Anda di halaman 1dari 7

Nama : Sekar Sari

NIM : 1911169
Kelas : PAI 4 F
Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum
Dosen Pengampu: Suharno, S.Ag., M.H.

Komponen Utama Kurikulum


1. Tujuan
Kurikulum merupakan suatu program yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Tujuan itulah yang dijadikan arah atau acuan segala kegiatan pendidikan yang dijalankan. Berhasil
atau tidaknya program pengajaran di sekolah dapat diukur dari seberapa jauh dan seberapa
banyaknya pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Dalam setiap kurikulum lembaga pendidikan, pasti
dicantumkan tujuan-tujuan pendidikan yang akan atau harus dicapai oleh lembaga pendidikan
yang bersangkutan. Tujuan kurikulum sendiri biasanya terbagi atas tiga level atau tingkatan, yaitu
sebagai berikut:
a. Tujuan Jangka Panjang (aims)
Tujuan ini, menggambarkan tujuan hidup yang diharapkan serta didasarkan pada nilai
yang diambil dari filsafat. Tujuan ini tidak berhubungan langsung dengan tujuan sekolah,
melainkan sebagai target setelah anak didik menyelesaikan sekolah, seperti “ bertanggung
jawab sebagai warga negara”, “berbangsa Indonesia” dan sebagainya.
b. Tujuan Jangka Menengah (goals)
Tujuan ini, merujuk pada tujuan sekolah yang berdasarkan pada jenjangnya, terdapat
tujuan sekolah SD, SMP, SMA, dan lain-lainnya.
c. Tujuan Jangka Pendek (objective)
Tujuan yang dikhususkan dicapai pada pembelajaran di kelas, mislnya: siswa dapat
mengerjakan perkalian dengan betul, siswa dapat mempraktekkan sholat, dan sebagainya.
Dalam sebuah kurikulum lembaga pendidikan terdapat dua tujuan, yaitu sebagai berikut:
a. Tujuan yang dicapai secara keseluruhan Mata Pelajaran/Bidang Studi
Tujuan ini biasanya meliputi aspek-aspek pengetahuan, keterampilan (psikomotor), sikap
(afektif), dan nilai-nilai yang diharapkan dapat dimiliki oleh para lulusan lembaga pendidikan
yang bersangkutan. Hal tersebut juga disebut dengan tujuan lembaga (institusional).
b. Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi
Tujuan ini biasanya disebut dengan tujuan kurikuler. Pada kurikulum yang sekarang
berlaku, tujuan ini tertulis dalam bentuk Standar Kompetensi Lulusan, Standar Kompetensi
Mata Pelajaran, Kompetensi Dasar. Setelah dijabarkan oleh guru diperoleh Indikator dan
Tujuan Pembelajaran.
2. Materi/Isi
Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak didik dalam
kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi jenis-jenis bidang
studi yang diajarkan dan isi masing-masing bidang studi tersebut. Bidang studi itu disesuaikan
dengan jenis, jenjang, maupun jalur pendidikan yang ada. Kemudian, langkah-langkah yang perlu
dilakukan sebelum menentukan isi atau content yang dilakukan sebagai kurikulum, terlebih dahulu
perencana kurikulum harus menyeleksi isi agar menjadi lebih efektif dan efisien. Kriteria yang
dapat dijadikan pertimbangan, antara lain:
a. Kebermaknaan (signifikasi)
Kebermaknaan isi/materi diukur dari bagaimana esensi atau posisinya dalam kaitan
dengan isi materi disiplin ilmu yang lain. Konten kurikulum dalam wujud konsep dasar atau
prinsip dasar mendapat prioritas utama dibandingkan dengan konsep atau prinsip yang kurang
fundamental.
b. Manfaat atau kegunaan
Adapun parameter kriteria kebermanfaatan isi adalah seberapa jauh dukungan yang
disumbangkan oleh isi/materi kurikulum bagi operasionalisasi kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan.
c. Pengembangan manusia
Kriteria pengembangan manusia mengarah pada nilai-nilai demokratis, nilai sosial, atau
pada pengembangan sosial.
3. Strategi Pembelajaran
Strategi merujuk pada pendekatan dan metode serta peralatan mengajar yang digunakan
dalam pengajaran, tetapi pada hakikatnya strategi pengajaran tidak hanya terbatas pada hal itu saja.
Pembicaraan strategi pengajaran tergambar dari cara yang ditempuh dalam melaksanakan
pengajaran, mengadakan penilaian, pelaksanaan bimbingan dan mengatur kegiatan, baik yang
secara umum berlaku maupun yang bersifat khusus dalam pengajaran. Strategi/metode/model
pembelajaran sangat ditentukan oleh karakteristik substansi yang akan diajarkan dan karakteristik
siswanya. Tidak ada satupun strategi/metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengajarkan semua substansi pelajaran secara sama baiknya. Substansi pelajaran tertentu memiliki
karakteristik tertentu, sehingga hanya cocok untuk diajarkan dengan cara tertentu pula.
Menurut Undang-Undang Nomor 20/2003, strategi pembelajaran di kelas hendaknya
dilakukan dengan cara olah hati, olah raga, olah rasa, dan olahotak. Strategi pembelajaran yang
demikian menyiratkan bahwa strategi yang digunakan harus mampu melakukan pemberdayaan
terhadap seluruh potensi siswa.
4. Organisasi Kurikulum
Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yang masing-masing memiliki ciri-
cirinya sendiri, misalnya: mata pelajaran terpisah, mata pelajaran berkorelasi, bidang studi,
program yang berpusat pada anak.
Struktur kurikulum MI, meliputi:
Mata Pelajaran Alokasi Waktu Perpekan
Kelompok A I II III IV V VI
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadits 2 2 2 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2 2 2 2
c. Fikih 2 2 2 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 2 2 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan 5 5 6 4 4 4
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4 Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
5 Matematika 5 6 6 6 6 6
6 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
7 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 4 4 4 4 4 4
Kesehatan
3 Muatan Lokal - - - - - -
Jumlah 34 36 40 42 42 42
Keterangan:
1. Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat.
2. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
3. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri
sendiri.
4. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 (tiga puluh lima) menit.
5. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.
6. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dapat memuat konten
lokal.
7. Muatan lokal dapat diisi dengan kearifan lokal atau mata pelajaran lain yang menjadi
kekhasan/keunggulan madrasah terdiri atas maksimal 3 (tiga) mata pelajaran dengan
jumlah maksimal 6 (enam) jam pelajaran.
Struktur kurikulum MTs, meliputi:
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Perpekan
Kelompok A VII VIII IX
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadits 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Bahasa Arab 3 3 3
5 Matematika 5 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1 Seni Budaya 3 3 3
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3 3
3 Prakarya dan/atau Informatika 2 2 2
4 Muatan Local - - -
Jumlah 46 46 46
Keterangan:
1. Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat.
2. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
3. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri
sendiri.
4. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 40 (empat puluh) menit.
5. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dapat memuat konten
lokal.
6. Untuk Mata Pelajaran Prakarya dan/atau Mata Pelajaran Informatika, satuan pendidikan
menyelenggarakan salah satu atau kedua mata pelajaran tersebut. Peserta didik dapat
memilih salah satu mata pelajaranyaitu Mata Pelajaran Prakarya atau Mata Pelajaran
Informatikayang disediakan oleh satuan pendidikan.
7. Muatan Lokal dapat memuat Bahasa Daerah dan/atau kearifan lokal atau mata pelajaran
lain yang menjadi kekhasan/keunggulan madrasah terdiri atas maksimal 3 (tiga) mata
pelajaran dengan jumlah maksimal 6 (enam) jam pelajaran.
Struktur kurikulum MA peminatan MIPA, meliputi:
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Perpekan
KELOMPOK A (UMUM) VII VIII IX
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadits 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Bahasa Arab 4 2 2
5 Matematika 4 4 4
6 Sejarah Indonesia 2 2 2
7 Bahasa Inggris 3 3 3
KELOMPOK B (UMUM)
1 Seni Budaya 2 2 2
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
3 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
4 Muatan Lokal - - -
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Peminatan Akademik:
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan:
Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4
dan/atau Informatika
Jumlah 51 51 51

Struktur Kurikulum MA Peminatan IPS, meliputi:


Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Perpekan
KELOMPOK A (UMUM) VII VIII IX
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadits 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Bahasa Arab 4 2 2
5 Matematika 4 4 4
6 Sejarah Indonesia 2 2 2
7 Bahasa Inggris 3 3 3
KELOMPOK B (UMUM)
1 Seni Budaya 2 2 2
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
3 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
4 Muatan Lokal - - -
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Peminatan Akademik:
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan:
Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4
dan/atau Informatika
Jumlah 51 51 51

5. Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu komponen kurikulum, karena kurikulum adalah pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Dengan ecaluasi dapat diperoleh informasi yang
akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa. Nana Syaodih
Sukmadinata, menyebutkan komponen-komponen kurikulum sebagai berikut:
a. Tujuan
b. Bahan ajar
c. Strategi mengajar

Anda mungkin juga menyukai