Oleh :
FARREL REVALDY HERMAWAN
18111089
A. Latar Belakang
Pada saat ini Kementerian Kesehatan melakukan penguatan pelayanan
kesehatan untuk tahun 2015-2019 karena, Kesehatan merupakan salah satu
faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan nasional, karena
kesehatan sebagai kebutuhan yang sangat mendasar dan dibutuhkan oleh
setiap manusia. Sesuai dengan perkembangan cara berfikir masyarakat
Indonesia yang semakin kritis terhadap hak-hak mereka, terutama dalam
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit melalui seorang
dokter, yang dapat dilihat dengan adanya masalah yang terjadi di indonesia
yang berdampak pada dokter yang menanggani di rumah sakit, seperti kasus
yang terjadi di Klinik Citra Asri Yogyakarta kurangnya penerapan
persetujuan tindakan medis (informed consent) pada persalinan yang
dilakukan oleh Bidan di Klinik Citra Asri Yogyakarta menyebabkan sering
terjadi kesalahan yang merugikan bidan. Tetapi tanggung jawab Bidan bila
melakukan kesalahan yaitu menyelesaikan melalui mediasi atau memberikan
ganti rugi (Pratiwi, 2018).
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Desain formulir rekam medis formulir persetujuan tindakan
kedokteran rawat inap berdasarkan SNARS Edisi 1.1 di Rumah Sakit
Astrini Wonogiri Tahun 2020.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui aspek anatomi formulir persetujuan tindakan kedokteran
rawat inap berdasarkan SNARS Edisi 1.1 Rumah Sakit Astrini
Wonogiri Tahun 2020.
b. Mengetahui aspek fisik formulir persetujuan tindakan kedokteran
rawat inap berdasarkan SNARS Edisi 1.1 di Rumah Sakit Astrini
Wonogiri Tahun 2020.
c. Mengetahui aspek isi formulir persetujuan tindakan kedokteran
rawat inap berdasarkan SNARS Edisi 1.1 di Rumah Sakit Astrini
Wonogiri Tahun 2020.
d. Mendesain ulang formulir persetujuan tindakan kedokteran rawat
inap berdasarkan SNARS Edisi 1.1 di Rumah Sakit Astrini Wonogiri
Tahun 2020.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
Menambah pengetahuan dalam bidang ilmu rekam medis khususnya
tentang desain formulir berdasarkan SNARS Edisi 1.1
2. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam mendesain formulir
persetujuan tindakan kedokteran berdasarkan SNARS Edisi 1.1 di Rumah
Sakit Astrini Wonogiri.
3. Bagi Akademik
Sebagai bahan pembelajaran dan referensi tambahan di perustakaan
khususnya desain formulir.
F. Keaslian Penelitian
Peneliti tentang desain formulir Persetujuan tindakan kedokteran ditinjau
dari SNARS Edisi 1.1 yang relevan dengan kopetensi yang diambil dengan
tujuan membandingkan karya tulis ilmiah dan mengetahui perbedaan serta
persamaan dan beberapa judul karya tulis ilmiah dan jurnal sebelumnya
adalah :
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Variabel
Lokasi Metode
No Judul Penelitian Peneliti yang
Penelitian penelitian
diteliti
1 Perancangan Endah Puskesmas Formulir Research
Desain Formulir puspitasar, Kauman Rawat And
Rekam Medis dkk/2017/ Kabupaten Jalan Developme
Pasien Rawat STIKes Ponorogo Poliklinik nt Dengan
Jalan Poliklinik Buana Umum Metode
umum di Husada Wawancara
Puskesmas Ponorogo Dan
Kauman Observasi
Kabupaten
Ponorogo
2 Desain Formulir Atma Rumah Formulir Kualitatif
Assesment Awal Deharja dan Sakit Assesment Dengan
Medis Gawat Selviana Daerah Awal Metode
Darurat Juwita Balung Medis Wawancara
Berdasarkan Swari/2017/ Jember Gawat Dan
Standar Politeknik Darurat Observasi
Akreditasi Negeri
Rumah Jember
Sakit Versi 2012
Di Rumah Sakit
Daerah Balung
Jember
3 Tinjauan desain Zulfa rissa Rumah Formulir Diskriptif,
formulir laporan amartha sakit laporan retrospektif,
operasi di lihat 2016 umum operasi observasi,
dari aspek daerah dan
anatomi,fisik,da boyolali wawancara
nisi di rumah
sakit umum
daerah simo
boyolali tahun
2016
4 Tinjauan Agus Puskesmas Informed Deskriptif,
formulir Suryanto Pucang consent observasi,
informed consent 2019 Sawit dan
berdasarkan wawancara
aspek anatomi,
fisik, da nisi di
Puskesmas
Pucang Sawit.
Dari tabel 1.1 dapat dilihat perbedaan antara penelitian yang serupa
dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis antara lain sebagai berikut:
1. Penelitian Endah puspitasari, dkk (2017) yang berjudul “Perancangan
Desain Formulir Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Poliklinik umum di
Puskesmas Kauman Kabupaten Ponorogo”.
Hasil penelitian Puspitasari, dkk (2017) perancangan desain formulir
rekam medis pasien rawat jalan poliklinik umum yaitu menggunakan
kertas HVS berukuran lebar 22 cm dan panjang 34 cm dengan berat
kertas 80 gram dengan tinta berwarna hitam, formulir warna merah muda
untuk perempuan dan biru untuk laki-laki.
Persamaan penelitian ini terletak pada formulir rekam medis yang
digunakan untuk pelayanan rawat jalan, metode pengambilan data berupa
observasi, wawancara, dan meninjau aspek anatomi, fisik dan isi.
Perbedaannya terdapat pada judul dan tempat pelayanan penelitian
menggunakan formulir rawat jalan poliklinik umum, jenis penelitian
yang digunakan research and development dan tempat penelitian
dilakukan di puskesmas kauman ponorogo. Sedangkan peneliti
menggunakan formulir persetujuan tindakan kedokteran, jenis penelitian
deskriptif dan tempat penelitian di Rumah Sakit Astrini Wonogiri.
2. Penelitian Atma Deharja dan Selviana Juwita Swari (2017) yang berjudul
Desain Formulir Assesment Awal Medis Gawat Darurat Berdasarkan
Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 Di Rumah Sakit Daerah
Balung Jember.
Hasil penelitian Atma dan Swari (2017) adalah mengevaluasi
formulir assesment awal medis gawat darurat pada Aspek anatomi bagian
instruction lingkari (+/-) menjadi (*) lingkari item yang sesuai dan di beri
tanda (√). Pada Aspek isi meliputi identitas pasien, waktu kedatangan,
cara bayar pasien, jenis kasus, lambang triage, pasien datang, cara
komunikasi, survei primer ABCDE, tanda-tanda vital, antropometri,
skala nyeri, anamnesis, RPD, RPS, RPK, rekonsiliasi obat, resiko jatuh,
fungsional, pemeriksaan fisik, diagram anatomi tubuh, diagnosa kerja,
rencana tindakan dan evaluasi, tindak lanjut dan kondisi akhir pasien.
Persamaan penelitian ini terletak pada kegunaan formulir peneliti
yaitu untuk asesmen awal pasien, metode penelitian observasi,
wawancara dan meninjau aspek anatomi, fisik dan isi. Perbedaan
penelitian terdapat pada penggunaan formulir yang dilakukan pada
pelayanan gawat darurat, jenis penelitian kualitatif, metode
brainstorming, penelitian dan tempat penelitian di Rumah Sakit Daerah
Balung Jember yang di sesuaikan standar akredtasi rumah sakit versi
2012, Sedangkan peneliti menggunakan formulir yang dilakukan pada
pelayanan rawat inap, jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan
cross sectional dan tempat penelitian di Rumah Sakit Astrini Wonogiri .
3. Penelitian Zulfa Rissa Amartha (2016) yang berjudul Tinjauan Desain
Formulir Laporan operasi di lihat dari aspek Anatomi, fisik, dan isi
rumah sakit umum daerah simo boyolali
Hasil pengamatan Zulfa Rissa Amartha (2016) di rumah sakit umum
daerah simo boyolali formulir laporan operasi aspek anatomi heading
belum terdapat identitas rumah sakit bagian instruction tidak ada perintah
cara pengisian foemulir. Bagian body batas tepi atas 2,5 cm, batas tepi
kiri 1,8cm, batas tepi bawah 4,9cm, dan batas tepi kanan 1,6 cm. Aspek
fisik menggunakan kertas HVS warna merah muda 60 gram bentuk folio
persegi panjan. Aspek isi terdiri 4 kolom.Item-item pada formulir laporan
operasi sudah berkelompok sesuai jenisnya. Aspek isi untuk kejelasan
kata sudah dapat di pahami oleh petugas. Terminologi data yang terdapat
pada formulir laporan operasi sudah jelas dan dapat di pahami oleh
petugas.Pada analisis kuantitatif ada berapa Riview yang tidak di isi yaitu
pada riview identifikasi tertinggi pada item nama perawat yaitu 50%
riview pelaporan tertinggi nama terang yaitu 24% dan riview pencatatan
tidak ada coretan tanpa paraf yaitu 5%
Persamaan penelitian ini terletak pada metode penelitian observasi,
wawancara dan meninjau aspek anatomi, fisik dan isi. Perbedaan
penelitian terdapat pada penggunaan formulir yang dilakukan pada
pelayanan gawat darurat, jenis penelitian kualitatif, metode
brainstorming, penelitian dan tempat penelitian di di rumah sakit umum
daerah simo boyolali, Sedangkan peneliti menggunakan formulir yang
dilakukan pada pelayanan rawat inap, jenis penelitian deskriptif dengan
pendekatan cross sectional dan tempat penelitian di Rumah Sakit Astrini
Wonogiri.
4. Penelitian Agus Suryanto (2019) yang berjudul Tinjauan formulir
informed consent berdasarkan aspek anatomi, fisik, dan isi di puskesmas
pucang sawit.
Hasil pengamatan Aspek anatomi formulir informed consent pada
bagian heading belum terdapat no revision atau tanggal terbit, pada
bagian introduction sudah ada, pada bagian instruction belom ada. Pada
bagian isi belom adanya keterangan informasi persetujuan dan
penolakan. Pada bagian close sudah ada. Aspek fisik formulir informrd
condsent pada bahan masih menggunakan HVS 60 gram, bentuk, ukuran,
warna sudah sesuai dengan teori, dan pada terminology data sudah baik
ada yang menggunakan istilah Bahasa medis, singkatan dan symbol.
Persamaan penelitian ini terletak pada penelitian observasi,
wawancara dan meninjau aspek anatomi, fisik dan isi. Perbedaan
penelitian terdapat pada metode pengambilan data observasi, penelitian
dan tempat penelitian di Puskesmas Pucang Sawit, Sedangkan peneliti
menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross
sectional dan tempat penelitian di Rumah Sakit Astrini Wonogiri.
Dari beberapa Karya tulis ilmiah dan Jurnal penelitian di atas
membuktikan bahwa penelitian belum pernah di lakukan, di lihat dari
persamaan dan perbedaan dari beberapa penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Rumah Sakit
Rekam medis adalah jawaban dari pertanyaan tentang siapa, apa, dimana,
dan bagaimana pelayanan perawatan pasien selama di rumah sakit. Dalam
melengkapi rekam medis harus mempunyai data tertulis untuk
menghasilkan diagnosis, jaminan, pengobatan, dan hasil akhir dari
perawatan pasien. Rekam medis juga sebagai pemberi keterangan, baik
secara tertulis maupun yang terekam tentang identitas pasien, anamnese,
diagnose dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien serta
pengobatan pasien secara rawat inap, rawat jalan maupun pelayanan gawat
darurat (Rustiyanto, 2010:17).
Dalam penulisan rekam medis, tidak semua penulisan atau
pencatatan yang dibuat dalam suatu pelayanan kesehatan dapat disebut
sebagai rekam medis. Karena catatan rekam medis baru akan disebut
sebagai rekam medis apabila bisa menceritakan kembali siapa yang
melakukan, dimana kejadiannya, mengapa itu dilakukan, bagaimana
melakukannya, apa hasilnya (bila ada) dan sebagainya (Sudra, 2017:1.22).
B. Rekam Medis
1. Pengertian Rekam Medis
Permenkes Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam medis,
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis adalah siapa, apa,
dimana dan bagaimana perawatan pasien selama dirumah sakit, untuk
melengkapi rekam medis harus memiliki data yang cukup tertulis dalam
rangkaian kegiatan guna menghasilkan suatu diagnosis, jaminan,
pengobatan dan hasil akhir (Rustiyanto, 2015:2).
C. Desain Formulir
1. Pengertian Formulir Rekam Medis
Menurut sudra (2017:1.32) formulir dapat di definisikan sebagai
secarik kertas yang memiliki ruang untuk di isi, formulir rekam medis di
definisikan sebagai dokumen atau media yang di gunakan untuk mencatat
atau merekam terjadinya peristiwa pelayanan kesehantan atau teransaksi
traupetik. Sedangkan desain formulir adalah kegiatan merancang formulir
berdasarkan kebutuhan transaksi kegiatan pelayanan dan penyusunan atau
pembuatan laporan organisasi.
2. Tujuan penggunaan Formulir Rekam Medis
Menurut Sudra (2017;1.32) tujuan penyediaan dan penggunaan formulir
rekam medis adalah:
a. Memudahkan proses pengumpulan data.
b. Mempercepat proses pelayanan.
c. Meningkatkan keakuratan data.
d. Menstandarkan informasi.
e. Memperjelas pembagian data ( data medis, keuangan, administrasi, dan
operasional).
f. Menunjang proses pengolahan informasi.
3. Manfaat Formulir Rekam Medis
Menurut Sudra (2017:1.33) penggunaan formulir rekam medis mengacu
pada beberapa manfaatnya antara lain:
a. Untuk mencatat atau merekam data transaksi pelayanan kesehatan.
b. Untuk menetapkan dan menunjukkan tanggung jawab yang timbul
dalam suatu trsnsaksi pelayanan kesrhatan.
c. Untuk mengursngi aspek lupa dengan merancang formulir yang mampu
memandu pengguna dalam proses pengisianya.
d. Sebagai media komunikasi antar tenaga kesehatan.
4. Formulir Informed Consent
Menurut permenkes RI No. 290/Menkes/per/III/2008
tentang persetujuan tindakan medis. Persetujuan tindakan medis atau
persetujuan tindakan kedokteran adalah persetujuan yang di berikan oleh
pasien atau keluarga terdekat setelah mendapet pemjelasan secara
lengkap mengenai tindakan kedokteran gigi yang akan di lakukan
terhadap pasien.
Menurut pasal 8 permenkes RI No.
269/Menkes/Per/III/2008 Bab IV tentang rekam medis, rekam medis di
rumah sakit wajib di simpan sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5
(lima) tahun terhitung dari tanggal telakhir pasien berobat atau di
pulangkan, setelah batas 5 (lima) tahun rekam medis dapat di
musnahkan kecuali ringkasan pulang dan persrtujuan tindakan medik.
Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medik harus di simpan
dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung dari tanggal dibuatnya
ringkasan tersebut.
5. Komponen formuulir Rekam Medis
Menurut sudra (2017:1.35) komponen-komponen formulir rekam medis
meliputi:
a. Aspek anatomi formulir meliputi pemikiran tentang bagian kepala
(heading) pendahuluan ( introduction) perintah ( intrukction) isi
(body) dan bagian penutup (close).
1) Bagian kepala (heading), meliputi judul formulir, subjudul, nama
institusi, logo, nomor kode dan revisi, nomor halaman, dan
informasi pelengkap lainnya. Heading ini bisa ditempatkan di
bagian atas atau sisi kanan formulir. Semua formulir dalm suatu
institusi hendaknya memiliki posisi heading yang sama. Posisi
heading mempertimbangkan aspek penjilidan, penyimpanan,
pelipatan dan penataan formulir.
2) Bagian pendahuluan (introduction) berisi keterangan tambahan
mengenai formulir. Jika memang bagian heading sudah cukup
menggambarkan fungsi dan tujuan formulir tersebut maka tidak
perlu lagi ditambahkan.
3) Bagian perintah (instruction) berisi penjelasan singkat tentang
jumlah lembar, cara pengisian, cara pengiriman. Bagian ini
biasanya diatur penempatannya agar lebih jelas, singkat, dan
tidak mengganggu alur pembacaan dan pengisian formulir.
4) Bagian isi (body) merupakan inti dari suatu formulir. Dibagian
inilah data dicatat. Penggunaan metode pengelompokkan
(grouping), urutan (sequence), bentuk dan ukuran huruf (font),
warna area (color), batas tepi (margin), spasi (space), garis
(lines), dan cara pengisian berperan terhadap hasil pengisian
formulir.
Menurut Rachmani (2003:24) pertimbangan yang harus
diperhatikan dalam sebuah body antara lain:
b. Aspek Fisik
Menurut Sudra (2017:1.35) aspek fisik formulir meliputi pikiran
tentang bahan, bentuk, ukuran, dan warna.
1) Jika formulir kertas, hendaknya menggunakan kertas dengan kualitas
yang baik dan tahan lama. Formulir rekam medis tidak boleh
menggunakan kertas buram (baik warna coklat maupun warna
putih).
2) Jika berupa formulir kertas, hendaknya semua formulir memiliki
ukuran yang sama dan standar, biasanya A4.
3) Setiap formulir harus mencantumkan identitas pasien minimal
berupa item nama pasien dan nomor rekam medis.
4) Warna dasar formulir hendaknya putih atau warna muda lainnya
untuk menjaga nilai kontras antara warna dasar formulir dengan
warna tintanya.
G. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan
antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang
akan dilakukan. Kerangka konsep ini dikembangkan atau diacukan kepada
tujuan penelitian yang telah dirumuskan, serta didasari oleh kerangka teori
yang telah disajikan dalam tujuan pustaka sebelumnya (Notoatmodjo,
2010:100)
Formulir persetujuan
tindakan kedokteran
Analisis Formulir
1 Aspek Anatomi
2 Aspek Fisik
3 Aspek Isi
Rumus Slovin :
N
n=
1+ Ne2
763
n= 2
1+763( 10 %)
763
n=
1+763( 0,1)2
763
n=
1+763(0,01)
763
n=
1+7,63
763
n=
8,63
n=88
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota
suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Formulir
persetujuan tindakan kedokteran, berdasarkan SNARS Edisi 1.1.
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
No Variabel Devinisi operasional variabel
G. Instrument penelitian
Instrument penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk
pengumpulan data instrument yang digunakan dalm penelitian ini adalah:
1. Pedoman Observasi
Daftar objek penelitian yang akan di observasi yaitu formulir
persetujuan tindakan kedokteran Rumah Sakit Astrini Wonogiri
berdasarkan SNARS Edisi 1.1.
2. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara penelitian yaitu daftar pertanyaan yang diajukan
kepada kepala rekam medis Rumah Sakit Astrini Wonogiri tentang
formulir persetujuan tindakan kedokteran.