Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Laporan F6. Upaya Pengobatan Dasar

Topik : Dyspepsia

Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Bareng
Kabupaten Jombang

disusun oleh :
Dr. Tedy Dwi Priambada

UPTD PUSKESMAS BARENG


DINAS KESEHATAN KABUPATEN JOMBANG
JAWA TIMUR
DOKTER INTERNSIP PERIODE 26 FEBUARI – 25 JUNI 2015

Halaman Pengesahan
Laporan Upaya Kesehatan Masyarakat
Laporan F6. Upaya Pengobatan Dasar

Topik : Dyspepsia

disusun oleh :
Dr. Tedy Dwi Priambada

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal Juni 2015

Oleh

Pembimbing Dokter Internsip Puskesmas bareng

Dr. Andri Suharyono


NIP. 196612052001121001
LATAR Dyspepsia merupakan kumpulan keluhan nyeri dan perasaan
BELAKANG tak nyaman di perut yang bersifat menetap atau pun berulang di
daerah epigastrium. Dyspepsia meski pun bukan termasuk
penyakit yang mengancam jiwa namun dapat mengurangi kualitas
hidup karena nyeri dan rasa tak nyaman dapat mengganggu
konsentrasi dalam pekerjaan maupun saat beristirahat.
Diperlukan penanganan yang adekuat agar pasien tidak sering
mengunjungi fasilitas kesehatan untuk berobat.
PERMASALAHA Kasus
N Identitas pasien
Nama : Ny. W
Usia : 41 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Bareng

Anamnesis
Keluhan utama : Pasien merasakan perut terasa penuh
RPS : Pasien adalah penderita penyakit lambung lama. Keluhan
saat ini perut terasa penuh dan tidak nyaman 3 hari terakhir.
Terkadang pasien merasakan mual dan kembung serta
bersendawa. Riwayat makan tidak teratur 1-4x per hari, sekali
makan langsung porsi banyak.
RPD : -
R. sosial: Keseharian sebagai ibu rumah tangga, sering makan
bersantan, pedas, asam dan minum kopi terkadang.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : compos mentis, GCS E4V5M6, kesan gizi
cukup
Vital Sign
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Respirasi : 20 x/menit

Kepala dan Leher : anemis(-), icterus (-), cyanosis (-),


dyspneu (-)
Thorax
Pulmo
Inspeksi : Simetris, retraksi(-), gerak simetris
Palpasi : Simetris, fremitus kanan=kiri, gerak simetris
Perkusi : Sonor
Auskultasi: Vesikuler, suara tambahan(-)
Cor
Inspeksi : IC tidak nampak
Palpasi : IC teraba di SIC V LMCS, pelebaran diameter(-)
Perkusi : cardiomegali(-)
Auskultasi: S1-2 murni, reguler, bising(-)
Abdomen
Inspeksi : kesan rata
Auskultasi : Peristaltik (+)normal
Perkusi : Timpani seluruh lap abdomen
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium(+), massa(-)
Extremitas : Oedem (-), deformitas (-).kekuatan otot

Diagnosis
Dyspepsia syndrome
PERENCANAAN Tujuan utama pengobatan dyspesia adalah mengurangi rasa
DAN PEMILIHAN tak nyaman di perut. Berdasarkan teori saat ini penyebab
INTERVENSI dyspepsia adalah peningkatan zat pelepas hormon gastrin di
lambung, dismotilitas dan hipersensitivitas viseral, psikologis,
infeksi bakteri serta pola diet dan lingkungan. Sehingga
pengobatan terbagi dalam dua kategori, farmakologi dan non
farmakologis.
Pengobatan farmakologis:
1. Antasida
2. Agen penghambat asam: H2 blocker dan PPI
3. Agen prokinetik
4. Antiemetik
5. Antispasmodik
6. Sitoprotektor

Pengobatan non-farmakologis:
1. Pengubahan pola diet
2. Manajemen stres
PELAKSANAAN Pada pasien ini, karena tidak bekerja dan sebagai ibu rumah
tangga, faktor psikologis kemungkinan besar perannya. Saran agar
mengurangi pikiran – pikiran tidak penting dan tidak memendam
uneg – uneg seyogyanya diberikan. Pola makan yang tidak teratur
dan seringnya mengkonsumsi makanan pedas, bersantan dan
asam juga berperan penting dan disarankan untuk
menghindarinya. Terapi farmakologis yang diberikan adalah
antasida tablet kunyah tiga kali sehari dikombinasikan dengan
cimetidine tablet dua kali sehari untuk menurunkan kadar asam
lambung dan menghambat pengeluaran zat histamin yang
menyebabkan hipersensitivitas viseral.
MONITORING Pasien diberikan edukasi mengenai penyakitnya, meliputi:
DAN EVALUASI Menjelaskan pasien tentang penyakitnya
Menginformasikan tentang pentingnya makan teratur
Menginformasikan tentang pantangan makanan dan minuman
Menginformasikan tentang manajemen stres dan kepentingannya
dalam pengobatan penyakitnya

Komentar/Umpan Balik:
Jombang, Juni 2015

Peserta Pendamping

Dr. Tedy Dwi Priambada Dr. Andri Suharyono

Anda mungkin juga menyukai