Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)

Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KINERJA GURU


SMP NEGERI 6 SINGARAJA

Komang Septia Cahya Ningrum

Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: septiacahya@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi
profesional, (3) kompetensi sosial, (4) kompetensi kepribadian, dan 5) pengaruh kompetensi guru secara
simultan terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja. Jenis penelitian yang digunakan adalah
kausalitas. Subjek penelitian adalah kepala SMP Negeri 6 Singaraja dengan jumlah guru yang dinilai
sebanyak 70 guru, dan yang menjadi objek dalam penelitian ini kompetensi guru dan kinerja guru. Data
dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner, dan dianalisis dengan uji t, uji F, dan analisis regresi
linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kompetensi pedagogik berpengaruh signifikan
terhadap kinerja guru dengan hasil thitung 2,545> ttabel 1,994 dan p-value 0,013< α = 0,05. (2) Kompetensi
profesional berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan hasil thitung 2,082> ttabel 1,994 dan p-
value 0,014< α = 0,05. (3) Kompetensi sosial, berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan hasil
thitung 2,235> ttabel 1,994 dan p-value 0,029< α = 0,05. (4) Kompetensi kepribadian berpengaruh signifikan
terhadap kinerja guru dengan hasil thitung 3,145> ttabel 1,994 dan p-value 0,003< α = 0,05. (5) Secara
simultan kompetensi guru berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja yang
ditunjukkan dengan hasil analisis nilai Fhitung = 46,636 > Ftabel = 2,740 dan ditunjukkan dengan nilai
probabilitas uji F 0,000 lebih kecil dari α = 0,05.

Kata kunci: kompetensi guru, kinerja guru

Abstract
Research aims to understand influence ( 1 ) competence pedagogical , ( 2 ) professional competency , (
3 ) competence social , ( 4 ) competence personality , and 5 ) the influence competence of teachers
simultaneously on performance junior high school teachers singaraja land 6 .The kind of research used is
causality .The subject of study is head of junior high schools 6 singaraja the number of teachers
considered 70 teachers , and who are the objects in this research competence of teachers and
performance of teachers .Data were collected by using kuisioner , and analyzed by test t , the f , and
regression analysis linear multiple. The research results show that ( 1 ) competence pedagogical
significant of the performance of teachers with the results of t hitung 2,545 > t tabel 1,994 and p-value
0,013 < α = 0.05 .( 2 ) Professional competency significant of the performance of teachers with the
results of t hitung 2,082 > t tabel 1,994 and p-value 0.014 < α = 0.05 .( 3 ) competence social , significant
of the performance of teachers with the results of t hitung 2,235 > t tabel 1,994 and p-value 0,029 < α =
0.05 . ( 4 ) competence personality significant of the performance of teachers with the results of t hitung
3,145 > t tabel 1,994 and p-value 0,003 < α = 0.05 . ( 5) simultaneously competence of teachers
significant on performance junior high school teachers land 6 singaraja demonstrated by the results of
the analysis value f hitung = 46,636 > f tabel = 2,740 and presented with the probability test f 0,000
smaller than α = 0.05.

Key words: competence of teachers, teacher performance


Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

PENDAHULUAN
Keberadaan guru merupakan salah kemampuan pribadi yang mantap, stabil,
satu komponen yang sangat penting di dewasa, arif, dan berwibawa menjadi
dalam proses pendidikan, sehingga guru teladan bagi peserta didik.
memiliki peran dan tanggung jawab yang Dengan memiliki keempat
besar dalam dunia pendidikan. Hal kompetensi tersebut, maka guru
tersebut, mengisyaratkan bahwa setiap diharapkan mampu melaksanakan
guru wajib memiliki kualifikasi akademik tugasnya sebagai pendidik yang
dan kompetensi sebagai agen profesional. Sebab, pendidikan dan
pembelajaran. Kompetensi merupakan pembelajaran tidak hanya bertujuan untuk
seperangkat pengetahuan, ketrampilan, membekali anak berbagai macam ilmu
dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan teknologi (learning to know) serta
dan dikuasai oleh guru dalam yang diperlukan dalam hidupnya (learning
melaksanakan tugas keprofesionalan to do), tetapi pendidikan harus dapat
Janawi (2007). mengantarkan peserta didik untuk
Dalam UU No. 14 Tahun 2005 memahami diri sendiri dengan baik
tentang Guru dan Dosen BAB I Pasal 1 (learning to be) dan dapat memahami,
menyebutkan guru adalah pendidik menghargai orang lain dengan baik dan
profesional dengan tugas utama mendidik, benar, sehingga mereka dapat hidup
mengajar, membimbing, melatih, dan bersama dalam masyarakat yang sangat
mengevaluasi peserta didik pada beragam (learning to live together).
pendidikan usia dini, pendidikan dasar, Demi tercapainya kualitas
dan pendidikan menengah. Untuk pendidikan yang diharapkan, tentunya
mewujudkan guru yang memiliki yang harus dilaksanakan adalah
kompetensi diperlukan upaya dari meningkatkan kinerja guru. Kinerja guru
berbagai pihak termasuk pemerintah yang maksimal merupakan impian bagi
melalui program sertifikasi yang semua sekolah, begitu juga bagi SMP
dilaksanakan oleh pemerintah bagi semua Negeri 6 Singaraja. Namun berdasarkan
guru, baik guru yang berstatus PNS observasi awal yang dilakukan terhadap
maupun non-PNS. kepala sekolah bahwa kinerja guru SMP
Program sertifikasi dilakukan Negeri 6 Singaraja masih perlu
dalam rangka untuk meningkatkan ditingkatkan, hal ini menunjukan dari 70
kompetensi guru dalam proses belajar guru dengan jumlah 14 guru honorer dan
mengajar. Untuk dapat menerapkan atau 56 guru tetap memiliki kinerja yang
melaksanakan tugas dengan baik, guru berbeda. Perbedaan tersebut salah
sebagai pendidik yang profesional satunya dilatarbelakangi dari kompetensi
tentunya harus memiliki ke empat yang dimiliki setiap guru antara lain :
kompetensi dasar guru. pertama, kemampuan guru dalam
Berdasarkan Peraturan Menteri merancang rencana pembelajaran yang
Pendidikan Nasional Republik Indonesia sesuai dengan kemampuan siswa di
No. 16 Tahun 2007 tentang Standar dalam kelas masih perlu ditingkatkan. Hal
Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi ini diperlukan untuk membentuk proses
Guru menyatakan guru memiliki empat pembelajaran, dan menciptakan proses
kompetensi dasar, yaitu : (1) kompetensi pembelajaran yang mendidik sekaligus
pedagogik yaitu kemampuan dalam kreatif dan interaktif . Kedua, penyediaan
mengelola pembelajaran, (2) kompetensi media pengajaran yang belum memadai
professional yaitu kemampuan menyebabkan interaksi yang terjadi antara
penguasaan materi pembelajaran secara guru dan siswa dalam proses belajar
luas dan mendalam yang diperoleh mengajar menjadi pasif. Ketiga,
melalui pendidikan profesi, (3) kompetensi kurangnya kemampuan guru dalam
sosial yaitu kemampuan guru sebagai penguasaan teknologi informasi dan
bagian dari masyarakat untuk komunikasi terutama bagi sebagian guru
berkomunikasi dan bergaul secara efektif, yang lanjut usia, serta kurangnya
dan (4) kompetensi kepribadian yaitu partispasi guru dalam kegiatan-kegiatan
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

pengembangan profesi yang seharusnya Jenis data dalam penelitian ini


diikuti di sekolah. Sehingga kemampuan adalah data kuantitatif berupa angka-
guru dalam menentukan cara angka jawaban dari responden mengenai
penyampaian materi dan pengelolaan kuesioner kinerja guru, dan kompetensi
interaksi belajar mengajar akan sangat guru pada SMP Negeri 6 Singaraja.
berkurang. Berdasarkan sumbernya data yang
Perbedaan kompetensi tersebut digunakan dalam penelitian ini adalah
tentunya akan memberikan pengaruh data primer dan data sekunder. Data
terhadap kinerja guru dalam peningkatan primer berupa kuesioner kompetensi guru
mutu pendidikan sesuai yang diharapkan. dan kinerja guru pada SMP Negeri 6
Dengan demikian, perbedaan kompetensi Singaraja, dan data sekunder terkait
yang dimiliki guru menyebabkan dengan dokumen nama guru-guru SMP
perbedaan kinerja pada setiap guru, maka Negeri 6 Singaraja.
kompetensi menjadi tolok ukur Metode pengumpulan data yang
kemampuan guru dalam melaksanakan digunakan dalam penelitian ini adalah
tugas profesionalnya sebagai guru. dokumentasi dan kuisioner. Dokumentasi
Berdasarkan latar belakang masalah dipergunakan untuk mengumpulkan atau
di atas, maka yang menjadi rumusan memperoleh data berupa nama dan
masalah adalah sebagai berikut. 1) jumlah guru tetap maupun guru honor
Apakah kompetensi pedagogik SMP Negeri 6 Singaraja. Selanjunya,
berpengaruh terhadap kinerja guru SMP kuesioner digunakan untuk mendapatkan
Negeri 6 Singaraja? 2) Apakah data tentang kompetensi guru, dan kinerja
kompetensi profesional berpengaruh guru. Data yang telah dikumpulkan
terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 digunakan sistem skor, dimana jawaban
Singaraja? 3) Apakah kompetensi sosial pertanyaan diberi skor dengan
berpengaruh terhadap kinerja guru SMP menggunakan skala likert.
Negeri 6 Singaraja? 4) Apakah Instrumen penelitian yang
kompetensi kepribadian berpengaruh digunakan dalam penelitian ini adalah
terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 kuesioner. Kuesioner sebagai instrument
Singaraja? 5) Apakah kompetensi guru pengumpulan data ordinal yang
secara simultan berpengaruh terhadap merupakan penjabaran dari indikator
kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja ? variabel sebelum digunakan untuk
mengumpulkan data di lapangan terlebih
METODE dahulu harus diuji tingkat validitas dan
Jenis penelitian yang digunakan realibilitasnya. Untuk menguji tingkat
dalam penelitian ini adalah penelitian validitas dan reliabilitas instrument
kausalitas. Penelitian kausalitas bertujuan penelitian akan diujikan kepada 30
untuk menemukan hubungan sebab- responden.
akibat berdasarkan pengamatan terhadap Analisis data yang digunakan adalah
akibat yang terjadi dan mencari faktor analisis regresi linier berganda. Adapun
yang menjadi penyebab melalui data variabel yang dilibatkan adalah variabel
yang dikumpulkan (Zuriah, 2006). bebas sebagai variabel yang
Lokasi penelitian dilakukan pada mempengaruhi dan variabel terikat
SMP Negeri 6 Singaraja yang beralamat sebagai variabel yang dipengaruhi.
di jalan Bisma No. 3 Singaraja. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Adapun subjek dalam penelitian ini kompetensi pedagogik (X1), kompetensi
adalah kepala sekolah SMP Negeri 6 profesional (X2), kompetensi social (X3),
Singaraja, sedangkan yang menjadi objek dan kompetensi kepribadian (X4),
penelitian adalah variabel kompetensi sedangkan yang termasuk dalam variabel
guru yang meliputi : kompetensi terikat adalah kinerja guru (Y).
pedagogik, kompetensi profesional,
kompetensi sosial, dan kompetensi
kepribadian, serta kinerja guru pada SMP
Negeri 6 Singaraja.
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

dengan menggunakan uji t. Perhitungan


HASIL DAN PEMBAHASAN uji t menggunakan bantuan program
Hasil SPSS 17.0 for Windows dan pengujian
Pengaruh kompetensi pedagogik hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi
terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 5%. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 1
Singaraja secara parsial dapat diketahui

Tabel 1 Hasil Uji t untuk Variabel Kompetensi Pedagogik

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5,920 1,762 3,359 0,001
Kompetensi 0,175 0,069 0,239 2,545 0,013
pedagogik

Berdasarkan Tabel 1, diperoleh Pengaruh Kompetensi Profesional


nilai thitung = 2,545 > t tabel = 1,994 dengan Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri 6
nilai p-value sebesar 0,013. Nilai p-value Singaraja secara parsial dapat diketahui
0,013 lebih kecil dari α = 0,05, maka dengan menggunakan uji t. Perhitungan
keputusannya H0 ditolak. Jadi, dapat uji t menggunakan bantuan program
disimpulkan secara parsial terdapat SPSS 17.0 for Windows dan pengujian
pengaruh yang positif dan signifikan hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi
antara kompetensi pedagogik terhadap 5%. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 2.
kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja.

Tabel 2 Hasil Uji t untuk Variabel Kompetensi Profesional

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5,920 1,762 3,359 0,001
Kompetensi 0,353 0,170 0,189 2,082 0,041
profesional

Berdasarkan Tabel 2, diperoleh Pengaruh kompetensi sosial


nilai thitung = 2,082 > t tabel = 1,994 dengan terhadap kinerja guru SMP Negeri 6
nilai p-value sebesar 0,041. Nilai p-value Singaraja secara parsial dapat diketahui
0,041 lebih kecil dari α = 0,05, maka dengan menggunakan uji t. Perhitungan
keputusannya H0 ditolak. Jadi, dapat uji t menggunakan bantuan program
disimpulkan secara parsial terdapat SPSS 17.0 for Windows dan pengujian
pengaruh yang positif dan signifikan hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi
antara kompetensi profesional terhadap 5%. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 3.
kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja.
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

Tabel 3 Hasil Uji t untuk Variabel Kompetensi Sosial

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5,920 1,762 3,359 0,001
Kompetensi sosial 0,635 0,284 0,249 2,235 0,029

Berdasarkan Tabel 3, diperoleh Pengaruh kompetensi kepribadian


nilai thitung = 2,235 > t tabel = 1,994 dengan terhadap kinerja guru SMP Negeri 6
nilai p-value sebesar 0,029. Nilai p-value Singaraja secara parsial dapat diketahui
0,029 lebih kecil dari α = 0,05, maka dengan menggunakan uji t. Perhitungan
keputusannya H0 ditolak. Jadi, dapat uji t menggunakan bantuan program
disimpulkan secara parsial terdapat SPSS 17.0 for Windows dan pengujian
pengaruh yang positif dan signifikan hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi
antara kompetensi sosial terhadap kinerja 5%. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.
guru SMP Negeri 6 Singaraja.

Tabel 4 Hasil Uji t untuk Variabel Kompetensi Kepribadian

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5,920 1,762 3,359 0,001
Kompetensi 0,462 0,147 0,316 3,145 0,003
kepribadian

Berdasarkan Tabel 4, diperoleh Pengaruh kompetensi guru


nilai thitung = 3,145 > t tabel = 1,994 dengan (kompetensi pedagogik, kompetensi
nilai p-value sebesar 0,003. Nilai p-value kepribadian, kompetensi sosial, dan
0,003 lebih kecil dari α = 0,05, maka kompetensi profesional) terhadap kinerja
keputusannya H0 ditolak. Jadi, dapat guru SMP Negeri 6 Singaraja secara
disimpulkan secara parsial terdapat simultan diuji dengan menggunakan uji F.
pengaruh yang positif dan signifikan Perhitungan uji F menggunakan bantuan
antara kompetensi kepribadian terhadap program SPSS 17.0 for Windows dan
kinerja guru SMP Negeri 6 Singaraja. pengujian hipotesis dilakukan pada taraf
signifikansi 5%. Hasil uji F dapat dilihat
pada Tabel 5.

Tabel 5 Hasil Uji F

Sum of
Model df Mean Square F Sig.
Squares
1 Regression 563,043 4 140,761 46,636 0,000
Residual 196,187 65 3,018
Total 759,230 69

Berdasarkan Tabel 5, diperoleh disimpulkan secara simultan terdapat


nilai Fhitung = 46,636 > Ftabel = 2,740 dengan pengaruh yang signifikan antara
nilai p-value sebesar 0,000. Nilai p-value kompetensi guru (kompetensi pedagogik,
0,000 lebih kecil dari 0,05, maka kompetensi kepribadian, kompetensi
keputusannya H0 ditolak. Jadi dapat sosial, dan kompetensi profesional)
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 guru dapat diketahui dari koefisien
Singaraja. determinasi, yang ditunjukkan dengan nilai
Besar pengaruh kompetensi guru Adjusted R Square. Hasil analisis
(kompetensi pedagogik, kompetensi koefisien determinasi dapat disajikan pada
kepribadian, kompetensi sosial, dan Tabel 6.
kompetensi profesional) terhadap kinerja

Tabel 6 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 0,861 0,742 0,726 1,737


Berdasarkan Tabel 6, diketahui Berdasarkan hasil analisis regresi
bahwa hasil perhitungan koefisien linier berganda, dapat diketahui
determinasi sebesar 0,726. Hal ini persamaan garis regresi untuk
menunjukkan bahwa 72,6% variabel mengetahui pengaruh kompetensi guru
kinerja guru dipengaruhi oleh variabel (kompetensi pedagogik, kompetensi
kompetensi guru (kompetensi pedagogik, kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi kepribadian, kompetensi kompetensi profesional) terhadap kinerja
sosial, dan kompetensi profesional), guru SMP Negeri 6 Singaraja dengan
sedangkan 27,4% dipengaruhi oleh faktor menggunakan analisis koefisien beta.
lain yang tidak termasuk dalam penelitian Hasil perhitungan konstanta dan koefisien
ini. beta dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Hasil Perhitungan Koefisien Beta

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5,920 1,762 3,359 0,001
Kompetensi 0,175 0,069 0,239 2,545 0,013
pedagogik
Kompetensi 0,353 0,170 0,189 2,082 0,041
profesional
Kompetensi sosial 0,635 0,284 0,249 2,235 0,029
Kompetensi 0,462 0,147 0,316 3,145 0,003
kepribadian
guru (Y) memiliki nilai positif sebesar
Berdasarkan perhitungan regresi linier 5,920.
berganda pada Tabel 7, maka didapat
hasil persamaan regresi sebagai Selanjutnya, variabel kompetensi
berikut. pedagogik (X1) memiliki koefisien positif
Ŷ  5,920  0,175 X1  0,353 X 2  0,635 X 3  0,462 X 4 sebesar 0,175, variabel kompetensi
Berdasarkan model persamaan profesional (X2) memiliki koefisien positif
regresi yang terbentuk, dapat sebesar 0,353, variabel kompetensi
diinterpretasikan hasil bahwa konstanta sosial (X3) memiliki koefisien positif
sebesar 5,920 menunjukan jika variabel sebesar 0,635, dan , variabel kompetensi
kompetensi pedagogik (X1), kompetensi kepribadian (X4) memiliki koefisien positif
profesional (X2), kompetensi sosial (X3), sebesar 0,462. Nilai koefisien regresi
dan kompetensi kepribadian (X4) bernilai yang positif menunjukkan bahwa
konstan atau nol, maka variabel kinerja kompetensi pedagogik (X1), kompetensi
profesional (X2), kompetensi sosial (X3),
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

kompetensi kepribadian (X4), dan memanfaatkan hasil penilaian untuk


terhadap kinerja guru (Y) berpengaruh kepentingan pembelajaran, dan (10)
positif. Hal ini menggambarkan bahwa melakukan reflektif. Kompetensi
peningkatan kompetensi pedagogik (X1), pedagogik sangat penting dalam
kompetensi profesional (X2), kompetensi mengelola pembelajaran peserta didik
sosial (X3), dan kompetensi kepribadian meliputi pemahaman peserta didik,
(X4) sebesar satu satuan akan dapat pelaksanaan pembelajaran yang
meningkatkan kinerja guru (Y) sebesar mendidik, evaluasi hasil belajar dan
nilai koefisien beta masing-masing pengembangan peserta didik untuk
variabel bebas dikalikan dengan besar mengaktualisasikan berbagai potensi
kenaikan yang terjadi. yang dimilikinya sehingga guru dapat
mengembangkan potensi peserta didik
Pembahasan yang akhirnya berpengaruh terhadap
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kinerja pembelajaran guru
bahwa terdapat pengaruh yang positif itu sendiri.
dan siginifikan antara kompetensi Hasil penelitian juga menunjukkan
pedagogik dengan kinerja guru. bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
Persamaan regresi punya arah koefisien siginifikan antara kompetensi profesional
positif menunjukkan bahwa hubungan dengan kinerja guru yang menunjukkan
kompetensi pedagogik dan kinerja guru bahwa hubungan kompetensi profesional
adalah searah. Jika kompetensi dan kinerja guru adalah searah. Jika
pedagogik semakin tinggi, maka kinerja kompetensi profesional semakin tinggi,
guru juga semakin tinggi. maka kinerja guru juga semakin tinggi.
Hasil penelitian pengaruh Dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa
kompetensi guru terhadap kinerja guru terdapat pengaruh yang signifikan antara
didukung dalam teori yang dikemukan kompetensi profesional terhadap kinerja
oleh Saondi (2012) bahwa kinerja guru, yang ditunjukkan dengan nilai thitung
seseorang ditentukan oleh kemampuan 2,082> ttabel 1,994 dan p-value 0,014< α
(kompetensi) untuk melaksanakan 0,05.
pekerjaan. Standar kompetensi yang Berdasarkan hasil analisis regresi
dimiliki guru telah diatur dalam Undang- linier ganda, maka dapat diambil suatu
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang
Standar Nasional Pendidikan bahwa positif dan signifikan antara kompetensi
secara tegas menyatakan bahwa ada profesional terhadap kinerja guru. Hasil
empat kompetensi yang harus dimiliki penelitian ini juga didukung oleh hasil
guru, salah satunya adalah kompetensi penelitian yang dilakukan oleh Widiastuti
pedagogik. Menurut Priansa (2008: 123), (2013), yang menyatakan bahwa secara
kompetensi pedagogik sangat penting parsial ada pengaruh positif dan signifikan
karena menjadi penentu bagi kompetensi profesional terhadap kinerja
keberhasilan proses belajar yang guru.
langsung menyentuh kemampuan Hasil penelitian ini didukung teori
pembelajaran meliputi pengelolaan yang dikemukan oleh Gibson (2000)
peserta didik, perencanaan, bahwa kinerja seseorang ditentukan oleh
perencangan pelaksanaan, evaluasi kemampuan (kompetensi) untuk
hasil belajar dan pengembangan peserta melaksanakan pekerjaan. Standar
didik terhadap potensi yang dimilikinya, kompetensi yang dimiliki guru telah
yaitu (1) menguasai karakteristik peserta diatur dalam Undang-Undang Nomor 14
didik, (2) menguasai teori belajar, (3) Tahun 2005 tentang Standar Nasional
mengembangkan kurikulum, (4) Pendidikan bahwa secara tegas
menyelenggarakan pembelajaran, (5) menyatakan bahwa ada empat
memanfaatkan teknologi informasi, (6) kompetensi yang harus dimiliki guru,
mengembangkan potensi peserta didik, salah satunya adalah kompetensi
(7) berkomunikasi secara efektif, (8) profesional. Dalam pengembangan
melaksanakan penilaian, (9) bidang pendidikan, tenaga guru sebagai
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

unsur dominan dalam proses Standar Nasional Pendidikan bahwa


pembelajaran diarahkan untuk secara tegas menyatakan bahwa ada
meningkatkan kualitas dan empat kompetensi yang harus dimiliki
profesionalisme. Menurut Gunawan guru, salah satunya adalah kompetensi
(2002: 49), pencapaian target sosial. Menurut Sutrisno (2010), kinerja
kompetensi mempunyai tujuan untuk adalah hasil kerja seseorang dilihat pada
membentuk sumber daya manusia yang aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja,
profesional sehingga dapat berkompetisi dan kerjasama untuk mencapai tujuan
untuk memenuhi sumber daya manusia yang sudah ditetapkan organisasi. Aspek
yang terampil, memiliki pengetahuan, kerja sama menunjukkan bahwa
keterampilan dan kemampuan kompetensi sosial sangat penting dalam
menyelesaikan tugas dan tanggung meningkatkan kinerja guru. Kompetensi
jawab pekerjaan dan menghadapi sosial merupakan kemampuan guru
tantangan persaingan. Dengan untuk berkomunikasi dan bergaul secara
kompetensi profesional seorang guru efektif dengan peserta didik, sesama
akan meningkatkan kualitasnya yang pendidik, tenaga kependidikan, orang
akhirnya berpengaruh terhadap tua/wali peserta didik, dan masyarakat
peningkatan kinerja pembelajaran guru sekitar. Dengan kompetensi sosial guru
itu sendiri. dapat menyeimbangkan diri dengan
Hasil penelitian juga lingkungan sekitarnya, karena seorang
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh guru butuh penyesuian diri dan diterima
yang positif dan siginifikan antara dalam lingkungan sehingga seorang
kompetensi sosial dengan kinerja guru. guru dapat bertindak secara efektif
Persamaan regresi punya arah koefisien dalam mengendalikan lingkungannya.
positif menunjukkan bahwa hubungan Jika tingkat kompetensi sosial guru
kompetensi sosial dan kinerja guru semakin tinggi, maka guru memiliki
adalah searah. Jika kompetensi sosial kemampuan yang tinggi dalam bekerja
semakin tinggi, maka kinerja guru juga sama dan mempunyai jiwa yang
semakin tinggi. Dalam penelitian ini menyenangkan yang dapat mendukung
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh suasana pembelajaran. Selain itu
yang signifikan antara kompetensi sosial seorang guru harus memiliki
terhadap kinerja guru, yang ditunjukkan kemampuan berkomunikasi sosial, baik
dengan nilai probabilitas uji t untuk dengan peserta didik, sesama guru,
kompetensi sosial adalah 0,029 lebih seluruh warga sekolah dan masyarakat.
kecil dari 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Berdasarkan hasil analisis regresi terdapat pengaruh yang positif dan
linier ganda, maka dapat diambil suatu signifikan antara kompetensi kepribadian
kesimpulan bahwa terdapat pengaruh terhadap kinerja guru. Persamaan regresi
yang positif dan signifikan antara punya arah koefisien positif menunjukkan
kompetensi sosial terhadap kinerja guru. bahwa hubungan kompetensi
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil kepribadiandan kinerja guru adalah searah.
penelitian yang dilakukan oleh Putra Jika kompetensi kepribadian semakin
(2014), yang menyatakan bahwa secara tinggi, maka kinerja guru juga semakin
parsial kompetensi sosial berpengaruh tinggi. Dalam penelitian ini terdapat
positif dan signifikan terhadap kinerja pengaruh yang signifikan antara
guru. kompetensi kepribadian terhadap kinerja
Hasil penelitian ini didukung teori guru, yang ditunjukkan dengan nilai
yang dikemukan oleh Sagala (2008: 30) probabilitas uji t untuk kompetensi
bahwa tingkat kompetensi yang dimiliki kepribadian adalah 0,003 lebih kecil dari
seorang guru akan berpengaruh 0,05.
terhadap tinggi rendahnya kinerja Berdasarkan hasil analisis regresi
seorang guru. Standar kompetensi yang linier ganda, maka dapat diambil suatu
dimiliki guru telah diatur dalam Undang- kesimpulan bahwa terdapat pengaruh
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang yang positif dan signifikan antara
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

kompetensi kepribadian terhadap kinerja norma tersebut seorang guru akan


guru. Hasil penelitian ini didukung oleh mendapat tempat tersendiri dalam
hasil penelitian yang dilakukan oleh penilaian siswa sehingga guru tetap
Putra (2014), yang menyatakan bahwa dihargai yang akhirnya berpengaruh
secara parsial kompetensi kepribadian terhadap peningkatan kinerja
berpengaruh positif dan signifikan pembelajaran guru itu sendiri.
terhadap kinerja guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Hasil penelitian ini didukung teori terdapat pengaruh yang signifikan antara
yang dikemukakan oleh Wirawan (2012: kompetensi guru (kompetensi pedagogik,
9), yang menyatakan bahwa kinerja kompetensi profesional, kompetensi sosial,
mempunyai hubungan kausal dengan dan kompetensi kepribadian) terhadap
kompetensi. Standar kompetensi yang kinerja guru, yang ditunjukkan dengan nilai
dimiliki guru telah diatur dalam Undang- probabilitas uji F sebesar 0,000 lebih kecil
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian,
Standar Nasional Pendidikan bahwa dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
secara tegas menyatakan bahwa ada terdapat pengaruh yang signifikan anatara
empat kompetensi yang harus dimiliki kompetensi guru (kompetensi pedagogik,
guru, salah satunya adalah kompetensi kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
kepribadian. Dalam Permendiknas dan kompetensi profesional) terhadap
Nomor 16 Tahun 2007, kompetensi kinerja guru. Hasil penelitian ini didukung
kepribadian secara rinci ke dalam lima oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh
sub kompetensi, yaitu (1) bertindak Masdiantoro (2016), yang menyatakan
sesuai norma agama, hukum, sosial dan bahwa secara simultan kompetensi guru
kebudayaan yang berlaku, (2) tampil (kompetensi pedagogik, kompetensi
sebagai pribadi yang jujur dan berakhlak kepribadian, kompetensi sosial, dan
mulia, (3) menampilkan diri sebagai kompetensi profesional) berpengaruh
pribadi yang mantap, (4) menunjukkan signifikan terhadap kinerja guru.
etos kerja dan tanggung jawab yang Selanjutnya, penelitian lain yang
tinggi dan merasa bangga menjadi guru, mendukung hasil penelitian ini dilakukan
dan (5) menjunjung tinggi kode etik oleh Husni (2014), yang menyatakan
profesi guru. Menurut Wibowo (2014), bahwa kompentensi (kompetensi
guru mempunyai kedudukan sebagai pedagogik, kompetensi kepribadian,
pegawai, dan dalam kedudukan itu harus kompetensi sosial, dan kompetensi
mematuhi segala peraturan yang profesional) berpengaruh signifikan
ditetapkan oleh atasan baik peraturan terhadap kinerja guru.
yang dibuat oleh pemerintah maupun Hal ini sejalan dalam teori yang
yayasan. Kesediaan guru dalam dikemukan oleh Satori (2007) bahwa
mematuhi peraturan baik di sekolah kinerja guru dipengaruhi oleh dua faktor
maupun dalam kehidupan yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
bermasyarakat merupakan ciri luhur Adapun faktor internal dan faktor
yang dapat mengangkat dirinya ke eksternal yang mempengaruhi kinerja
tingkat yang lebih bermartabat. guru, yaitu : 1) motivasi, 2) kemampuan
Sehubungan dengan paparan tersebut, atau kompetensi, 3) minat, dan faktor
Priansa (2008: 51) menyatakan bahwa eksternal, yaitu: 1) kepemimpinan kepala
guru yang senantiasa menjunjung tinggi sekolah, 2) iklim sekolah. Selanjutnya,
nilai-nilai religius melalui penghayatan penelitian lain yang memperkuat
terhadap ajaran-ajaran agama yang penelitian ini sesuai dengan pendapat
dianutnya dan menjunjung nilai-nilai Wirawan (2012), yang menyatakan
hukum dan sosial yang sesuai dengan bahwa kinerja guru mempunyai
kepribadian bangsa Indonesia akan hubungan kausal dengan kompetensi.
menempatkan guru sebagai manusia Kinerja merupakan fungsi dari
yang bermartabat dan menjadi salah kompetensi, sikap, dan tindakan.
satu ciri keluhurannya. Dengan Pendapat tersebut menunjukkan bahwa
kepribadian yang sesuai dengan norma- kompetensi guru berpengaruh terhadap
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

kinerja guru. Kinerja guru merupakan semakin tinggi. 3) Kompetensi sosial


tolok ukur keberhasilan guru di dalam berpengaruh positif dan signifikan
profesinya sebagai guru. Namun, tingkat terhadap kinerja guru, yang ditunjukkan
kinerja dari masing-masing guru dengan koefisien regresi yang positif
berbeda-beda. Ada banyak faktor yang sebesar thitung = 2,235 > t tabel = 1,994
mempengaruhi kinerja guru, yaitu dan nilai probabilitas uji t 0,029 yang
kompetensi guru. Macam-macam lebih kecil dari α = 0,05. Artinya, apabila
kompetensi yang harus dimiliki oleh kompetensi sosial semakin tinggi, maka
tenaga guru adalah kompetensi kinerja guru akan semakin tinggi. 4)
pedagogik, kepribadian, profesional, dan Kompetensi kepribadian berpengaruh
sosial yang diperoleh melalui pendidikan positif dan signifikan terhadap kinerja
profesi. Untuk itu, guru dituntut untuk guru, yang ditunjukkan dengan koefisien
terus mengembangkan kompetensi yang regresi yang positif sebesar thitung = 3,145
dimilikinya. Apabila guru tersebut > t tabel = 1,994 dan nilai probabilitas uji
memiliki kompetensi pedagogik yang t 0,003 yang lebih kecil dari α = 0,05.
tinggi, maka secara otomatis guru akan Artinya, apabila kompetensi kepribadian
dapat meningkatkan kinerjanya dengan semakin tinggi, maka kinerja guru juga
baik. Jadi, dapat dikatakan tingkat semakin tinggi. 5) Kompetensi guru
kompetensi yang dimiliki seorang guru (kompetensi pedagogik, kompetensi
akan berpengaruh terhadap tinggi kepribadian, kompetensi sosial, dan
rendahnya kinerja seorang guru. Untuk kompetensi profesional) berpengaruh
mendapatkan penilaian kinerja yang signifikan terhadap kinerja guru, dengan
akurat, penilaian hendaknya tidak nilai Fhitung = 46,636 > Ftabel = 2,740 dan
dilakukan oleh kepala sekolah saja tetapi ditunjukkan dengan nilai probabilitas uji F
juga melibatkan guru sebagai teman 0,000 lebih kecil dari α = 0,05. Artinya,
sejawat dan penilik atau pengawas. apabila kompetensi guru (kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian,
SIMPULAN DAN SARAN kompetensi sosial, dan kompetensi
Simpulan profesional) semakin tinggi, maka kinerja
Berdasarkan hasil penelitian dan guru juga semakin tinggi.
pembahasan hipotesis terkait dengan
pengaruh kompetensi pedagogik, Saran
kompetensi profesional, kompetensi Berdasarkan simpulan diatas, maka
sosial, dan kompetensi kepribadian dapat dikemukakan dua saran sebagai
terhadap kinerja guru SMP Negeri 6 berikut. 1) Bagi guru-guru SMP Negeri 6
Singaraja, maka dapat ditarik simpulan Singaraja kompetensi guru berada dalam
sebagai berikut. 1) Kompetensi kategori cukup baik, namun masih perlu
pedagogik berpengaruh positif dan ditingkatkan lagi dengan melakukan
signifikan terhadap kinerja guru, yang berbagai upaya dalam proses pembelajaran
ditunjukkan dengan koefisien regresi dengan cara memberikan pendidikan dan
yang positif sebesar thitung = 2,545 > t pelatihan demi tercapainya kinerja guru
tabel = 1,994 dan nilai probabilitas uji t yang diharapkan. 2) Bagi penelitian
0,013 yang lebih kecil dari α = 0,05. berikutnya dapat menambahkan variabel-
Artinya, apabila kompetensi pedagogik variabel lain yang berpengaruh terhadap
semakin tinggi, maka kinerja guru akan kinerja guru, seperti disiplin kerja,
semakin tinggi. 2) Kompetensi kesesuaian kompensasi, kepuasan kerja,
profesional berpengaruh positif dan dan motivasi kerja, karena masih ada
signifikan terhadap kinerja guru, yang variabel bebas yang mempengaruhi kinerja
ditunjukkan dengan koefisien regresi guru, dan memperluas populasi penelitian
yang positif sebesar thitung = 2,082 > t dengan menambah jumlah responden tidak
tabel = 1,994 dan nilai probabilitas uji t hanya guru SMP Negeri 6 Singaraja saja,
0,041 yang lebih kecil dari α = 0,05. sehingga diperoleh hasil penelitian yang
Artinya, apabila kompetensi profesional tingkat generalisasinya lebih tinggi.
semakin tinggi, maka kinerja guru juga
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

DAFTAR PUSTAKA Program Pascasarjana


Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Universitas Pgri Yogyakarta.
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik IndonesiaNomor 16
Dantes, Nyoman. 2012. Metode Tahun 2007 Tentang Standar
Penelitian. Yogyakarta: Andi Kualifikasi Akademik Dan
Offset. Kompetensi Guru. Jakarta :
Direktorat Tenaga Kependidikan
Djahiri K. 2014. Membina Dan Depdiknas.
Meningkatkan Profesionalitas
Tugas Peran Pendidik Melalui Priansa, Juni. 2008. Kinerja dan
Peningkatan Kompetensi Guru Profesioname Guru. Bandung :
Serta Sekolah Sebagai Pusat Alfabeta
Pembelajaran. Bandung : UPI
Putra, Ryandhita Rizky Aga Kusuma. 2014.
Gunawan. 2002. Profesionalisme Guru. Pengaruh Implementasi Kompetensi
Bandung : PT Remaja Kepribadian dan Sosial Terhadap
Rosdakarya. Kinerja Guru SMA Negeri 1
Kembang Kabupaten Jepara Tahun
Ghozali, Imam. 2006. Ekonometrika Pelajaran 2013/2014. Skripsi.
(Teori, Konsep, Aplikasi dengan Fakultas Keguruan Dan Ilmu
SPSS.17). Semarang: Badan Pendidikan Universitas
Penerbit Universitas Diponegoro. Muhammadiyah Surakarta.

Hamzah, Uno. 2012. Teori Kinerja Dan Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran
Pengukurannya. Jakarta : Bumi (Mengembangkan Profesionalisme
Aksara. Guru). Jakarta : PT.Raja Grafindo
Persada.
Husni, Yusratul. 2014. Pengaruh
Kompetensi Terhadap Kinerja Satori, Djam’an, dkk. 2007. Profesi
Guru (Studi Kasus Sltp Di Kota Keguruan. Jakarta : Universitas
Sawahlunto). Tesis. Program Terbuka.
Studi Magister Perencanaan
Pembangunan Fakultas Ekonomi Sagala. 2008. Kemampuan Profesional
Universitas Andalas. Guru Dan Tenaga Kependidikan.
Medan : Alfabeta.
Janawi. 2007. Kompetensi Guru
Citra Guru Profesional. Bandung : Saondi, Ondi dan Aris Suherman.2012.
Alfabeta. Etika Profesi Keguruan. Bandung:
Refika Aditama
______.2011. Kompetensi Guru
Citra Guru Profesional. Bandung : Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber
Alfabeta. Daya Manusia. Jakarta: Kencana.

Masdiantoro. 2016. Pengaruh Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis


Kompetensi Profesional, Kuantitatif, Kualitatif, dan
Kepemimpinan Kepala Sekolah, R&D.Cetakan Ke-16. Bandung : CV
dan Kepuasan Kerja Terhadap Alfabeta.
Kinerja Guru SMP di Kecamatan
Kasihan Bantul Yogyakarta Suyanto. 2013. Bagaimana Menjadi Calon
Tahun Pelajaran 2015/2016. Guru Dan Guru Profesional.
Tesis. Program Studi Pendidikan Yogyakarta : Multi Pressindo.
Ilmu Pengetahuan Sosial
Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE)
Volume: 7 Nomor: 2 Tahun: 2016

Tabrani Rusyan, dkk. 2000. Upaya


Meningkatkan Budaya Kinerja Guru.
Cianjur: CV Dinamika Karya Cipta.

Undang-Undang Republik Indonesia


nomor 14 tahun 2005 tentang
guru dan dosen. Jakarta:
Departemen Pendidikan
Nasional.

Wahyudi, Imam. 2012. Pengembangan


Pendidikan. Jakarta : PT.
Prestasi Pustakaraya.

Wirawan. 2012. Evaluasi Kinerja


Sumberdaya Manusia. Jakarta :
Salemba Empat.

Widiastuti, Komang Wiwin Sri. 2013.


Pengaruh Kompetensi
Profesional Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Guru Di SMK
TRIATMA JAYA Singaraja Tahun
Ajaran 2012/2013. Skripsi (tidak
diterbitkan). Jurusan Pendidikan
Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Pendidikan
Ganesha.

Wibowo. 2014. Manajemen Kinerja.


Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.

Yudana, Made. 2012. Pengaruh


Kepemimpinan Kepala Sekolah
Terhadap Kinerja Guru SMP
Negeri 1 Kuta Tahun 2004.
Skripsi (tidak diterbitkan).

Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi


Penelitian Sosial dan
Pendidikan.Jakarta: PT. Bumi
Aksara

Anda mungkin juga menyukai