Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pancreas merupakan suatu organ yang berada di region epigastrika dan kuadran kiri
atas.Terdiri dari 3 bagian yaitu caput, corpus dan cauda.Caput pancreas berbentuk pipih
dengan facies anterior dan facies posterior.Pada bagian yang berbatasan dengan corpus
membentuk procssus uncinatus. Diantara processus uncinatus dan corpus terdapat incisura
pankreatica yang ditempati oleh vasa mesenterica superior. Truncus coeliacus terletak pada
margo superior pankreatis dan vasa lienalis (cabang truncus coeliacus) terbentang sepanjang
margo tersebut. Vasa lienalis tersebut setelah sampai dihilus lienalis akan mempercabangkan
vasa lienalis, gastrica breves dan gastroepiploica sinistra. Pankreas memiliki duktus untuk
sekresi enzim2 pencernaan yaitu duktus pankreatikus wirsungi dan kadan2 ada duktus
pankreatikus santorini.Duktus pankreatikus mayor memiliki m. sphincter ductus pancratici
untuk mengatur keluarnya kelenjar.
INNERVASI : saraf simpatis torachal 6-10 dan parasimpatis dari truncus vagalis.
1. fisiologi pancreas
terdapat 3 rangsangan dasar yang penting dalam menyebabkan sekresi pankreatik:
- fase sefalik: sinyal2 saraf yg sama dari otak yang menyebabkan asetilkolin
dilepaskan oleh ujung2 n. vagus dalam pancreas. Hal ini menyebabkan sejumlah enzim
dilepaskan ke dalam duktus pankreatikus enzim dlm jumlaah sedang di ekskresikan ke
dlm asini pancreas, menghasilkan krg lebih 20% dari total sekresi pancreas sesudah
makan. Namun sejumlah kecil sekresi pancreas keluar dari ductus pankreatikus ked lm
usus krn hnya sedikit air dan elektrolit yg di sekresikan bersama enzim.
- fase gastric: rangsangan saraf terhadap sekresi enzim berlangsung terus
menghasilkan lagi 5-10% dari enzim yang disekresikan sesudah makan. Walaupun
demikian hanya sejumlah kecil yang masuk ke dalam duodenum karena kurangnya
cairan.
- Fase intestinal: sesudah kimus 9hasil pencernaan yg sudah dip roses di
lambung) masuk ke dalam usus halus, sekresi pancreas menjadi sangat banyak, terutama
sebagai respon terhadap hormone sekretin.
Fisiologi Guyton & Hall
Pathogenesis
PATOLOGI ROBINS KUMAR
9. Bagaimana Interpretasi dari hasil lab dan ttv pada kasus diskenario?
HASIL LAB :
Hb 13,5 gr/dl normal
Leukosit 18rb/ml naik ( N : 4-11rb/ml)
AST 450 u/L naik ( N : 10-35U/L)
ALT 350U/Lnaik ( N : 10-35U/L)
Amylase 550U/Lnaik (N : 30-100 U/L)
Lipase 620U/L naik (N : 10-140U/L)
GDS 320mg/dlnaik (N: <200mg/dl)
Trigliserid 1.050mg/dlnaik (N : <150mg/dl)
TTV :
TD 90/50 hipotensi ( N : 120/80mmHg)
Nadi 120x/mnt takikardi ( N : 60-100x/mnt)
RR 28x/mnt naik ( N : 16-24x/mnt)
Suhu 38,5naik/demam ( N: 36,6-37,2)
a) Nyeri merupakan gejala utama, bervariasi dari ringan sampai berat. Lokalisasi
berlangsung selama beberapa hari. Pada saat berjalan atau tidur terlentang
b) Mual muntah bersifat tidak spesifik. Mual atau muntah sering merupakan
neurogenik.
utamanya adalah kerusakan jaringan yang luas. Bila demam berlangsung lama
2. Pemeriksaan Fisik
ringan. Dijumpai nyeri spontan atau nyeri di perut, perut kembung dan bising usus
negatif.
Pada Pankreatitis akut tipe hemoragik sering ada tanda-tanda perdarahan
berupa :
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Lab : kadar amylase serum, lipase serum, amylase urin, tes faal hati
c. CT scan
1. Pemeriksaan Laboratorium
- Kadar Lipase dan Amilase Pemeriksaan tingkat lipase lebih sensitif dan spesifik daripada
pemeriksaan tingkat amilase. Kadar amilase dan lipase lebih tinggi tiga kali lipat dari kadar
normal menunjukkan adanya pankreatitis
- Pemeriksaan C-reactive protein (CRP) Kadar serum CRP lebih dari 150 mg/dL atau 14.286
nmol/L dalam 48 jam masuk rumah sakit menunjukkan bentuk pankreatitis akut berat dari
pankreatitis akut
2. Pemeriksaan Radiologi
Semua pasien yang mengalami pankreatitis akut dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Hal ini akan sangat membantu diagnosis pankreatitis yang disebabkan oleh batu kelenjar
empedu.
3. Pemeriksaan Contrast-enhaced computed tomography (CECT) merupakan standar
diagnosis yang dapat digunakan.
Merupakan pilihan utama yang dapat digunakan pada pasien dengan nyeri perut yang berat dan
ketika diduga adanya pankreatitis nekrotik. Sangat baik dilakukan pada 48-72 jam6 .
4.CT scan tidak perlu dilakukan pada kondisi pasien stabil dengan pankreatitis akut ringan.
Magnetic Resonance Cholangiopancreatography (MRCP) memiliki sensitivitas 79% dan
spesifitas 92% dibandingakan dengan pemeriksaan CT scan. Pemeriksaan ini sangat membantu
pada kondisi penggunaan kontras dikontraindikasikan (disfungsi renal). Direkomendasikan pada
pasien dengan peningkatan enzim hati dan Common Bile Duct (CBD) bila tidak dapat di evaluasi
dengan USG.Pemeriksaan dengan Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP)
dapat membantu dalam mendiagnosis penyebab pankreatitis akut oleh karena choledocholithiasis
Tenner, Scott MD., Bailie, John., DeWitt, John., Vege, Santhi S. American College of
Gastroenterology Guideline: Management of Acute Pancreatitis. AMJ Gastroenterol 2013;10: 1-
16