Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang di konsumsi secara normal
melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran
zat-zat yang tidak di gunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal dari organ-organ serta menghasilkan energi. Akibat kekurangan, maka simpanan zat
gizi pada tubuh digunakan untuk memenuhi kebutuhan apabila keadaan ini berlangsung lama
maka simpanan zat gizi akan habis dan akhirnya terjadi kemerosotan jaringan. Pada saat ini
orang bisa di katakan malnutrisi seseorang yang gizi buruk disebapkan oleh rendahnya
konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari. pada umumnya penderita berasal
dari keluarga yang berpenghasilan rendah, tanda-tanda klinis gizi buruk dapat menjadi
indikator yang sangat penting untuk mengetahui seseorang menderita gizi buruk.

Kebutuhan tubuh akan zat gizi ditentukan oleh banyak factor data komposisi zat gizi
bahan makanan yang berhubungan dengan berbagai proses pengolahan belum cukup tersedia,
pemeriksaan zat gizi sepesifik bertujuan untuk menilai status gizi. Zat gizi yang terkandung
pada angka kecukupan gizi (akg ) hanyalah gizi yang penting yaitu energi, protein, vitamin a,
c, b12, tiamin, riboplafin, niasin, asam folat, kalsium, posfor, zat besi, zing, dan yodium.
(fajar, ibnu, dkk. 2001. Penilaian. Jakarta: buku kedokteran egc)
1. Macam macam makanan bayi

Makanan bayi beraneka ragam macamnya yaitu: ASI (air susu ibu) dan MPASI (makanan
pendamping asi)

1.ASI (Air susu ibu)

ASI merupakan cairan kompleks yang mengandung > 200 komponen yang larut dalam
air dan lemak Protein ASI mudah dicerna karena 60% berupa whey, sebagian besar protein
tsb berupa Lactoalbumin dan laktoferin. Zat kekebalan dalam ASI akan melindungi bayi dari
penyakit diare, dan ISPA

Lemak ASI mengandung asam lemak esensial yang diperlukan untuk perkembangan
otak dan kecerdasan, ASI tidak menimbulkan alergi ASI eksklusif akan menurunkan
kesakitan sehingga bayi dapat tumbuh optimal

Selama 6 bulan pertama bayi hanya membutuhkan ASI

ASI menyediakan seluruh makanan dan cairan yang dibutuhkan oleh bayi Ibu
selama 6 bulan pertama.
Jangan berikan apapun selain ASI, bahkan air putih, kepada bayi selama 6 bulan
pertama.
Bahkan dalam cuaca yang panas, ASI akan dapat memuaskan dahaga bayi
Anda.
Memberikan bayi makanan lain selain ASI akan menyebabkan bayi malas
menyusu dan akan mengurangi jumlah produksi ASI Ibu.
Air, cairan lain dan makanan dapat membuat bayi sakit. Ibu bisa memberikan obat jika
memang dianjurkan oleh petugas kesehatan

Pentingnya Pemberian ASI eksklutif bagi selama 6 bulan pertama

Pemberian ASI eksklusif berarti HANYA memberikan ASI saja kepada bayi
selama 6 bulan pertama.
ASI menyediakan seluruh makanan dan minuman yang dibutuhkan bayi selama
6 bulan pertama.
Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama akan melindungi bayi dari
berbagai macam penyakit, seperti diare dan infeksi saluran pernafasan. Bila Ibu memberikan
ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan pertama dan
tidak pernah mengalami menstruasi, makan ibu akan terhindar dari kehamilan. Pemberian
makanan campuran berarti memberi makan bayi dengan ASI dan
makanan atau cairan lain, seperti susu formula, susu hewani, atau air putih.
Memberikan makanan campuran sebelum bayi berusia 6 bulan dapat merusak
pencernaan bayi.
Memberikan makanan campuran sebelum bayi berusia 6 bulan memperbesar
risiko bayi terkena penyakit seperti diare dan pneumonia serta gizi buruk.
Memberikan bayi makanan atau cairan lain selain ASI, termasuk susu formula,
susu hewani, atau air putih sebelum bayi berusia 6 bulan dapat merusak
pencernaan eksklusif, dan seluruh keuntungan yang bisa didapatkan bayi dari pemberian
ASI eksklusif.
bayi. Ini akan mengurangi perlindungan yang dapat diberikan oleh ibu.

ASI ( air susu ibu )

Makanan yang paling baik untuk bayi segera lahir adalah ASI. ASI mempunyai
keunggulan baik ditinjau segi gizi, daya kekebalan tubuh, psikologi, ekonomi, dan
sebagainya.

Manfaat ASI ( air susu ibu )

Asi mempunyai manfaat yang luar biasa bagi bayi dan ibu menyusui. Keluarga dan
negara juga memperoleh manfaat dari asi.

Manfaat ASI bagi ibu

Aspek kesehatan ibu Isapan bayi akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar
hipofisis. Oksitosin akan membantu involusi uterus dan mencegah terjadi perdarahan post
partum. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan post partum mengurangi prevalensi
anemia zat besi. Selain itu, mengurangi angka kejadian karsinoma mammae. Aspek keluarga
berencana merupakan KB alami, sehingga dapat menjarangkan kehamilan. Menurut
penelitian, rata-rata jarak kehamilan pada ibu yang menyusui adalah 24 bulan (2 tahun)
sedangkan yang tidak 11 bulan. Aspek Psikologis ibu akan merasa bangga dan diperlukan
banyinya karena dapat menyusui

Manfaat ASI bagi bayi

Nutrien (zat gizi) yang sesuai untuk bayi mengandung lemak, karbohidrat, protein, garam
dan mineral serta vitamin. Mengandung zat protektif berupa laktobasilus bifidus, laktoferin,
lisozim, komplemen C3 dan C4, faktor antistrepkokus, antibodi, imunitas seluler dan tidak
menimbulkan energi. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan sewaktu menyusui
kulit bayi akan memberikan manfaat untuk tumbuh kembang bayi kelak. Interaksi tersebut
akan menimbulkan rasa aman dan kasih sayang.

Menyebabkan pertumbuhan bayi yang baik Bayi yang mendapat ASI akan mengalami
kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik dan
mengurangi obesitas.
Mengurangi kejadian karies dentis insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu
formula lebih tinggi dibanding yang mendapat ASI, karena menyusui dengan botoldan dot
pada waktu tidur akan menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan sisa susu formula dan
menyebabkan gigi menjadi asam sehingga merusak gigi.

Mengurangi kejadian maloklusi rahang penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan


lidah yang mendorong kedepan akibat menyusu dengan botol dan dot

Manfaat ASI bagi keluarga

Aspek ekonomi : ASI tidak perlu dibeli dan karena ASI bayi jarang sakit sehingga dapat
mengurangi biaya berobat

Aspek Psikologis : kelahiran jarang sehingga kebahagiaan keluarga bertambah dan


mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.

Aspek kemudahan : Menyusui sangat praktis sehingga dapat diberikan dimana saja dan
kapan saja serta tidak merepotkan orang lain.

Manfaat ASI bagi Negara

 Menurunkan angkasa kesakitan dan kematian anak. Adanya faktor protektif dan
nutrien yang sesuai dalam ASI menjami status gizi bayi baik serta angka kesakitan
dan kematian menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa ASI
melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi, seperti diare, otiti media, dan infeksi
saluran pernafasan bagian bawah.
 Mengurangi subsidi untuk rumah sakit. Dengan adanya rawat gabung maka akan
memperpendek lama rawat inap ibu dan bayi, mengurangi komplikasi persalinan dan
infeksi nosokomial serta mengurangi biaya perawatan anak sakit.
 Mengurangi devisa untuk membeli susu formula.
 Asi dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua ibu menyusui,
diperkirakan akan menghemat devisa sebesar Rp 8,6miliyar untuk membeli susu
formula.
 Meningkatkan generasi penerus bangsa
 Anak yang dapat ASI dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, sehingga
kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin
Komposisi ASI

Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu, hal ini berdasarkan pada stadium
laktasi. Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

Kolostrum : Asi yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ke tiga setelah bayi lahir.

Asi transisi : Asi yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari kesepuluh.

Asi mature : Asi yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai denganseterusnya

Kecukupan ASI

Untuk mengetahui kecukupan ASI dapat dilihat dari:

Berat badan waktu lahir telah tercapai sekurang kurang nya sekurang-kurangnya akhir 2
minggu setelah lahir dan selama itu tidak terjadi penurunan berat badan lebih dari 10%.
Kurve pertumbuhan berat badan memuaskan, yaitu menunjukan berat badan pada triwulan
ke1: 150-250 gr setiap minggu, triwulan ke 2: 500-600 gr setiap bulan, triwulan ke 3: 350-
450 gr setiap bulan, triwulan ke 4 : 250-350 gr setiap atau berat badan naik dua kali lipat
berat badan waktu lahir pada umur 4-5 bulan dan 3 kali lipat pada umur satu tahun. Bayi
lebih banyak ngompol, sampai 6 kali atau lebih dalam sehari. Setiap kali menyusui dengan
rakus, kemudian melemah dan tertidur. Payudara ibu terasa lunak setelah menyusui.

2. MPASI( Makanan pendamping ASI )

Makanan pendamping ASI (MPASI) diberikan setelah bayi umur 6 bulan.

Jenis MPASI : Buah-buahan yang dihaluskan/ dalam bentuk sari buah. Misalnya pisang
ambon, pepaya, jeruk, tomat. Makanan lunak dan lembek misalnya bubur, susu, nasi tim,
makanan bayi yang dikemas dalam kaleng/ karton/ sachet

Cobalah untuk memberikan makanan yang bervariasi setiap kali

makan. Misalnya: makanan hewani kaya zat besi (daging, telur dan produkproduk

susu), makanan pokok (biji-bijian, akar dan umbi-umbian)

bintang, kacang-kacangan bintang, buah-buahan dan sayuran kaya

vitamin A dan buah-buahan dan sayuran lainnya.


Tujuan pemberian MPASI

 Melengkapi zat gizi ASI yang ASI yang sudah berkurang


 Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan
dengan berbagai rasa dan bentuk
 Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan
 Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian MPASI

 Perhatikan kebersihan alat makanan


 Membuat makanan secukupnya
 Berikan makanan dengan sebaik-baiknya
 Buat variasi makanan
 Ajak makan bersama anggota keluarga

Makanan yang tidak baik untuk bayi

• 1. Madu : dikawatirkan mengandung spora Closteridium Botulinum


• 2. Makanan tinggi garam dan gula
• 3. Makanan yang dapat mengakibatkan tersedak : kacang2an, daging potongan
besar, permen, anggur, wortel mentah, keju kac tanah dll
• 4.Susu sapi (low fat, nonfat)
• 5.Jus apel/pear terlalu banyak

Pemberian Bayi hanya diberikan ASI tanpa makanan atau


ASI eksklusif minuman lain termasuk air putih, kecuali obat,
vitamin dan mineral dan ASI yang diperas
Selain mendapat ASI , bayi juga diberi sedikit air
Pemberian ASI predominan minum, atau minuman cair lain

Pemberian ASI (penuhfull Bayi mendapat salah satu ASI eksklusif atau ASI
breastfeeding) eksklusif atau ASI predominan

Cara pemberian makanan bayi dengan susu apa saja,


Pemberian susu botol(bottle feeding) termasuk juga ASI diperas dengan botol
Pemberian ASI Parsial ( Artificial Sebagian menyusui dan sebagian lagi susu
feeding ) buatanatau formula (sereal) atau makanan lain.

B.Cara Penyapihan

Menyapih atau menghentikan bayi menyusu dari payudara dapat menjadi masa yang
emosional tidak hanya bagi bayi, tapi juga bagi ibu. Tidak mudah menemukan cara agar bayi
merasa tetap disayangi, meski tidak lagi menyusu.

Kapan waktu yang tepat

Tergantung pilihan masing-masing ibu. Enam bulan pertama masa hidup bayi adalah
masa yang direkomondasikan bagi bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif. Setelah itu bayi
mendapat nutrisi dari ASI dan MPASI (makanan pendamping air susu ibu). Sementara masa
umum ibu menyusui adalah hingga bayi berusia dua tahun. Pada usia satu tahun, bayi mulai
bisa minum dari cangkir dan mulai mencari cara selain menyusu untuk medapatkan
kenyamanan. Sebagai ganti ASI anda dapat memberikan makanan padat yang kaya vitamin c,
zat besi, dan kaya kalsium. Makanan-makanan yang dimaksud antara lain keju, bubur, sayur,
sereal, dan buah yang di campur dengan ASI atau susu.

Sebagian ahli mendeskripsikan beberapa tanda bayi mulai dapat disapih, antara lain dia
sudah dapat duduk dengan kepala tegak dalam waktu lama, koordinasi mata, mulut, dan
tangannya mulai bekerja dengan baiksehingga dia dapat mengambil dan memasukkan
makanan padat kedalam mulut. Meski tidak selalu dapat dijadikan patokan, tapi tanda-tanda
umum berikut dapat menjadi ciri bayi kemungkinan sudah dapat disapih.

Jika si kecil menyusu langsung dari payudara:

 Menolak untuk menyusu.


 Mengisap puting payudara beberapa kali dan kemudian berhenti menyusu.
 Saat menyusu, ia kerap memperhatikan sekitar, ingin turun dari pangkuan, atau
bermain dengan pakaian anda.
 Tertarik minum dari cangkir.

Jika ia mengonsumsi susu botol:

 Menjauhkan botol yang belum kosong.


 Mengisap dot sebentar, kemudian menjauhkannya.
 Tertarik minum dari cangkir.

Namun hati-hati jangan salah mengartikan bayi yang mempunyai nafsu makan yang besar
atau mulai tumbuh gigi sebagai pertanda bayi siap disapih.

Bagaimana cara memulainya

Cara memulai sangat tergantung pada kebutuhan dan karaktermasing-masing anak dan
ibu. Penting untuk mengetahui tanda-tanda anak dapat disapih seperti yang telah dijelaskan
diatas. Panduan berikut dapat menjadi patokan umum untuk menyapih:

1) Mulailah perlahan-lahan. memulai penyapihan secara bertahap tidak hanya


bermanfaat untuk anak tapi juga untuk ibu. Mengurangi frekuensi menyusui secara
perlahan akan membuat ASI berkurang secara bertahap. Pengurangan perlahan ini
penting untuk mengurangi risiko payudara bengkak dan nyeri
2) Akan lebih mudah untuk memulai usaha menyapih di siang hari karena anak biasanya
menyusu di pagi dan malam hari untuk kenyamanan. Cara menyapih anak bisa
dimulai secara bertahap dengan berhenti menyusuinya disiang hari, menggantinya
dengan makanan padat, tapi tetap memberikan ASI dimalam hari.
3) Mulailah dengan menggati satu waktu pemberian ASI dengan susu botol atau cangkir
dalam satu hari. Tetaplah ikuti jadwal yang sama selama seminggu. Kemudian
minggu berikutnya tambahkan waktu saat anda memberikan susu botol dan kurangi
pemberia ASI secara langsung. Bayi satu tahun keatas dapat diberikan susu sapi
sebagai pengganti ASI.
4) Jika bayi biasa menyusu sebelum tidur, cobalah untuk menidurkannya tanpa disusui
secara bertahap. Ciptakan ritual menyenangkan lain sebelum tidur seperti,
membacakan dongeng atau mendengarkan musik. Buat dia merasa nyaman dengan
tetap memeluk atau membelainya.
C.Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita

1. Ketersediaan pangan ditingkat keluarga.


Status gizi dipengaruhi oleh ketersediaan pangan ditingkat keluarga, hal ini sangat
tergantung dari cukup tidaknya pangan yang dikonsumsi oleh setiap anggota keluarga
untuk mencapai gizi baik dan hidup sehat. Jika tidak cukup maka bisa dipastikan
konsumsi setiap anggota keluarga tidak terpenuhi. Padahal makanan untuk anak harus
mengandung kualitas dan kuantitas cukup untuk menghasilkan kesehatan yang baik.

2. Pola asuh keluarga


Pola asuh keluarga adalah pola pendidikan yang harus diberikan oleh orang tua
terhadap anak-anaknya. Setiap anak membutuhkan cinta, perhatian, kasih sayang yang
akan berdampak pada perkembangan fisik, mental dan emosional. Pola asuh terhadap
anak berpengaruh terhadap timbulnya masalah gizi. Perhatian yang cukup dan pola
asuh yang tepat akan memberi pengaruh yang besar dalam memperbaiki status gizi.
Anak yang mendapat perhatian lebih, baik secara fisik maupun emosional misalnya
selalu mendapat senyuman, mendapat respon ketika berceloteh, mendapat ASI, dan
makanan yang seimbang maka keadaan gizinya lebih baik dibandingkan dengan
temen sebayanya yang kurang mendapat perhatian orang tuanya.
3. Kesehatan lingkungan
Masalah gizi timbul tidak hanya karena dipengaruhi oleh ketidak seimbangan
asupan makanan, akan tetapi dipengaruhi oleh penyakit infeksi. Masalah kesehatan
lingkungan merupakan determinan penting dalam bidang kesehatan. Kesehatan
lingkungan yang baik seperti penyediaan air bersih dan perilaku hidup bersih dan
sehat akan mengurangi resiko kejadian penyakit. Infeksi dapat menyebabkan
kurangnya nafsu makan menjadi rendah dan akhirnya menyenankan kurang gizi.
4. Pelayanan kesehatan dasar
Pemantauan pertumbuhan yang diikuti dengan tindak lanjut berupa konseling,
terutama oleh petugas kesehatan berpengaruh pada pertumbuhan anak. Pemanfaatan
fasilitas kesehatan seperti penimbangan balita, pemberian suplemen kapsul vitamin A,
penanganan diare dengan oralit serta imunisasi
5. Budaya keluarga
Budaya berperan dalam status gizi masyarakat karena ada beberapa kepercayaan
seperti tabu mengonsumsi makanan tertentu oleh kelompok umur tertentu yang
sebenarnya makanan tersebut justru bergizi dan dibutuhkan oleh kelompok umur
tertentu. Unsur-unsur budaya mampu menciptakan suatu kebiasaan makan masyarakat
yang kadang-kdang bertentangan dengan prinsip-prinsip ilmu gizi. Misalnya seperti
budaya yang memperioritaskan anggota keluarga untuk mengonsumsi hidangan
keluarga yang telah di siapkan yaitu umumnya kepala keluarga. Apabila keadaan
tersebut berlangsung lama dapat berakibat timbulnya masalah gizi kurang terutama
pada golongan rawat gizi seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita.

6. Sosial ekonomi
Banyaknya anak balita yang kurang gizi dan gizi buruk disejumlah wilayah
ditanah air disebabkan ketidaktahuan orang tua akan pentingnya gizi seimbang bagi
anak balita yang pada umunya disebabkan pendidikan orangtua yang rendah serta
faktor kemiskinan. Kurangnya asupan gizi bisa disebabkan oleh terbatasnya jumlah
makanan yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi yang
dibutuhkan dengan alasan sosial ekonomi yaitu kemiskinan.
7. Tingkat pengetahuan dan teknologi
Permasalahan kurang gizi tidak hanya menggambarkan masalah keehatan saja,
tetapi lebih jauh mencerminkan kesejahteraan rakyat termasuk pendidikan dan
pengetahuan masyarakat. Tingkat pendidikan akan memengaruhi pengetahuan
seseorang sehingga berpandangan luas, berfikir dan bertindak rasioanal.

DAFTAR PUSTAKA

Darwin karyadi dan mulilal.1990. Kecukupan Gizi yang Dianjurkan.GRAMEDIA, Ed.3,


Jakarta.

Kus Irianto dan Kusno Waluyo.2010. Gizi dan Pola hidup Sehat. Yrama Widya. Bandung

Http//12knowledge.files.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai