Hukum Dagang
Hukum Dagang
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan dalam bidang ekonomi, baik yang bergerak di sektor
mikro maupun makro. Merupakan Pembangunan yang ada di dalam
negeri yang tidak dapat terpisahkan daripada intervensi pemerintah Inti
permasalahan dari keterlibatan negara dalam aktivitas ekonomi
bersumber pada politik perekonomian suatu negara. Munculnya corak
sosial ekonomi dalam konsep Kedaulatan berkaitan dengan munculnya
hukum yang mengatur transaksi di dalamnya. Dalam kaitan dengan
cabang-cabang hukum yang beragam maka negara membuat hukum yang
mengatur urusan tersebut. KUHD adalah produk yang dijadikan pedoman
dasar untuk memutuskan suatu hukum yang berkembang di masyarakat.
Hukum dagang adalah hukum perikatan yang timbul khusus dari
lapangan perusahaan. Hukum perdata diatur dalam KUH Perdata dan
Hukum Dagang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD).Dalam Hukum dagang terdapat komponen semisal perusahaan
da pekerja, serta terdapat pula pembantu perusahaan baik vertical maupun
secara horizontal, maka dari itu penulis akan memaparkan beberapa
komponen tersebut secara sistematis yang terangkum dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Perbedaan dari Perusahaan dan Pekerjaan?
2. Apa pengertian dari perusahaan dan pekerjaan?
3. Apa saja Pembantu dari perusahaan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perbedaan dari perusahaan dan pekerjaan.
2. Dapat memahami dan mengerti apa arti dari perusahaan dan pekerjaan.
3. Mengetahui apa saja pembantu perusahaan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Perusahaan
Sebagaimana diuraikan dalam Stb. 1938 No. 276, bahwa istilah
“pedagang” dalam KUHD dihapus, diganti dengan istilah “perusahaan”.
Apabila pengertian pedagang ditemukan dalam pasal 2 KUHD,
sebaliknya pengertian perusahaan tidak terdapat dalam KUHD.
Pembentukan undang-undang tidak mengadakan penafsiran resmi dalam
KUHD, tujuannya agar pengertian perusahaan dapat berkembang sesuai
dengan gerak langkah dalam laulintas perusahan sendiri. Terserah
kepada ilmiah dan yurisprudensi tentang perkembangan selanjutnya.
2
c) Dalam kualitas tertentu (karena dalam lapangan perniagaan )
d) Menyerahkan barang-barang
e) Mengadakan perjanjian-perjanjian perdagangan
f) Harus bermaksud memperoleh laba
c. Polak, mengatakan baru ada perusahaan bila diperlukan adanya
perhitungan-perhitungan tentang laba rugi yang dapat diperkirakan,
dan segala sesuatu dicatat dalam pembukuan. Pendapat Polak ini
melihat perusahan dari sudur komersil, sudut pandang ini sama
dengan Molengraff, namun unsur pengertian perusahan berbeda, bila
Molengraff melihat perusahan itu harus memilik enam unsur,
sedangkan menurut Polak cukup dua unsur yaitu unsur laba dan rugi
serta unsur dicatat dalam pembukuan.
2
Dr. Ramlan, SH., M.Hum, HUKUM DAGANG : Perkembangan Buku Kesatu Kitab Undang-Undang
Hukum Dgang Indonesia, Setara Press, Malang, 2016, hlm. 65-66
3
Secara yuridis pengertian perusahaan dapat dilihat dalam beberapa
pengertian undang-undang, seperti :
4
b. Melakukan kegiatan secara tetap dan terus-menerus
c. Bertujuan untuk mencari keuntungan dan/atau laba.
2. Pengertian Pekerjaan
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) sendiri tidak
memberikan rumusan resmi mengenai pekerjaan. Sedangkan menurut
5
pendapa pemerintah belanda dalam rencana Wetbook van Koophandel,
“pekerjaan itu adalah perbuatan-perbuatan yang dilakukan tidak terputus-
putus, secara teranga-terangan dan dalam kedudukan tertentu.4
Persamaan Perbedaan
1. Unsur kegiatan yang 1. Unsur laba rugi merupakan
dilakukan secara terus- unsur Mutlak perusahaan,
menerus sedangkan pekerjaan bukan
2. Unsur kegiatan dilakukan unsur mutlak
secara terang-terangan 2. Kegiatan perusahaan dalam
bidang ekonomi,
sedangkan kegiatan
pekerjaan dilakukan dalam
bidang ilmiah, sosial,
kemanusian, agama dll.
4
Handi Raharjo, SH., HUKUM PERUSAHAAN, Pustaka Yustisia, Yogyakarta, 2009, hlm. 2
6
B. PEMBANTU PERUSAHAAN
Seorang pengusaha dalam menjalankan kegiatan perusahannya
biasanya tidak dapat bekerja seorang diri melainkan memerlukan bantuan
orang lain. Jadi ada tiga tipe pengusaha yaitu :5
7
bawah, dalam konteks perusahaan maka hubungan vertical merupakan
hubungan antara pimpinan perusahaan dan karyawan/pembantu
perusahaan. Dan pembantu di luar perusahaan adalah pembantu perusahaan
dalam hubungan horizontal, karena hubungan horizontal adalah hubungan
dengan garis koordinatif ke samping, maka dalam kontekas perusahan
maka yang disebut pembantu perusahaan dalam hubungan horizontal
adalah hubungan kerja koordinatif baik tetap maupun tidak tetap.
7
Ramlan, Op. Cit., HUKUM DAGANG : Perkembangan Buku Kesatu Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang, hlm. 112
8
c. Supervisor/Penyelia
Supuervisor atau dalam bahasa Indonesia disebut penyelia adalah
jabatan dalam struktur perusahaan yang mempunyai kuasa dan
wewenang untuk mengeluarkan perintah kepada rekan kerja
bawahannya dibawah arahan jabatan atasannya. Supervisor dalam
bahasa Inggris yang artinya pengawas atau pengarah, jadi fungsi
supervisor adalah mengawasi dan mengarahkan suatu tata cara yang
mengendalikan tata cara lainnya.
d. Salesman atau pekerja keliling
Salesman adalah pembantu perusahaan dengan bekerja keliling di
luar kantor untuk memperluas dan memperbanyak perjanjian-
perjanjian jual beli antara pengusaha dengan pihak ketiga.
e. Pelayan toko (Pramuniaga)
Pramuniaga adalah semua pelayan yang membantu pengusaha dalam
menjalankan perusahaanya di toko, misalnya, pelayan penjual,
pelayan pembukuan, pelayan penyerahan barang, pelayan penerima
uang (kasir), dan lai-lain.
f. Penjaga gudang
Penjaga gudang adalah orang yang mengatur atau mengurus keluar
masuk barang-barang yang dicatat dalam buku gudang. Penjaga
gudang juga membuat laporan tentang persediaan barang-barang,
mengelola penerimaan , dan penyimpanan barang-barang yang
masuk, dan melakukan perencanaann pengendalian dan pelaporan
pergudangan, serta mendukung percepatan pendistribusian.
2. Pembantu Perusahaan Dalam Hubungan Horizontal
9
Misalnya : agen perusahaan dan perbankan
b. Pembantu perusahaan yang mempunyai hubungan tidak tetap
Misalnya : makelar, komisioner, notaris, pengacara.
1. Agen perusahaan
Agen perusahaan adalah : orang yang mewakili pengusaha
mengadakan dan melaksankan perjanjian dengan pihak ketiga atas
nama pengusaha. Fungsi agen perusahaan adalah sebagai perantara
antara pihak ketiga serta sebagai wakil pengusaha. Agen perusahaan
merupakan perusahaan yang berdiri sendiri serta mewakili
kepenytingan pengusaha yang diageninya di suatu tempat. Agen
perusahaan memiliki hubungan tetap dengan pengusaha dan dapat
mewakili lebih dari satu perusahaan.
Berdasarkan pasal 1 angka 14-19 Keputusan Menteri Perindustrian
dan Perdagangan No. 23 Tahun 1998 tentang Lembaga-lembaga
usaha perdagangan, terdapat juga beberapa agen perusahan yaitu :
a. Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) adalah peroranga atau
badan usaha yang ditunjuk untuk atas nama pabrik pemilik merk
barang tertentu untuk melakukan penjualan dalam partai besar
barang dari pihak tersebut.
b. Agen adalah perorangan atau badan usaha yang bertindak sebagai
perantara untuk dan atas nama pihak yang menunjuknya untuk
melakukan pembelian, penjualan/pemasaran tanpa melakukan
pemindahan fisik barang.
c. Agen pabrik (manufactures Agent) adalah agen yang melakukan
kegiatan penjualan atas nama dan untuk kepentingan pabrik yang
menunjuknya tanpa melakukan pemindahan fisik barang.
8
Ramlan, Op.Cit., HUKUM DAGANG : Perkembangan Buku Kesatu Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang Indonesia, hlm. 120-149
10
d. Agen penjualan (sales agent) adalah agen yang melakukan
penjualan atas nama dan untuk kepentingan pihak lainyang
menunjuknya tanpa melakukan pemindahan fisik barang
e.Agen pembelian (purchasing agent) adalah agen yang malakukan
pembelian atas nama dan untuk kepentingan pihak lain yang
menunjukanya tanpa melakukan pemindahan fisik barang
f. Agen penjualan pemegang merk adalah agen yang melakukan
penjualan atas nama dan untuk kepentingan agen tunggal
pemegang merk yang menunjuknya.
2. Bank
Bank adalah badan usaha di bidang keuangan yang menarik dan
mengeluarkan uang di masyarakat, terutama memberikan kredit
dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
Dalam dunia perbankan, pengusaha adalah nasabah bank yang
dimana ia mempunya rekening giro. Semua kegiatan pembayaran
dan penerimaan uang dilakukan melalui bank dan dicatat dalam
rekening gironya. Bank mempunyai hubungan tetap dengan
pengusaha yang menjadi nasabahnya dan memberikan pelayanan
sebaik-baiknya kepada setiap nasabah yang diwakilinya tanpa
membedakan yang satu dengan yang lainnya. Bank menjamin
rahasian keuangan nasabahnya menurut ketentuan undang-undang.
3. Makelar
Makelar adalah perantara perdagangan (antara pembeli dan
penjual) atau orang yang menjualkan barang atau mencarikan
pembeli. Atau orang/badan hukum yang berjual beli sekuritas atau
barang untuk orang lain atas dasar komisi.
Dalam pengertian lain makelar adalah seseorang yang menjalankan
perusahaan dengan menghubungkan pengusaha dengan pihak
ketiga untuk mengadakan berbagai perjanjian. Dalam perjanjian
yang dibuat itu makelar bukan pihak, yang menjadi pihak adalah
pengusaha sebagaiman ditentukan dalam pasal 62 KUHD :
11
Makelar adalah seorang pedagang perantara yang diangkat oleh
presiden atau olehpembesar yang oleh presideng dinyatakan
berwenang untuk itu. Ia menyelenggarakan perusahaannya dengan
melakukan pekerjaan-pekerjaan sebagaimana termaktub dalam
pasal 64, seraya mendapat upahan atau provinsi tertentu, atas
amanat dan anam orang-orang dengan siapa ia tak mempunyai
hubungan yang tetap.
Sebelum dipebolehkan melakukan pekerjaanya ia harus bersumpah
di Pengadilan Negeri yang mana ia termasuk dalam daerah
hukmnya, bahwa ia dengan tulus hati akan menunaikan segala
kewajiban yang dibebankan kepadanya.
4. Komisioner, menurut H.M.N. Purwosoetjipto komisioner adalah
orang yang menjalankan perusahaan dengan membuat perjanjian-
perjanjian atas namanya sendiri, mendapat provisi atas perintah
dan pembiayaan orang lain.
Secara yuridis pengertian komisioner dapat dilihat dalam pasal 76
KUHD : “Komisioner adalah seorang yang menyelenggarakan
perusahaannya dengan melakukan perbuatan-perbuatan menutup
persetujuan atas nama atau firma dia sendiri, tetapi atas amanat dan
tanggungan orang lain dan dengan menerima upahan atau provisi
tertentu”.
5. Advokat dan Notaris adalah pembantu (perantara) perusahaan
dalam hubungan tidak tetap. Bantuan jasa mereka diperlukan
secara insidental saja apabila perusahaan memerlukannya.
6. Notaris diperlukan dalam hal pembuatan perjanjian atau akta-akta
lainnya bagi perusahaan. Sedangkan advokat diperlukan dalam hal
mewakili pengusaha di muka persidangan pengadilan atau di luar
pengadilan yang menyangkut segi hukum.
12
BAB III
KESIMPULAN
Persamaan Perbedaan
1. Unsur kegiatan yang 1. Unsur laba rugi merupakan unsur
dilakukan secara Mutlak perusahaan, sedangkan
terus-menerus pekerjaan bukan unsur mutlak
2. Unsur kegiatan 2. Kegiatan perusahaan dalam bidang
dilakukan secara ekonomi, sedangkan kegiatan
terang-terangan pekerjaan dilakukan dalam bidang
13
ilmiah, sosial, kemanusian, agama dll.
e. Pembantu perusahaan dalam hubungan horizontal yaitu pemegang
prokurasi, pengurus filial, supervisor, salesman, pelayan toko, dan penjaga
gudang
f. Pembantu perusahaan daam hubungan vertical yaitu Pembantu perusahaan
yang mempunyai hubungan kerja tetap. Misalnya : agen perusahaan dan
perbankan. Pembantu perusahaan yang mempunyai hubungan tidak tetap,
misalnya : makelar, komisioner, notaris, pengacara.
14
DAFTAR PUSTAKA
15