Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
alam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan
pertolongan-Nya, penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi
agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, sehingga makalah “”Kasus Kentucky Fried Chicken di Cina”
dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata
kuliah manajemen strategic dengan bimbingan dosen Dr. Herning
Indriastuti, MM. Penulis menyadari makalah ini masih perlu banyak
penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka
terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih baik.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait
penulisan maupun konten, penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat.
Ipandi Lukman
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………1
BAB I PENDAHULUAN3
A. Latar Belakang3
B. Rumusan Masalah5
C. Tujuan5
BAB II PEMBAHASAN6
A. Kesimpulan11
B. Saran 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan dunia bisnis internasional di era globalisasi semakin
berkembang pesat. Ini dibuktikan dengan adanya persaingan yang
kompetitif diantara para aktornya yaitu perusahaan-perusahaan
multinasional (MNCs). Salah satunya adalah perusahaan yang
bergerak di bidang pembuatan makanan dan minuman yaitu KFC
(Kentucky Fried Chicken). KFC merupakan salah satu perusahaan
multinasional yang bergerak di bidang restoran cepat saji yang
berpusat di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. KFC adalah rantai
restoran cepat saji terbesar di dunia dengan produk khasnya ayam
goreng (Deng, 2011).
KFC merupakan salah satu anak cabang dari perusahaan Yum!
Brands Inc, dalam hal unit-unit sistem memiliki sekitar 38.000 cabang
restoran yang tersebar ke seluruh dunia, lebih dari 110 negara dan
kawasan (Website Yum! Brands, 2012). Dari ke 110 negara tersebut
yang menjadi salah satu tujuan ekspansi KFC adalah negara
Tiongkok (China). Pada tahun 1990-an, industri makanan cepat saji
di pasar Tiongkok mengalami pertumbuhan dengan peningkatan
pendapatan sebesar 20 persen per tahun. Setidaknya selama kurun
waktu 10 tahun kemudian di pasar industri Tiongkok munculnya 800
kelompok atau grup yang melayani makanan cepat saji, diantaranya
400.000 restoran (Wen, 2007). Dan setelah selama satu dekade (10
tahun) tersebut, layanan makanan cepat saji telah membagi
pendapatan pasar sebesar 20 persen terhadap industri jasa
makanan (Li, 2007).
Penyebaran atau ekspansi KFC di Tingkok terjadi pada sekitar
tanggal 12 November 1987 bertempat di Beijing. Negara Tiongkok
yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia menyebabkan
ekspansi semakin berkembang. Menurut data Website KFC, pada
lima tahun pertama di Beijing (1987-1992), mereka telah
membangun 11 restoran. Dan pada tanggal 25 Juni 1996, KFC
membuka restoran yang ke-100 di Beijing dan pada hari pertama
dari bulan yang sama restoran mereka yang terletak di Taman
Rakyat Shanghai mendapatkan omset harian sebesar 400.000 RMB
(Renminbi) yang menjadi rekor omset tertinggi satu hari diantara
restoran-restoran KFC di seluruh dunia. Dan saat ini, restoran KFC
sudah melayani sekitar 10 juta konsumen per hari di Tiongkok
(Website KFC, 2012).
Pada akhir tahun 2007, KFC telah memperkerjakan lebih dari
160.000 orang Tiongkok sebagai staf pegawai dan bersikeras untuk
memperkerjakan orang-orang lokal dengan tingkat persentase 100
persen (Website KFC, 2012). KFC juga membangun kemitraan
dengan kelompok masyarakat lokal, setidaknya selama 24 tahun
keberadaannya, mereka telah membeli lebih dari 700.000 ton ayam
dan restoran akan menyediakan bahan sebesar 90 persen berasal
dari ayam pedesaan, sayur mayur untuk paketan dan peralatan-
peralatan yang tetap (Bian, 2009).
KFC merupakan salah satu restoran fastfood yang ingin bahas
oleh penulis dalam sisi manajemen strategik karena KFC telah
melakukan strategi marketing dari sisi penyesuaian kultur di China,
terbukti dengan berbagai menu dan promosi yang dikeluarkan oleh
KFC bagi para konsumennya yang ada di China. Penyesuaian
berbagai menu produk dan promosi KFC ini dibuat berdasarkan
kultur dan gaya hidup orang China yang praktis karena penyediaan
makanan yang cepat saji semakin dibutuhkan sejalan dengan
meningkatnya mobilitas masyarakat China, terutama di kawasan
perkotaan yang dinamis.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana analisa managemen strategik yang diterapkan oleh
perusahan KFC dalam melakukan ekspansi bisnis di China
C. Tujuan
Untuk mengetahui analisa managemen strategik yang dilakukan
ketika dimulainya bisnis KFC di pasar besar Cina
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perusahaan
Tahun 1964 bisnis ayam ini dijual oleh Sanders senilai $US 2
juta dan jaminan gaji seumur hidup kepada John Brown, seorang
dengan total penjualan pada tahun 1970 senilai $US 200 juta. Kunci
pesaingnya
dengan Pasar Cina, telah terbuka bagi fast food ala amerika ; pola-
mudah dilakukan.
menjadi mitra kerja sama dengan tiga cara yang melibatkan Wang,
agresif.
Gerakan memasuki Cina juga didorong oleh induk KFC, yakni
R.J Reynolds, yang juga tertarik menerobos pasar Cina yang amat
perusahaan tersebut.
dapat membawa KFC ke Cina Tony Wang lah orang yang tepat
perusahaan,
nasional.
bersenjata Cina Nasionalis. Akan tetapi, sejak itu kota itu telah
tahun 1970-an.
Tempat yang lain perlu diselidiki lebih jauh adalah Beijing. Beijing
Beijing juga dilengkapi dengan kereta api bawah tanah dan jalan
musim panas (summer place), dan tembok raksasa {great wall). Hal
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran