Topik : Dyspepsia
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Bareng
Kabupaten Jombang
disusun oleh :
Dr. Tedy Dwi Priambada
Halaman Pengesahan
Laporan Upaya Kesehatan Masyarakat
Laporan F6. Upaya Pengobatan Dasar
Topik : Dyspepsia
disusun oleh :
Dr. Tedy Dwi Priambada
Oleh
Anamnesis
Keluhan utama : Pasien merasakan perut terasa penuh
RPS : Pasien adalah penderita penyakit lambung lama. Keluhan
saat ini perut terasa penuh dan tidak nyaman 3 hari terakhir.
Terkadang pasien merasakan mual dan kembung serta
bersendawa. Riwayat makan tidak teratur 1-4x per hari, sekali
makan langsung porsi banyak.
RPD : -
R. sosial: Keseharian sebagai ibu rumah tangga, sering makan
bersantan, pedas, asam dan minum kopi terkadang.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : compos mentis, GCS E4V5M6, kesan gizi
cukup
Vital Sign
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Diagnosis
Dyspepsia syndrome
PERENCANAAN Tujuan utama pengobatan dyspesia adalah mengurangi rasa
DAN PEMILIHAN tak nyaman di perut. Berdasarkan teori saat ini penyebab
INTERVENSI dyspepsia adalah peningkatan zat pelepas hormon gastrin di
lambung, dismotilitas dan hipersensitivitas viseral, psikologis,
infeksi bakteri serta pola diet dan lingkungan. Sehingga
pengobatan terbagi dalam dua kategori, farmakologi dan non
farmakologis.
Pengobatan farmakologis:
1. Antasida
2. Agen penghambat asam: H2 blocker dan PPI
3. Agen prokinetik
4. Antiemetik
5. Antispasmodik
6. Sitoprotektor
Pengobatan non-farmakologis:
1. Pengubahan pola diet
2. Manajemen stres
PELAKSANAAN Pada pasien ini, karena tidak bekerja dan sebagai ibu rumah
tangga, faktor psikologis kemungkinan besar perannya. Saran agar
mengurangi pikiran – pikiran tidak penting dan tidak memendam
uneg – uneg seyogyanya diberikan. Pola makan yang tidak teratur
dan seringnya mengkonsumsi makanan pedas, bersantan dan
asam juga berperan penting dan disarankan untuk
menghindarinya. Terapi farmakologis yang diberikan adalah
antasida tablet kunyah tiga kali sehari dikombinasikan dengan
cimetidine tablet dua kali sehari untuk menurunkan kadar asam
lambung dan menghambat pengeluaran zat histamin yang
menyebabkan hipersensitivitas viseral.
MONITORING Pasien diberikan edukasi mengenai penyakitnya, meliputi:
DAN EVALUASI Menjelaskan pasien tentang penyakitnya
Menginformasikan tentang pentingnya makan teratur
Menginformasikan tentang pantangan makanan dan minuman
Menginformasikan tentang manajemen stres dan kepentingannya
dalam pengobatan penyakitnya
Komentar/Umpan Balik:
Jombang, Juni 2015
Peserta Pendamping