Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD)

Satuan pendidikan : MAN 18 Jakarta


Negeri Kelas :X
Semester : ( dua ) 2
Nama. : IFZY SHOHIB AL-FAQIH
Kelas : X IPS 1

A. Kompetensi inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam jilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara: efektif,kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif. Dalam ranah konkret dan abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi dasar :
3.5 Menganalisis dinamika litosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
4.5 Menyajikan proses dinamika litosfer dengan menggunakan peta,
bagan, gambar, tabel, grafik, video dan / atau animasi

Lembar Kerja Peserta Didik Kelas X/II Page 1


Bab V Dinamika Litosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


Pertemuan ke 5
GEOGRAFI

Nama Siswa : IFZY SHOHIB AL-FAQIH


Kelas : XIPS 1

Petunjuk Belajar (Petunjuk siswa)


a. Baca secara cermat bahan ajar sebelum mengerjakan tugas
b. Baca literatur lain untuk memperkuat pemahaman siswa
c. Kerjakan setiap langkah sesuai tugas
d. Kumpulkan laporan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang telah disepakati
antara guru dengan siswa
e. Diskusikan dalam kelompok dan konsultasikan dengan guru dalam
mengerjakan tugas

A. Tugas
1. Petunjuk :
a) Buatlah urutan skema siklus batuan berikut ini dengan benar dan
baik!
b) Setelah kalian mengurutkan skema dengan baik jelaskan skema
tersebut!.
a) Skema siklus batuan sesuai keterangan gambar yaitu:

A: Magma
B1: Batuan beku dalam
B2: Batuan beku korok
B3: Batuan beku luar
C1: Batuan sedimen klastik
C2: Batuan sedimen organik
C3: Batuan sedimen termik
D1: Batuan malihan dinamik
D2: Batuan malihan termik
D3: Batuan malihan pneumatolitik
1: Pendinginan
2: Pengangkutan
3: Pelarutan
4: Organisme
5: Penambahan suhu dan tekanan yang lama
6: Penelanan oleh magma
b) Penjelasan skema siklus batuan

Batuan bermula dari magma (A) yang mengalami proses pendinginan hingga terbentuklah
batuan beku dalam (B1), batuan beku korok (B2), dan batuan beku luar (B3). Contoh batuan
beku misalnya Tracit, Amenit, Granit, dan lain-lain.

Batuan beku kemudian mengalami pengangkutan ke atas permukaan Bumi sehingga terbentuk
batuan sedimen klastik (C1). Batuan sedimen klastik ini mengalami pelapukan karena adanya
proses pelarutan dan faktor organisme hingga membentuk batuan sedimen organik (C2) dan
sedimen termik (C3).

Batuan beku (B) dan sedimen (C) dapat berubah menjadi batuan malihan atau metamorf
dinamik, termik maupun pneumatolitik (D) karena pengaruh peningkatan suhu dan tekanan
dalam waktu yang lama.

Bentukan batuan metamorf tersebut akan bersinggungan dengan magma dan mengalami
pemanasan. Batuan tersebut akan meleleh kembali menjadi magma. Proses ini berlangsung
terus menerus sebagai sebuah siklus.

2. Jelaskan bagaimana proses dari vulkanisme beserta gambar


Vulkanisme adalah merupakan proses keluarnya magma ke permukaan bumi melalui
retakan batuan, patahan, dan pipa kepundan pada gunung api. Aktivitas magma itu
muncul setelah adanya suhu yang sangat tinggi pada magma dan banyaknya gas yang
terkandung di dalamnya. Akibat dari aktivitas ini adalah muncul retakan-retakan dan
pergeseran pada kulit bumi.
Proses vulkanisme itu terdiri dari 3 jenis yaitu :
Vulkanisme zona Divergen, merupakan vulkanisme yang terjadi pada jalur rengkahan
antar lempeng kerak bumi. Magma yang berasal dari lapisan astenosfer yang cair keluar ke
permukaan bumi melalui rengkahan tersebut. Disini magma yang keluar jenisnya sangat cair, bersuhu
tinggi dan keluar secara meleleh dengan tidak disertai letusan dahsyat. Kemudian membentuk gunung
api berupa igir model memanjang atau dataran lava yang luas. Jika terjadi di dasar laut, maka
bentukannya adalah seperti igir tengah samudera (mid oceanic ridge). Contoh : deretan gunung api di
Afrika Timur dan daratan di Pulau Islandia. Untuk di laut seperti di tengah Samudera Atlantik, Hindia
dan Pasifik
Vulkanisme zona Konvergen, merupakan vulkanisme yang terjadi di jalur pertemuan dua
lempeng kerak bumi. Disini magma terbentuk adalah berasal dari hasil pencairan
endapan laut yang berasal dari darat ketika subduksi (menyusup) ke bawah lempeng
daratan atau benua. Ketika endapan yang mencair bertambah volumenya, kemudian
mendesak mencari jalan keluar melalui retakan-retakan yang terdapat di atasnya, maka
selanjutnya adalah terjadi letusan dahsyat dengan mengeluarkan magma cair kental
(efusiva), magma padat (eflata), dan gas (ekshalasi). Disini akan muncul gunung api
bertipe kerucut dan berlapis-lapis atau strato. Contoh : Gunung Merapi, Gunung Kelud,
Gunung Gamalama, Gunung Krakatau 1883, Gunung, Gunung Visuvius, Gunung St.
Helena dan Gunung Fuji.
Vulkanisme zona Tengah, merupakan proses vulkanisme yang terjadi di tengah
lempeng kerak bumi dengan tanpa ada retakan. Disini magma yang muncul berasal dari
mencairnya astenosfer dan kerak bumi di bagian bawah yang disebabkan oleh
penumpukan mineral radioaktif. Akibat dari pencairan itu adalah kerak bumi menjadi
tipis dan mudah ditembus oleh magma. Magma kemudian meleleh tanpa adanya letusan
yang dahsyat. Hasil dari vulkanisme tipe ini adalah gunung api yang berbentuk perisai
dengan lunang kawah yang terbuka lebar. Contoh : Gunung Api Manuaola di Kepulauan
Hawaii (lempeng Samudera Pasifik)

3. Jelaskan pengaruh vulkanisme terhadap kehidupan

Pengaruh vulkanisme terhadap kehidupan manusia dapat berupa dampak positif dan negatif,
yaitu:
Dampak positif
Tanah yang subur
Adanya sumber energi panas bumi
Adanya potensi wisata

Dampak negatif:
Kerusakan dan korban jiwa akibat letusan gunung berapi
Timbulnya gas berbahaya
Adanya gempa volkanik

4. Jelaskanlah jenis-jenis gunung api dibawah ini


Tipe Gunung Api Deskripsi
Tipe gunung api ini dicirikan dengan lavanya yang cair dan tipis,
dan dalam perkembangannya akan membentuk tipe gunung api
perisai. Tipe ini banyak ditemukan pada gunung api perisai di
Hawaii seperti di Kilauea dan Maunaloa. Contoh letusan tipe
Hawai di Indonesia adalah pembentukan plato lava di kawasan
Dieng, Jawa Tengah
.......................................................................................................
.......................................................................................................

Gunung api tipe ini menyemburkan lava kental yang menguras di


leher, menahan lalu lintas gas dan uap. Hal itulah yang
menyebabkan mengapa letusan pada gunung api tipe ini disertai
dengan guncangan-guncangan bawah tanah dengan dahsyat untuk
menyemburkan uap-uap gas, abu vulkanik, lapili, dan bom.
Contoh letusan gunung api tipe pelle di Indonesia adalah Gunung
Kelud di Jawa Timur.
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
..
Tipe Strombolian hampir sama dengan Hawaiian berupa
semburan lava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi
pada gunungapi sering aktif di tepi benua atau di tengah benua.

Nama Strombolian diadopsi dari letusan gunung berapi Stromboli


di Italia.

Beberapa letusan gunung berapi di Indonesia, seperti Gunung


Raung di Bali dan Gunung Sinabung di Sumatera Utara dapat
dikategorikan sebagai tipe Strombolian yang mengeluarkan lava
yang cair tipis, tekanan gas yang sedang, material padat, gas,
serta cairan.

Letusan tipe ini tidak terlalu kuat, tetapi bersifat terus menerus,
berlangsung dalam jangka waktu yang lama, serta tak dapat
diperkirakan kapan berakhir.
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................

. Dicirikan dengan lavanya yang cair-kental.Dapur magmanya


relatif dangkal dan tekanan gas yang agak rendah.Contoh letusan
tipe Merapi di Indonesia adalah Gunung Merapi di Jawa Tengah
dengan awan pijarnya yang tertimbun di lerengnya menyebabkan
aliran lahar dingin setiap tahun. Contoh yang lain adalah Gunung
Galunggung di Jawa Barat.
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
..

Letusan gunung api tipe perret adalah mengeluarkan lava cair


dengan tekanan gas yang tinggi. Kadang-kadang lubang
kepundan tersumbat, yang menyebabkan terkumpulnya gas dan
uap di dalam tubuh bumi, akibatnya sering timbul getaran
sebelum terjadinya letusan.Setelah meletus material-material
seperti abu, lapili, dan bom terlempar dengan dahsyat ke angkasa.
Contoh letusan gunung api tipe perret di Indonesia adalah
Gunung Krakatau yang meletus sangat dahsyat pada tahun 1873,
sehingga gunung Krakatau (tua) itu sendiri lenyap dari
permukaan laut, dan mengeluarkan semburan abu vulkanik
setinggi 5 km.
.......................................................................................................
.......................................................................................................
.......................................................................................................
..

5. Jelaskan pengaruh seisme terhadap kehidupan


seisme merupakan getaran yg terjadi pada kerak bumi akibat tekanan yg terjadi di dalam
bumi atau tenaga endogen yg bergerak secara vertikal maupun horizontal. adapun
dampak dari seisme bagi kehidupan :
1. terjadinya gempa bumi
2. menimbulkan korban jiwa
3. menimbulkan korban materi
4. mengalami kerusakan pada tanah seperti longsor
5. terjadinya gelombang tsunami
Setelah mempelajari materi mengenai Tenaga Eksogen, lengkapilah rangkuman
berikut.
a) Faktor yang menyebabkan pelapukan mekanik
Pelapukan Fisika atau Pelapukan Mekanik merupakan pelapukan yang disebabkan
oleh proses fisika. Pada proses ini batuan akan mengalami perubahan fisik baik
bentuk maupun ukurannya. Pelapukan ini di sebut juga pelapukan mekanik sebab
prosesnya berlangsung secara mekanik.

b)Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:

1.Adanya perbedaan temperatur yang tinggi. Pelapukan ini terutama terjadi di daerah
yang beriklim kontinental atau beriklim gurun. Pada siang hari bersuhu panas
maka batuan menjadi mengembang, pada malam hari saat udara menjadi dingin,
batuan mengerut, hal ini dapat mengakibatkan batuan pecah atau retak-retak.
2.Ada pembekuan air di dalam batuan. Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklim
sedang. Jika air membeku maka volumenya akan mengembang dan menyebabkan
tekanan, karena tekanan ini batu- batuan menjadi rusak atau pecah.
Berubahnya air garam menjadi kristal. Pelapukan ini terjadi di daerah pantai. Jika
3.air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguap dan garam
akan mengkristal, kristal garam ini yang merusak batuan.

b)Bentang lahan akibat proses pengendapan oleh air sungai

1) Meander : Meander merupakan sungai yang berkelok - kelok yang terbentuk karena
adanya pengendapan.

2) Delta terbentuk di muara sungai, yaitu tempat pertemuan sungai dengan laut.

3) Kipas Aluvial : Kenampakan ini terbentuk di kaki gunung

4) Tanggul alam : terbentuk pada waktu terjadi banjir, akibatnya material-material dari air sungai
meluap di kanan kiri sungai.
5) dataran banjir : Dataran banjir merupakan dataran rendah di kanan kiri sungai yang terbentuk dari
material hasil pengendapan banjir aliran sungai.
6) Danau Tapal Kuda : Oxbow lake terbentuk akibat proses sedimentasi yang terjadi pada lekukan
sisa sungai meander.
7) Tombolo dan Split :Tombolo dan spit merupakan kenampakan alam hasil proses sedimentasi di
pantai.
8) Gumuk Pasir : Gumuk pasir merupakan bentang alam hasil pengendapan oleh angin. Bentang alam
ini dapat terbentuk di pantai maupun di gurun.
9) Denudasi :
Antara denudasi dengan erosi dan pelapukan saling terkait, karena tenaga yang bekerja dalam proses
denudasi (perombakan) adalah erosi dan pelapukan. Bentang alam hasil proses apa pun bisa saja
mengalami perombakan. Proses denudasi ini akan menghasilkan beberapa fenomena antara lain
seperti berikut.
1) Lereng Puing Tebing atau lereng gunung terdenudasi sehingga menghasilkan lereng puing di kaki
gunung.
2) Longsoran Bukit Selain lereng puing, denudasi juga menghasilkan materi longsoran yang bisa saja
menimbulkan rockfall dan landslide.
b) Bentuk-bentuk gerakan tanah yang biasa kita jumpai

1. RUNTUHAN (FALLS)
Runtuhan (falls) adalah runtuhnya/jatuhnya sebagian massa batuan atau tanah penyusun lereng
yang terjal, dengan sedikit atau tanpa disertai terjadinya pergeseran antara massa yang runtuh dengan
massa yang tidak runtuh. Hal ini berarti runtuhnya massa batuan atau tanah umumnya dengan cara
jatuh bebas, meloncat atau menggelinding tanpa melalui bidang gelincir. Proses terjadinya runtuhan
pada lereng dapat berlangsung sangat cepat, yaitu lebih dari 3 m/menit (Varnes, 1996), Penyebab
terjadinya runtuhan dapat berupa hilangnya penyangga lereng dari arah lateral, karena pemotongan
lereng, penggalian, pelapukan, erosi oleh sungai atau abrasi gelombang laut.

2. PENGELUPASAN (TOPPLES)

Robohan (topples) adalah robohnya batuan yang umumnya bergerak melalui bidang-bidang
diskontinuitas (bidang-bidang yang tidak menerus) yang sangat tegak pada lereng. Seperti halnya
pada runtuhan, bidang-bidang diskontinuitas ini berupa bidang-bidang kekar atau retakan pada batuan

3. ALIRAN TANAH (EARTH FLOW)


Aliran Tanah (Earth Flow). Jenis gerakan tanah ini tidak dapat dimasukkan ke dalam kategori di
atas karena merupakan fenomena yang berbeda. Pada umumnya jenis gerakan tanah ini terjadi pada
kondisi tanah yang amat sensitif atau sebagai akibat dari gaya gempa. Bidang gelincir terjadi karena
gangguan mendadak dan gerakan tanah yang terjadi umumnya bersifat cepat tetapi dapat juga lambat
misalnya pada rayapan/ creep

4. LONGSORAN (SLIDE)
Longsoran (slide) adalah gerakan menuruni lereng oleh suatu massa tanah dan atau batuan
penyusun lereng, melalui bidang gelincir pada lereng, atau pada bidang regangan geser yang relatif
tipis. Bidang gelincir tersebut merupakan bidang dimana tegangan geser berkembang paling intensif.
Gerakan terjadi sebagai akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng.
Varnes (1978) menjelaskan bahwa pergerakan terjadi di sepanjang bidang gelincir secara tidak
serempak. Seringkali dijumpai tanda-tanda awal gerakan berupa retakan berbentuk lengkung tapal
kuda pada bagia permukaan lereng yang mulai bergerak.

c) Pengaruh tenaga eksogen terhadap kehidupan


• Dampak Positif
1) munculnya habitat baru dari hasil proses pelapukan batuan;
2)mengikis lapisan tanah sehingga memudahkan eksploitasi barang tambang;
3)mengikis lahan curam menjadi lebih datar;
4)menghasilkan bentukan alam yang potensial untuk dijadikan daya tarik
wisata.

• Dampak Negatif
1)memicu bencana alam seperti banjir, angin ribut, dan tanah longsor;
2)terkikisnya garis pantai melalui proses abrasi dan dalam kurun waktu yang
lama dapat menghilangkan garis pantai;
3)air sungai menjadi kurang jernih karena pengaruh erosi;
terjadinya pendangkalan danau ;
4)berkurangnya kesuburan tanah karena unsur hara tanah yang banyak terkikis.

6. Jelaskanlah jenis-jenis pelapukan dibawah ini


Jenis pelapukan Deskripsi
Pelapukan fisika merupakan pelapukan yang sering disebut
sebagai pelapukan mekanik. Pelapukan fisika adalah proses
pelapukan dari batuan yang diakibatkan adanya pengaruh
faktor fisik pada batuan. Ada faktor utama yang paling
berperan dalam pelapukan ini. Faktor yang paling dominan
tersebut adalah suhu udara, tekanan, dan juga kristalisasi
garam.

Melapuknya batuan di daerah gurun akibat adanya perubahan


cuaca harian secara ekstrim. Suhu udara tinggi pada siang hari
akan membuat batuan memuai, kemudian pada malam hari
suhu udara akan turun dan membuat batuan menjadi
mengkerut. Karena proses ini berlangsung secara berulang-
ulang akan memungkinkan ikatan mineral dalam batuan
mengalami pelemahan sehingga pada akhirnya batuan akan
hancur menjadi beberapa bagian.
Pelapukan kimia merupakan jenis pelapukan yang berkaitan
dengan kandungan- kandungan zat kimia yang ada di dalam
batuan atau material tersebut. Adapun pengertian dari
pelapukan kimia ini merupakan pelapukan yang terjadi
karena adanya proses perubahan kimia yang ada di dalam
batuan atau material tersebut akibat adanya reaksi tertentu.
Yang dimaksud dengan reaksi disini adalah suatu keadaan
yang berasal dari luar dan membawa pengaruh. Adapun
beberapa reaksi dari pelpaukan kimia beserta penjelasannya
adalah sebagai berikut:

Hidrasi, yaitu proses pelapukan pada batuan yang hanya


mengikat batuan di bagian permukaannya saja.
Hidrolisa, yaitu proses penguraian air atas unsur- unsurnya
menjadi bentuk ion- ion yang memiliki sifat positif maupun
negatif.
Oksidadi yaitu proses pengkaratan pada besi yang
disebabkan karena suhu udara dan juga tingkat
keasamannya.
Karbonasi yaitu pelapukan batuan yang terjadi karena
adanya reaksi dari karbondioksida,
Pelapukan biologi merupakan pelapuka yang disebabkan
karena aktivitas makhluk hidup atau organisme yang
beraktivitas di lingkunga sekitar batuan maupun material yang
mengalami pelapukan. Pelapukan biologi juga disebut dengan
pelapukan organik. Dengan pengertian tersebut pastilah kita
mengetahui bahwa ada berbagai macam organisme yang
berperan dalam pelapukan tersebut. Adapun organisme-
organisme ini bisa saja berupa tmbuhan maupun berupa
binatang. Beerapa contoh organisme yang menyebabkan
terjadinya pelapukan antara lain jamur, lumut, bakteri atau
bahkan manusia. Dalam aktivitasnya baik yang disengaja
maupun tidak, manusia terkadang juga bisa menyebabkan
pelapukan. Dalam pelapukan biologi ini kita akan
menemukan proses- proses tertentu lho. Adapun proses dari
pelapukan biologi ini dibagi menjadi dua yaitu secara
biokimia dan juga mekanis.

Tumbuhnya lumut di atas batuan lama- kelamaan akan


membuat batuan menjadi hancur. Hal ini disebabkan karea
kelembaban di permukaan batuan serta tingginya pH yang
berakibat terjadinya korosi pada batuan tersebut.

7. Jelaskan bagaimana proses pembentukan tanah beserta gambar


1. Proses terjadinya Pelapukan Batuan
Pelapukan Batuan adalah peristiwa dimana masa batuan itu hancur baik secara fisik, kimia
maupun secara biologi. Proses pelapukan batuan bisa berlangsung dalam waktu yang
lama, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantara faktor tersebut, ada cuaca, suhu
dan tekanan di dalam batuan.

Terdapat 3 jenis dari proses pelapukan batuan, yaitu:

Pelapukan fisik
Pelapukan batuan yang terjadi karena lepas dan hancurnya batuan material, dimana tidak
mengubah struktur kimiawi dari batuan itu. Proses ini berlangsung dengan
penghancuran bongkahan batuan hingga menjadi partikel-partikel yang lebih kecil.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pelapukan fisik, yaitu perubahan iklimdan cuaca
yang ekstrim. Dalam pelapukan fisik, suhu sangat berpengaruh terhadap proses
pemuaiannya jika suhu panas dan mengalami penyusutan volume apabila suhu menjadi
dingin.

Jika berlangsung dalam jangka waktu yang maka batu semakin lama akan terbelah dan akan
pecah menjadi partikel yang lebih kecil.

Pelapukan Kimiawi
Pelapukan yang prosesnya terjadi akibat perubahan susunan kimiawi di dalam unsur batuan.
Dalam kondisi tertentu hujan asam juga berpengaruh dalam pelapukan batuan. Hal ini
disebabkan adanya kondensasi metana dan sulfur yang menciptakan efek korosit pada
batuan.

Pelapukan Biologi
Pelapukan batuan yang disebabkan oleh aktivitas makhluk hidup dan faktor alami. Proses
ini berlangsung secara terus-menerus ketika partikel tanah mulai terbentuk. Pelapukan
biologi adalah penyempurna atau menjadikan butiran tanah menjadi benar-benar sesuai
dengan sifat tanah.

2. Proses Pelunakan Struktur


Proses dimana batu yang telah pecah menjadi pecahan yang lebih kecil akan mengalami
pelunakan. Hal ini disebabkan oleh air dan udara saling mengikis batuan kecil-kecil
tersebut. Dalam proses ini air dan udara akan masuk melewati celah-celah batuan yang
akan melunakan batuan kecil tersebut.
Dalam proses pelunakan akan menciptakan sebuah tempat hidup bagi mikroba dan lumut.
Hal ini dikarenakan rongga dan permukaan batuan yang terkikis oleh air dan udara akan
menjadi tempat makhluk hidup untuk tumbuh. Proses dari pelunakan batuan kecil ini
membutuhkan waktu yang cukup lama, akan tetapi lebih cepat dari pada proses
pelapukan batuan.

3. Proses Tumbuhan Tanaman Perintis


Setelah melewati proses pelunakan dari struktur batuan yang lebih kecil. Tahapan
selanjutnya adalah proses tumbuhnya keanekaragaman hayati tenaman perintis.
Tumbuhan yang hidup disini adalah tanaman yang ukurannya lebih besar dari pada
lumut. Tumbuhan sudah mempunyai akar yang masuk melalui celah batuan yang lunak.
Hal ini disebabkan batuan yang lunak tersebut kaya akan kondisi air yang ada di dalam
batuan tersendiri.

Asam humus yang ada di dalam batuan akan mengalir melalui celah batuan dan akan
membuat batuan tersebut menjadi lapuk sempurna. Pada proses ini biasanya sering
disebut dengan pelapukan biologis.

4. Proses Penyuburan
Proses penyuburan adalah suatu proses dimana batuan yang telah menjadi tanah
mendapatkan bahan-bahan organik dari organisme di atasnya. Tanah yang semula hanya
mempunyai kandungan mineral saja, dalam proses ini akan mengalami penggemburan,
yaitu proses dimana tanah akan bertambah subur seiring adanya pelapukan organik.
Organisme tanah juga akan berpengaruh terhadap proses terbentuknya tanah.

6.Jelaskan ciri dan jenis-jenis tanah

Ciri-ciri tanah humus:

Warnanya gelap, coklat kehitam-hitaman karena adanya konsentrasi tinggi dari pembusukan bahan
organik dan mikroorganisme.
Teksturnya gembur (tdak keras).
Berada pada tingkat lapisan paling atas permukaan bumi
Daya serap terhadap air tinggi
Sangat subur
Banyak ditemukan di daerah tropis.

Jenis jenis tanah


-tanah liat
-tanah gambut
-tanah pasir
-tanah alluvial
-tanah humus
-tanah vulkanik

Anda mungkin juga menyukai