D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA: KHIKMA WARDANI
KELAS: X MIA 2
Soal bab 5 (Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika)
1. Integrasi nasional berasal dari 2 kata yaitu, “integrasi” dan “nasional”. Integrasi berasal dari
bahasa Inggris, integrate, artinya
a) Pantang menyerah
b) Terang
c) Tegas
d) Adil
2. Integrasi adalah proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya.
Pengertian tersebut adalah pendapat dari...
a). Howard Wriggins
b). Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
c). Myron Weiner
d). J. Soedjati Djiwandono
e). Moh.Hatta
3. Salah satu kewajiban warga negara terhadap negaranya adalah ….
a).Memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan
b). Mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau NKRI dari serangan musuh
c). Mendapatkan pekerjaan yang layak
d). Kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai
undang-undang yang berlaku
e). Memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang
dipercayai
4. Berikut yang bukan merupakan contoh wujud integrasi nasional adalah ….
a). Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayaan daerah lain, bahkan mau
mempelajari budaya daerah lain.
b).Diadakan pekan olahraga nasional yang diselenggarakan setiap 4 tahun sekali.
c).Sikap saling menonjolkan budaya daerah dengan merendahkan budaya daerah lain.
d). Sikap toleransi antar umat beragama.
e). Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah Republik
Indonesia.
5. Integrasi bangsa berarti penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi
suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang
jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa.
Pengertian diatas adalah pendapat dari…
a). Howard Wriggins
b). Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
c). Myron Weiner
d). J. Soedjati Djiwandono
e). Moh.Hatta
6. Proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu
keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat adalah pengertian integrasi secara...
a) Politis
b) Politik
c)Antropologis
d) Harafiah
e) Umum
7. Penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang
membentuk suatu identitas nasional adalah pengertian integrasi secara…
a). Politis
b). Politik
c). Antropologis
d). Harafiah
e). Umum
8. Negara Indonesia memiliki alat-alat pemersatu bangsa sebagai berikut, kecuali…
a). Dasar Negara Pancasila
b). Lambang Negara Burung Garuda
c). Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
d). Bahasa Indonesia
e). Alat komunikasi
9. Yang merupakan salah satu faktor penghambat integrasi nasional adalah...
a). Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah
b). Pengunaan bahasa Indonesia
c). Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, Pancasila
d). Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan
e). Adanya jiwa solidaritas, toleransi, dan semangat gotong royong
10. Penyelesaian pertikaian atau konflik antar bangsa harus diselesaikan melalui…
a). Cara-cara damai
b).Perang
c). Adu domba
d). Memaksa
e). Penjajahan
JAWABAN:
1. E
2. B
3. B
4. C
5. A
6. C
7. A
8. E
9. D
10. A
Soal bab 6 (Ancaman Terhadap Negara dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika)
1. Ancaman terhadap suatu wilayah NKRI merupakan ancaman terhadap segenap wilayah serta
bangsa Indonesia. Pernyataan ini merupakan perwujudan wawasan nusantara sebagai suatu
kesatuan …
a). ideologi
b). politik
c). ekonomi
2. Istilah yang menggambarkan bangsa Indonesia tetap satu tujuan walaupun terdiri atas
berbagai suku, paham politik, agama, adat istiadat, dan kebudayaan adalah …
e). patriotism
3. Ancaman terhadap suatu wilayah NKRI merupakan ancaman terhadap segenap wilayah serta
bangsa Indonesia. Pernyataan ini merupakan perwujudan wawasan nusantara sebagai suatu
kesatuan …
a). ideologi
b). politik
c). ekonomi
4. Hal positif yang dapat dipetik dari kondisi bangsa Indonesia yang beraneka adalah …
a). menjadi kekayaan bangsa
5. Di bawah ini yang bukan hal-hal yang membedakan bangsa Indonesia berbhinneka antara
lain…
a). agama
b). budaya
c). suku bangsa
d). ideologi
e). Bahasa
6. Di bawah ini yang bukan hal-hal yang bisa menghambat terjadinya integrasi nasional antara
lain…
a). kemiskinan
b). wilayah yang luas
c). etnosentrisme
d). ekstrimisme
e). toleransi
JAWABAN :
1. E
2. C
3. E
4. A
5. D
6. E
7. D
8. C
9. B
10. D
ANCAMAN DI BIDANG POLITIK
Ancaman di bidang Politik dapat bersumber dari dalam negeri maupun luar negeri. Dari luar negeri,
ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap
Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer
berdimensi politik yang seringkali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Ke
depan, bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih berpotensi terhadap
Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi pertahanan non-militer untuk menghadapinya.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan
kekuatan berupa pengerahan masa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau
menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu ancaman
separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai
bentuk ancaman politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan
perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati
masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan
kekuatan militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang
besar yang dapat mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.
Ancaman politik merupakan salah satu ancaman non milliter yang sifatnya mengancam secara
tidak langsung seperti ancaman militer maupun ancaman ideologi yang notabennya memberikan
ancaman pertahanan dan keamanan. Berbeda dengan ancaman militer yang dapat mengancam
kedaulatan suatu negara, keberlangsungan bangsa, dan keselamatan rakyat, ancaman politik lebih
memberikan ancaman pada aspek persepsi individu.
Meskipun kelihatan sepele, namun ancaman politik merupakan salah satu ancaman yang sulit
dihadapi. Ancaman ini dapat memecah belah suatu anggota kelompok dalam suatu bangsa. Jika
terjadi perpecahan kelompok akibat perbedaan paham politik maka lama kelamaan bangsa akan
terpecah belah.
Untuk menghadapi ancaman ini, strategi indonesia dalam menghadapi ancaman politik adalah
dengan memperkuat asas kebersamaan dan persatuan yang telah dirumuskan dalam perundang
undangan (UUD 1945). Hal ini juga ditegaskan dalam sila ke-3 pancasila yang berbunyi
"Persatuan Indonesia". Kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan agar Indonesia tidak
terpecah belah juga sangat diperlukan agar strategi menghadapi ancaman politik ini dapat
berjalan dengan baik.
Ancaman non militer pada dasarnya memang dapat mengganggu stabilitas suatu negara. Untuk
melancarkan strategi Indonesia menghadapi ancaman politik yang umumnya berasal dari dalam
Negeri dapat dilakukan dengan cara dibawah ini:
Lembaga legislatif yang mengalami penguatan dari segi kualitas dan profesionalitas akan
membawa Negara Indonesia menuju negara yang tertib, adil dan makmur. Dengan lembaga
legislatif yang profesional maka akan tercipta produk produk perundang undangan berkualitas
demi kepentingan rakyat. Selain itu, lembaga legislatif juga memegang fungsi kontrol terhadap
suatu penyelenggaraan pemerintahan sebuah Negara. Hal ini harus dilaksanakan dengan
landasan untuk kepentingan Negara dan bangsa bukan atas dasar kepentingan individu maupun
golongan tertentu.
Penguatan antar partai politik juga sangat penting dalam hal ini, karena penguatan partai politik
memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat sebagai subyek pembangunan nasional dan
subyek politik. Hal ini harus dilandasi oleh asas gotong royong dan kejujuran antar partai politik.
Lingkup internal:
Lingkup internal mencakup pembangunan, penciptaan dan pembangunan dalam Negeri secara
stabil yang diimbangi dengan adanya upaya peningkatan sekaligus perbaikan keadaan ekonomi
yang kuat.
Lingkup regional:
Lingkup regional mencakup aktivitas diplomasi dan politik indonesia yang mengarah pada peran
serta dalam membangun maupun meningkatkan kerjasama antar negara dengan menumbuhkan
asas saling percaya dan saling menghargai.
Lingkup supraregional:
Lingkup supraregional merupakan lingkup yang lebih besar dari regional. Sebagai contoh adalah
ASEAN yang terdiri dari 10 Negara Asia tenggara yang secara bersama sama membangun
sebuah hubungan bilateral secara harmonis dalam mewujudkan sebuah kerjasama konkret.
Dalam rangka menyongsong ASEAN ini peran serta politik Indonesia diharuskan untuk mampu
membangun sebuah hubungan kerja sama dengan tetap memberikan jaminan atas keutuhan dan
kedaulatan Negara.
Lingkup global:
Dalam lingkup global, Strategi politik luar negeri harus dapat dilaksanakan secara maksimal
untuk memperjuangkan kepentingan dalam lingkup nasional melalui bergabungnya Indonesia
sebagai salah satu anggota PBB, Negara yang netral (non-blok), Negara yang tergabung dalam
konferensi Islam dunia, dan merangkap sebagai anggota regional ASEAN. Peran serta doplomasi
luar negeri ini diharuskan untk mampu mengidentifikasi adanya potensi ancaman yang dapat
mengancam ideologi maupun keutuhan Negara. Untuk itu, maka diperlukan adanya strategi
membangun pertahanan militer dan non militer di Indonesia.
CONTOH SIKAP DAN PERILAKU MENGATASI ANCAMAN BAIK DARI DALAM
MAUPUN DARI LUAR
4. Pemberontakan
Pemerataan pembangunan sampai pelosok daerah sehingga tidak muncul
kecemburuan nasional
Meningkatkan keamanan dari pusat hingga satuan terkecil daerah sesuai
prinsip Hankamrata
Meningkatkan rasa nasionalisme dengan mempelajari pendidikan
kewarganegaraan dan sejaarah perjuangan Indonesia dalam merebut NKRI
Mengakui persamaan derajat dan HAM sehingga kaum minoritas tidak
terdesak
B. Ancaman dari luar
1. Agresi militer
Menjalin hubungan persahabatan antar negara berdasarkan prinsip bebas
aktif dengan kata lain bangsa Indonesia bersifat netral dan berhubungan baik
dengan negara lain
Meningkatkan peralatan, pertahanan militer dan ketahanan nasional diiringi
dengan peningkatan dari kualitas TNI sebagai inti pertahanan dalam sistem
Hankamrata (pertahanan keamanan rakyat semesta)
Selalu waspada terhadap segala kemungkinan yang dapat membahayakan
keutuhan NKRI seperti mengikuti wajib militer dan belajar dasar-dasar
kemiliteran dan selalu siap apabila dibutuhkan dalam mempertahankan NKRI
2. Penerobosan wilayah
Mengadakan patroli secara rutin, terutama daerah rawan penerobosan batas
Membangun pos-pos pertahanan dan memperjelas tapal batas yang lebih
kuat dan permanen sehingga tidak dapat dipindah
Mensejahterakan penduduk di wilayah perbatasan agar tidak bergantung
pada negara tetangga sehingga penduduk di wilayah perbatasan tidak berpindah
kewarganegaraan
3. Penyeludupan
Meningkatkan transparansi pihak bea cukai dalam tugasnya mengawasi lalu
lintas barang antar negara
Meningkatkan pengamanan daerah perbatasan untuk mengantisipasi
penyeludupan barang illegal, karena memasukkan barang tanpa dikenai pajak
impor
Meningkatkan pengamanan daerah jalur perdistribusian seperti bandara,
pelabuhan.
4. Infiltrasi ( penyusupan ideologi )
Memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila serta
mengamalkannya
Menyaring nilai ideologi asing dengan Pancasila, agar memperoleh dampak
positifnya saja
Mempertebal Iman dan Taqwa (imtaq)
Melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat kecintaan terhadap tanah air
tercinta sertan menanamkan semangat juang untuk membela bangsa, negara,
serta mempertahankan Pancasila sebagai landasan idiil dan UUD sebagai
landasan konstitusional serta landasan Nusantara sebagai landasan fisional
5. Penitrasi ( penyusupan budaya )
Penguasaan IPTEK yang diimbangi Imtaq, sebagai perisai diri di era
globalisasi
Pengenalan budaya nusantara melalui pendidikan formal, misal membuka
ekstrakulikuler sekolah
Meningkatkan rasa Nasionalisme dan mempelajari kebudayaan yang berasal
dari berbagai suku bangsa di Indonesia
Melakukan penyaringan budaya yang masuk dengan menggunakan nilai-
nilai Pancasila
6. Spionase
Meningkatkan keamanan di titik-titik vital nasional misal pabrik senjata,
pembangkit listrik serta penyimpanan dokumen rahasia negara
Tetap waspada terhadap segala ancaman yang mungkin terjadi
Meningkatkan keimanan para pemimpin dan pejabat negara
Meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme
Melakukan pengawasan baik di wilayah darat, air, maupun udara yang
dilakukan oleh TNI, AD, AL, AU