75-Article Text-178-1-10-20191226

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Kehutanan Papuasia 3 (2): 91–100 (2017) Dowansiba, dkk

POTENSI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA ALAM


DANAU ANGGI GIDA

(Potential and Development Prospect of the Anggi Gida Lake Natural Tourism)

Ronald Dowansiba1, Yohanes Y. Rahawarin1 dan Mahmud1


Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Papua Manokwari, Papua Barat,
98314. Tlp/Fax: +62986211065.

Penulis Korespondensi: Email: yohanis.y.rahawarin@yahoo.com
Diterima: 22 Jul 2017| Disetujui: 27 Agust 2017

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan objek dan daya tarik wisata
danau Anggi Gida dan untuk mengetahui faktor-faktor pendukung wisata alam serta sikap
dan persepsi masyarakat daerah terhadap pengembangan kawasan wisata danau Anggi
Gida. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data
secara observasi melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua
danau yaitu danau Anggi Gida dengan luas 2.500 ha dan Anggi Giji dengan luas 1.800 ha.
Secara fungsi, kawasan ini memiliki peran yang demikian penting dalam upaya pelestarain
flora, fauna dan keberadaan komunitas masyararakat. Secara khusus kawasan tersebut
ditumbuhi oleh vegetasi pinggiran danau yang khas, diantaranya yaitu pohon (Ficus sp.),
pohon arwob (Dodonea fiscosa), alang-alang danau (Imperata cylindrica). Sebagian besar
responden berpersepsi positif terhadap pengembangan ODTW danau Anggi Gida dengan
persentase tertinggi sebesar 81,44%, sementara responden yang memilih netral sebesar
12,5% dan responden yang berpersepsi negatif (menolak) cukup kecil yaitu hanya sebesar
6,06%.
Kata Kunci: Wisata alam, daya tarik wisata, persepsi, flora dan fauna, danau Anggi Gida.

Abstract
The objective of this study was to identify a number of potential objects and tourist
attractions of Anggi Gida Lake and to reveal factors that supporting natural tourism as
well as community’s perceptions toward the development of Anggi Gidi tourism area.
Method that used was descriptive though observation and semi structural discussion. The
result noticed two lakes which were Anggi Gida with the area of 2,500 ha and Anggi Giji
with the area of 1,800 ha. In terms of function, the area had an important control in
preserving flora and fauna as well maintaining natural resources for local communities. A
number of vegetation that particularly can be found in the surrounding were (Ficus sp.),
arwob (Dodonea fiscosa), and cogongrass (Imperata cylindrica). Most of the respondents
had a positive perception towards the development of tourist attractions in the Lake with an
approximation of 81.44%, while as many as 12.5% respondends was neutral. On the other
hand, a small number of respondents had a negative option with only 6.06%.
Keywords: Natural tourism, tourist attraction, perception, flora & fauna, Anggi Gida Lake.
91
@ Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia - Fakultas Kehutanan UNIPA
Jurnal Kehutanan Papuasia 3 (2): 91–100 (2017) Dowansiba, dkk

dengan tujuan menikmati dan


PENDAHULUAN
mempelajari mengenai alam, sejarah dan
Sektor pariwisata sebagai industri jasa budaya disuatu daerah dimana pola
merupakan salah satu bidang yang dapat wisatanya membantu ekonomi
memberikan andil cukup besar dalam masyarakat lokal dan mendukung
pembangunan. Kegiatan pariwisata jika pelestarian alam (Dirjen Parawisata
dikelola dengan baik dapat menjadi salah 1995).
satu penyumbang pendapatan yang Pengertian tentang ekowisata
potensial dalam pertumbuhan ekonomi mengalami perkembangan dari waktu ke
nasional maupun daerah. Pariwisata waktu. Namun pada hakekatnya,
bukan hanya sebagai penghasil devisa pengertian ekowisata adalah suatu bentuk
tetapi juga dapat menyediakan lapangan wisata yang bertanggungjawab terhadap
kerja dari sejumlah sektor-sektor. Sumber kelestarian area yang masih alami (natural
ekonomi lain seperti perikanan, pertanian, area), memberi manfaat secara ekonomi
kehutanan dan manufaktur, dapat dan mempertahankan keutuhan budaya
meningkatkan upaya menjaga dan bagi masyarakat setempat. Atas dasar
memperbaiki lingkungan. Indonesia pengertian ini, bentuk ekowisata pada
memiliki potensi obyek dan daya tarik dasarnya merupakan bentuk gerakan
wisata berupa keanekaragaman hayati, konservasi yang dilakukan oleh
keunikan dan keaslian budaya tradisional, penduduk. Ekowisata menitik beratkan
keindahan bentang alam, bentang alam, pada tiga hal utama yaitu
peninggalan sejarah/budaya yang secara keberlangsungan alam atau ekologi,
optimal untuk kesejahteraan masyarakat memberikan manfaat ekonomi, dan secara
(Yuniarti dkk. 2018). psikologis dapat diterima dalam
Provinsi Papua dengan kawasan hutan kehidupan sosial masyarakat (Fandeli
seluas 31,69 juta hektar memiliki sumber 2000).
keanekaragaman hayati yang kaya dan Ekowisata sebagai bagian dari
jasa lingkungan yang potensial. Sumber konsep pengembangan pariwisata telah
daya ini perlu dikelola dan dimanfaatkan mengalami kemajuan dengan semakin
secara lestari bagi kesejahteraan rakyat. banyaknya peminat jenis wisata yang
Di sisi lain, tanah Papua memiliki berbasis pada kelestarian lingkungan,
panorama yang indah dan masih alami sehingga dalam pengembangan
dengan jenis obyek wisata alam yang destinasi wisata alam didapatkan
bervariasi seperti wisata pantai, hamparan hubungan timbal balik yang saling
savannah yang luas, lembah-lembah, menguntungkan antara manusia sebagai
danau, kawasan ekosistem hutan hingga makhluk yang menikmati alam dalam
pegunungan (Rumbarar 2010). kegiatannya dengan alam yang
Ekowisata adalah bagian dari wisata terlestarikan secara baik. Ekowisata
alam karena istilah ekowisata dapat merupakan perjalanan wisata ke suatu
diartikan sebagai bentuk perjalanan oleh lingkungan baik alam yang alami maupun
para wisatawan ke daerah terpencil buatan serta budaya yang ada yang
92
@ Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia - Fakultas Kehutanan UNIPA
Jurnal Kehutanan Papuasia 3 (2): 91–100 (2017) Dowansiba, dkk

bersifat informatif dan partisipatif yang dengan teknik observasi serta wawancara
bertujuan untuk menjamin kelestarian semi struktural.
alam dan sosial-budaya (Fandeli 2000).
Pelaksanaan Penelitian
Kabupaten Pegunungan Arfak danau
Anggi Gida (danau perempuan) Penentuan responden
merupakan daerah otonom baru yang Penentuan responden dilakukan
merupakan pemekaran dari kabupeten secara porposif atau sengaja dengan
induk manokwari dengan karakteristik mengajukan pertanyaan atau wawancara
alam dan bentang lahan yang unik dan kepada responden (berdasarkan daftar
secara umum wilayah ini termasuk dalam pertanyaan yang dibuat pada quisioner).
kawasan konservasi Cagar Alam Responden terdiri dari responden umum
Pegunungan Arfak dengan luas mencapai dan responden kunci. Responden umum
68.325 Ha dengan ketinggian mencapai adalah masyarakat sekitar Danau Anggi
2.940 meter di atas permukaan laut Gida, dan responden kunci adalah orang
(mdpl). Salah satu kawasan yang yang dianggap lebih banyak mengetahui
memiliki daya tarik wisata adalah danau tentang keberadaan ODTW di Danau
Anggi Gida yang berada pada wilayah Anggi Gida Kabupaten Pegunungan
ketinggian (Salosa dkk. 2014). Arfak. Responden kunci berasal dari
Tujuan penelitian ini adalah untuk tokoh masyarakat, tokoh adat, dan aparat
mengidentifikasi keberadaan objek dan pemerintahan. Sehingga berdasarkan hasil
daya tarik wisata (ODTW) Danau Anggi wawancara yang dilakukan menggunakan
Gida dan untuk mengetahui faktor-faktor panduan pertanyaan (quisioner) maka di
pendukung wisata alam Danau Anggi peroleh responden umum dengan jumlah
Gida, sikap serta persepsi masyarakat 36 responden dari keempat kampung
daerah terhadap pengembangan danau yang telah disampling. Kemudian
Anggi Gida. Selain itu untuk melihat responden kunci dengan jumlah 8
dukungan pemerintah daerah (PEMDA) responden dari 4 kampung yang
serta masyarakat dalam rencana disampling, Sehingga total responden
pengembangan wisata alam di danau yang di wawancarai adalah 44 responden
Anggi Gida. yang terdiri dari 4 kampung yang
disampling.
METODE PENELITIAN Pengumpulan data
Tempat, Waktu dan Metode Data yang dikumpulkan terdiri dari
Penelitian ini berlokasi di danau data primer dan data sekunder. Data
Anggi Gida, Kabupaten Pegunungan primer diperoleh dengan melakukan
Arfak yang dilakukan pada awal tahun pengamatan langsung di lokasi penelitian
2015 dengan menggunakan metode dan melakukan wawancara serta
deskriptif. Sementara teknik dokumentasi gambar pengamatan dan
pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi dilakukan terhadap ODTW,
sedangkan wawancara kepada responden
kunci untuk mendapatkan informasi
93
@ Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia - Fakultas Kehutanan UNIPA
Jurnal Kehutanan Papuasia 3 (2): 91–100 (2017) Dowansiba, dkk

mengenai keadaan umum wilayah, Wilayah Pengunungan Arfak berada pada


kondisi masyarakat, serta dukungan ketinggian 2000 m dpl dengan
pemerintah dalam pengembangan wisata terdapatnya dua danau, yaitu Danau
alam di lokasi penelitaan. Wawancara Anggi Gida (2.500 ha) dan Anggi Giji
menggunakan panduan pertanyaan (1.800 ha). Secara fungsi, kawasan ini
(quisioner) dan bersifat terbuka, yaitu memiliki peran yang demikian penting
dalam upaya pelestarain flora, fauna dan
responden di berikan keleluasaan untuk
keberadaan komunitas masyararakat.
menjelaskannya sendiri tanpa harus
Diperkirakan pada kawasan ini terdapat
berpatokan pada quisioner. Data sekunder ribuan jenis tumbuhan anggrek dan
di peroleh dengan cara pencatatan melalui legenda ikan Houn (sejenis belut) di dua
studi dan telaah pustaka atas laporan danau yang diapit oleh sebuah perbukitan
kegiatan, peraturan, hasil-hasil penelitian firdaus bernama Bukit Kobrey.
dari instansi terkait dengan topik Keberadaan goa-goa kecil, termasuk goa
penelitian yang dilakukan. yang kedalamannya mencapai 2000 meter
juga masih berada di sekitar lokasi
Pengolahan dan Analisi Data pegunugan Arfak dengan keunikan dan
Data yang diperoleh diolah secara kekhususannya. Berdasarkan hasil
tabulasi dan analisis melalui gambar/foto penelitian, teridentifikasi beberapa
yang selanjutnya diuraikan terkait potensi objek dan daya tarik wisata alam
ODTW, kondisi aksesibilitas, sarana yang selanjutnya diuraikan sebagai
prasarana, sikap dan presepsi masyarakat berikut.
serta dukungan pemerintah dalam Panorama Danau Anggi Gida
pengembangan ODTW. Untuk Danau Anggi Gida terletak pada
mengembangkan objek dan daya tarik Distrik Anggi Gida, tepatnya kawasan ini
wisata dari Danau Anggi Gida, maka masuk dalam wilayah administratif
perlu juga mendapatkan persepsi dan Kampung Tombrok. Danau Anggi Gida
sikap masyarakat, sehingga untuk itu, merupakan suatu relief alamiah berupa
responden yang di ambil sebesar 10% lekukan pegunungan dengan panorama
dari total kepala keluarga yang ada. danau yang indah. Sebagian dari kawasan
ini merupakan hamparan rumput yang
HASIL DAN PEMBAHASAN luas. Bila berada pada kawasan ini kita
dapat menikmati pemandangan danau
Potensi ODTW Danau Anggi Gida
yang indah, sebagian besar kawasan
Danau Anggi Gida merupakan suatu danau Anggi Gida tidak ditumbuhi pohon
tempat wisata alam yang sangat menarik, tetapi merupakan hamparan rumput yang
yang mana memiliki keindahan visual ditumbuhi jenis tumbuhan paku-pakuan,
bentang lahan dan tekstur lansekap pohon-pohon Dodonea fiscosa yang
kawasan. Namun hingga saat ini belum tumbuhnya tidak beraturan dan berukuran
banyak pengunjung yang berkunjung ke kecil. Selain itu air danau yang biru dan
kawasan ini dikarenakan jarak tempuh tenang serta dihiasi oleh tebing-tebing
yang cukup jauh dan aksesibilitas dan curam di sisi gunung yang pada akhirnya
infrastruktur yang belum memadai. bertemu dengan pesisir danau pasir putih
94
@ Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia - Fakultas Kehutanan UNIPA
Jurnal Kehutanan Papuasia 3 (2): 91–100 (2017) Dowansiba, dkk

dan warna biru danau tentu akan wisata yang dapat dilakukan di kawasan
memanjakan mata setiap wisatawan yang ini yaitu pendakian dan tracking.
berkunjung ke kawasan ini. Aktifitas

Gambar 1. Panorama lansekap kawasan tepian danau Anggi Gida dan hamparan tubuh
airnya yang memukau.
Aktivitas Masyarakat Anggi Gida
Anggi Gida adalah babi hutan, rusa,
Dalam konteks ekonomi masyarakat kuskus, tikus tanah, dan beberapa jenis
di Kampung Anggi Gida, dominan burung. Selain itu hasil pancing yang
masyarakatnya berprofesi sebagai petani dilakukan di pesisir danau biasanya ikan
dengan rutinitas hariannya yakni mas, dan mujair.
berkebun, dan sebagia lagi melakukan
kegiatan berburu dan memancing. Potensi Flora dan Fauna
kegiatan ini dilakukan untuk memenuhi Kawasan di sekitar Danau Anggi juga
kebutuhan rumah tangga sehari-hari baik memiliki potensi sumberdaya alam biotik
untuk dikonsumsi sendiri dan juga dijual yang turut menunjang keindahan alam
ke pasar untuk memenuhi kebutuhan pada kawasan ini. Pada kaki gunung
lainnya. Hasil kebun yang ditanam antara Kobrey terdapat hutan alam yang
lain daun bawang, wortel, kol, sawi, memiliki potensi flora dan fauna yang
kacang panjang, dan kacang buncis. turut menunjang wisata alam pada
Sementara hasil buruan yang biasa kawasan ini. Pada umumnya flora yang
diperoleh oleh masyarakat Kampung terdapat di sekitar kawasan Danau Anggi
Gida dapat dilihat pada Tabel 1.

95
@ Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia - Fakultas Kehutanan UNIPA
Jurnal Kehutanan Papuasia 3 (2): 91–100 (2017) Dowansiba, dkk

Tabel 1. Potensi flora di kawasan sekitar danau Anggi Gida


Kelompok Nama Daerah Nama Dagang Nama Ilmiah
Vegetasi (Sougb)
Pohon Sustara Akasia Acacia mangium
Jujub Beringin Ficus sp
Arwob Dodonea fiscosa
Sitga Pulai Alstonia scholaris
Igremaga Pandan Pandanus sp.
Sisra Cemara Casuarina sp.
Irga meh Palem kipas Livistonia sp.
Kekeba Bambu Bamboosa sp.
Sinigo Kasuari Casuarina sp
Kowi Damar Agathis labilaldieri
Mejirga Podokarpus Podocapus amara
Kowi Arokaria Araucaria cuminghami
Idebob Genemo Gnentum gnemo L.
Adoriga Buah roda Ficus sp.
Rabey Markisa ungu Passiflora edulis
Ijaub Pinang hutan Areca cathecu
Rumput- rumputan Hugera Kumis kucing Orthosiphon aristatus
Aromogmoc Putri malu Mimosa pudica
Guhun Alang alang Imperata cylindrica
Humaga Gelegah Sacharum spontaneum
Aremedmeda Rumput tekik Cyperus rotundus
Tanaman Hias Agok angrek Dendrobium sp
Agok Anggrek hitam Coelegyne pandurata
Agok Anggrek tanah Sphatoglottis pricata
Sisra Kantong semar Nethentes sp.
Tanaman Bahaugb Bahaugb Bahaugb
Budidaya Doub Doub Doub
Bawan meh Bawan meh Bawan meh
Bejak Bejak Bejak
duromoub duromoub duromoub
Sungebey Sungebey Sungebey
Ub Ub Ub
Dohuwi Jambu Sisgium sp.
Jodi Jeruk manis Citrus sinensis
Junjij Jeruk bali Citrus maxima merr.
Apokat Alfokat Parsea americana
Rabey Markisakenyol Passiflora lingularis
Gongoro Nanas Ananas comosus
Ahoy Nangka Artocarpus integra
Nej Pisang Musa paradisiaca
Merij Kunyit Curcuma domestica
Merij Lengkuas Alpinia galangal
Senyemerah Rica Capsicum annum
Merij Serei Andropogon nardus
Aiswai Singkong Manihot utilisima
Tram jagung Zea mays
Aube Ubi jalar Ipomea batatas

96
@ Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia - Fakultas Kehutanan UNIPA
Jurnal Kehutanan Papuasia 3 (2): 91–100 (2017) Dowansiba, dkk

Secara khusus, di sekitar danau ini sp.), pohon arwob (Dodonea fiscosa),
ditumbuhi oleh vegetasi pinggiran danau alang-alang danau (Imperata cylindrica).
yang khas, diantaranya yaitu pohon (ficus

A B

C D

E F

Gambar 2. Potensi bentang lahan, vegetasi dan fauna yang ditemui di sekitar kawasan
danau Anggi Gidi; A) jenis angrek (Dendrobium sp.), B) jenis Gelegah
(Sacharum spontaneum), C) jenis kantung semar (Nephentes sp.), D) jenis
bunga tanah (Melastoma candidum), E) jenis arwob (Dodonea fiscosa) dan
alang–alang (Imperata cylindrica) di pingir danau, dan F) jenis kupu-kupu
(Hypolimnas bolina).
.
97
@ Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia - Fakultas Kehutanan UNIPA
Jurnal Kehutanan Papuasia 3 (2): 91–100 (2017) Dowansiba, dkk

Selain memiliki keragaman flora, tidaknya suatu objek untuk dijangkau.


kawasan ini juga memiliki keragaman Soekadjo (2000) menyatakan bahwa
fauna yang cukup tinggi. Berdasarkan aksesibilitas merupakan syarat yang
hasil penelitian kawasan Danau Anggi sangat penting untuk objek wisata. Tanpa
Gida memiliki beragam jenis fauna dihubungkan dengan jaringan transportasi
sebagai berikut: Kakatua putih (Cacatua tidak mungkin suatu objek mendapat
kunjungi oleh wisatawan. Objek wisata
alba), Nuri (Eclectus sp.), Taun-taun
merupakan akhir perjalanan wisata dan
(Rhinoceros rangkong), Elang coklat
harus mudah dicapai dan juga mudah
(Accipiter vasciatu), Pintar (Anbryornis untuk ditemukan.
inornatus), Cendarawasih (Paradisea
Sarana Prasarana Penunjang
sp.), Kupu-kupu sayap burung Menurut Burami (2013), Sarana
(Ornithoptera arfakenssi) dan beberapa penunjang adalah segala sesuatu yang
jenis mamalia dan hewan perairan. berfungsi untuk mendukung
Selain itu, masyarakat yang berkunjung terlaksananya tujuan wisata. Akses
ke Danau Anggi Gida selain menikmati penunjang ke tempat wisata akan berjalan
panorama kawasan ini mereka juga dapat efektif jika ditunjang oleh sarana
menikmati kegiatan menyelam dan transportasi yang memadai. Tersedianya
mencari ikan serta berburu satwa liar. sarana prasarana pada kota tujuan wisata
juga merupakan salah satu faktor
Aksesibilitas dan Sarana Prasarana penunjang pariwisata. Wisatawan yang
Aksesibilitas hendak berkunjung ke Danau Anggi
Kawasan danau Anggi Gida dapat Gida, dalam melakukan mobilitas telah
dijangkau dengan menggunakan tersedia beberapa sarana dan prasarana
kendaraan baik roda 4 (empat) maupun penunjang pada Distrik Anggi Gida
roda 2 (dua) dengan waktu tempuh seperti angkutan umum, jalan, gereja, SD,
kurang lebih ± 4 jam dari kota SMP, puskesmas, pasar, kios-kios, MCK
Manokwari dan kurang lebih 2-3 jam dari yang tersebar di kampung-kampung di
Kabupaten Pegunungan Arfak. Selain itu Distrik Anggi Gida termasuk pada
kawasan ini juga dapat diakses dari Kampung Tuabyam, selain itu penduduk
Kabupaten Manokwari Selatan karena juga menyediakan rumah-rumah bagi
letaknya dipesisir danau dan Kabupaten wisatawan yang ingin menginap. Namun
Manokwari karena pada kawasan ini sejauh ini belum dikelola secara
terlintas jalan trans Manokwari-Arfak. maksimal oleh pemerintah daerah dan
Dari Kabupaten Pegunungan Arfak, stakeholder terkait lainnya.
khususnya masyarakat dari Kampung Persepsi Dan Sikap Masyarakat
Gejah dan Tuabyam dapat menjangkau
Danau Anggi Gida menggunakan perahu Berdasarkan hasil wawancara
tempel (jonson) dengan waktu tempuh ± diketahui sebanyak 81,44% responden
1 jam dan dari Kabupaten Manokwari umum yang ada di Danau Anggi Gida
Selatan menggunakan kendaraan baik setuju atau berpersepsi positif terkait
roda 4 maupun roda 2 dengan waktu upaya pelestarian dan pengembangannya
tempuh ± 3 jam. Aksesibilitas merupakan sebagai kawasan objek wisata. Melihat
suatu indikasi yang menyatakan mudah kondisi ini tentunya merupakan modal
98
@ Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia - Fakultas Kehutanan UNIPA
Jurnal Kehutanan Papuasia 3 (2): 91–100 (2017) Dowansiba, dkk

dasar yang baik bagi pengembangan berfikir dan wawasan pembanguan untuk
ekowisata di masa mendatang karena mengelola suatu potensi di daerahnya
adanya persetujuan dan dukungan yang bernilai ekonomi. Persepsi
terutama dari masyarakat setempat. responden dalam rencana pengembangan
Berdasarkan persepsi dari responden objek dan daya tarik wisata alam pada
diketahui bahwa masyarakat di Danau danau Anggi Gida dapat dilihat pada
Anggi Gida telah memiliki keterbukaan Tabel 2.
Tabel 2. Persepsi responden dalam rencana pengembangan objek dan daya tarik wisata
pada kawasan danau Anggi Gida.
No. Indikator Positif Netral Negatif

1. Danau Anggi Gida sebagai ODTWA 33 7 4


2. Danau Anggi Gida ini dijaga dan dipelihara sebagai 30 11 3
objek dan daya tarik wisata alam di Kabupaten
Pegunungan Arfak
3. Melibatkan masyarakat lokal dalam pengembangan 40 4 0
ODTWA di Danau Anggi Gida
4. Memberikan keuntungan bagi masyarakat sekitar 41 2 1
5. Harapan masyarakat terhadap pengembangan objek 40 2 2
wisata
6. Masyarakat mendukung pengembangan ODTWA pada 31 7 6
Danau Anggi Gida
Jumlah Seluruh indikator 264

Tabel 3. Wujud persepsi responden terhadap rencana pengembangan kawasan wisata


Wujud Sikap Indikator Jumlah Nisbah
1 2 3 4 5 6 (%)
Positif 33 30 40 41 40 31 215 81,44
Netral 7 11 4 2 2 7 33 12,5
Negatif 4 3 0 1 2 6 16 6,06

Dari Tabel 3, terlihat bahwa sebagian Selain itu, responden yang bersifat netral
besar responden berpersepsi positif mempunyai persentase sebesar 12,5% hal
terhadap pengembangan ODTW Danau ini sebabkan karena masyarakat tersebut
Anggi Gida. Responden yang mendukung tidak menerima maupun menolak
(positif) mempunyai persentase tertinggi pengembangan ODTW danau Anggi
yaitu 81,44%. Sehingga ODTW danau Gida. Di sisi lain, responden masyarakat
Anggi Gida dapat dibilang layak untuk di yang berpersepsi untuk menolak (negatif)
kembangkan karena masyarakat juga mempunyai persentase sebesar 6,06%
akan mendapat keuntungan dari dari total resonden. Waskito (2014)
pegelolaan ODTW Danau Anggi Gida. menyatakan bahwa sikap merupakan
99
@ Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia - Fakultas Kehutanan UNIPA
Jurnal Kehutanan Papuasia 3 (2): 91–100 (2017) Dowansiba, dkk

kecenderungan bertindak, berekspresi Aitumeri Kabupaten Teluk Wondama.


terhadap suatu gagasan, situasi, masalah Skripsi Sarjana Kehutanan
dan nilai tertentu. Universitas Negeri Papua. (Tidak
Diterbitkan).
Dukungan Pemerintah Daerah Dirjen Pariwisata. 1995. Proyek
Berdasarkan hasil wawancara pengembangan pariwisata Sumatra
terhadap responden kunci dalam hal ini Utara. CV. Miko Yova Consultan
pihak pemerintah yaitu pihak Badan Engenering. Medan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah Fandeli C. 2000. Pengertian dan konsep
(BAPPEDA) Kabupaten Pegunungan dasar ekowisata. Fakultas Kehutanan,
Arfak menyatakan bahwa Danau Anggi Universitas Gadjah Mada.
Gida telah masuk dalam catatan Yogyakarta.
BAPPEDA untuk dimasukan menjadi Rumbarar FC. 2010. Potensi
daerah wisata strategis. Namun sampai pengembangan ekowisata danau
pada saat belum ditata secara aturan dan Habema pada kawasan Taman
perundangan guna mendukung konsep Nasional Lorentz Provinsi Papua.
pembangunan wisata di daerah Danau Skripsi Sarjana Kehutanan. Fakultas
Anggi. Salah satu kendala pengembangan Kehutnan Universitas Negeri Papua
ini karena masih menunggu kajian (Tidak Diterbitkan).
rencana tata ruang wilayah kabupaten Salosa ST, Awang SA, Suryanto P dan
yang masih Dallam proses kajian. Selain Purwanto RH. 2014. Hutan dalam
itu, instansi pelaksana teknis dalam hal kehidupan masyarakat Hatam di
ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaa lingkungan cagar alam Pegunungan
Kabupaten Pegunungan Arfak juga belum Arfak. Jurnal Manusia dan
berdiri sendiri, karena masih tergabung Lingkungan, Vol 21 (3): 349-355.
pada Dinas pendidikan dan Pariwisata Waskito S. 2014. Potensi wisata alam
sehingga belum banyak yang dilakukan pantai Maruni Distrik Manokwari
terkait pengembangan pariwisata daerah Selatan Kabupaten Manokwari.
karena masih terfokus pada bidang Skripsi Sarjana Kehutanan. Fakultas
pendidikan. Namun secara umum, pihak Kehutanan Universitas Negeri Papua
pemerintah daerah dalam hal ini (Tidak Diterbitkan).
BAPPEDA dan juga pejabat distrik Yuniarti E, Soekmadi R, Arifin HS,
Anggi Gida telah mendukung adanya Noorrachmat BP. 2018. Analisis
kajian pengembangan kawasan Danau potensi ekowisata Heart of Borneo di
Anggi Gida sebagai daerah tujuan wisata taman nasional Betung Kerihun dan
alam. Danau Sentarum Kabupaten Kapuas
Hulu. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya
DAFTAR PUSTAKA Alam dan Lingkungan, Vol 8 (1): 44-
54.
Burami CDRF. 2013. Analisis
pengembangan potensi wisata Bukit

100
@ Asosiasi Peneliti Biodiversitas Papuasia - Fakultas Kehutanan UNIPA

Anda mungkin juga menyukai