24 7802 1 SM
24 7802 1 SM
e-mail: septiacahya@yahoo.co.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi
profesional, (3) kompetensi sosial, (4) kompetensi kepribadian, dan 5) pengaruh kompetensi guru secara
simultan terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja. Jenis penelitian yang digunakan adalah
kausalitas. Subjek penelitian adalah kepala SMP Negeri 6 Singaraja dengan jumlah guru yang dinilai
sebanyak 70 guru, dan yang menjadi objek dalam penelitian ini kompetensi guru dan kinerja guru. Data
dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner, dan dianalisis dengan uji t, uji F, dan analisis regresi
linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kompetensi pedagogik berpengaruh signifikan
terhadap kinerja guru dengan hasil thitung 2,545> ttabel 1,994 dan p-value 0,013< α = 0,05. (2) Kompetensi
profesional berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan hasil thitung 2,082> ttabel 1,994 dan p-
value 0,014< α = 0,05. (3) Kompetensi sosial, berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan hasil
thitung 2,235> ttabel 1,994 dan p-value 0,029< α = 0,05. (4) Kompetensi kepribadian berpengaruh signifikan
terhadap kinerja guru dengan hasil thitung 3,145> ttabel 1,994 dan p-value 0,003< α = 0,05. (5) Secara
simultan kompetensi guru berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja yang
ditunjukkan dengan hasil analisis nilai Fhitung = 46,636 > Ftabel = 2,740 dan ditunjukkan dengan nilai
probabilitas uji F 0,000 lebih kecil dari α = 0,05.
Abstract
Research aims to understand influence ( 1 ) competence pedagogical , ( 2 ) professional competency , (
3 ) competence social , ( 4 ) competence personality , and 5 ) the influence competence of teachers
simultaneously on performance junior high school teachers singaraja land 6 .The kind of research used is
causality .The subject of study is head of junior high schools 6 singaraja the number of teachers
considered 70 teachers , and who are the objects in this research competence of teachers and
performance of teachers .Data were collected by using kuisioner , and analyzed by test t , the f , and
regression analysis linear multiple. The research results show that ( 1 ) competence pedagogical
significant of the performance of teachers with the results of t hitung 2,545 > t tabel 1,994 and p-value
0,013 < α = 0.05 .( 2 ) Professional competency significant of the performance of teachers with the
results of t hitung 2,082 > t tabel 1,994 and p-value 0.014 < α = 0.05 .( 3 ) competence social , significant
of the performance of teachers with the results of t hitung 2,235 > t tabel 1,994 and p-value 0,029 < α =
0.05 . ( 4 ) competence personality significant of the performance of teachers with the results of t hitung
3,145 > t tabel 1,994 and p-value 0,003 < α = 0.05 . ( 5) simultaneously competence of teachers
significant on performance junior high school teachers land 6 singaraja demonstrated by the results of
the analysis value f hitung = 46,636 > f tabel = 2,740 and presented with the probability test f 0,000
smaller than α = 0.05.
PENDAHULUAN
Keberadaan guru merupakan salah kemampuan pribadi yang mantap, stabil,
satu komponen yang sangat penting di dewasa, arif, dan berwibawa menjadi
dalam proses pendidikan, sehingga guru teladan bagi peserta didik.
memiliki peran dan tanggung jawab yang Dengan memiliki keempat
besar dalam dunia pendidikan. Hal kompetensi tersebut, maka guru
tersebut, mengisyaratkan bahwa setiap diharapkan mampu melaksanakan
guru wajib memiliki kualifikasi akademik tugasnya sebagai pendidik yang
dan kompetensi sebagai agen profesional. Sebab, pendidikan dan
pembelajaran. Kompetensi merupakan pembelajaran tidak hanya bertujuan untuk
seperangkat pengetahuan, ketrampilan, membekali anak berbagai macam ilmu
dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan teknologi (learning to know) serta
dan dikuasai oleh guru dalam yang diperlukan dalam hidupnya (learning
melaksanakan tugas keprofesionalan to do), tetapi pendidikan harus dapat
Janawi (2007). mengantarkan peserta didik untuk
Dalam UU No. 14 Tahun 2005 memahami diri sendiri dengan baik
tentang Guru dan Dosen BAB I Pasal 1 (learning to be) dan dapat memahami,
menyebutkan guru adalah pendidik menghargai orang lain dengan baik dan
profesional dengan tugas utama mendidik, benar, sehingga mereka dapat hidup
mengajar, membimbing, melatih, dan bersama dalam masyarakat yang sangat
mengevaluasi peserta didik pada beragam (learning to live together).
pendidikan usia dini, pendidikan dasar, Demi tercapainya kualitas
dan pendidikan menengah. Untuk pendidikan yang diharapkan, tentunya
mewujudkan guru yang memiliki yang harus dilaksanakan adalah
kompetensi diperlukan upaya dari meningkatkan kinerja guru. Kinerja guru
berbagai pihak termasuk pemerintah yang maksimal merupakan impian bagi
melalui program sertifikasi yang semua sekolah, begitu juga bagi SMP
dilaksanakan oleh pemerintah bagi semua Negeri 6 Singaraja. Namun berdasarkan
guru, baik guru yang berstatus PNS observasi awal yang dilakukan terhadap
maupun non-PNS. kepala sekolah bahwa kinerja guru SMP
Program sertifikasi dilakukan Negeri 6 Singaraja masih perlu
dalam rangka untuk meningkatkan ditingkatkan, hal ini menunjukan dari 70
kompetensi guru dalam proses belajar guru dengan jumlah 14 guru honorer dan
mengajar. Untuk dapat menerapkan atau 56 guru tetap memiliki kinerja yang
melaksanakan tugas dengan baik, guru berbeda. Perbedaan tersebut salah
sebagai pendidik yang profesional satunya dilatarbelakangi dari kompetensi
tentunya harus memiliki ke empat yang dimiliki setiap guru antara lain :
kompetensi dasar guru. pertama, kemampuan guru dalam
Berdasarkan Peraturan Menteri merancang rencana pembelajaran yang
Pendidikan Nasional Republik Indonesia sesuai dengan kemampuan siswa di
No. 16 Tahun 2007 tentang Standar dalam kelas masih perlu ditingkatkan. Hal
Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi ini diperlukan untuk membentuk proses
Guru menyatakan guru memiliki empat pembelajaran, dan menciptakan proses
kompetensi dasar, yaitu : (1) kompetensi pembelajaran yang mendidik sekaligus
pedagogik yaitu kemampuan dalam kreatif dan interaktif . Kedua, penyediaan
mengelola pembelajaran, (2) kompetensi media pengajaran yang belum memadai
professional yaitu kemampuan menyebabkan interaksi yang terjadi antara
penguasaan materi pembelajaran secara guru dan siswa dalam proses belajar
luas dan mendalam yang diperoleh mengajar menjadi pasif. Ketiga,
melalui pendidikan profesi, (3) kompetensi kurangnya kemampuan guru dalam
sosial yaitu kemampuan guru sebagai penguasaan teknologi informasi dan
bagian dari masyarakat untuk komunikasi terutama bagi sebagian guru
berkomunikasi dan bergaul secara efektif, yang lanjut usia, serta kurangnya
dan (4) kompetensi kepribadian yaitu partispasi guru dalam kegiatan-kegiatan
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5,920 1,762 3,359 0,001
Kompetensi 0,175 0,069 0,239 2,545 0,013
pedagogik
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5,920 1,762 3,359 0,001
Kompetensi 0,353 0,170 0,189 2,082 0,041
profesional
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5,920 1,762 3,359 0,001
Kompetensi sosial 0,635 0,284 0,249 2,235 0,029
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5,920 1,762 3,359 0,001
Kompetensi 0,462 0,147 0,316 3,145 0,003
kepribadian
Sum of
Model df Mean Square F Sig.
Squares
1 Regression 563,043 4 140,761 46,636 0,000
Residual 196,187 65 3,018
Total 759,230 69
terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 guru dapat diketahui dari koefisien
Singaraja. determinasi, yang ditunjukkan dengan nilai
Besar pengaruh kompetensi guru Adjusted R Square. Hasil analisis
(kompetensi pedagogik, kompetensi koefisien determinasi dapat disajikan pada
kepribadian, kompetensi sosial, dan Tabel 6.
kompetensi profesional) terhadap kinerja
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5,920 1,762 3,359 0,001
Kompetensi 0,175 0,069 0,239 2,545 0,013
pedagogik
Kompetensi 0,353 0,170 0,189 2,082 0,041
profesional
Kompetensi sosial 0,635 0,284 0,249 2,235 0,029
Kompetensi 0,462 0,147 0,316 3,145 0,003
kepribadian
guru (Y) memiliki nilai positif sebesar
Berdasarkan perhitungan regresi linier 5,920.
berganda pada Tabel 7, maka didapat
hasil persamaan regresi sebagai Selanjutnya, variabel kompetensi
berikut. pedagogik (X1) memiliki koefisien positif
Ŷ 5,920 0,175 X1 0,353 X 2 0,635 X 3 0,462 X 4 sebesar 0,175, variabel kompetensi
Berdasarkan model persamaan profesional (X2) memiliki koefisien positif
regresi yang terbentuk, dapat sebesar 0,353, variabel kompetensi
diinterpretasikan hasil bahwa konstanta sosial (X3) memiliki koefisien positif
sebesar 5,920 menunjukan jika variabel sebesar 0,635, dan , variabel kompetensi
kompetensi pedagogik (X1), kompetensi kepribadian (X4) memiliki koefisien positif
profesional (X2), kompetensi sosial (X3), sebesar 0,462. Nilai koefisien regresi
dan kompetensi kepribadian (X4) bernilai yang positif menunjukkan bahwa
konstan atau nol, maka variabel kinerja kompetensi pedagogik (X1), kompetensi
profesional (X2), kompetensi sosial (X3),
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016
Hamzah, Uno. 2012. Teori Kinerja Dan Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran
Pengukurannya. Jakarta : Bumi (Mengembangkan Profesionalisme
Aksara. Guru). Jakarta : PT.Raja Grafindo
Persada.
Husni, Yusratul. 2014. Pengaruh
Kompetensi Terhadap Kinerja Satori, Djam’an, dkk. 2007. Profesi
Guru (Studi Kasus Sltp Di Kota Keguruan. Jakarta : Universitas
Sawahlunto). Tesis. Program Terbuka.
Studi Magister Perencanaan
Pembangunan Fakultas Ekonomi Sagala. 2008. Kemampuan Profesional
Universitas Andalas. Guru Dan Tenaga Kependidikan.
Medan : Alfabeta.
Janawi. 2007. Kompetensi Guru
Citra Guru Profesional. Bandung : Saondi, Ondi dan Aris Suherman.2012.
Alfabeta. Etika Profesi Keguruan. Bandung:
Refika Aditama
______.2011. Kompetensi Guru
Citra Guru Profesional. Bandung : Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber
Alfabeta. Daya Manusia. Jakarta: Kencana.