Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar

Karakteristik Perkembangan Peserta Didik

Dosen Pengampu
DRS. Maspin E. Nandjan, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh
Monika
NIM : 203030212143

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


FAKULTAS FKIP
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2020
DAFTAR ISI
Kata pengantar………….………………………………………………………
Daftar Isi……………...………………………………………………………….

BAB 1 : PENDAHULUAN…………………………………………………..
A. LatarBelakang…………………………………………………...
B. RumusanMasalah………………………………………………..
C. Tujuan Pembahasan……………………………………………..
BAB 2 : PEMBAHASAN....................................................................................
A. Pengertian Peserta Didik………………………………………...
A. Perkembangan Siswa Sekolah Dasar……………………………
B. Tahap Perkembangan Anak……………………………………..
BAB 3 : PENUTUP……………………………………………………………..
A. Kesimpulan………………………………………………………..
B. Saran………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr wb salam sejahtera untuk kita semua
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas rahmat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikna penyusunan makalah yang berjudul “Karakteristik
Perkembangan Peserta Didik”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah pengantar di Universitas Palangka Raya.
Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga saya dapat menyelesesaikan tugas ini.
Wassalamu’alaikum wr wb salam sejahtera
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan orang
lain unuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh. Dalam
perkembangannya, pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah melalui interaksi dan
sosialisasi yang saling berpengaruh antar sesame peserta didik.
Oleh sebab itu, peserta didik harus mendapat pendidikan yang layak agar mampu
menjadi pribadi yang berguna khususnya dilingkungan sekitarnya. Setiap waktu pola pikir
seseorang pasti mengalami peningkatan, seiring dengan berkembangnya otak seseorang.
Terutama pada anak usia dini, mengalami peningkatan yang pesat pada fase tertentu. Proses
belajar sangat penting untuk menunjang kecerdasan anak di masa yang akan datang. Melalui
pendidikan diharapkan dapat membantu individu mencapai perkembangan yang optimal
sesaui dengan potensi yang dimilikinya, dan melalui pendidikan dapat diwujudkan generasi
muda yang berkualitas baik dalam bidang akademis, religious, maupun moral.
Tiap fase pertumbuhan perkembangan memiliki tugas perkembangan sendiri, tugas ini
timbul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu.tentu saja bentuk utama tugas
perkembangan berakar pada pembentukan organ biologis yang kelak berkembang karena
pengaruh faktor biologis-psikologis-sosiologis menempatkan individu kepada serangkaian
tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar menjadi manusia yang berhasil.

B. Rumusan Masalah
1. Defenisi perkembangan peserta didik
2. Konsep perkembangan dan pertumbuhan anak
3. Perkembangan minat peserta didik
4. Perkembangan dan keterampilan motorik
5. Perkembangan sosialisasi
6. Perkembangan kognitif
7. Perkembangan kepribadian
8. Perkembangan kecerdasan
9. Penerapan pendekatan dalam proses

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui defenisi dan hakikat peserta didik
2. Dapat mengetahui konsep perkembangan dan pertumbuhan pada anak
3. Dapat mengetahui perkembangan minat peserta didik
4. Dapat mengetahui perkembangan sosialisasi peserta didik
5. Dapat mengetahui perkembangan kognitif peserta didik
6. Dapat mengetahui perkembangan kepribadian peserta didik
7. Dapat mengetahui perkembangan kecerdasan peserta didik
8. Dapat mengetahui penerapan pendekatan dalam proses pembelajaran

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PESESRTA DIDIK


Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajran pada jalur pendidikan baik pendidikan informal, pendidikan
formal maupun pendidikan nonformal,pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.

ISTILAH LAIN PESERTA DIDIK


Siswa
Siswa/siswi adalah istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Siswa
adalah komponen masukan dalam system pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses
pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional
sebagai suati kompenan pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain :
pendekatan sosial pendekatan psikologis, dan edukatif/pedagogis.

Mahasiswa
Mahasiswa/mahasiswi adalah istilah umum bagi peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi yaitu
perguruan tinggi ataupun sekolah tinggi.

TARUNA
Banyak digunakan sekolah militer atau yang menganut system militer, menurut KBBI berarti “pelajar
(siswa) sekolah calon perwira”, bebarapa perguruan tinggi kedinasan juga menggunakan kata taruna
untuk menyebut peserta didik.

WARGA BELAJAR
Warga belajar adalah istilah lain yang digunakan bagi peserta didik yang mengikuti pendidikan formal
tingkat dasar maupun pendidikan formal tingkat menengah.

PELAJAR
Pelajar adalah istilah lain yang digunakan bagi peserta didik yang mengikuti pendidikan formal
tingkat menengah.

MURID
Murid adalah istilah lain peserta didik tingkat taman kanak-kanak dan sekolah dasar.

SANTRI
Santri adalah istilah bagi peserta didik suatu pesantren atau sekolah-sekolah salafiyah yang sangat
mempunyai potensi.

B. PERKEMBANGAN SISWA SEKOLAH DASAR


Anal SD merupakan anak dengan kategori banyak mengalami perubahan yang sangta drastis baik
mental maupun fisik. Adapun perkembangan anak SD dengan usia berkisar antara 6-12 tahun meliputi
:
1. Perkembangan fisik anak usia SD
2. Perkembangan kognitif anak usia SD
3. Perekembangan sosial dan Bahasa anak usia SD
4. Perkembangan intelek anak usia SD
5. Perkembangan moral dan keagamaan
PERKEMBANGAN FISIK SISWI SD
Menurut Seifert dan Haffung perkembangan fisik siswa SD mencakup pertumbuhan biologis misalnya
pertumbuhan otak, otot dan tulang.

 Usia masuk kelas satu SD atau MI berada dalam periode peralihan. Ukuran tubuh anak relatif
kecil perubahannya selama tahun tahun SD.
 Usia 9 tahun – tinggi dan berat badan anak laki-laki dan perempuan kurang lebih sama.
Sebelum usia 9 tahun anak perempuan relatif sedikit lebih pendek dan langsing dari anak
laki-laki.
 Akhir kelas empat -- pada umumnya anak perempuan mulai mengalami masa lonjakan
pertumbuhan. Lengan dan kaki mulai tumbuh dengan cepat.
 Akhir kelas lima – umumnya anak perempuan lebih tinggi, lebih berat dan lebih kuat
daripada anak laki;-laki. Anak laki-laki memulai lonjakan pertumbuhan pada usia sekitar 11
tahun.
 Menjelang awal kelas enam – kebanyakan anak perempuan mendekati puncak tertinggi
pertumbuhan.
 Perkembangan fisik selama remaja dimulai dari masa pubertas
 Rata-rata anak perempuan memulai perubahan pubertas 1,5 hingga 2 tahun lebih cepat dari
anak laki-laki.

PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK SD


Hal tersebuut mencakup perubahan-perubahan dalam perkembangan pola ppikir. Tahap
perkembangan kognitif individu menurut piaget empat stadium:
a) sensorimotorik (0,2 tahun), bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan mendorong
mengeksplorasi dunianya.
b) Praoperasional (2-7 tahun), anak belajar menggunakan dan merepresentasiakn objek dengan
gambaran dan kata-kata. Tahap pemikirannya yang lebih simbolis tetapi tidak melibatkan
pemikiran oprasional dan lebih besifat egosentris dan intutif ketimbang logis
c) Operational kogkrit (7-11), penggunaan logika yang memadai. Tahap ini telah memahami
operasi logis dengan bantuan benda konkrit.
d) Operasional formal (11-15), kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis,
dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia

PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK SD


 Menurut Hurlock
Kemampuan berperilaku sosial/bermasyarakat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan sosial
 Dorongan untuk bergauk dengan temannya
 Bahagia apabila diterima dalam kelompok
 Memahami pikiran dan perasaan kelompok
 Menjaga keharmonisan dan kebersamaan kelompok

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK SD


 Alat bebahasa yang dibawakan sejak lahir hipotesis dari Chomsky (1965):
Setiap orang sejak lahir diperlengkapi dengan seperangkat peralatan yang memungkinkannya
memperoleh B1 (bahasa ibu),( dan Bahasa lain yang kemudian dipelajarinya). Chomsky
menamainya dengan nama LAD (Language Acquisition Device=peralatan pemerolehan
Bahasa).

 Perkembangan bahsa anak usia 1-12 tahun


Usia 1-2 tahun: tahap mengoceh, tahap satu kata, tahap dua kata.
Contoh : /aaa/,/ma ma/
tahap ini disebut tahap ponologis, karena pada tahap ini anak (bayi) baru menirukan
bunyi-bunyi Bahasa yang didengarnya.
Usia 2-6 tahun: tahap tiga kata dan tahap kalimat.
Contoh: /mama mam/, papa bo/, ma bli bola/,/ema lagi ke pasar/
Tahap ini disebut sintaktik,karena pada tahap inilah anak mulai menyadari adanya
aturan tata Bahasa.

Usia 6-9 tahun: tahap kalimat 3-8 kata.


Contoh:/ibu guru ada di kelas.

Usia 9-12 tahun: tahap kalimat 6-12 kata.


Contoh: /rina nangis karena pensilnya diambil dani.
Tahap ini disebut tahap semantic, karena pada tahap ini anak memahami adanya
hubungan kata dengan maknanya. Anak juga makin mampu berkomunikasi dengan
kosakata dan kalimat yang makin lengkap.

PERKEMBANGAN INTELEKTUAL ANAK SD


Pada usia sekolah dasar anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual atau melaksanakan tugas-
tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif. Menurut piaget masa
ini berada pada tahap operasi konkret yang ditandai dengan:
1. Kemampuan mengklasifikasikan benda-benda dengan ciri yang sama.
2. Menyusun atau mengasosialisasikan angka-angka atau bilangan.
3. Memecahkan yang sederhana.

PERKEMBANGAN MORAL ANAK SD


 Piaget
Pikiran moral cepat maju melalui serangkaian tahap-tahap perkembangan anak
 Kohlberg
Tahap perkembangan moral anak
 Preconvensional
 Convensional
 Postconvensional
 Preconvensional (usia 4-10 thn)
Dimulai dengan pemikiran preconvesional di mana anak patuh.
 Convensional (usia 10-13 thn)
Tahap proses pemahaman dalam memerhatikan hukum dan peraturan yang didasarkan
aturan yang berlaku.
Diupayakan untuk memenuhi harapan keluarga.
 Postconvensional (usia 13 tahun keatas )
Tahap penentuan akhir dari suatu keputusan nilai moral yang dipilih sendiri.

Aspek Perkembangan
Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan kuanitatif dan kualitatif individu dalam
rentang kehidupannya, mulai dari masa konsepsi, masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, sampai
masa dewasa. Perkembangan dapat diartikan juga sebagai suatu proses perubahan dalam diri individu
atau organisme, baik fisik (jasmanih) maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau
kematangan yang berlangsung secara sitematis, progesif, dan berkesinambungan.
Perkembangan individu merupakan integrase dari beberapa proses, yakni biologis, kognitif, dan
sosio-emosional. Ketiga proses ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Dengan demikian,
obyek psikologi perkembangan adalah proses perubahan yang terjadi dalam diri imdividu meliputi
beberapa aspek sebagai implikasinya, yakni: aspek perkembangan pertama, aspek fisik dan motoric,
berkaitan dengan perkembangan fisik dan motorik, kuhlen dan Thompson menyatakan bahwa
perkembangan fisik individu meliputi empat aspek ( Hurlock dalam Reno, 1995), yakni: pertama,
struktur fisik, yang meliputi tinggi badan, berat badan, dan proposi tubuh. Kedua, system syaraf yang
mempengaruhi perkembangan aspek lainnya, yakni intelektual dan emosi. Ketiga, kekuatan otot, yang
akan mempengaruhi perkembangan motoric, keempat, kelenjar endokrin yang menyebabkan
munculnya pola-pola perilaku baru. Aspek perkembangan ini sangat mempengaruhi seluruh aspek
perkembangan lainnya, sebagai contoh, struktur fisik yang kurang normal ( terlalu pendek/tinggi,
terlalu kurus atau obesitas) akan berpengaruh terhadap kepercayaan diri seseorang. Faktor
kepercayaan ini berkaitan dengan aspek perkembangan emosi, kepribadian, dan sosial.
Aspek perkembangan kedua yakni, aspek kognitif atau intelektual, perkembangan kognitif
berkaitan dengan potensi intelektual yang dimiliki individu, yakni kemampuan untuk berfikir dan
memecahkan masalah. Aspek kognitif juga dipengaruhi oleh perkembangan sel-sel syaraf pusat
diotak.

Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan


Pertama, faktor genetik/hereditas merupakan faktor internal yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan individu. Hereditas sendiri dapat diartikan sebagai totalitas
karakteristik individu. Hederitas sendiri dapat diartikan sebagai totalitas karakterisktik individu yang
diwariskan oorang tua. Sejalan dengan itu, faktor genetic dapat diartikan sebagai segala potensi (baik
fisik dan psikis) yang dimiliki individu sejak masa prakelahiran sebagai pewarisan dari pihak orang
tua melalui gen-gen. dari defenisi tersebut, yang perlu digaris bawahi adalah faktor ini bersifat
potensial, pewarisan/bawaan dan alamiah (nature).
Kedua faktor lingkungan (nurture), lingkungan merupakan faktor eksternal yang turut membentuk
dan mempengaruhi perkembangan individu. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa faktor
genetic potensial dan lingkungan yang akan menajadikannya actual. Ada beberapa faktor lingkungan
yang sangat menonjol yakni dalam lingkungan keluarga. Menurut Yusuf (2011) alasan tentang
pentingnya peranan keluarga bagi perkembangan anak, adalah: (a) keluarga merupakan kelompok
sosial pertama yang menjadi pusat iddentifikasi anak; (b) keluarga merupakan lingkungan pertama
yang mengenallkan nilai-nilai kehidupan kepada anak; (c) orang tua dan anggota keluarga merupakan
“significant people” bagi perkembangan kepribadian anak; (d) keluarga sebagai institusi yang
memfasilitasi kebutuhan dasar insani (manusiawi), baik yang bersifat fikir biologis, maupun sosio-
psikologis; dan (e) anak banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga.
PERKEMBANGAN KEMAMPUAN FISIK DAN PERTUMBUHAN FISIK PESERTA
DIDIK
Dilihat dari segi pertumbuhan dan perkembangan fisik, pada usia sekolah dasar merupakan
periode pertumbuhan fisik yang lambat dan relatif seragam sampai mulai terjadi perubahan-
perubahan pubertas, kira-kira dua tahun menjelang ank menjadi matang secara seksual pada
saat mana pertumbuhan berkembang pesat.
Masa ini sering juga disebut sebagai “periode tenang” sebelum pertumbuhan yang cepat
menjelang masa remaja. Tetapi, hal ini tidak berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi proses
pertumbuhan fisik yang berarti.
 Karakteristik perkembangan fisik pada masa kanak-kanak (0-5 tahun)
Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil ditandai dengan mulai mampu
melakukan bermacam gerakan dasra yang semakin baik, yaitu gerakan berjalan,
berlari, melompat dan meloncat, berjingkrak, melempar, menangkap yang
berhubungan dengan kekuatan yang lebih besar sebagai akibat pertumbuhan jaringan
otot lebih besar. Selain itu perkembangan juga ditandai dengan pertumbuhan panjang
kaki dan tangan secara proposional. Perkembangan fisik pada masa anak juga ditandai
dengan koordinasi gerak dan kesinambungan berkembang dengan baik.
 Karakteristik perkembangan fisik pada masa anak (5-11 tahun)
Perkembangan pada waktu reaksi lebih lambat disbanding masa kanak;kanak,
koordinasi mata beerkembang dengan baik, masih belum mengembangkan otot-otot
kecil, kesehatan umum relative tidak stabil dan mudah sakit, rentan dan daya tahan
kurang.
 Usia 8-9 tahun
Terjadi perbaikan koordinasi tubuh, ketahahanan tubuh bertambah, anak laki-laki
cenderung aktifitas yang ada kontak fisik seperti berkelahi dan bergulat, koordinasi
mata dan tangan lebih baik, sistim peredaran darah masih belum kuat, koordinasi otot
dan syaraf masih kurang baik. Dari segi psiologi anak wanita lebih maju satu tahun ‘
dari lelaki
 Usia 10-11 tahun
Kekuatan anak laki-laki lebih kuat dari wanita, kenaikan tekanan darah dan
metabolisme yang tajam. Wanita mulai mengalami kematangan seksual (12 tahun).
Lelaki hanya 5% yang mencapai kematangan seksual

PERKEMBANGAN MINAT PESERTA DIDIK


Perkembangan minat anak-anak merupakan perubahan anak-anak pada apa yang membuat
perasaannya senang atau sesuatu yang membangkitkan kenikmatan perasaannya, jadi dengan
adanya perubahan minat pada anak-anak maka akan menuntun mereka menyadari atau
potensi yang ada dalam dirinya
Pengukuran minat perkembangan anak-anak dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu :
 Observasi
 Inverview
 Kuesioner
 Invertori
Dari beberapa metode diatas perkembangan minat anak-anak dapat diketahui dan kita bisa
mempelajari jenis-jenis minat bakat khusus pada anak-anak seperti :
 Bakat akademik khusus
 Bakat kreatif-produktif
 Bakat seni
 Bakat kinestetik/psikomotorik
 Bakat sosial
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan minat pada anak-anak, sehingga bisa
diukur dan disadari dan dikembangkan oleh anak tersebut:
 Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap
perkembangan anak-anak.
 Kematangan psikis dan fisik untuk dapat mengembangkan minat anak-anak dengan
baik diperlukan kematangan fisik dan psikis.
 Pendidikan. Pendidikan merupakan tempat anak-anak mensosialisasikan minatnya ke
tempat yang lebih terarah.
 Kapasitas mental: emosi dan intelegensi
Kemampuan berpikir dapat banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan
belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa.

PERKEMBANGAN MOTORIK PESERTA DIDIK


Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak.
Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot
anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi
yang komplek dari berbagai bagian dan system dalam tunuh yang dikontrol oleh otak.

PERKEMBANGAN SOSIALISASI PESERTA DIDIK


Hubungan sosial merupakan hubungan antarmanusia yang saling membutuhkan. Hubungan
sosial dimulai dari tingkat yang sederhana yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana.
Semakin dewasa, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian, tingkat
hubungan sosial juga berkembang menjadi amat kompleks.

PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK


Kognitif merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan peserta didik yang berkaitan
menentukan keberhasilan mereka disekolah. Guru sebagai tenaga kependidikan yang
bertanggung jawab melaksanakan interaksi edukasi didalam kelas, perlu memiliki
pemahaman yang mendalam tentang perkembangan kognitif peserta didik.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK
Dalam teori psikoanalitik, struktur kepribadian manusia itu terdiri dari id, ego dan superego.
Id adalah komponen kepribadian yang berisi impuls agresif dan libinal, dimana system
kerjanya dengan prinsip kesenangan “pleasure principle”. Ego adalah bagian kepribadian
yang bertugas sebagai pelaksana, dimana system kerja didunia luar untuk menilai realita dan
berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongan-dorongan id agar tidak
melanggar nilai-nilai super ego.

PERKEMBANGAN KECERDASAN PESERTA DIDIK


Pngertian mengenai intelek adalah kecakapan untuk berpikir, mengamati atau mengerti.
Intelegensi merupakan kumpulan kemampuan seseorang yang memungkinkan untuk
memperoleh pengetahuan dan mengamalkan pengetahuan tersebut dalam hubungannya
dengan lingkungannya. Intelegensi meliputi pengalaman-pengalaman, pengertian, tingkah
laku dan pola-pola baru yang dipergunakan secara efektif.

PENERAPAN PENDEKATAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN


Ada beberapa macam pendekatan pembelajaran yang digunakan pada kegiatan belajar
mengajar, antara lain:
 Pendekatan kontekstual
 Pendekatan konstruktivitasme
 Pendekatan dedukatif-induktif
 Pendekatan konsep dan proses
 Pendekatan sins, teknologi dan masyarakat
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Ilmu pendidikan semakin berkembang dengan teknologi yang begitu canggih menjadi
semua aspek didalam hidup kita semakin berkembang dan menjadi pelajar lebih
mengerti akan hakekat pendidikan untuk manusia Indonesia seutuhnya.
Sebagai mana manusia pada umumnya, para peserta didikpun memiliki berbagai
kebutuhan yang amat diperlukan bagi perkembangan diri dan wawasan
pengetahuannya sebagai bekal baginya untuk masa depan yang lebih baik. Kegiatan-
kegiatan terprogram
disekolah paada prinsipnya adalah merupakan manifestasi dalam rangka memenuhi
kebutuhan-kebutuhan para peserta didik.
SARAN
Dengan adanya makalah ini dapat lebih mengetahui sifat-sifat yang ada pada peserta
didik sehingga dengan adanya makalah ini para guru atau calon guru dapat
mengetahui peserta didik.
Diharapkan kepada peserta didik dan pengajar maupun orang tua agar dapat ikut
berpartisipasi dalam memahami tentang perkembangn dan pertumbuhan peserta didik.
Peran serta pemerintah, masyarakat, pengajar, orang tua juga perlu untuk mengawasi
perkembangan setiap anak dan peserta didik sesuai karakteristik perkembangan anak.
DAFTAR PUSTAKA
etika individual pola dasar fisafat moral.
Karangan Drs. H.Buehanuddin,Mm
Penerbit Rineka Cipta Isbn : 979-518-761-9

Sunarto dan Hartono. 1995. Perkembangan peserta didik. Jakarta: departemen pendidikan dan
kebudayaan.
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai