Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam pembelajaran matematika telah kita ketahui ada macam-macam bentuk bilanagan. Seperti
bilangan prima,komposit, KPK dan FPB ,dan bilangan romawi. Sejak sekolah dasar tentu kita telah
mengetahui apa itu bilangan prima,komposit, KPK dan FPB , dan bilangan romawi. Bagi sebagian orang
tentu belum banyak yang tau tentang manfaat dan keuntungan apa saja yang dapat dihasilkan dengan
operasi pada bilangan prima, komposit, KPK dan FPB , dan bilangan romawi. Dengan makalah ini akan
dibahas lebih lanjut tentang bilangan prima, komposit, KPK dan FPB, dan bilangan romawi.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
1.Apa definisi bilangan prima, komposit, KPK dan FPB , dan romawi?
2.Bagaimana sifat-sifat bilangan komposit, prima, KPK dan FPB dan romawi?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi bilangan prima, komposit, KPK dan FPB , dan romawi.
2. Mengetahui sifat-sifat bilangan komposit, prima, KPK dan FPB, dan romawi.
PEMBAHASAN
Bilangan prima adalah bilangan lebih besar dari 1 yang hanya dapat dibagi oleh dua bilangan berbeda,
yakni bilangan itu sendiri dan 1. Dengan kata lain, bilangan prima tidak dapat difaktorisasi menjadi
bilangan lain. Contohnya 2 hanya dapat dibagi oleh 2 dan 1. 2 hanya dapat difaktorkan menjadi 2 dan 1
(2 = 2 × 1). Jadi, bilangan prima terkecil adalah 2. Selain itu, 2 juga merupakan satu-satunya bilangan
prima genap.
Kenapa 1 bukan bilangan prima? Meski angka 1 tidak dapat dibagi dengan angka lain selain angka itu
sendiri, 1 dianggap bukan merupakan bilangan prima. Ini karena angka 1 hanya dapat dibagi oleh angka
itu sendiri (1 = 1 × 1). Seperti definisi diatas, suatu bilangan merupakan bilangan prima jika dapat dibagi
oleh dua bilangan berbeda.
Bilangan komposit adalah bilangan lebih besar dari 1 yang bukan merupakan bilangan prima. Untuk
menentukan apakah suatu bilangan merupakan bilangan prima atau bilangan komposit, Anda perlu
faktorkan bilangan tersebut. Jika bilangan tersebut memiliki faktor-faktor selain bilangan itu sendiri dan
1, maka bilangan tersebut merupakan bilangan komposit. Jika sebaliknya, maka bilangan tersebut
merupakan bilangan prima.
Contohnya bilangan 9 dapat difaktorkan menjadi 9 = 3 × 3 × 1. Jadi 9 bukan merupakan bilangan prima.
Bilangan 13 dapat difaktorkan menjadi 13 = 13 × 1. Jadi 13 merupakan bilangan prima.
3
5
11
13
17
19
23
29
31
37
41
43
47
53
59
61
67
71
73
79
83
89
97
SIFAT-SIFAT BILANGAN PRIMA
Bilangan yang berakhiran (angka satuannya) 2, 4, 5, 6, 8, dan 0 adalah bukan bilangan prima. kecuali
bilangan 2 dan 5.
Sebuah teorema mengatakan. Yaitu teorema Hadamard Poussin yang mengatakan bahwa, Banyaknya
bilangan prima untuk x mendekati tak hingga dinyatakan dengan pendekatan mendekati \frac{x}{ln \, x}
Dari sifat nomor 1 dikatakan bahwa semua bilangan prima adalah ganjil kecuali 2. Sekarang bagaimana
dengan bilangan prima ganjil yang berurutan. Dua bilangan prima yang ganjil yang berurutan disebut
bilangan prima kembar.
Bisa dituliskan p dan p+2. Dan keduanya merupakan bilangan prima. Mempunyai selisih 2. Berikut
adalah beberapa pasangan-pasangan prima kembar.
(3 dan 5), (5 dan 7), (11 dan 13), (17 dan 19), (29 dan 31)
Mungkin kita akan bertanya-tanya. Apakah hanya pasangan-pasangan seperti itu yang merupakan
pasangan bilangan prima kembar. Apakah ada pasangan prima kembar yang lain? Mungkin kalian bisa
menemukan pasangan-pasangan prima kembar yang lain.
Keduanya merupakan bilangan prima. Dan selisih dua bilangan tersebut adalah 2. Jadi bisa dikatakan
bahwa dua bilangan tersebut adalah pasangan prima kembar.
Salah satu cara mencari bilangan prima yang benar yaitu menggunakan cara yang dilakukan oleh
Erastothenes dari Kirene yang dikenal dengan Sieve of Erastothenes.
Langkah ini banyak digunakan siswa SD saat pengenalan bilangan prima pada saat sekolah dasar.
Biasanya untuk siswa setingkat SD, bilangan prima yang dicari dibatasi dari 0 sampai 100. Dibawah ini
diberikan langkah-langkah mencari bilangan prima dari 0 sampai 100.
Langkah-langkahnya :
Bilangan komposit adalah bilangan asli yang lebih besar dari 1 (satu) yang bukan termasuk bilangan
prima. Bilangan komposit juga dapat didefinisikan sebagai faktorisasi dari bilangan bulat.
Atau dapat juga diartikan bahwa bilangan komposit adalah merupakan hasil perkalian antara dua
bilangan prima atau lebih.
Ada juga yang mengartikan bahwa bilangan komposit adalah bilangan cacah selain 1 (satu) dan 0 (nol)
serta bukan termasuk bilangan prima. Istilah lain dari bilangan komposit adalah bilangan tersusun.
Selain pengertian-pengertian di atas, masih ada yang memaknai bahwa bilangan komposit adalah
bilangan yang mempunyai faktor lebih dari dua.
Berdasarkan pengertian – pengertian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa contoh – contoh
dari bilangan komposit adalah sebagai berikut;
( 4, 6, 8, 9 )
( 4, 6 )
Secara umum sebenarnya tidak ada lambang khusus untuk bilangan komposit, namun untuk
menyatakan suatu bilangan komposit seringkali menggunakan simbol huru ‘K’ (huru k besar).
K = { 4, 6, 8, 9 }
Demikian pembahasan secara lengkap dan detail untuk bilangan komposit mulai dari pengertian
bilangan komposit, contoh bilangan komposit, lambang bilangan komposit dan himpunan bilangan
komposit.
A. Pengertian KPK
Kelipatan Persekutuan Terkecil atau lebih dikenal dengan sebutan KPK dari dua bilangan merupakan
bilangan bulat positif terkecil yang dapat habis dibagi oleh kedua bilangan tersebut.
Dalam mencari nilai KPK dari bilangan dapat digunakan beberapa metode, antara lain :
Kelipatan persekutuan merupakan kelipatan yang sama dari dua bilangan atau lebih . KPK adalah nilai
terkecil dari kelipatan persekutuan 2 atau lebih bilangan.
Contoh:
Jawab :
Kelipatan 4 adalah = {4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40, 44, ….}
Kelipatan 8 adalah = {8, 16, 24. 32. 40, 48, 56, …}Kelipatan persekutuannya adalah 8, 16, 24, 32, …
( kelipatan yang sama dari 4 dan 8)
Nilai yang terkecil adalah 8, sehingga KPKnya adalah 8
Hal yang harus dilakukan dalam mencari KPK menggunakan cara faktorisasi prima yaitu mengalikan
semua bilangan faktor dan apabila ada yang sama ambil yang terbesar, apabila keduanya sama ambil
salah satunya
Contoh:
Jawab :
Screenshot_25
faktor 3 nilainya sama untuk 12 dan 30à ambil salah satunya saja yaitu 3
3. Menggunakan Tabel
Sama hal nya dengan mencari FPB, hakikatnya cara ini memiliki prinsip yang sama
contoh :
16
40
20
10
2
KPK = 2 X 2 X 2 X 2 X 5
= 24 X 5 = 80
10
15
25
15
25
25
1
1
KPK = 2 X 3 X 5 X 5
= 2 X 3 X 52 = 150
Ali Berenang 10 hari sekali, Budi berenang 15 hari sekali, sedangkan Amir berenang 20 hari sekali.
Ketiga-tiganya sama-sama berenang petamakali pada tanggal 20 februari 2012, kapan ketiga-tiganya
sama-sama berenang untuk yang keduakalinya?
Faktorisasi prima dari 20 = 22 x 5KPK dari 10, 15 dan 20 = 22 x 3 x 5 = 60 (kalikan semua faktor, faktor
yang sama ambil yang terbesar)
Mereka sama-sama berenang untuk yang keduakalinya adalah 20 februari + 60 hari = 20 April
Ingat bulan februari untuk tahun kabisat adalah 29 hari, untuk tahun bukan kabisat = 28 hari
Bu Aminah mempunyai 20 jeruk dan 30 salak, jeruk dan salak akan dimasukkan ke dalam plastik dengan
jumlah yang sama.
b. Berapa banyak jeruk dan salak pada masing-masing plastik?Jawab:Faktorisasi prima dari 20 = 22 x 5
Faktorisasi prima dari 30 = 2 x 3 x 5FPB dari 20 dan 30 = 2 x 5 = 10 ( kalikan faktor yang sama, apabila
sama ambil yang terkecil)
a. Jumlah plastik yang diperlukan = 10 plastik
Pak Andi mendapat giliran ronda setiap 4 hari. Pak Karim mendapat giliran ronda setiap 6 hari. Pak Tedi
mendapat giliran ronda setiap 8 hari. Setiap berapa hari mereka ronda bersama-sama ? Jika mereka
ronda bersama-sama tanggal 1 Januari 2018, tanggal berapakah mereka ronda bersama-sama lagi ?
Penyelesaian
1
1
= 23 X 3
= 8 X 3
= 24
Jadi mereka ronda bersama-sama setiap 24 hari sekali dan mereka akan berenang lagi pada tanggal 25
Januari 2018.
B. PENGERTIAN FPB
Dalam matematika, Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari dua bilangan adalah bilangan bulat positif
terbesar yang dapat membagi habis kedua bilangan itu.
Dalam bahasa Inggris FPB dikenal dengan Greatest Common Divisor (GCD), sering djiuga disebut sebagai
Greatest Common Factor (GCF) atau Highest Common Factor (HCF).
Metode sederhana
Cara sederhana dapat digunakan untuk mencari FPB dari 2 atau 3 bilangan yang tidak terlalu besar,
namun untuk bilangan yang lebih besar sebaiknya menggunakan cara faktorial.
FPB dari 12 dan 20 adalah faktor sekutu (sama) yang terbesar, yaitu 4.
FPB dari 15 dan 25 adalah faktor sekutu (sama) yang terbesar, yaitu 5.
/\ /\ /\
3 49 3 63 3 77
/\ /\ /\
7 7 7 9 7 11
/\
3 3
Faktorial 147 = 31 x 72
Faktorial 189 = 33 x 71
Ambil faktor-faktor yang sekutu (sama) dari ketiga faktorial tersebut, dalam hal ini 3 dan 7.
Kalikan faktor-faktor sekutu yang memiliki pangkat terkecil, dalam hal ini 31 x 71 = 21.
Maka FPB dari bilangan 147, 189 dan 231 adalah 21. Dengan kata lain, tidak ada bilangan yang lebih
besar dari 21 yang dapat membagi habis bilangan 147, 189 dan 231.
Bilangan romawi adalah sistem penomoran yang berasal dari romawi kuno yang menggunakan huruf
latin untuk melambangkan penomoran angkanaya.
Angka Romawi yang umum digunakan pada zaman sekarang ini, antara lain banyak digunakan pada jam,
bab buku, penomoran sekuel film, penomoran seri event olahraga seperti Olimpiade.
Cara mudah untuk menuliskan bilangan angka yang besar dalam angka Romawi ialah dengan menuliskan
ribuan terlebih dahulu, ratusan, puluhan kemudian satuan.
Seribu adalah M, sembilan ratus adalah CM, delapan puluh adalah LXXX, delapan adalah VIII.
Digabung: MCMLXXXVIII
Serimu adalah M, sembilan ratus adalah CM, empat puluh adalah XL, lima adalah V.
Digabung: MCMXLV
No urut
Angka Biasa
Angka Romawi
tidak ada
II
III
IV
6
VI
VII
VIII
10
IX
11
10
12
11
XI
13
12
XII
14
13
XIII
15
14
XIV
16
15
XV
17
19
XIX
18
20
XX
19
30
XXX
20
40
XL
21
50
22
60
LX
23
70
LXX
24
80
LXXX
25
90
XC
26
100
27
200
CC
28
400
CD
29
500
30
666
DCLXVI
31
900
CM
32
1000
M
33
1945
MCMXLV
34
1999
MCMXCIX
35
2000
MM
36
3000
MMM
37
4000
MMMM
38
5000
IƆƆ
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bilangan prima adalah bilangan lebih besar dari 1 yang hanya dapat dibagi oleh dua bilangan berbeda,
yakni bilangan itu sendiri dan 1. Dengan kata lain, bilangan prima tidak dapat difaktorisasi menjadi
bilangan lain. Bilangan komposit adalah bilangan asli yang lebih besar dari 1 (satu) yang bukan termasuk
bilangan prima. Bilangan komposit juga dapat didefinisikan sebagai faktorisasi dari bilangan bulat. Atau
dapat juga diartikan bahwa bilangan komposit adalah merupakan hasil perkalian antara dua bilangan
prima atau lebih. Kelipatan Persekutuan Terkecil atau lebih dikenal dengan sebutan KPK dari dua
bilangan merupakan bilangan bulat positif terkecil yang dapat habis dibagi oleh kedua bilangan tersebut.
Dalam matematika, Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari dua bilangan adalah bilangan bulat positif
terbesar yang dapat membagi habis kedua bilangan itu.Dalam bahasa Inggris FPB dikenal dengan
Greatest Common Divisor (GCD), sering djiuga disebut sebagai Greatest Common Factor (GCF) atau
Highest Common Factor (HCF). Bilangan romawi adalah sistem penomoran yang berasal dari romawi
kuno yang menggunakan huruf latin untuk melambangkan penomoran angkanaya. Angka Romawi yang
umum digunakan pada zaman sekarang ini, antara lain banyak digunakan pada jam, bab buku,
penomoran sekuel film, penomoran seri event olahraga seperti Olimpiade.
3.2 SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya dan menambah
wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam
penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan lugas mohon jangan dimasukkan ke dalam
hati.
Dan kami juga sangat mengharapkan yang membaca makalah ini akan bertambah motivasinya dan
menggapai cita-cita yang di inginkan.
Sekian penutup dari kami semoga berkenan dihati dan kami ucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya.