Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

STUDY KELAYAKAN PEMBANGUNAN AKSES JALAN KE LOKASI


ECO WISATA CIMENTENG DI CIPAGERAN CIMAHI

DiNAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA


KOTA CIMAHI
TAHUN ANGGARAN 2020
1. Latar Belakang
Pembangunan jalan sangat diperlukan dalam rangka menunjang aksebilitas transportasi ke suatu
tempat infrastruktur perkotaan. Dengan akan dibangunnya infrastruktur perkotaan berupa Eco
Wisata Cimenteng di Cipageran Cimahi, maka pembangunan akses jalan menuju ke lokasi
merupakan penunjang utama untuk memperlancar pergerakan arus lalu lintas. Pergerakan orang
dan barang sesuai standar minimal jalan yang merupakan amanat UU Nomor 38 Tahun 2004
dan PP Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Jalan.
Isu strategis yang dihadapi saat ini untuk pembangunan Eco Wisata Cimenteng di Cipageran
Cimahi adalah “belum tersedianya akses jalan yang memadai”. Dengan belum adanya akses
jalan untuk masuk ke Eco Wisata Cimenteng di Cipageran Cimahi, akan menyebabkan
terhambatnya arus barang/jasa dan manusia yang akan memasuki lokasi dan tentu saja akan
berdampak terhadap biaya ekonomi, sosial dan lingkungan yang semakin tinggi. Oleh karena itu
berdasarkan hal tersebut di atas diperlukan suatu study kelayakan pembangunan akses jalan ke
lokasi Eco Wisata Cimenteng di Cipageran Cimahi.

2. Maksud
Kerangka Acuan Kerja ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi konsultan dalam menyusun Studi
Kelayakan Pembangunan Akses Jalan ke Eco Wisata Cimenteng di Cipageran Cimahi, sehingga
diperoleh suatu formulasi kebijakan berupa alternatif solusi yang dapat dijadikan dasar untuk
tahapan perencanaan selanjutnya untuk menunjang pembangunan yang berkesinambungan.

3. Tujuan kegiatan studi kelayakan ini adalah untuk :


1. Mendapatkan strategi pelaksanaan yang paling sesuai dilihat dari kebijakan perencanaan,
aspek teknis, aspek lingkungan dan keselamatan, aspek ekonomi, aspek lain, evaluasi
kelayakan ekonomi serta pemilihan alternatif dan rekomendasi sehingga diperoleh solusi
penanganan yang paling tepat;
2. Memberikan rekomendasi terhadap tinjauan jalan yang sesuai dengan kondisi lokasi
3. Menentukan strategi investasi prasarana jalan guna kelangsungan sistem transportasi
menuju lokasi taman.
4. Mengetahui manfaat proyek tersebut dengan berorientasi kepada kebutuhan maupun nilai
ekonomis yang didapat.
5. Mengetahui manfaat dibangunnya akses jalan menuju lokasi Eco Wisata Cimenteng di
Cipageran Cimahi terhadap masyarakat di sekitarnya.
4. Kegunaan kegiatan studi kelayakan ini adalah untuk:
1. Membantu proses pengambilan keputusan dalam pemilihan alternatif solusi rencana
pembangunan akses jalan masuk yang layak dari segi lingkungan hidup, teknis dan
ekonomis.
2. Memberi masukan untuk mengintegrasikan pertimbangan kebijakan dengan teknis,
lingkungan maupun ekonomi dalam penyusunan desain rinci kegiatan pembangunan akses
jalan masuk.
3. Memberikan arahan dalam penyusunan perencanaan detail desain ruas jalan.
4. Memberikan masukan untuk mengintegrasikan pertimbangan lingkungan hidup dalam
penyusunan desain rinci kegiatan pembangunan jalan.
5. Memberikan informasi bagi masyarakat untuk dapat memanfaatkan dampak positif dan
menghindari dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh kegiatan pembangunan ruas
jalan tersebut.

5. SASARAN
Terwujudnya Studi Kelayakan Pembangunan Akses Jalan ke lokasi Eco Wisata Cimenteng di
Cipageran Cimahi, guna menunjang terwujudnya akses jalan masuk ke lokasi Eco Wisata
Cimenteng di Cipageran Cimahi yang tepat sasaran dan ekonomis.

6. LOKASI KEGIATAN
Akses jalan masuk ke lokasi Eco Wisata Cimenteng di Cipageran Cimahi.

7. SUMBER PENDANAAN
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan :
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota Cimahi Tahun Anggaran
2020.

8. BIAYA
Biaya yang tersedia sebesar Rp. 36.000.000 (Tiga Puluh Enam Juta Rupiah). Biaya tersebut
telah mencakup kewajiban pajak sebesar 10%.
Biaya Pekerjaan Study Kelayakan dan tata cara pemabayaran akan diatur secara kontraktual
setelah melalui tahapan proses Seleksi Pengadaan Jasa Konsultansi sesuai peraturan yang
berlaku, antara lain terdiri dari :
a. Honorarium Tenaga Ahli dan Tenaga Arsitek
b. Biaya Komunikasi
c. Biaya Peralatan Kantor
d. Biaya ATK
e. Biaya Perjalanan Dinas
f. Biaya Laporan
g. Biaya Rapat dan Presentasi
h. Pajak

9. ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Satuan Kerja : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kota Cimahi.

10. STANDAR TEKNIS


a. Pd. T-18-2005-B Pedoman ……. Studi Kelayakan ……………… Jalan dan Jembatan.
b. Pd. T-19-2005-B Pedoman Studi Kelayakan …………. Jalan dan Jembatan.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 19 Tahun 2011, tentang Persyaratan Teknis Jalan
dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan.
d. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 05 tahun 2012, tentang Jenis Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
sebagai acuan penyusunan dokumen amdal.

11. REFERENSI HUKUM


1. Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan.
2. Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
3. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
4. Undang-undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Sebagai acuan dalam
pelaksanaan pembangunan berwawasan lingkungan.
5. Undang-Undang Republik Indonesia No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Sebagai acuan dalam perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
6. Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan.
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2007, tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Kabupaten/Kabupaten.
8. Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden
No. 54 Tahun 2010.
9. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

12. LINGKUP KEGIATAN


Secara umum tahapan pelaksanaan pekerjaan studi ini terdiri dari: Tahap Persiapan, Tahap
Pengumpulan Data, Tahap Analisis, dan Tahap Finalisasi. Penyusunan tahapan pekerjaan ini
disesuaikan dengan kebutuhan pelaporan, di mana tujuan dari setiap tahapan adalah sebagai
berikut:
1) Tahap Persiapan, ditujukan untuk menyelesaikan masalah administrasi dan menyiapkan
kerangka pelaksanaan studi berupa pemantapan metodologi, rencana dan persiapan
survey, kajian literatur, kajian studi terdahulu dan pengenalan awal wilayah studi. Tahap
Pengumpulan Data, ditujukan untuk memperoleh data sekunder maupun primer yang
dibutuhkan dalam kegiatan analisis kelayakan penataan dan pelebaran ruas jalan. Hasil
Tahap Persiapan dan Tahap Pengumpulan Data akan disampaikan pada Laporan
Pendahuluan.
2) Tahap Analisis, ditujukan untuk menghasilkan kelayakan dan konsep kelayakan penataan
ruas jalan. Hasil tahap analisis dan perencanaan ini akan disampaikan pada Laporan Akhir
Sementara. Tahap Finalisasi Studi, ditujukan untuk melengkapi laporan studi sesuai dengan
hasil diskusi dengan pihak pemberi kerja dan masukan dari berbagai instansi untuk dijadikan
hasil akhir dari studi ini. Hasil Tahap Analisis dan Tahap Finalisasi Studi ini akan disampaikan
pada Laporan Akhir.

13. PENDEKATAN DAN METODOLOGI


Pada prinsipnya, metode Study Kelayakan yang diharapkan untuk mendapatkan Study
Kelayakan yang efektif dan efisien dalam segala aspek Study Kelayakan. Adapun pendekatan-
pendekatan yang dapat digunakan meliputi :
a. Persiapan
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mengenali lingkup pekerjaan
dan kondisi lapangan berikut permasalahan-permasalahan yang ada dari data sekunder.
Persiapan pelaksanaan pekerjaan, diantaranya :
1) Menyiapkan data yang digunakan untuk pelaksanaan survey;
2) Pengarahan cara kerja personil sehubungan dengan waktu yang disediakan;
3) Penyediaan peralatan yang akan dipakai untuk survey lapangan;
4) Persiapan surat pengantar mobilisasi personil dan lain-lain yang diperlukan sebelum
pekerjaan “ Survey Pendahuluan” dimulai, konsultan berkoordinasi dengan Pemberi
Tugas untuk mendapatkan pengarahan dan petunjuk-petunjuk mengenai pekerjaan
yang akan dilaksanakan, dan hal-hal lain yang perlu diketahui untuk pelaksanaan
pekerjaan tersebut.
b. Tahap Pengumpulan Data Lapangan (Survey)
Kegiatan awal yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah melakukan Survey
Pendahuluan, yang kemudian diikuti dengan pelaksanaan survey detail seperti topografi,
inventarisasi lahan dan jalan.
1) Survey Pendahuluan
Tujuan dilaksanakan Survey Pendahuluan adalah untuk melakukan peninjauan awal
terhadap lokasi pekerjaan dan mengumpulkan data-data sekunder untuk
dipergunakan dalam pelaksanaan detail survey dan mengumpulkan data lainnya
untuk melengkapi data survei detail dan kebutuhan desain. Kegiatan yang dilakukan
antara lain :
• Melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan dilaksanakan survey
• Mengumpulkan informasi dari instansi terkait di lokasi
• Peninjauan lokasi untuk mengindentifikasi dan menginventarisasi kondisi dan
permasalahan yang ada di lokasi.
• Mempelajari dan menganalisa informasi mengenai wilayah studi kelayakan.
• Pembuatan foto dokumentasi lapangan.

c. Tahap Analisa
Pada tahap ini kegiatan yang dilaksanakan adalah menganalisis dan menyusun rencana
teknis dari data lapangan yang dihasilkan dalam kegiatan survey pendahuluan. Kegiatan
menganalisa serta merencanakan :
1) Kondisi jaringan jalan, kebutuhan lajur dan lebar lajur, geometrik jalan dan struktur
jalan.
2) Sistem drainase yang digunakan, penanganan dari genangan, hidrologi, hidrolika dan
dimensi saluran serta struktur/kontruksi saluran.
d. Hasil Study Kelayakan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-batasan
yang telah diberikan oleh pengguna jasa termasuk yang tertuang dalam KAK ini,
diantaranya dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan
yang akan diwujudkan.
e. Hasil Study Kelayakan agar memperhatikan kriteria umum :
a) Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
1. Menjamin jalan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
2. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
3. Menjamin tersedianya fasilitas baik dari segi fungsi ruang maupun kelengkapan
utilitas atau persyaratan ruang lainnya untuk mewadahi aktivitas-aktivitas spesifik
di dalamnya.
b) Persyaratan Jalan dan Lingkungan :
1. Menjamin terwujudnya jalan yang dapat memberikan keseimbangan dan
keserasian bangunan terhadap lingkungannya.
2. Menjamin jalan dibangun dapat dimanfaatkan dengan baik tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan.
3. Menjamin jalan dibangun dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan
pengguna di dalamnya berkaitan dengan kemungkinan bencana alam diantaranya
gempa dan banjir.
c) Persyaratan Struktur Jalan :
1. Menjamin terwujudnya jalan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat
perilaku alam dan manusia serta berkaitan dengan fungsi jalan.
2. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang
disebabkan oleh kegagalan struktur jalan.
3. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang
disebabkan oleh perilaku struktur.
4. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh
kegagalan struktur.
f. Hasil perencanaan agar memperhatikan kriteria khusus: Kriteria khusus dimaksudkan
untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan dengan jalan yang akan
direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan tersebut dan segi teknis lainnya,
misalnya :
a) Kesatuan perencanaan jalan dengan lingkungan yang ada disekitar, seperti dalam
rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.
b) Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat,
geografi klimatologi, dan lain-lain.
c) Pemilihan bahan dan jenis konstruksi/struktur dengan mempertimbangkan
kesesuaian dengan sifat fisik arsip asli maupun arsip yang telah dialih mediakan agar
fisik arsip tidak mudah rusak.
d) Pemilihan bahan dan jenis konstruksi/struktur agar memperhatikan kemudahan dan
efisiensi dalam pembangunan dan perawatan dengan umur material yang tahan lama.
e) Penerapan transportasi yang diperlukan dalam memobilisasi arsip-arsip dengan
prinsip efektif dan efisien.
f) Memperhatikan faktor kesehatan bagi petugas maupun pengguna dari penyakit yg
mungkin dapat ditimbulkan dari interaksi.
g) Bahan material yang digunakan adalah material yang tersedia dilokasi suatu tempat
atau yang didatangkan dari daerah lain. Pemilihan mempertimbangkan kemudahan
dan efisiensi dalam pembangunan dan perawatan.

14. LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN


Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini
harus dapat dipertanggung jawabkan oleh penyedia jasa konsultansi sebagaiman diatur dalam
Peraturan Pemerintah nomor 29 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Jasa Kontruksi.
Produk/hasil perencanaan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah :
1. Dokumen Pendahuluan.
Konsultan menyiapkan laporan pendahuluan yang berisikan : hasil kesimpulan sementara
pengumpulan data dan informasi lapangan (kondisi eksisting), studi literatur, membuat
interpretasi secara garis besar terhadap KAK, rencana kerja (time schedule) dan konsep,
analisis, cll. Jumlah laporan yang harus diserahkan sebanyak 3 (tiga) rangkap. Tahap ini
diikuti dengan diskusi dan pembahasan yang melibatkan pihak konsultan perencana,
pengguna jasa (owner) dan pengguna bangunan (user) dengan notulensi dilampirkan dalam
Dokumen Pendahuluan.
2. Dokumen Perencanaan Final
Konsultan menyiapkan laporan berisi : produk final perencanaan sesuai dengan masukan dan
diskusi dengan pihak owner dan user dalam bentuk Laporan Study Kelayakan Final, secara
keseluruhan maupun pertahapan pembangunan yang telah mendapatkan persetujuan dari
Pengguna Jasa. Jumlah laporan yang harus diserahkan sebanyak 3 (tiga) rangkap. Tahap ini
diikuti dengan diskusi dan pembahasan yang melibatkan pihak konsultan perencana,
pengguna jasa (owner) dan pengguna bangunan (user) dengan notulensi dilampirkan dalam
Dokumen Perencanaan Final.

15. FASILITAS PENUNJANG


Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan perencana harus mencari informasi yang dibutuhkan
selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggara/Kuasa Pengguna Anggaran dan
Pejabat Pembuat Komitmen. PPK akan dibantu oleh staf teknis untuk memberikan penjelasan
lokasi dan kondisi pekerjaan/lapangan, dan memberikan informasi awal terkait pekerjaan.
Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan
tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Anggara/Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat
Pembuat Komitmen maupun yang dicari sendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan
sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.

16. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN


Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan Study Kelayakan Pembangunan Akese Jalan ke
Lokasi Eco Wisata Cimenteng di Cipageran Cimahi yaitu selama 60 (enam puluh) hari kalender,
terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja hingga produk Perencanaan Final.
Pengawasan Berkala dilakukan selama masa pengerjaan konstruksi sesuai kontrak pekerjaan
kontruksi.

17. PERSONIL
Semua Tenaga Ahli yang diusulkan diutamakan yang telah tercantum namanya dalam Dokumen
Kualifikasi, kecuali untuk Tenaga Teknisi.
Kebutuhan Tenaga Ahli dan Tenaga Teknisi, adalah sebagai berikut :
1. Ketua Tim / Teknik Jalan Raya
2. Ahli Perencanaan Wilayah
3. Ahli Teknik Lingkungan / Sosial

Tenaga Pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini, adalah sebagai
berikut :
1. Operator Komputer
2. Surveyor
3. Administrasi

Daftar Kebutuhan Personil Tenaga Ahli


Lama
Jumlah
No Jabatan Kelompok Ahli Pengalaman
Tenaga Ahli
Minimal

1. Ketua Tim / Teknik Jalan Raya 1 Ahli Muda 3 Tahun

2. Ahli Perencanaan Wilayah 1 Ahli Muda 3 Tahun

Ahli Teknik Lingkungan /


3. 1 Ahli Muda 2 Tahun
Sosial
Catatan :
Seluruh tim minimum berpendidikan S1 (Strata Satu) sesuai dengan bidangnya

18. JADWAL TAHAPAN


Pelaksanaan Kegiatan Tahapan pelaksanaan yaitu :
1. Persiapan
2. Mobilisasi Personil
3. Pelaksanaan Teknis di Lapangan
4. Demobilisasi Personil
5. Penyusunan Laporan Akhir
19. LAPORAN
1) Laporan Pendahuluan
Laporan ini Pendahuluan berisikan pemahaman dan penempatan personil, berikut tanggung
jawab masing-masing tenaga ahli. Laporan ini dibuat sebanyak 3 (tiga) eksemplar.
Laporan Pendahuluan berisi mengenai laporan kegiatan yang memuat seluruh rangkaian
kegiatan pekerjaan. Laporan ini diserahkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan.

2) Laporan Akhir
Laporan akhir ini merupakan sebuah buku yang berisi penjelasan-penjelasan mengenai seluruh
kajian meliputi data / informasi, analisa dan rekomendasi, sebagaimana produk kegiatan
(keluaran) tersebut di atas. Hasil penyempurnaan berupa masukan dari tim teknis dan pihak
terkait lainnya, kemudian mendapat persetujuan oleh PPTK dan / atau KPA maka menjadi
laporan Final, Laporan Akhir ini harus diserahkan sebelum konsultan mengakhiri tugasnya dan
dibuat sebanyak 3 (tiga) buku laporan.

20. ALIH PENGETAHUAN


Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan
dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat
Pembuat Komitmen, Satuan Kerja : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga
Kota Cimahi.

Cimahi, Februari 2020


Kuasa Pengguna Anggaran

Ero Kusnandi SIP,MSi


NIP…………………….

Anda mungkin juga menyukai