Anda di halaman 1dari 7

MATERI DAN PERUBAHAN MATERI

A. DEFINISI MATERI
Materi didefinisikan sebagai segala sesuatu yang memiliki massa, menempati ruang, dan
memiliki sifat dapat dilihat, dicium, didengar, dirasa, atau diraba. Dari batasan ini maka
kita dapat menyatakan benda-benda termasuk materi, misalnya: tumbuhan, hewan,
manusia, batuan, minyak bumi, tanah, air, udara, bakteri, atom, molekul, dan lain-lain.
1. Sifat Materi
Setiap materi memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat materi menunjukkan ciri atau
karakteristik dari materi itu. Mengenal sifat-sifatnya berarti mengenal materi itu,
demikian juga sebaliknya. Sifat materi meliputi sifat fisika dan sifat kimia.
a. Sifat Fisika
Contoh Sifat Fisika dan pada beberapa materi:
(Table)
Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis,
kekerasan, kelarutan, kekeruhan, dan kekentalan.
 Wujud Zat
Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Sifat-sifat dari ketiga
wujud zat tersebut seperti pada Tabel 1.

Table 1. Perbedaan Sifat Zat Padat, Zat Cair dan Zat Gas
(tabel)
Padatan memiliki bentuk tetap karena partikel-partikelnya diikat erat
bersama, sering dalam pola teratur yang disebut dengan kisi (lattice).
Dalam suatu cairan, gaya antarpartikel terlalu lemah untuk menahannya
dalam formasi yang tetap sehingga partikel-partikel ini dapat bergeser
dengan mudah dan saling melewati satu sama lain. Energi kinetik yang
cukup untuk menyebar dan memenuhi seluruh tempat atau wadahnya.
Perhatikan susunan partikel-partikel zat padat, cair dan gas pada Gambar 1
berikut ini.
 Kekeruhan (Turbidity)
Kekeruhan terjadi pada zat cair. Kekeruhan cairan disebabkan adanya
partikel suspensi yang halus. Jika sinar cahaya dilewatkan pada sampel
keruh maka intensitasnya akan berkurang karena dihamburkan. Hal ini
bergantung konsentrasinya. Alat untuk mengetahui intensitas cahaya pada
zat cair yang keruh ini atau untuk mengetahui tingkat kekeruhan disebut
turbidimetry.
 Kekentalan (Viskositas)
Kekentalan atau viskositas adlah ukuran ketahanan zat cair untuk
mengalir. Untuk mengetahui kekuatan mengalir (flow rate) zat cair
digunakan viskometer. Flow rate digunakan untuk menghitung indeks
viskositas. Aliran atau viskositas suatu cairan dibanding dengan aliran air
memberikan viskositas relatif untuk cairan tersebut.
 Titik Didih
Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih. Mendidih berbeda
dengan menguap. Mendidih terjadi pada suhu tertentu, yaitu pada titik
didih sedangkan menguap terjadi pada suhu berapa saja di bawah titik
didih.
 Titik Leleh
Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair.
Misal garam dapur jika dipanaskan akan meleleh menjadi cairan.
Perubahan ini dipengaruhi oleh struktur kristal zat padat tersebut. Zat cair
dan zat gas juga memiliki titik leleh tetapi perubahannya tidak dapat
diamati pada suhu kamar.
 Kelarutan
Larutan merupakan campuran homogen. Dalam larutan terdapat dua
komponen yaitu pelarut dan terlarut. Pelarut merupakan zat yang
melarutkan dan biasanya jumlahnya lebih banyak, sedangkan terlarut
merupakan zat yang terlarut, biasanya jumlahnya lebih kecil. Misal larutan
garam, maka zat terlarutnya garam dan pelarutnya air.
b. Sifat Kimia
Sifat kimia merupakan sifat yang dihasilkan dari perubahan kimia, antara lain
mudah terbakar, mudah busuk, dan korosif.
 Mudah Terbakar
Menyalakan kembang api adalah contoh perubahan kimia. Pada mulanya
kembang api dibuat dari campuran antara kallum nitrat (KNO₃), belerang, dan
arang kayu. Namun sekarang kembang api telah dibuat dengan warna-warni, yaitu
dari strontium dan litium (warna merah), natrium (warna kuning), barium (warna
hijau), dan tembaga (warna biru).
 Mudah Busuk
Jika buah dan sayur dibiarkan di udara terbuka maka lama-kelamaan buah
dan sayur tersebut akan membusuk. Buah dan sayur yang busuk akan
menimbulkan bau yang tidak sedap. Proses pembusukan ini karena adanya
mikroorganisme.
 Korosif
Perkaratan atau korosif merupakan peristiwa rusaknya logam oleh
pengaruh lingkungan, yaitu adanya oksigen dan kelembapan. Besi adalah
salah satu contoh logam yang mudah berkarat. Pada proses korosif
terbentuk zat yang jenisnya baru yaitu karat. Gejala yang tampak pada
korosif adalah terjadi perubahan warna. Pada umumnya logam bersifat
korosif kecuali emas, platina, dan air raksa.
2. Massa
Massa materi menunjukkan jumlah (kuantitas) materi itu yang dinyatakan menurut
ukuran SI dalam satuan kilogram (simbol; kg). 1 ton = 1000 kg 1 kg = 1000 g = 10
ons 1 g = 1000 mg.
3. Volum
Volum materi menunjukkan jumlah (kuantitas) materi itu yang dinyatakan menurut
ukuran Sl dalam satuan desimeter-kubik (symbol: 1 m³ = 1000 dm³ = 1000 cm³; 1 L =
1000 mL = 1000cc.
B. PERUBAHAN MATERI
Tidak ada yang abadi, kecuali Tuhan Yang Maha Esa, pencipta materi tersebut. Dengan
demikian materi di alam ini selalu mengalami perubahan. Perubahan terjadi karena berubah
massanya, berubah volumenya, berubah wujudnya, atau berubah menjadi materi lain. Perubahan
tersebut sering kali kita lihat, seperti: air mendidih manjadi uap, besi berkarat, susu menjadi basi,
ledakan mercon, kapur barus menyublim, dan masih banyak lagi.
Sesungguhnya, perubahan materi melibatkan perubahan sifat dari materi itu sendiri. Perubahan
sifat ini ada yang hanya melibatkan perubahan sifat fisikanya saja, dan ada juga yang melibatkan
perubahan sifat kimianya. Biasanya perubahan sifat kimia suatu materi selalu melibatkan juga
perubahan sifat fisikanya.
Para ahli kimia mengelompokkan menjadi 2 perubahan,  yaitu: perubahan fisika  dan perubahan
kimia.

1. Perubahan Fisika
a. Perubahan Fisika Karena Perubahan Wujud
Peristiwa perubahan fisika yang mengakibatkan perubahan wujud dapat terjadi karena
pengaruh pemanasan. Materi yang telah mengalami perubahan fisika karena perubahan
wujud dapat  dikembalikan pada wujud semula.
Contoh perubahan fisika karena per-ubahan wujud, antara lain:

Es yang berwujud padat jika diberikan di tempat terbuka akan berubah
wujud menjadi air.
 Air jika dipanaskan akan berubah wujud menjadi uap.
 Embun terjadi karena uap air di udara melepaskan panas dan menjadi air.
 Kapur barus jika dibiarkan di tempat terbuka akan menyublim menjadi
gas.
b. Perubahan Fisika Karena Perubahan Bentuk
Tukang kayu mengubah kayu menjadi kursi dan meja. Perubahan materi dari kayu
menjadi kursi termasuk perubahan fisika. Hal ini karena kayu hanya mengalami
perubahan bentuk saja, sedangkan sifatnya tidak berubah.
Contoh lain adalah perubahan materi dari aluminium menjadi teko, sendok, dan panci.
Hal ini termasuk perubahan fisika karena aluminium hanya mengalami perubahan bentuk
saja, sedangkan sifatnya tidak berubah.

c. Perubahan Fisika Karena Perubahan Ukuran


Contoh: biji kopi digiling menjadi serbuk kopi dan batu dipecah-pecah. Sifat kopi tidak
berubah, yang berubah hanya ukurannya. Demikian juga dengan batu yang dipecah-
pecah.
d. Perubahan Fisika Karena Perubahan Volume
Contoh: raksa atau alkohol dalam termometer memuai jika menyentuh permukaan yang
panas sehingga dapat digunakan sebagai pengukur suhu. Sifat raksa dan alkohol tidak
berubah meskipun mengalami pemuaian.

e. Perubahan Fisika Karena Perubahan Bentuk Energi


Ingat bahwa energi tidak dapat dihilangkan dan juga tidak dapat diciptakan. Energi hanya
dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk lain. Contoh: lampu pijar menyala dan kipas
angin berputar.
f. Perubahan Fisika Karena Pelarutan
Pernahkah anda membuat es jeruk? Jika anda membuat es jeruk, anda terlebih dahulu
memeras jeruk untuk mengambil sari jeruknya, kemudian melarutkan sari jeruk tersebut
ke dalam air dingin. Nah, apakah rasa jeruk tersebut berubah setelah anda campurkan
dengan air dingin? Rasa jeruk setelah dicampurkan dengan air dingin tetap sama. Oleh
karena sifat jeruk tidak berubah setelah dilarutkan dalam air, peristiwa ini tergolong
perubahan fisika karena pelarutan.
Contoh lain perubahan fisika karena pelarutan adalah ketika anda membuat kopi. Rasa
kopi setelah dilarutkan dalam air tetap sama atau tidak berubah.

2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia merupakan perubahan zat yang menyebabkan terjadinya satu atau lebih
zat yang jenisnya baru. Perubahan kimia selanjutnya disebut reaksi kimia. Contoh: Besi
berkarat, proses fotosintesis, pembuatan tempe (fermentasi), indutri asam sulfat, industri
alkohol dan lain-lain. Perubahan kimia dapat terjadi karena beberapa proses yaitu:
a. Peristiwa Perubahan Kimia karena Pembakaran
Salah satu perubahan kimia yang sering kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari
adalah peristiwa pembakaran. Pembakaran adalah reaksi kimia antara materi yang
terbakar dengan oksigen. Oleh karena itu, reaksi pembakaran sering disebut reaksi
oksidasi. Peristiwa kebakaran hutan merupakan salah satu contoh perubahan kimia
akibat pembakaran. Contoh lainnya adalah pembakaran  kembang api. Reaksi
pembakaran banyak digunakan sebagai sumber energi. Misalnya, pembakaran bensin di
dalam mesin mobil dapat menghasilkan energi gerak sehingga mobil dapat bergerak.
Peristiwa perubahan kimia karena pembakaran juga terjadi dalam tubuhmu. Bahan
makanan yang telah anda makan diproses dalam tubuh dengan cara pembakaran
sehingga menghasilkan energi yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan aktivitas
sehari-hari. Proses pembakaran kimia dalam tubuh dapat dituliskan sebagai berikut.
Mengapa pada proses pembakaran dapat timbul asap? Asap terjadi akibat pembakaran
yang tidak sempurna. Pembakaran tidak sempurna terjadi karena oksigen yang tersedia
untuk bereaksi tidak mencukupi sehingga sebagian karbon tidak terbakar. Pembakaran
yang tidak sempurna dapat menghasilkan gas beracun, yaitu karbon monoksida (CO)
yang menyebabkan sesak napas.

b. Peristiwa Perubahan Kimia Karena Perkaratan


Apakah yang dimaksud dengan peristiwa perkaratan itu? Perkaratan adalah reaksi kimia
antara logam dengan udara (oksigen) dan air. Perkaratan merupakan peristiwa
perubahan kimia karena menghasilkan zat yang baru. Paku yang terbuat dari besi jika
bereaksi dengan udara dan air, maka besi (Fe) tersebut dapat berubah menjadi karat
besi (Fe2O3⋅nH2O). Sifat besi dan karat besi sangat berbeda. Besi mempunyai sifat yang
kuat, sedangkan karat besi mempunyai sifat yang rapuh.
Faktor-faktor yang mempercepat proses perkaratan antara lain:
 Adanya uap air (udara yang lembab).
 Adanya uap garam atau asam di udara.
 Permukaan logam yang tidak rata.
 Singgungan dengan logam lain.
Peristiwa perkaratan ini menimbulkan banyak kerugian karena benda-benda yang terbuat
dari besi menjadi rapuh dan cepat rusak. Nah, bagaimana cara mencegah
peristiwa perkaratan pada besi? Peristiwa perkaratan pada besi dapat dicegah dengan
cara:

 Menhingdarkan kontak langsung antara benda yang terbuat dari besi


dengan oksigen atau air. Ini dapat dilakukan dengan cara mengecat, melumuri
besi dengan oli, membalut besi dengan plastik, atau melapisi besi dengan timah.
 Memperhalus permukaan logam, misalnya diamplas.
 Mencegah logam agar tidak terkena uap garam atau asam.
 Menyimpan logam di tempat kering.
c. Peristiwa Perubahan Kimia karena Pembusukan
Pernahkah kamu menyimpan buah-buahan, seperti apel di tempat yang terbuka hingga
beberapa hari? Apakah yang terjadi dengan apel tersebut? Apel yang dibiarkan di tempat
terbuka dalam waktu yang lama akan busuk. Pembusukan adalah peristiwa perubahan
kimia karena mikroorganisme. Pada apel yang membusuk, apel berubah menjadi bau,
berlendir, dan mengeluarkan gas. Oleh karena sifat apel setelah membusuk berbeda
dengan apel sebelum membusuk, maka peristiwa pembusukan apel dapat dikatakan
sebagai perubahan kimia.
d. Peristiwa Perubahan Kimia karena Peragian
Proses peragian merupakan proses di mana zat asal yang mengandung
karbohidrat/protein dengan bantuan mikroorganisme (ragi/bakteri) akan berubah menjadi
zat-zat lain. Contohnya: singkong & beras diubah menjadi tape, kedelai diubah menjadi
kecap, tempe, tepung gandum diubah menjadi roti.
e. Peristiwa Perubahan Kimia karena Perusakan atau Pelapukan
Proses perusakan atau pelapukan yaitu kerusakan yang terjadi karena aktivitas mikroba,
enzim atau reaksi kimia. Contohnya: makanan menjadi basi, minyak menjadi tengik,
pelapukan kayu, buah-buahan membusuk.
f. Peristiwa Perubahan Kimia karena Proses Fotositesis
Proses fotosintesis terjadi dengan adanya klorofil (zat hijau daun). Dengan bantuan sinar
matahari tumbuh-tumbuhan mengubah karbondioksida dan air menjadi glukosa dan gas
oksigen.
g. Peristiwa Perubahan Kimia karena Proses Pencernaan Makanan
Pada proses pencernaan makanan, nasi (karbohidrat) dalam tubuh kita dengan bantuan
enzim diubah menjadi glukosa: Enzim + Karbohidrat à glukosa.
h. Peristiwa Perubahan Kimia karena Proses Pernapasan
Proses pernapasan terjadi di mana glukosa dari hasil pencernaan dalam tubuh akan
dibakar dengan oksigen menghasilkan karbondioksida, air, dan energi. Reaksinya:
Glukosa + Oksigen à karbondioksida + air + energi     →    C6H12O6 + 6 O2 à 6 CO2 + 6 H2O
+ energi

Bagaimana membedakan perubahan kimia dari perubahan fisika selain dengan jalan
membuktikan terjadinya zat yang jenisnya baru? Reaksi kimia (perubahan kimia) sering
disertai gejala atau tanda-tanda terbentuknya zat baru. Ada empat macam petunjuk yang
menandai berlangsungnya suatu reaksi kimia yaitu pembentukan gas, pembentukan
endapan, perubahan warna, dan perubahan suhu.

C. MANFAAT PERUBAHAN MATERI


Perubahan fisika berperan penting dalam industri obat-obatan atau farmasi, yaitu dalam proses
ekstrasi zat-zat aktif yang terkandung dalam bahan alam. Zat-zat aktif ini berguna untuk bahan
baku obat. Senyawa yang terkandung dalam dedaunan atau akar-akaran dikeluarkan
menggunakan pelarut tertentu dalam alat khusus. Menyeduh kopi dengan air panas, merupakan
ekstraksi kafein dari kopi agar larut dalam air. Kafein bersifat larut dalam air panas.
Seperti halnya perubahan fisika, perubahan kimia pun banyak manfaatnya. Hampir semua
industri yang memproduksi bahan baku menggunakan prinsip-prinsip perubahan kimia atau
reaksi kimia. Dalam industri plastik, zat-zat organik yang bersumber dari gas alam dan minyak
bumi diubah melalui reaksi dan proses kimia menjadi plastik, misalnya polietilen (PE),
polipropilen (PP), dan polivinilklorida (PVC).
Hampir semua industri, mulai dari yang berteknologi sederhana (misalnya industri tahu) hingga
yang berteknologi tinggi (misalnya pembuatan pesawat terbang) menerapkan prinsip-prinsip
perubahan fisika dan perubahan kimia.
Perubahan kimia dan perubahan fisika terkadang terjadi secara bersamaan, misalnya pada
pembakaran lilin. Lilin terbakar menghasilkan nyala dan asap hitam (karbon). Hal
ini menunjukkan terjadinya reaksi kimia. Di sisi lain, terjadi pula perubahan fisika yaitu lilin
meleleh menjadi cair.

D. KLASIFIKASI MATERI
Materi yang ada di alam dapat diklasifikasikan menjadi unsur, senyawa dan campuran. Unsur
adalah bentuk paling sederhana dari suatu zat, terdiri hanya dari satu jenis atom saja. Molekul,
yaitu unit struktur independen terdiri dari dua unsur atau lebih yang saling terikat. Senyawa
adalah dua atau lebih unsur berbeda yang terikat secara kimia. Campuran adalah kelompok dua
macam zat atau lebih yang secara fisik saling terkait. Materi dapat dikelompokkan ke dalam 2
golongan besar, yaitu zat tunggal, yaitu unsur & senyawa dan campuran.
a. Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat yang lebih sederhana
dengan reaksi kimia, contohnya: besi, emas, tembaga , alumunium, oksigen, belerang. Unsur
dapat dikelompokkan menjadi:
 Unsur logam,  seperti: besi, alumunium, emas, tembaga, seng, platina, perak.
 Unsur non logam: oksigen, hydrogen, belerang, karbon, fospor, nitrogen.
Sifat-sifat unsur logam dan sifat-sifat unsur non logam, adalah sebagai berikut:
Beberapa unsur yang kita kenal sehari-hari, ada yang berada dalam keadaan bebas
(monoatomik) dan berada dalam bentuk yang terikat dengan unsur lain/bentuk senyawa
(poliatomik). Contoh unsur monoatomik: karbon , emas, besi dan lain-lain. Contoh unsur
poliatomik: belerang, fosfor, hydrogen dan lain-lain.

b. Senyawa
Senyawa adalah zat tunggal yang masih dapat diuraikan menjadi dua zat atau lebih dengan
sifat yang berbeda dari asalnya. Senyawa yang kita kenal sehari-hari adalah air, garam
dapur, gula, urea, kalsium karbonat (kapur).
Contoh penguraian senyawa menjadi zat-zat lain (dengan cara kimia ):

 Air (H2O)
- Senyawa Air adalah zat cair jernih tidak berasa, tidak berwarna dan tidak dapat
terbakar.
- Unsur penyusunnya: Gas hydrogen yang sangat mudah terbakar dan gas
oksigen yang diperlukan dalam proses pembakaran.
 Gula (C6H12O6)
- Senyawa Gula tebu merupakan zat padat putih dan rasanya manis.
- Unsur penyusun: karbon, gas hydrogen dan gas oksigen. Karbon (arang) adalah
zat padat yang berwarna hitam, gas hydrogen mudah terbakar, sedangkan gas
oksigen diperlukan untuk pembakaran.
 Garam dapur (NaCl)
- Senyawa Natrium klorida (NaCl) merupakan zat padat berwarna putih dan
rasanya asin.
- Unsur penyusun: Natrium dan klorin. Natrium merupakan logam yang reaktif
sedangkan gas klorin merupakan unsur non logam yang sangat reaktif dan
berbau.
c. Campuran
 Pengertian Campuran
Di alam kebanyakan materi dalam bentuk campuran. Air di sungai, air sumur, paduan
logam, tanah, asap , udara, air gula kabut dll.
Campuran adalah suatu bahan yang terdiri atas dua atau lebih zat yang berlainan
bergabung menjadi satu yang masih mempunyai sifat zat asalnya dengan tidak
mempunyai komposisi yang tetap. Campuran dapat dibedakan menjadi campuran
heterogen dan campuran homogen (campuran sejati).

 Campuran Homogen
Campuran homogen adalah campuran yang tidak bisa dibedakan antara zat-zat yang
bercampur di dalamnya. Seluruh bagian yang bercampur mempunyai sifat yang
sama. Contohnya:
- Udara merupakan campuran bermacam-macam gas seperti nitrogen, oksigen,
dan lain-lain dan masing-masing gas tidak bisa dibedakan.
- Paduan logam merupakan campuran dari beberapa jenis logam, masing –
masing logam tidak bisa dibedakan.

Suatu campuran homogen yang dengan mikroskop pun tidak bisa dibedakan
partikel-partikel penyusunnya disebut larutan.

 Campuran Heterogen
Campuran heterogen adalah campuran yang mengandung zat-zat yang tidak dapat
bercampur satu dengan yang lain secara sempurna. Masih dapat dikenali sifat-sifat
partikel dari zat asal yang bercampur tersebut, seperti bentuk dan warnanya.
Contohnya:
- Batu-batu yang ada di alam (batu kapur, batu pualam)
- Air Lumpur
- Air dengan minyak

Anda mungkin juga menyukai