Pada tahun
1840 John Gorrie telah berhasil mendinginkan udara yang dipakai sebagai “air conditioning”
bagi penderita malaria. Beliau telah berhasil membuat es dengan menggunakan efek pendinginan
udara serta berhasil mencairkan udara (-196°C) pada tahun 1877 dan pada tahun 1908
mencairkan Helium pada temperatur -269°C.
James Dewar (1982) telah berhasil membuat termos untuk penyimpanan material dalam keadaan
panas atau dingin. Tetapi penggunaan temperatur rendah untuk operasi (Cryosurgery) mulai
berkembang pada abad XX tepatnya pada tahun 1961 yaitu mula-mula dilakukan Cooper (putra

20
Amerika ahli bedah syaraf) yang mempergunakan dasar kriobiologik untuk mengontrol gerakan-
gerakan pada penderita parkinson.
Penggunaan temperatur rendah pada bidang kedokteran :
1. Penyimpanan darah (Bank darah)
2. Penyimpanan sperma (Bank sperma)
3. Penyimpanan bone marrow (sumsum tulang)
4. Penyimpanan jaringan tubuh lainnya
5. Penyimpanan obat-obatan
6. Pengobatan edema yang diakibatkan rudapaksa mendadak (trauma akut) dan sakit kepala.
Untuk ini biasanya dipakai ice bag/kantong es.
7. Pengobatan nyeri dan bengkak yang lokal, biasanya dipakai kompres dingin.
8. Operasi jaringan kanker

Agar supaya penyimpanan darah dapat bertahan lama dipakai 2 teknik :


a. Thin walled container/wadah berdinding tipis
Wadah dibuat/dikonstruksi dari metal tipis yang terdiri dari dua dinding sehingga volume
darah terletak di antara dua dinding tersebut. Setelah darah dimasukkan, dengan segera
masukkan Liquid Nitrogen, sehingga terbentuk darah Frozen/darah beku. Darah ini kemudian
disimpan pada Nitrogen cair (-196ºC).
b. Blood sand method
Darah disemprot pada permukaan cairan Nitrogen sehingga terbentuk butir-butir. Butir-butir
darah ini kemudian dikumpulkan lalu disimpan di wadah khusus.

C. PENERAPAN TERMOGRAFI UNTUK DIAGNOSIS


1. DASAR TERMOGRAFI
A. Slonim telah melukiskan distribusi temperatur permukaan kulit dari satu titik ke titik yang
berbeda-beda. Variasi ini tergantung kepada faktor fisik luar dan metabolik internal serta proses
sirkulasi yang dekat dengan kulit.
Telah diketahui pula bahwa setiap objek akan memancarkan radiasi. Besar kecilnya radiasi
tergantung kepada perbedaan temperatur yang ada.
Max Planck (1901) telah meletakkan basis mengenai besarnya radiasi tubuh manusia.

21
2. PENGGUNAAN TERMOGRAFI UNTUK DIAGNOSIS
Hal-hal yang dapat didiagnosis dengan mempergunakan teknik termografi antara lain :
• Carcinoma mammia (kanker mamma)
• Vascular disease (penyakit pembuluh darah)
• Untuk follow up pada penderita post operatif oleh karena diabetes (penyakit kencing
manis)
• Untuk cerebral vascular disease
• Arthritis acuta
• Patello (femoral pain (nyeri pada persendian lutut)
• Primary erythemalgia

3. SKEMA SISTEM TERMOGRAFI


Syarat yang perlu diperhatikan pada waktu akanmelakukan termografi :
• Pakaian penderita harus dilepaskan sebelum melakukan termografi.
• Penderita sebelumnya harus ditempatkan dalam ruangan yang suhunya 21ºC selama 20
menit, dengan tujuan agar penderita adaptasi terlebih dahulu sehingga pada waktu melakukan
termografi akan tampak kontras yang jelas.
Untuk memperoleh gambaran termografi yang jelas tidak cukup dengan termografi yang
monokromatis sebaiknya pakai color termografi/termografi yang berwarna.

Pada kesempatan kali ini kami mengambil praktikum tema penerapan energi panas dalam
pengobatan yaitu Mud Packs
BAHAN UNTUK MELAKSANAKAN MUD PACKS
Lumpur yang dicampur dengan air mineral, dan obatan herbal dari daun
PROSEDUR KERJA MUD PACKS
1. Oleskan atau usapkan Lumpur pada sekujur tubuh
2. Hindari area mata, telinga, alat genetalia
3. Gosok gosok badan yang nyeri

22
Mud Packs berkerja sebagai terapi osteoartitis lutut, artritis reumatoid, artritis psoriatik, terapi
sistemik dan meredakan nyeri muskuloskeletal.

Pada kesempatan kali ini kami mengambil praktikum tema penerapan energi panas dalam
pengobatan yaitu Bank Darah atau Penyimpanan darah

ALAT DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN DALAM BANK DARAH


Kulkas atau lemari pendingin yang bersuhu 2 - 10 derajat celcius
Kantong darah
Zat anti koagulan
Darah yang ditransfusikan

PROSEDUR KERJA PELAKSANAAN BANK DARAH


Setelah darah dari tubuh pendonor diambil dan ditempatkan pada kantung darah, segera
tambahkan zat anti koagulan agar selain mencegah penggumpalan juga dapat menambah waktu
penyimpanan darah dalam kantung selama 28 – 35 hari penyimpanan. Lalu masukkan kantung
darah tadi ke kulkas atau wadah pendingin agar awet dan tidak rusak apabila dibutuhkan.

Pada kesempatan kali ini kami mengambil praktikum tema penerapan termografi untuk
Diagnosis yaitu Ultrasonografi Mamae
ALAT DAN BAHAN UNTUK MENDETEKSI CARSINOMA MAMAE
1. Baju steril khusus untuk pasien
2. Alat USG mamae
3. Transduser
4. Gel dingin

PROSEDUR KERJA UNTUK MENDETEKSI CARSINOMA MAMAE


1. Persilahkan pasien untuk melepas bajunya dan memakai baju khusus pemeriksaan
2. Minta pasien untuk berbaring

23
3. Pasien angkat lengan keatas kepala
4. Oleskan gel dingin bening di kulit payudara secara merata
5. Gerakkan transduser keatas payudara
6. Periksa area ketiak dan kelenjar getah bening disekitar payudara dan periksa benolan
benolan
7. Diagnosa apakah pasien mengidap carsinoma mamae atau tidak melalui pembacaan
ultrasonogram.

BAB III

24
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Thermodinamika merupakan ilmu tentang energi, yang secara spesific membahas tentang hubungan
antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi didalam alam dapat terwujud
dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi listrik, energi nuklir,
energi gelombang elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain . Energi dapat berubah dari satu
bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil rekayasa tehnologi. Selain itu energi di alam
semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi
dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai
prinsip konservasi atau kekekalan energi.
• Hukum Awal (Zeroth Law/Hukum ke-0)
"Jika dua sistem berada dalam kesetimbangan termal dengan sistem ketiga, maka mereka berada dalam
kesetimbangan termal satu sama lain"
• Hukum ke-1 Termodinamika
"Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, melainkan hanya bisa diubah bentuknya saja."
• Hukum ke-2 Termodinamika
"Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir
secara spontan dalam arah kebalikannya."
• Hukum ke-3 Termodinamika
"Suatu sistem yang mencapai temperatur nol absolut, semua prosesnya akan berhenti dan entropi sistem
akan mendekati nilai minimum.""Entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut
bernilai nol."
Ada banyak penerapan hukum termodinamika dalam kehidupan sehari-hari kayak termos, lalu mesin
kendaraan bermotor, lemari es, dan pendingin ruangan (AC). Semua benda ini gunain hukum
termodinamika untuk ngelakuin perpindahan kalor dan melakukan usaha.

DAFTAR PUSTAKA

25
https://www.scribd.com/document/371320256/Penerapan-Energi-Panas-Dan-Dingin-Dalam-
Pengobatan

https://www.kampungilmu.web.id/2020/01/termodinamika-dalam-kehidupan-sehari.html?
m=1

https://id.scribd.com/document/371320256/Penerapan-Energi-Panas-Dan-Dingin-Dalam-
Pengobatan

http://dianhusadawiya.blogspot.com/p/halaman-3.html?m=1

http://yuzaor.blogspot.com/2015/11/makalah-termofisiska-dalam-keperawatan.html?m=1

https://seputarilmu.com/tag/makalah-termodinamika-dalam-kesehatan

http://mynewblogfebria.blogspot.com/2016/09/thermodinamika-penerapan-pengaturan.html?
m=1

http://yanuwarti.blogspot.com/p/penerapan-energi-panas-dalam-pengobatan.html

http://beumeutuwah.blogspot.com/2016/07/penggunaan-energi-panas-dalam-
pengobatan.html?m=1

http://thermo-muspitalestari.blogspot.com/2015/04/termodinamika-dalam-bidang-
kedokteran.html

26

Anda mungkin juga menyukai