Anda di halaman 1dari 3

PT.

Bomboy Central Prima Coalindo

By. PT. Halong Bara Utama Consulting

BAB 4
KONDISI GEOLOGI REGIONAL

4.1. Stratigrafi Regional

Daerah penyelidikan termasuk dalam Peta Geologi Lembar longiram (T. Suwarna
dan T. Apandi, 1994) yang dipublikasi oleh Pusat Penyelidikan dan Pengembangan
Geologi (P3G) Bandung (Gambar 4.1). Secara fisiografi termasuk dalam Cekungan Kutai
yang terbentuk pada Middle Eocene hasil extension yang berhubungan dengan spreading
Selat Makassar dan subduksi lempeng Samudera Philippine. Cekungan Kutai tersusun atas
batuan berumur Tersier sampai Kuarter.
Stratigrafi sedimen tersier daerah peninjauan tersusun atas batuan sedimen dari
tua ke muda, yaitu :
 Alluvium (Qa) : Lumpur, lempung, pasir, setempat kerikil rijang, kuarsa dan
asalt. Pasir di beberapa tempat berlapis semu.
 Frmasi Kampung Baru (Tpkb) : batupasir kuarsa bersisipan batulempung,
batulanau, konglomerat aneka bahan, lignit, gambut dan oksida besi. Lingkungan
pengendapan sungai atau darat, umurnya diuga pliosen, dengan tebal 250–800 m.
Satuan ini tertindih tak selaras alluvium.
 Formasi Balikpapan (Tmbp) : Perselingan batupasir dan lempung dengan
sisipan lanau, serpih, batugamping dan batubara. Lingkungan pengendapan delta
atau litoral sampai laut dangkal, umurnya Miosen Tengah – Akhir, dengan tebal
± 1800 m. Satuan ini megalami tak selaras formasi kampungbaru.
 Formasi Pulaubalang (Tmpb) : Perselingan antara grewake dan batupasir
kuarsa dengan sisipan batugamping, batulempung, batubara, dan tuf dasit.
Lingkungan pengendapan darat-laut dangkal, umurnya Miosen Tengah,
dengantebal ± 2500 m. Satuan ini ditindih selaras oleh formasi balikpapan.
 Formasi Pamaluan ( Tomp) : Batupasir dengan sisipan batulempung, serpih,
napal, batulanau, oksida besi dan lensa batugamping, batulempung bersisipan
batupasir.. Lingkungan pengendapan peralihan dengan pemasukan unsur laut,
umurnya Miosen Awal bagian bawah-tengah dengan tebal ± 2500 m. Satuan ini
mengalami selaras formasi pulubalang.

Bab 4 . Kondisi Geologi Regional


PT. Bomboy Central Prima Coalindo

By. PT. Halong Bara Utama Consulting

4.2. Struktur Geologi

Struktur Geologi yang ada di daerah cekungan Kutai adalah struktur lipatan dan
sesar. Batuan berumur tua seperti formasi Tanjung, formasi Tuyu, formasi Pamaluan,
formasi Pulaubalang, umumnya terlipat kuat yang mengakibatkan lapisan menjadi miring
sekitar 25˚-50˚. Batuan yang lebih muda seperti formasi Balikpapan umumnya terlipat
lemah, tetepi di beberapa tempat juga ada yang terlipat kuat seperti di Utara Samarinda
atau yang berdekatan dengan daerah sesar. Formasi Kampungbaru secara keseluruhan
hamper mendatar. Sumbu-sumbu antiklin dan sinklin berarah hamper sama yaitu Timur
laut dan Barat Daya.

Antiklin yang terkenal diantaranya adalah Antiklin Muaragusi, Antiklin Melawit dan
Antiklin Sambut. Batuan pembentuk antiklin termasuk kedalam Formasi Tanjung, Tuyu
dan Formasi Pamaluan. Batuan Formasi Pulubalang dan Balipapan hanya berupa sinklin.
Sesar turun yang berarah baratlaut – tenggara sampai utara timurlaut – selatan
baratdaya memotng sumbu lipatan yang berarah timu timurlaut – barat baratdaya
hamper searah dengan sumbu lipatan batuan. Sesar geser umunya berjurus timurlaut –
baratdaya dan utara imurlaut – selatan baratdaya, di bagian tenggara lembar memotong
arah sumbu lipatan. Sesar naik mempunyai jurus utara timurlaut – selatan baratdaya dan
kemiringannya ke timur tenggara. Sesar berbalik mempunyai arah jurus timurlaut –
baratdaya, dengan kemiringan ke baratdaya dan tenggara. Batuan yang tersesarkan
termasuk ke dalam Formasi Tanjung, Tuyu, Pamaliuan, Meragoh dan Pulubalang yang
berumur Oligosen sampai Miosen. Penyesaran batuan terjadi setelah Miosen.
Kemungkinan kegiatan ini berlangsung pada Kala Plio – Plistosen, berbarengan dengan
pengankatan terakhir Tinggian Kucing dan Pegunungan Meratus. Pada kala ini terjadi
pengangkatan regional di Cekungan Kutai.

Bab 4 . Kondisi Geologi Regional


PT. Bomboy Central Prima Coalindo

By. PT. Halong Bara Utama Consulting

Gambar 4.1. Peta geologi regional daerah penyelidikan

Bab 4 . Kondisi Geologi Regional

Anda mungkin juga menyukai