Sosial
Sosiologi Kelas X IPS 3
Contoh:
Cara pernikahan di banyak agama juga
merupakan hasil asimilasi dari praktik agama
yang dianut dan budaya tradisional setempat.
10). Akulturasi proses penerimaan dan
pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi
bagian dari kebudayaan suatu kelompok, tanpa
menghilangkan kepribadian kebudayaan asli.
• Contoh: Kebudayaan Hindu di Indonesia bertemu
dengan kebudayaan Islam menghasilkan
kebudayaan kebudayaan Islam yang bercorak
Hindu. Musik Melayu bertemu dengan musik
Spanyol menghasilkan musik keroncong.
11) Rasionalisasi
12) Segresi (pemisahan diri)
13) Eliminasi (penyingkiran)
14) Subjugation/domination
15) Keputusan mayoritas
16) Minority consent
17) Konversi
18) Gencatan senjata
2). Interaksisosial yang bersifat Disosiatif
• Interaksi sosial yag diasosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang
menghasilkan suatu perpecahan.
a. Persaingan
• Persaingan merupakan suatu proses sosial ketika ada dua pihak atau lebih
saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu.
• Contoh: persaingan antar siswa untuk menjadi juara kelas.
b. Kontravensi
• Kontravensi adalah sikap menentang secara tersembunyi, agar tidak sampai
terjadi perselisihan secara terbuka. Penyebab kontravensi adntara lain
perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dengan kalangan lain dalam
masyarakat.
• Contoh: pembocaran rahasia, khianat, penghasutan, penyebaran fitnah, hoax,
desas desus.
4. Pertikaian
• Pertikaian merupakan proses bentuk lanjut dari
kontravensi. Artinya, dalam pertikaian
perselisihan sudah bersifat terbuka. Pertikaian
terjadi karena semakin tajamnya perbedaan
antara kalangan masyarakat tertentu dalam
masyarakat.
5. Konflik
• Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial
antara dua pihak atau lebih, dimana pihak yang
satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
cara menghancurkan atau membuatnya tidak
berdaya.
• Contoh : konflik dalam keluarga, konflik antar
suku bangsa.
HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL
DAN KETERATURAN SOSIAL
3. Keajegan
Keajegan adalah suatu kondisi keteraturan yang tetap dan tidak berubah
sebagai hasil dari hubungan antara tindakan, nilai, dan norma sosial yang
berlangsung secara terus menerus.
Keajegan bisa terwujud apabila setiap individu telah melaksanakan hak dan
kewajibannya sesuai sistem norma dan nilai sosial yang berkembang. hal itu
dilaksanakan dengan konsisten sehingga terpelihara dalam tindakannya setiap
hari. (Contoh : Jelaskan)
4. Pola
pola adalah corak hubungan
yang tetap atau ajeg dalam
interaksi sosial yang dijadikan
model bagi semua anggota
masyarakat atau kelompok.
pola dapat dicapai ketika
keajegan tetap terpelihara atau
teruji dalam berbagai situasi.
Thank You
Minggu depan Ulangan
Next
(Lembaga
Sosial)