Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK UJIAN SEKOLAH BENTUK PENUGASAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 DEPOK 


TAHUN PELAJARAN 2020/2021

 Kompetensi Dasar :
4.10. Melakukan Percobaan Menentukan nilai pH suatu larutan
 Indikator
1. Siswa mampu menentukan nilai pH larutan boraks
2. Siswa mampu menjelaskan perubahan warna makanan yang mengandung boraks
3. Siswa mampu menjelaskan ciri-ciri makanan yang mengandung boraks

Identifikasi KANDUNGAN BORAks PADA MAKANAN

Nama : Muhammad Wildan Bagir Hakim


Kelas : XII MIPA 1

A. TUJUAN
Mengidentifikasi kandungan boraks pada makanan dengan menggunakan indikator
bahan alami.

B. TERMINOLOGI
Untuk mengenali sifat suatu zat kita tidak boleh sembarangan mencicipi atau
memegangnya, karena akan sangat berbahaya. Misalnya asam sulfat (H2SO4), dalam
kehidupan sehari-hari digunakan sebagai air aki. Bila terkena tangan akan melepuh seperti
luka bakar dan bila terkena mata akan menyebabkan kebutaan.
Senyawa asam basa dapat diidentifikasi secara aman dengan menggunakan indikator.
Indikator merupakan zat warna yang memiliki warna berbeda-beda jika berada dalam kondisi
asam dan basa. Salah satunya adalah dengan mengggunakan kertas lakmus, cara
menggunakannya adalah dengan mengidentifikasi perubahan warna pada kertas lakmus.

Indikator Larutan Asam Larutan Basa Larutan Netral


Lakmus Merah (LM) Merah Biru Merah
Lakmus Biru (LB) Merah Biru Biru
Sifat asam-basa dari suatu larutan juga dapat ditunjukan dengan melihat nilai pH-nya.
pH adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman suatu larutan.
Larutan asam mempunyai pH lebih kecil dari 7, larutan basa mempunyai pH lebih besar dari
7, dan larutan netral mempunyai pH sama dengan 7.
Boraks atau yang lebih dikenal masyarakat dengan nama “bleng” adalah campuran
garam mineral konsentrasi tinggi yang memiliki nama IUPAC sodium tetraborate
decahydrate.
Boraks mempunyai rumus kimia Na2B4O2(H2O)10 dengan berat molekul 381,43 dan
mempunyai kandungan boron sebesar 11,34% serta bersifat basa lemah.
Boraks digunakan sebagai bahan baku pembuatan detergen, pengawet kayu, antiseptik
kayu dan lainnya. Efek jangka panjang penggunaan boraks dapat menyebabkan merah pada
kulit, gagal ginjal, iritasi mata, iritasi pada saluran respirasi, mengganggu kesuburan
kandungan dan janin.
Berdasarkan informasi melalui kabar berita di TV, dari hasil investigasi dan pengujian
laboratorium yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ditemukan
sejumlah produk pangan seperti bakso, mie basah, tahu dan siomay yang memakai bahan
tambahan pangan boraks.
Boraks atau bleng tidak aman dikonsumsi sebagai makanan dalam dosis berlebihan.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang tidak langsung berakibat buruk
terhadapa kesehatan, tetapi boraks akan menumpuk sedikit demi sedikit karena diserap oleh
tubuhkonsumen secara komulatif.
Untuk mengidenfikasi kandungan boraks pada makanan dapat menggunakan larutan
kunyit sebagai indikator.
Indikator merupakan zat warna yang memiliki warna berbeda-beda jika berada dalam
kondisi asam dan basa
C. FENOMENA
Dilakukan pengujian perubahan warna pada boraks dengan menetesi larutan kunyit.
Setelah ditetesi larutan kunyit, boraks mengalami perubahan warna. Perubahan warna pada
boraks tersebut dijadikan pembanding untuk menguji beberapa sampel makanan seperti
bakso, tahu, mie basah, kerupuk,siomay dan sosis yang dijual dipasaran atau dilingkungan
rumah.
D. RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa kunyit dapat digunakan untuk menjadi penguji makanan yang mengandung
boraks ?
E. HIPOTESIS
1. Karena kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat yang biasa disebut kurkumin,
desmoloksikumin dan bisdesmetoksikurkumin serta zat yang bermanfaat lainny. Pengujian
kandungan boraks pada suatu makanan (kerupuk) dapat dilakukan dengan ekstrak kunyit,
karena ekstrak kunyit dapat digunakan sebagai pendeteksi boraks dikarenakan ekstrak
kunyit tersebut mengandung senyawa kurkumin, dimana senyawa kurkumin merupakan
salah satu senyawa yang dapat mendeteksi ada atau tidaknya kandungan boraks pada suatu
makanan .

F. ARAHAN PERCOBAAN
 Indikator Alami
Indikator digunakan adalah kunyit
 Bahan Pembanding
Bahan yang digunakan adalah boraks.
 Bahan yang Diuji
Bahan yang digunakan adalah bakso, tahu, mie basah, kerupuk, siomay dan sosis.
 Alat yang digunakan

1. Plat tetes : Untuk meneteskan cairan kunyit ke larutan dan indikator


2. Mortar: Untuk menghaluskan bahan makanan yang diuji
3. Label : Untuk membedakan larutan dan indikator
4. Tisu : Untuk menyeka
5. Sendok : Untuk melarutkan larutan dengan air
6. Indikator asam-basa (indikator alami) : Untuk bahan penguji (kunyit)

 Langkah kerja untuk mengidentifikasi kandungan boraks pada makanan

1. Siapkan seluruh alat dan bahan yang telah dipilih sebelumnya untuk melakukan
penelitian,
2. Setelah itu bedakan tiap larutan dan indikator dengan label dan meletakan seluruh
indikator dan larutan pada tempat yang sudah dibedakan,
3. Lalu, hancurkan dan haluskan seluruh bahan makanan yang ingin diuji,
4. Lalu buat ekstrak kunyit sebagai indikator alami,
5. Kemudian, teteskan cairan pada kunyit indikator dan larutan,
6. Lalu, tunggu beberapa saat dan lihat hasilnya.

 Tuliskan data hasil pengamatan ke dalam tabel yang telah disediakan!


1. Bahan Pembanding
Nama Bahan Warna sebelum ditetesi kunyit Warna Setelah ditetesi kunyit
Boraks Bening Merah Kecoklatan

2. Sampel makanan yang diuji


Warna sebelum Warna Setelah Kandungan
No Nama sampel Tekstur sampel
ditetesi kunyit ditetesi kunyit boraks
1 Siomay Kenyal Abu – Abu Kuning Kecoklatan Negatif
2 Bakso Kenyak Abu – Abu Kuning kecoklatan Negatif
3 Mie Basah Kenyal Kuning Merah Kecoklatan Positif
4 Tahu Agak Kenyal Putih Kuning Negatif
5 Sosis Agak Kenyal Coklat Kuning Kecoklatan Negatif
6 Kerupuk Renyah Coklat Kuning Kecoklatan Negatif

3. Sampel Larutan yang Diuji


Nama larutan Warna sebelum Warna setelah ditetesi Jenis larutan
ditetesi kunyit kunyit
Garam Bening Coklat Netral
Cuka Bening Kuning Kecoklatan Asam
Detergen Putih Merah kecoklatan Basa

G. ANALISIS DATA
1. Berdasarkan informasi pada terminologi, berapakah nilai pH larutan boraks?
2. Berdasarkan data hasil pengamatan, bagaimanakah perubahan warna boraks jika ditetesi
larutan kunyit?
3. Berdasarkan data hasil pengamatan, bagaimanakah tekstur sampel?
4. Berdasarkan data hasil pengamatan, bagaimakah perubahan warna sampel setelah ditetesi
kunyit?
5. Berdasarkan data hasil pengamatan, sampel apa sajakah yang mengandung boraks?
6. Berdasarkan data hasil pengamatan, bagaimanakah ciri-ciri makanan yang mengandung
boraks?
H. PEMBAHASAN

1. Nilai pH larutan boraks adalah > 7 ( Basa ), karena warna yang dihasilkan dari perubahan
makanan menunjukan sama dengan perubahan yang dihasilkan deterjen yaitu berwarna
merah kecoklatan.
2. Warna berubah menjadi merah kecoklatan.
3. Tekstur sampel pada setiap makanan berbeda-beda, sebagian ada yang kenyal dan sebagian
ada yang renyah. Dan ada beberapa yang tidak memiliki tekstur seperti air cuka, boraks, air
garam, dan detergen.
4. Sampel makanan:
a. Siomay berubah menjadi kuning kecoklatan
b. Bakso berubah menjadi kuning kecoklatan
c. Mie basah berubah menjadi Merah Kecoklatan
d. Tahu berubah menjadi kuning
e. Sosis berubah menjadi kuning kecoklatan
f. Kerupuk berubah menjadi kuning kecoklatan
Sampel larutan:
A. Garam berubah menjadi Coklat
B. Cuka berubah menjadi Kuning Kecoklatan
C. Detergen berubah menjadi Merah kecoklatan

5. Makanan yang positif mengandung boraks adalah Mie basah

6. Bertekstur kenyal, warnanya yang mencolok, dan jika ditetesi ekstra kunyit dan dibiarkan
beberapa saat maka akan berubah warna menjadi merah kecoklatan.

I. KESIMPULAN
Selain digunakan sebagai bumbu dapur, kunyit juga dapat digunakan sebagai bahan untuk
menguji kandungan boraks yang ada di makanan. Karena kunyit mengandung senyawa kurkumin
yang dapat mendeteksi / bereaksi terhadap kandungan boraks pada suatu makanan. Yang dimana
jika makanan jika makanan ditetesi oleh kunyit akan berubah warna menjadi merah kecoklatan.

J. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai