Nama : Satria candra kirana

Nim : 3360201250007
Matkul : Ekonomi makro
Kelas : manajemen pagi

PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini diperkirakan akan tumbuh sebesar 4,5% sampai
5,3% . Proyeksi tersebut lebih rendah dari apa yang ditargetkan oleh pemerintah yaitu sebesar
4,5% sampai 5,5%. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan Kembali pulih dikisaran 4,5%
sampai 5,3% disumbang oleh pemuliihan sektor sisi penerimaan dan sisi produksi. Ini semua tak
lepas dari dampak negatif virus corona terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Covid-19)
telah membuat perekonomian dalam negeri kontraksi. Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
setidaknya mencatat ada delapan mudharat yang disebabkan oleh wabah virus tersebut. Pertama,
sampai 11 April lebih dari 1,5 juta karyawan putus kerja atau pemutusan hubungan kerja (PHK)
dan dirumahkan. Di mana 1,2 juta pekerja itu berasal dari sektor formal, 265.000 dari sektor
informal. Kedua, Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia di bawah level 50 yakni hanya
45,3 pada Maret 2020. Ketiga, lebih dari 12.703 penerbangan di 15 bandara dibatalkan sepanjang
Januari-Februari, dengan rincian 11.680 penerbangan domestik dan 1.023 penerbangan
internasional. Keempat, sekitar Rp 207 miliar kehilangan pendapatan di sektor pelayanan udara,
dengan sekitar Rp 48 miliar kehilangan disumbangkan oleh penerbangan dari China. Kelima,
angka turis menurun hingga 6.800 per hari, khususnya turis dari China.  Keenam, Perhimpunan
Hotel dan Restoran Indonesia memperkirakan penurunan tingkat okupansi di sekitar 6.000 hotel
di Indonesia dapat mencapai 50%. Ini bisa mempengaruhi turunnya devisa pariwisata lebih dari
setengah tahun lalu. Ketujuh, impor Indonesia sepanjang Januari-Maret 2020 turun 3,7% year to
date (ytd). Kedelapan, inflasi pada bulan Maret 2020 tercatat sebesar 2,96% year on year (yoy)
disumbang oleh kenaikan harga emas perhiasan serta beberapa harga pangan yang melonjak.
Meski, terjadi deflasi pada komoditas aneka cabai dan tariff angkutan udara.

INFLASI
Menurut BPS inflasi tahunan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi tahunan hingga Maret 2020
mencapai 2,96%. diperkirakan, inflasi di akhir tahun 2020 pun tak akan banyak bergerak dari
posisi saat ini. inflasi Indonesia di akhir bisa berada di kisaran 2,9%-3,3%. Level ini masih
dalam rentang target laju inflasi yang dipatok Bank Indonesia di 3,1%. terkendalinya inflasi
tahun 2020 dipengaruhi oleh dampak negatif dari virus corona terhadap perekonomian Indonesia.
Di mana potensi perlambatan ekonomi domestik termasuk penurunan laju konsumsi rumah
tangga sehingga akan membatasi tekanan demand pull inflation. Sementara itu dari sisi supply
push in flation, kebijakan pemerintah yang memberlakukan physical distancing dan potensi
karantina wilayah di beberapa daerah di Indonesia secara khsus di pulau Jawa, akan sedikit
menggangu distribusi barang dan jasa secara umum.

PENGANGGURAN
Badan pusat statistik (BPS) mengatakan jumlah pengagguran pada akhir 2020 mengalami
peningkatan sebanyak 2,67 juta jiwa. Dengan demikian jumlah Angkatan kerja yang
menganggur sebanyak 9,77 juta jiwa. Pandemi virus corona membuat tingkat pengangguran di
Indonesia mengalami peningkatan dari 5,23% menjadi 7,07% atau terjadi kenaikan sebesar 2,67
juta jiwa. Berdasarkan lokasi jumlah pengangguran di kota lebih banyak daripada di desa. Di
kota tingkat pengangguran meningkat sebesar 2,69% sementara didesa meningkat sebesar
0,79%. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah sektor
pertanian 2,23%. Sementara sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu sektor industri
pengolahan 1,30%. dan pergeseran jumlah penduduk bekerja di pertanian meningkat 2,23 persen,
demikian perdagangan terutama perdagangan eceran meningkat 0,46 persen, jasa lainnya
meningkat tipis, serta jasa kesehatan dan informasi serta kominukasi mengalami peningkatan,
Tetapi bisa dilihat bahwa hampir seluruh sektor terjadi pengurangan jumlah penduduk yang
bekerja terutama untuk idustri pengolahan terjadi pengurangan sebesar 1,30%.