Anda di halaman 1dari 15

Bentuk-bentuk Interaksi

Sosial
Sosiologi Kelas X IPS 3

SMA Negeri 1 Gombong


Bentuk-bentuk interaksi sosial
1. Interaksi sosial yang bersifat Asosiatif
• Yaitu bentuk interaksi sosial yang
menghasilkan kerja sama (berdampak
positif).
a. Coorporation (kerjasama)
• Kerjasama adalah usaha bersama antar
individu atau kelompok untuk mencapai
tujuan bersama. (kerja sama timbul
apabila orang menyadari memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama,
serta menyadari bahwa hal tersebut
bermanfaat bagi dirinya atau orang
lain. Misal kerjasama dalam bidang
perdagangan.
5 BENTUK KERJA SAMA BERDASARKAN PELAKSANAANNYA

• Kerukunan yang mencakup pelaksanaan gotong


royong dan tolong menolong.
• Bargaining (tawar-menawar), yaitu pelaksanaan
perjanjian mengenai pertukaran barang atau jasa
antara dua organisasi atau lebih.
• Kooptasi, yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru
dalam kepemimpinan dan pelaksanaan politik
organisasi sebagai satu-satunya cara untuk
menghindari konflik yang bisa mengguncang
organisasi.
• Koalisi, yaitu kombinasi antara dua organisasi atau
lebih yang mempunyai tujuan yang sama.
• Joint-venture (patungan), yaitu kerja sama dalam
pengusahaan proyek tertentu, yang hasilnya nanti
akan dibagi secara proporsional sesuai kontribusi
masing-masing pihak.
b. Akomodasi
• Akomodasi merupakan suatu proses
penyesuaian sosial dalam interaksi
antar individu dan antar kelompok
untuk meredakan pertentangan.
• Beberapa bentuk akomodasi :
1). Pemaksaan (coercion) yaitu
bentuk akomodasi yang prosesnya
melalaui pemaksaan secara fisik
maupun psikologis. Dalam koersi,
salah satu pihak berada dalam posisi
yang lemah. Misalnya dalam sistem
perbudakan atau penjajahan.
2). Kompromi (compromise) yaitu
bentuk akomodasi dimana pihak yang
terlibat saling mengurangi
tuntutannya agar tercapai suatu
penyelesaian. Contoh, perjanjian
antarnegara tentang batas wilayah.
3). Arbitrasi (artbitration) yaitu cara untuk mencapai
sebuah kompromi melalui pihak ketiga, sebab pihak-
pihak yang bertikai tidak mampu menyelesaikan
maslahnya sendiri. Pihak ketiga dipilih oleh kedua belah
pihak atau oleh badan yang berwenang. Contoh, masalah
antara karyawan dan perusahaan tentang gaji. Masalah
diatasi dengan meminta bantuan pemerintah yang
kemudian menetapkan upah minimum.
4). Mediasi (mediation) hampir mirip dengan arbitrasi,
hanya saja pihak ketiga netral. Kedudukan pihak ketiga
hanya sebagai penasihat yang mengusahakan jalan
damai, tetapi tidak memiliki kewenangan mengambil
keputusan untuk menyelesaikan masalah.
5). Konsiliasi (consiliation) yaitu usaha untuk mempertemukan
keinginan-keinginan dari pihak yan bertikai untuk mencapai
suatu kesepakatan. Contoh, mempertemukan wakil buruh,
perusahaan, dan jamsostek untuk saling mengungkapkan
keinginan dan mencapai kesepakatan.
6). Toleransi (tolerance) yaitu bentuk akomodasi tanpa
persetujuan resmi. Kadang-kadang terjadi secara tidak sadar
dam tanpa direncanakan terlebih dahulu. Biasanya toleransi
terjadi karena adanya keinginan-keinginan untuk sedapat
mungkin menghindarkan diri dari perselisihan yang saling
merugikan pihak lain.
7). Statelamate adalah bentuk akomodasi ketika kelompok yang
terlibat pertentangan mempunyai kekuatan seimbang. Lalu
keduanya sadar bahwa tidak mungkin lagi untuk maju atau
mundur, sehingga pertentangan atau ketegangan antara keduanya
akan berhenti dengan sendirinya.
• Contoh: Persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur Eropa
berhenti dengan sendirinya tanpa ada pihak yang kalah ataupun
menang.
8). Ajudikasi, adalah penyelesaian maslah atau sengketa memalui
pengadilan atau jalur hukum.
• Contoh: persengketaan tanah warisan yang diselesaikan di
pengadilan.
9). Asimilasi, merupakan proses sosial pada
tahap lanjut. Artinya asmiliasi terjadi setelah
melalui tahap kerja sama dan akomodasi. Suatu
asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi
perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk
mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi
usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan,
sikap dan perasaan dengan memperhatikan
kepentingan serta hidup bersama.

Contoh:
Cara pernikahan di banyak agama juga
merupakan hasil asimilasi dari praktik agama
yang dianut dan budaya tradisional setempat.
10). Akulturasi proses penerimaan dan
pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi
bagian dari kebudayaan suatu kelompok, tanpa
menghilangkan kepribadian kebudayaan asli.
• Contoh: Kebudayaan Hindu di Indonesia bertemu
dengan kebudayaan Islam menghasilkan
kebudayaan kebudayaan Islam yang bercorak
Hindu. Musik Melayu bertemu dengan musik
Spanyol menghasilkan musik keroncong.

11) Rasionalisasi
12) Segresi (pemisahan diri)
13) Eliminasi (penyingkiran)
14) Subjugation/domination
15) Keputusan mayoritas
16) Minority consent
17) Konversi
18) Gencatan senjata
2). Interaksisosial yang bersifat Disosiatif
• Interaksi sosial yag diasosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang
menghasilkan suatu perpecahan.
a. Persaingan
• Persaingan merupakan suatu proses sosial ketika ada dua pihak atau lebih
saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu.
• Contoh: persaingan antar siswa untuk menjadi juara kelas.
b. Kontravensi
• Kontravensi adalah sikap menentang secara tersembunyi, agar tidak sampai
terjadi perselisihan secara terbuka. Penyebab kontravensi adntara lain
perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dengan kalangan lain dalam
masyarakat.
• Contoh: pembocaran rahasia, khianat, penghasutan, penyebaran fitnah, hoax,
desas desus.
4. Pertikaian
• Pertikaian merupakan proses bentuk lanjut dari
kontravensi. Artinya, dalam pertikaian
perselisihan sudah bersifat terbuka. Pertikaian
terjadi karena semakin tajamnya perbedaan
antara kalangan masyarakat tertentu dalam
masyarakat.
5. Konflik
• Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial
antara dua pihak atau lebih, dimana pihak yang
satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
cara menghancurkan atau membuatnya tidak
berdaya.
• Contoh : konflik dalam keluarga, konflik antar
suku bangsa.
HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL
DAN KETERATURAN SOSIAL

Tahap-tahap terjadinya keteraturan sosial


1. Tertib Sosial (Social Order)
2. Order
3. Keajegan
4. Pola
1. Tertib Sosial
Tertib sosial adalah kondisi kehidupan suatu
masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur di
mana setiap individu bertindak sesuai hak dan
kewajibannya. Klik Contoh (Jelaskan)
2. Order
Order adalah sistem norma dan nilai
sosial yang berkembang, diakui, dipatuhi
oleh seluruh anggota masyarakat.
Order dapat dicapai apabila ada tertib
sosial di mana setiap individu
melaksanakan hak dan kewajibannya.
Contoh (jelaskan)

3. Keajegan
Keajegan adalah suatu kondisi keteraturan yang tetap dan tidak berubah
sebagai hasil dari hubungan antara tindakan, nilai, dan norma sosial yang
berlangsung secara terus menerus.

Keajegan bisa terwujud apabila setiap individu telah melaksanakan hak dan
kewajibannya sesuai sistem norma dan nilai sosial yang berkembang. hal itu
dilaksanakan dengan konsisten sehingga terpelihara dalam tindakannya setiap
hari. (Contoh : Jelaskan)
4. Pola
pola adalah corak hubungan
yang tetap atau ajeg dalam
interaksi sosial yang dijadikan
model bagi semua anggota
masyarakat atau kelompok.
pola dapat dicapai ketika
keajegan tetap terpelihara atau
teruji dalam berbagai situasi.
Thank You
Minggu depan Ulangan

Next
(Lembaga
Sosial)

Anda mungkin juga menyukai