Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ESENSI PERNIKAHAN

Disusun Oleh :

Hendra Novanto

Ashshadiqul Amin

Dosen Pembimbing :

Muhammad Choiril ibaad, B.Sc..M.H

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ULUM

PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM (HKI)

SUMENEP

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk yang memiliki naluri ataupun keinginan didalam


dirinya. Pernikahan merupakan salah satu naluri serta kewajiban dari seorang
manusia. Sesungguhnya Islam telah memberikan tuntunan kepada pemeluknya yang
akan memasuki jenjang pernikahan, lengkap dengan tata cara atau aturan-aturan Allah
Swt. Sehingga mereka yang tergolong ahli ibadah, tidak akan memilih tata cara yang
lain.

Setiap Makhluk pasti ingin berkembang biak dan memiliki keturunan, tetapi
yang membedakan Manusia dengan makhluk – makhluk lainnya adalah ikatan
pernikahan. Allah S.W.T menganjurkan Manusia untuk menikah agar dapat
mempertahankan keberadaannya dan mengendalikan perkembang biakan dengan cara
yang sesuai dan menurut kaidah norma Agama, Laki-laki dan Perempuan memiliki
fitrah yang saling membutuhkan satu sama lain.

B . RUMUSAN MASALAH

1. Mengetahui definisi pernikahan.

2. Mengetahui tujuan pernikahan.

3. Mengetahui rukun dan syarat pernikahan.


BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI PERNIKAHAN
Perkawinan atau pernikahan menurut istilah bahasa Indonesia, perkawinan
berasal dari kata "kawin" yang menurut bahasa artinya membentuk keluarga dengan
lawan jenis; melakukan hubungan kelamin atau bersetubuh. Perkawinan disebut juga
"pernikahan", yang berasal dari kata "nikah" yang menurut bahasa artinya
mengumpulkan, saling memasukkan, dan digunakan untuk arti bersetubuh.

Perkawinan merupakan sunnatullah yang umum dan berlaku pada semua


makhluk-Nya, baik pada manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan. Hal tersebut
merupakan sebuah cara yang dipilih oleh Allah SWT sebagai jalan bagi makhluk-Nya
untuk berkembang biak, dan melestarikan hidupnya.

Perkawinan juga merupakan suatu peristiwa yang sangat penting dalam


kehidupan manusia, karena dengan perkawinan akan menyatukan hubungan antara
keluarga pihak lelaki dan pihak wanita yang akan melangsungkan perkawinan. Dalam
hubungan ini akan menimbulkan akibat terhadap hubungan-hubungan keperdataan
seperti hak dan kewajiban suami isteri, harta bersama, kedudukan anak, hak dan
kewajiban orang tua serta menyangkut masalah kehidupan kekeluargaan yang harus
dipenuhi, baik hak dan kewajiban suami istri maupun keberadaan status perkawinan,
anak-anak, kekayaan, waris dan faktor kependudukan di dalam tatanan kehidupan
bermasyarakat.1

Definisi perkawinan menurut islam yaitu penyatuan 2 lawan jenis anak adam
dalam sebuah ikatan ritual agama, yang menghalalkan hubungan biologis di antara
ke2nya, serta menyatukan ke2 keluarga 2 pasangan suku dan negara.

Perkawinan menurut UU No.1 pasal 1 tahun 1974 dalam kompilasi hukum


islam yaitu ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai
suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan
kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha esa. Oleh karna itu pengertian perkawinan
dalam ajaran islam mempunyai nilai ibadah, sehingga dalam pasal 2 Kompilasi
Hukum Islam menegaskan bahwa perkawinan adalah akad yang sangat kuat untuk
mentaati perintah Allah SWT, dalam melaksanakannya merupakan ibadah.2

1
. C.S.T kansil, 1995, Modul Hukum Perdata, PT. Praditya Paramita, Jakarta, hal. 115
2
. Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam Di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, hal. 7
Ahmad Azhar Basyir menyatakan bahwa tujuan perkawinan dalam Islam adalah
untuk memenuhi tuntutan naluri hidup manusia, berhubungan dengan laki-laki dan
perempuan, dalam rangka mewujudkan kebahagiaan keluarga sesuai ajaran Allah dan
Rasul-Nya.3

Allah SWT dalam Quran surat An-Nur ayat 32 berfirman mengenai keutamaan
menikah. Bahkan, Allah SWT akan memberikan karunia-Nya kepada laki-laki dan
perempuan yang menikah karena-Nya.

‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
‫اس ٌع‬ِ ‫صلِ ِح ْينَ ِم ْن ِعبَا ِد ُك ْم َواِ َم ۤا ِٕٕىِ] ُك ۗ ْم اِ ْن يَّ ُكوْ نُوْ ا فُقَ َر ۤا َء يُ ْغنِ ِه ُم ُ ِم ْن فَضْ لِ ٖ ۗه َو ُ َو‬
ّ ٰ ‫َواَ ْن ِكحُوا ااْل َيَامٰ ى ِم ْن ُك ْم َوال‬
‫َعلِ ْي ٌم‬

Artinya: Dan nikahkan lah orang-orang yang masih membujang di antara


kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba
sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan
memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah
Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui .

Pada dasarnya agama Islam sangat menganjurkan kepada umatnya


yang sudah mampu untuk menikah. Namun, karena adanya
beberapa kondisi yang bermacam - macam, maka hukum nikah ini dapat dibagi
menjadi lima macam sebagai berikut:

a. Sunnah, bagi orang yang berkehendak dan baginya yang mempunyai


biaya sehingga dapat memberikan nafkah kepada isterinya dan
keperluan - keperluan lain yang harus dipenuhi;

b. Wajib, bagi orang yang mampu melaksanakan pernikahan dan kalau


tidak menikah ia akan terjerumus dalam perzinaan;

c. Makruh, bagi orang yang tidak mampu untuk melaksanakan pernikahan


karena tidak mampu memberikan belanja kepada isterinya atau
kemungkinan lain lemah syahwat;

d. Haram, bagi orang yang ingin menikahi dengan niat untuk menyakiti
istrinya atau menyia - nyiakannya. Hukum haram inijuga terkena bagi
orang yang tidak mampu memberi belanja kepada isterinya, sedang
nafsunya tidak mendesak;

e. Mubah, bagi orang - orang yang tidak terdesak oleh hal - hal yang
mengharuskan segera nikah atau yang mengharamkannya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hukum perkawinan adalah sah
apabila dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik secara hukum. Di dalam
3
. Ahmad Azhar Basyir, 2000, Hukum Perkawinan Islam, Yogyakarta: UI Pres., hlm. 86
agama Islam juga telah diatur mengenai hukum-hukum perkawinan bagi yang sudah
mampu untuk menikah.
B. TUJUAN PERNIKAHAN

Pernikahan merupakan ibadah dengan kedudukan yang sangat penting dan


sakral dalam Islam. Hingga disebut sebagai mitsaqan ghalizha dalam AlQuran, berarti
perjanjian yang amat kukuh atau kuat. Sehingga tidak baik bila menyepelekannya,
hingga menganggap enteng perceraian untuk menikah lagi.
Tujuan menikah dalam Islam memiliki arti begitu dalam bagi Allah
SWT dan Nabi-Nya. Selain menciptakan generasi beriman yang
sholeh/sholehah, Allah menyampaikan berbagai berkah di balik
pernikahan. Meski aktivitas bersama pasangan halal itu dianggap
sederhana, namun bernilai pahala dan sedekah.
Sebuah pernikahan bukan hanya menyatukan dua hati dan menyangkut suatu
kesatuan yang luhur dalam berumah tangga saja. Melainkan ada tujuan menikah
dalam Islam yang seharusnya dipahami orang muslim.
Sebuah kebahagiaan akan diperoleh oleh dua insan, baik di dunia maupun di
akhirat. Ikatan suci pernikahan menjamin keharmonisan, kebahagiaan dan
ketentraman, selama memegang teguh Islam bersama. Apalagi ditambah dengan
mengikuti suri tauladan Nabi Muhammad SAW bersama istrinya.

Adapun beberapa tujuan menikah dalam Islam menurut Al-Quran dan Hadist,
beserta keutamaannya sesuai sabda Rasulullah, antara lain:
a.Melaksanakan sunnah Rasul
b.Menguatkan ibadah sebagai benteng kokoh akhlah Manusia
c.Menyempurnakan Agama
d.Mengikuti perinta Allah
e.Mendapatkan keturunan
f.Penyenang hati dalam beribadah
g.Membangun generasi beriman
h.Memperoleh ketenangan. 4

Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang


menjelaskan bahwa menikah juga bertujuan menjaga diri dari perbuatan
zina. Hal ini juga yang menjadi dasar hukum pernikahan dalam Islam.

Tujuan menikah yang lain, yakni untuk memperoleh keturunan.


Dalam hadits riwayat Ahmad, Ibnu Hibban, dan Thabrani, Rasulullah SAW
bersabda "Nikahi lah wanita-wanita yang bersifat penyayang dan subur
(banyak anak), karena aku akan berbangga-bangga dengan (jumlah) kalian
di hadapan umat-umat lainnya kelak pada hari kiamat."

4
https://www.merdeka.com/trending/8-tujuan-menikah-dalam-islam-menurut-al-quran-dan-hadis-wajib-
diketahui-kln.html?page=2
Tujuan pernikahan dalam Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam yaitu untuk
mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan
rahmah(keluarga yang tentram penuh kasih sayang). 5

C. RUKUN DAN SYARAT PERNIKAHAN

Rukun dan syarat nikah menjadi hal yang wajib ada, pada setiap prosesi akan
melaksanakan sebuah pernikahan. Ketika seluruh rukun dan syarat ini terpenuhi,
maka akan menjadikan sah nya sebuah hubungan pernikahan. Tetapi ketika dalam
melaksanakan pernikahan tanpa adanya sebuah rukun dan syarat yang terurut dan
tertib, maka tidak akan sah dan berlaku pernikahan tersebut.

Rukun dan syarat untuk melakukan sebuah pernikahan ini sejatinya


sesuatu yang saling terkait dan tidak bisa untuk dipisahkan. Ketika antara
dua hal ini dipisahkan, maka akan mengakibatkan sebuah pernikahan tidak
akan bisa berjalan secara lancar. Adapun beberapa hal dalam rukun dan
syarat ini menjadi kesatuan dalam tercapainya sebuah pernikahan yang
baik.

Adapun rukun yang harus di laksanakan dalam perkawinan antara lain :


1. kedua mempelai beragama Islam
2. mempelai pria bukan mahram bagi calon istri
3. mempelai pria mengetahui wali calon istri
4. tidak sedang berhaji
5. tidak ada unsur paksaan

Syarat perkawinan antara lain :


1. Ada calon mempelai Laki-laki dan Perempuan
2. Ada wali untuk mempelai Perempuan
3. Ada saksi dari kedua belah pihak
4. Ada mahar
5. Ijab dan qabul 6

6
https://thegorbalsla.com/syarat-dan-rukun-nikah/
BAB III
PENUTUP

Sehingga dapat di simpulkan bahwa Pernikahan merupakan sesuatu


yang sangat penting bagi manusia untuk berkembang biak, memiliki
keturunan, mempertahankan keberadaannya dengan aturan-aturan yang
sudah ditentukan oleh Agama dan Negara sehingga kita bisa berkembang
biak dengan baik dan benar menurut Islam maupun negara
Tanpa Pernikahan dan aturan-aturan Islam, maka manusia
kemungkinan akan berzina, berganti-ganti pasangan, melakukan seks
bebas sehingga mereka akan mirip seperti binatang yang selalu berganti-
ganti pasangan.
DAFTAR PUSTAKA

C.S.T kansil, 1995, Modul Hukum Perdata, PT. Praditya Paramita, Jakarta, hal. 115
Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam Di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, hal. 7
Ahmad Azhar Basyir, 2000, Hukum Perkawinan Islam, Yogyakarta: UI Pres., hlm. 86
https://www.merdeka.com/trending/8-tujuan-menikah-dalam-islam-menurut-al-quran-
dan-hadis-wajib-diketahui-kln.html?page=2
https://thegorbalsla.com/syarat-dan-rukun-nikah/

Anda mungkin juga menyukai