Anda di halaman 1dari 11

B.

VISI dan MISI


a) Visi
“Menciptakan peserta didik yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, unggul dalam prestasi serta sehat jasmani dan rohani”.

b) Misi
1. Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif untuk
mengoptimalkan potensi dan prestasi akademik peserta didik.
2. Mengembangkan kurikulum yang adaptif dan inovatif.
3. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang mutakhir dan relevan dengan
perkembangan kebutuhan peserta didik.
4. Meningkatkan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki
kinerja dan kompetensi yang tinggi.
5. Melakukan sistem penilaian yang terukur dan berkelanjutan.

7
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI GURU

Guru bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah, dan mempunyai tugas pokok

dan bertanggung jawab melaksanakan proses belajar dan mengajar secara efektif dan

efisien.

Tugas pokok dan fungsi guru adalah sebagai berikut : 

a. Membuat / menyusun Program Pembelajaran

1) Program Tahunan

2) Program Semester

3) Menyusun Silabus

4) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pengajaran

5) Menetapkan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM)

b. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.

c. Menyusun alat penilaian dan melaksanakan penilaian hasil belajar 

d. Membuat dan mengisi daftar nilai siswa.

e. Melaksanakan Analisis Hasil Belajar 

f. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.

g. Melaksanakan kegiaan bimbingan siswa dalam proses belajar mengajar 

h. Membuat atau menggunakan alat peraga dalam kegaiatan belajar mengajar 

i. Melakukan invosi serta kreatifitas yang menumbuhkan minat belajar siswa 

j. Mengikuti kegiatan MGMP secara berkesinambungan

k. Mengkuti kegiatan pengembangan Kurikulum

l. Melaksanakan tugas terentu di sekolah 

m. Melakukan pengembangan setiap bidang studi yang menjadi tanggungjawabnya

8
n. Membuat Lembaran Kerja Siswa (LKS) 

o. Membuat catatan – catatan tentang kemajuan belajar siswa yang dibina.

p. Meneliti daftar hadar sebelum memulai melaksanakan kegiatan mengajar 

q. Melakukan /mengatur ruang kelas, ruang praktikum agar terjaga kebesihan dan

keIndahan, keamanan, ketertiban serta kenyamanan bagin setiap guru mengajar

r. Disiplin waku mengajar agar target ketuntasan tercapai 

s. Mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkat 

t. Mematuhi kode etik profesional guru 

u. Disamping tugas pokok di atas, guru juga membantu Kepala Sekolah dalam urusan

Penyelenggarakan Pendidikan di Sekolah.

D. Nilai-Nilai Dasar ASN

Menjalankan tugas sebagai seorang Aparatur Sipil Negara dituntut untuk memahami

nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ANEKA untuk itu perlu diketahui indikator dari

kelima nilai-nilai tersebut, yaitu :

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk

memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah

menjamin terwujudnya nilai-nilai publik, yang di antaranya :

 Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik

kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok

danpribadi;

 Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah

9
keterlibatan PNS dalam politikpraktis;

 Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan

pemerintah dan pelayananpublik;

 Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai

penyelenggarapemerintah

Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa aspek yang

harus diperhatikan, yaitu: kepemimpinan,transparansi, integritas, tanggung jawab

(responsibilitas), keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan dan konsitensi.

2. Nasionalisme

Pegawai ASN harus memiliki nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat

dan mampu mengaktualisasinnya dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya sebagai

pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan pemersatu bangsa berdasarkan

Pancasila dan UUD tahun1945.Nasionalisme sangatpentingdimilikiolehsetiap pegawai

ASN. Bahkan tidak sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan

nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih

penting. Diharapkan dengan nasionalime yang kuat, maka setiap pegawai ASN

memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan Negara.

Pegawai ASN akan berfikir tidak lagi sektoral dengan mental block- nya,tetapakan

senantiasa mementingkan kepentingan yang lebih besar yakni bangsa dan negara.

3. EtikaPublik

Etika sebenarnya dapat dipahami sebagai sistem penelian perilaku serta

keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya

perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam mengambil keputusan

10
untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan

apa yang seharusnya nilai-nilai yang dianut (Catalano, 1991). Sedangkan kodeetik

merupakan aturan aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus,

sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan

ketentuan tertulis.

Pelayanan publik yang professional membutuhkan tidak hanya kompetensi

teknik dan leadership, namun juga kompetensi etika. Tanpa kompetensi etika, pejabat

cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan diskriminatif, terutama pada

masyarakat kalangan bawah. Etika publik merupakan refleksi kritis yang

mengarahkan bagaimana nilai-nilai (kejujuran,solidaritas,keadilan,kesetaraan,dll)

dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan

masyarakat atau kebaikan oranglain.

4. Komitmen Mutu

Karakteristik ideal dari tindakan yang berorientasi mutu dalam

penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik, antara lain diarahkan untuk

meningkatkan kepuasan masyarakat sebagai pelanggan, baik menyangkut layanan

yang merujuk pada producer view maupun customer view. Proses implementasi

manajemen mutu diawali dengan menganalisis masalah yang telah diidentifikasi,

kemudian menyusun rencana mutu, melaksanakan pekerjaan berbasis rencana mutu,

mengawal pelaksanaan, dan megawasi ketercapaiannya, dengan merancang upaya

peningkatannya agar dapat membangun kredibilitas lembaga pemerintah. Banyak

cara yang dapat dilakukan untuk senantiasa memperbaiki mutu layanan dari pegawai

ASN kepada publik. Misalnya: memahami fungsi, tugas pokok dan peran masing-

11
masing; kompeten pada bidang pekerjaannya; memiliki target mutu layanan;

memahami penyelengaraan pelayanan publik untuk menilai kinerja aparatur terkait.

Dalam hal ini, kepuasan masyarakat sebagai penerima manfaat pelayanan publik,

menjadi indikator utama untuk menilai keberhasilan kinerja aparatur kegiatan

pelayanan publik.

5. Anti Korupsi

Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satu alasannya

adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam

bidang ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.

Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun

dapat berdampak secara jangka panjang. Saat ini korupsi sudah berakar pada budaya

di Indonesia, oleh sebab itu dibutuhkan tunas-tunas integritas untuk memotong mata

rantai sekaligus menghapus segala bentuk niat dan pikiran korupsi dari skala terkecil

hingga skala terbesar. ASN diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai dasar anti

korupsi berupa jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggungjawab, kerjakeras,

sederhana, berani dan adil.

E. Sikap dan Perilaku Disiplin ASN

Disiplin Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah kesanggupan Aparatur Sipil Negara

(ASN) untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam

peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati

atau dilanggar akan dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Untuk mewujudkan ASN yang handal, profesional dan bermoral sebagai

penyelenggara pemerintahan yang menerapkan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik

12
(good governance), maka Aparatur Sipil Negara dituntut untuk setia dan taat pada

Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara

Kesatuan Republik Indonesia dan pemerintah serta bersikap disiplin, jujur, adil,

transparan dan akuntabel dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan perannya sebagai

Pelaksana Kebijakan Publik, Pelayan Publik, dan Perekat dan pemersatu bangsa sesuai

yang tertuang dalam pasal 10 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara.

Adapun kewajiban ASN menurut pasal 23 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara adalah :

1. setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;

2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;

4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;

5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan

tanggung jawab;

6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan

kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;

7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

8. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

13
F. Peran dan Kedudukan ASN

A. Whole Of Goverment

WoG (Whole of Government) didefinisikan sebagai “Suatu model pendekatan integratif

fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit

dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain:

tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku.

Salah satu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik adalah e-Government. E-

government adalah tata kelola pemerintahan (governance) yang diselenggarakan secara

terintegrasi dan interaktif berbasis teknologi IT, agar hubungan-hubungan antara

pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat dapat berlangsung lebih efisien, efektif, produktif

dan responsif. Hasil atau manfaat yang diperoleh melalui e-government antara lain adalah:

a. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), efisien dan

efektif

b. Hemat anggaran dan tepat waktu

c. Transparan sehingga peluang terjadinya kecurangan (fraud), suap dan korupsi akan

banyak berkurang.

d. Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan meningkat dan tingkat kesalahan

berkurang

e. Kemudahan akses dan kenyamanan pelayanan meningkat sehingga kepuasan publik

juga meningkat

B. Pelayanan Publik

Istilah pelayanan dalam bahasa Inggris adalah “service” A.S. Moenir mendefinisikan

“pelayanan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

14
landasan tertentu dimana tingkat pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang

melayani atau dilayani, tergantung kepada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi

harapan pengguna.” Pelayanan pada hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu

proses pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh

kehidupan organisasi dalam masyarakat. Proses yang dimaksudkan dilakukan sehubungan

dengan saling memenuhi kebutuhan antara penerima dan pemberi pelayanan. Selanjutnya

A.S. Moenir (2002: 16) menyatakan bahwa proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas

orang lain yang langsung inilah yang dinamakan pelayanan. Jadi dapat dikatakan pelayanan

adalah kegiatan yang bertujuan untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa yang

diperlukan orang lain.

Dari definisi tersebut dapat dimaknai bahwa pelayanan adalah aktivitas yang dapat

dirasakan melalui hubungan antara penerima dan pemberi pelayanan yang menggunakan

peralatan berupa organisasi atau lembaga perusahaan. Dalam kamus Bahasa Indonesia

(1990), pelayanan publik dirumuskan sebagai berikut :

a. Pelayanan adalah perihal atau cara melayani.

b. Pelayanan adalah kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang dan

jasa.

c. Pelayanan medis merupakan pelayanan yang diterima seseorang dalam hubungannya

dengan pensegahan, diagnosa dan pengobatan suatu gangguan kesehatan tertentu.

d. Publik berarti orang banyak (umum)

Pengertian publik menurut Inu Kencana Syafi’ie, adalah “Sejumlah manusia yang

memiliki kebersamaan berfikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik

berdasarkan nilai- nilai norma yang mereka miliki”. 1 Berdasarkan ketentuan Undang-
1

15
Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, diatur bahwa Pelayanan publik

adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas

barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara

pelayanan publik. Penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan kepentingan umum;

kepastian hukum; kesamaan hak; keseimbangan hak dan kewajiban; keprofesionalan;

partisipatif; persamaan perlakuan/tidak diskriminatif; keterbukaan; akuntabilitas; fasilitas

dan perlakuan khusus bagi kelompokrentan; ketepatan waktu; dan kecepatan, kemudahan,

dan keterjangkauan. Adapun tujuan dari pelayanan publik adalah sebagai berikut:

a. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab, kewajiban,

dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik;

b. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai dengan asas-

asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik;

c. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan public sesuai dengan peraturan perundang-

undangan; dan

d. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam

penyelenggaraan pelayanan publik.

C. Manajemen ASN

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai

negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi

pemerintah, sedangkan yang dimaksud Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah

pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional,

memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,

16
kolusi, dan nepotisme. Dalam Konsep Manajemen ASN ini dikenal apa yang disebut dengan

sistem merit. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada

kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar

belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur,

atau kondisi kecacatan.

Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai

negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat

pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi

tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundangundangan

sedangkanPegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara

Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh

pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Manajemen PNS

meliputi: penyusunan dan penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan Jabatan;

pengembangan karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan

tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua;

dan perlindungan.

17

Anda mungkin juga menyukai