Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

ANALISA PERMASALAHAN

A. IDENTIFIKASI MASLAH
Berdasarkan hasil kegiatan Program Kusta Puskesmas Kepohbaru 2015 adalah
sebagai berikut:
1. Penemuan penderita Kusta di wilayah kerja Puskesmas Kepohbaru pada tahun
2015 sebanyak 1 = 33,33 % dari target 3 = 1/ 10.000 penduduk. Ada
kenenjangan 2 ( 66,67 % ).
2. Capaian kesembuhan penderita kusta di wilayah kerja Puskesmas Kepohbaru
pada tahun 2015 sebanyak 2 ( 100% ) dari target 2 ( 90 % ) tidak ada
kesenjangan.
3. Capaian Privalensi penderita kusta di wilayah kerja Puskesmas Kepohbaru pada
tahun 2015 sebanyak 0 ( 0 % ) dari target 0 ( 0 % ). Tidak ada kesenjangan.

B. PRIORITAS MASALAH
Prioritas masalah dilakukan untuk menentukan suatu masalah dan akan dicari
solusinya. Karena sumberdaya yang dimiliki oleh puskesmas terbatas maka
pemrioritaskan masalah harus diambil keputusan. Dalam memprioritaskan masalah
program kusta di Puskesmas Kepohbaru, kami menggunakan metode USG dengan
jalan mengadakan diskusi untuk menentukan prioritas masalah, di ikuti koordinator
Upaya Kesehatan Masyarakat dan penanggung jawab program UKM lainnya.

PERMASALAHAN U S G Total skor Rank

Prevalensi 4 4 4 12 2

Kesembuhan R FT 3 3 3 9 3

Penemuan penderita baru 5 5 5 15 1

Keterangan:
U : Urgency
S : Seriousness
G : Growth
C. IDENTIFIKASI PENYABAB MASALAH
Metode yang digunakan untuk menganalisis akar penyebab masalah pada
program kusta di Puskesmas Kepohbaru adalah dengan menggunakan metode
diagram sebab akibat ( Cause and Effect ) dari Ishikawa ( Fishbone/ Tulang ikan ),
yaitu mencari penyebab masalah sampai ditemukan akar penyebabnya kemudian
dicari solusinya.Dengan diagram ini, semuanya menjadi lebih jelas dan
memungkinkan kita untuk dapat melihat semua kemungkinan “penyebab” dan
mencari “akar” permasalahan sebenarnya. Pada bagian kepala dituliskan Akibat /
masalah yang timbul ( Effect ) dan pada tulang - tulang besar dituliskan faktor faktor
penyebab utama masalah ( Cause ).
Upaya pencarian akar penyebab masalahnya dengan mencoba menelusuri
faktor penyebab yang berpengaruh terhadap cakupan Pemberdayaan Masyarakat
baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa faktor akar penyebab
masalah tersebut dikelompokkan dalam berbagai kelompok faktor internal ( sumber
daya /manusia ) maupun faktor eksternal (lingkungan, metode, dan material ) yang
dapat dilihat sebagai berikut :
Penemuan penderita kusta di wilayah kerja Puskesmas Kepohbaru pada tahun 2015 sebanyak 1 (33,33 % ) dari target 3 (100%)..

DANA MANUSIA LINGKUNGAN


Tidak ada Penemuan penderita
pelatihan Perawat
Tidak ada dana kusta di wilayah kerja
Ahli kulit
untuk sosialisasi Masyarakat Puskesmas Kepohbaru
kusta Kesadaran kurang mengerti
Pengetahuan pada tahun 2015 sebanyak
masyarakat tentang penyakit
dan ketrampilan
untuk periksa penyakit kusta 1 (33,33 %) dari target 3
petugas kurang
kusta kurang
(100%). Ada kesenjangan
2= 66,67%

Kurangnya
Sistem pencatatan ,
deteksi dini
pelaporan dan rujukan
kasus kusta di Jumlah plafet
yang belum maksimal
masyarakat kurang

Buku
pedoman
kusta terbaru

Metode Material
Dari uraian diagram Fishbone diatas, maka Penyabab masalah pada program penyakit
kusta di tahun 2015 sebagai berikut :
1. Penemuan penderita kusta di wilayah kerja Puskesmas Kepohbaru pada tahun 2015
sebanyak 1 (33,33% % ) dari target 3 (100%) .Ada kesenjangan 2 ( 66,67 % )
a. Tidak ada dana untuk sosialisasi kusta
b. Tidak ada pelatihan perawat ahli kulit
c. Pengetahuan dan ketrampilan petugas kurang
d. Kesadaran masyarakat untuk periksa kusta kurang
e. Masyarakat kurang mengerti tentang penyakit kusta
f. Sistem pencatatan pelaporan dan rujukan yang belum maksimal
g. Kurangnya deteksi dini kasus kusta di masyarakat
h. Buku pedoman kusta terbaru
i. Jumlah plafet kurang

D. IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN PEMECAHAN MASALAH


ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
NO MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN
TERPILIH
MASALAH
1. Penemuan a.Tidak ada dana untuk a. Pemeriksaan a.Pemeriksaan kontak
penderita sosialisasi kusta kontak serumah serumah
kustadi b.Tidak ada pelatihan b.Pembinanan nakes b.Follow up untuk tata
wilayah kerja perawat ahli kulit tentang skrening laksana kasus
Puskesmas c.Pengetahuan dan pendrita Kusta baru c.Pengawasan minum obat
Kepohbaru ketrampilan petugas c.Pengawasan bagi penderita
pada tahun kurang minum obat bagi d.Penyegaran tentang
2015 d.Kesadaran masyarakat penderita penyakit kusta kepada
sebanyak 1 untuk periksa kusta d.Penertiban sistem nakes.
(33,33 % ) kurang pencatatan dan
dari target 3 e.Masyarakat kurang pelaporan
(100%), ada mengerti tentang e.Follow up untuk
kesenjangan penyakit kusta tata laksana kasus
2 ( 66,67 % ) f.Sistem pencatatan
pelaporan dan rujukan
yang belum maksimal
g.Kurangnya deteksi dini
kasus kusta di
masyarakat.
h.Buku pedoman kusta
terbaru.
i.Jumlah plafet kurang.

Anda mungkin juga menyukai