DESAIN SURVEI
AKUISISI DATA VLF (VERY LOW FREQUENCY)
Oleh:
DIO TRI SATRIA
115.190.059
KELOMPOK 05
Disusun Oleh:
ACC 1 ACC2
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan .................................................................................. 2
iv
5.2. Peta Desain Survei (Peta Geologi) ............................................................. 17
5.3. Peta Desain Survei (Peta Alterasi) ............................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran A. Peta Topografi Daerah Penelitian
Lampiran B. Peta Geologi Daerah Penelitian
Lampiran C. Peta Alterasi Daerah Penelitian
Lampiran D. Lembar Konsultasi 1 & 2
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
melalui metode yang digunakan dan dapat di interpretasikan dalam sebuah
peta desain survey.
Sedangkan tujuan dari penelitian ini, yaitu agar penulis dapat
mengetahui tools pada software dan pertimbangan-pertimbangan sebelum
pembuatan desain survey dan penulis dapat menghasilkan output berupa peta
menggunakan desain survei software Global Mapper dan software Surfer
dalam hal ini pembuatan peta menggunakan desain survei mendapatkan ouput
berupa peta topografi, peta geologi dan peta alterasi serta penulis dapat
memetakan pola permukaan yang di plot melalui citra satelit dengan metode
VLF (VERY LOW FREQUENCY) serta dari penelitian ini dapat
dihasilkamya peta-peta desain survey
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Memanjang dari barat-timur yang meliputi kecamatan Temon, Wates,
Panjatan, Glur. Satuan ini didominasi oleh sawah dan pemukiman.
e) Satuan Dataran Pantai
Satuan ini masih dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
Sub satuan Gumuk Pasir
Sub Satuan ini tersebar di sepanjang pantai selatan Yogyakarta,
yaitu pantai Glagah dan Congot. Pantai Glagah juga merupakan
tempat bermuaranya sungai Progo dan Serang yang membawa
material sedimen. Sehingga di sini banyak ditemukan gumuk-
gumuk pasir hasil endapan sedimen dari darat dan laut yang
dibantu oleh energi angin.
Sub Satuan Dataran Aluvial Pantai
Sub satuan ini terletak di sebelah utara satuan gumuk pasir dengan
sumber materialnya berasal dari gumuk pasir yang terbawa oleh
angin.
Sementara itu Secara stratigrafi regional, daerah penelitian termasuk dalam
zona Pegunungan Kulon Progo yang berada di bagian tengah. Terdapat
beberapa formasi yang membentuk daerah penelitian dari yang paling tua
yaitu Formasi Kebobutak yang terdiri dari lava andesit, breksi autoklastik dan
breksi andesit kemudian diterobos oleh batuan beku andesit dan dasit.
Selanjutnya secara tidak selaras menumpang di atasnya Formasi Jonggrangan
yang terdiri dari batugamping koral dan batupasir gampingan. Terdapat tiga
fase tektonik yang mempengaruhi pembentukan daerah Kulon Progo.
Pengangkatan pada Oligosen Awal –Akhir yang mengaktifkan vulkanisme,
penurunan pada Miosen Awal –Tengah, dan pengangkatan kembali pada
Pliosen –Pleistosen.
4
secara tidak selaras berumur Miosen Akhir. Struktur geologi yang membentuk
daerah penelitian adalah tiga sesar geser dekstral, sesar geser dekstral Kali Gono 1
berarah barat – timur terbentuk lebih dahulu kemudian selanjutnya dipotong oleh
sesar geser dekstral Kali Gono 2 dan 3 berarah baratlaut – tenggara. Sesar geser
dekstral Kaligono 1 dan 2 memfasilitasi munculnya setempat retas andesit dan
sebagai channel way fluida hidrotermal pembawa mineralisasi. Mineralisasi
utama terjadi pada lava andesit dan retas andesit. Pada peta geologi daerah
penelitian menunjukkan arah orientasi kehadiran urat berarah relatif barat - timur
dan baratlaut – tenggara searah dengan struktur geologi pengontrol mineralisasi
5
(illit, smektit) dan kaolinit, illite, silica serta silica, clay. Mineralisasi bijih yang
terbentuk yaitu magnetit (Fe2O3) – kalkopirit (CuFeS2) - pirit (FeS2) – hematit
(Fe2O3). Berdasarkan data pemetaan dan analisis mineralogi ubahan batuan
samping serta tekstur urat dapat disimpulkan bahwa tipe endapan emas
hidrotermal di daerah penelitian berupa endapan epitermal tipe sulfidasi rendah.
Penelitian ini masih sangat awal sehingga direkomendasikan untuk melakukan
penelitian detail seperti beberapa aspek geokimia dan genetik endapan untuk
kegiatan eksplorasi lebih lanjut.
6
BAB III
DASAR TEORI
Peta Umum
7
Peta umum yaitu peta yang menggambarkan semua unsur topografi di
permukaan bumi, baik unsur alam maupun unsur buatan manusia, serta
menggambarkan keadaan relief permukaan bumi yang dipetakan. Peta umum
dibagi menjadi 3, sebagai berikut :
PetaKadaster/PetaTeknik
Peta Kadaster mempunyai skala sangat besar antara 1 : 100 – 1 : 5000 Peta
kadaster ini sangat rinci sehingga banyak digunakan untuk keperluan
teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan, jaringan air, dan
sebagainya.
Peta Skala Besar
Peta Skala Besar mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000.
Biasanya peta ini digunakan untuk perencanaan wilayah.
Peta Skala Sedang
Peta Skala Sedang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1: 500.000.
Peta Skala Kecil
Peta Skala Kecil mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai 1 :1.000.000.
Peta Geografi/Peta Dunia
Peta Dunia mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.
Peta Stasioner
Peta Stasioner menggambarkan keadaan permukaan bumi yang datanya
bersifat relatif tetap (stabil). Contohnya: peta topografi, peta geologi, peta
jenis tanah
Peta Dinamis
Peta Dinamis menggambarkan keadaan permukaan bumi yang datanya
bersifat selalu berubah (dinamis). Contohnya: peta kepadatan penduduk,
peta sebaran korban bencana alam, peta jaringan komunikasi
8
3.3. Peta Desain Survei
Peta Desain Survei adalah suatu penelitian survey atau survey bertujuan
untuk mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya besar, dengan cara
mewawancarai sejumlah kecil dari populasi tersebut. Survey dapat digunakan
dalam penelitian yang bersifat eksploratif, deskriptif maupun eksperimental.
Desain survey bertujuan untuk memberikan arahan dan mempermudah dalam
proses survey di lapangan untuk mencari data.
Peta desain survey dalam geofisika adalah dalam penelitian yang dilakukan
oleh geologi atau geofisika desain survey berarti pengambilan data atau informasi
tentang lokasi yang akan di eksplorasi melalui aplikasi software yang merekam
bentuk kenampakan dari suatu lokasi tersebut.
Global Mapper Merupakan aplikasi pengolahan data GIS yang serbaguna dan
mudah untuk di praktikan. Global Mapper memiliki keunggulan antara lain :
Mengelola dan convert data Vektor dan Raster
Pengelolahan data penginderaan jauh : Georeferensing, Mozaik citra
satelit, Membuat Grid, dll.
Generate kontur ke berbagai interval
Melihat DEM ke berbagai bentuk tampilan seperti atlas, hilshade,
aspect, slope dan lain-lain
mudah dalam Mengolah data Atribute, baik menegedit data atribute
yang sudah ada maupun menambahkan dan mengurangi data atribut
baru.
9
Pengolahan data GPS , Mudah melacak setiap perangkat GPS yang
kompatibel yang terhubung ke port serial komputer melalui data apa
pun yang di-upload, menandai waypoint tanpa sambungan, serta
merekam log pelacakan
akurat dalam menghitung jarak dan luas
Kemampuan akses secara online ke berbagai sumber data citra,
peta topografi , DTM dan banyak lagi.
dan masih banyak lagi
10
11. Map Projections
12. Customize Your Map
13. Superior Gridding
14. Variograms
15. Faults and Breaklines
16. Grid Function
11
BAB IV
METODE PENELITIAN
Digitasi peta
Import ke surfer
Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
12
4.2. Pembahasan Diagram Alir Pengolahan Data
Dalam penelitian ini penulis membuat dan membahas langkahlangkah
yang dilakukan dalam pembuatan desain survey data akuisisi metode VLF adalah
sebagai berikut :
1. Memulai pembuatan dengan menyiapkan software yang akan digunakan yaitu ,
global mapper, dan surfer sebelum memulainya kita dapat meninjau kembali
pustaka mengenai daerah ini
2. Software Globbal Mapper adalah salah satu aplikasi (software) pengelolahan
data GIS (Geographics Information System) yang digunakan untuk mengolah
data berbasis pemetaan berupa data vector, raster, data elevation, 3D View,
conversion, dan beberapa feature GIS, seperti pengelolahan citra satelit,
menampilkan data 3D View atau analisa data topografi. Sedangkan Software
Surfer adalah Surfer adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk
pembuatan peta kontur dan pemodelan tiga dimensi dengan mendasarkan pada
grid. Yang mengunakan nilai dari titik X,Y,dan Z.
3. Sebelum melakukan plot titik desain survei pada peta sebelumnya mengatur
proyeksi peta menjadi UTM untuk daerah Indonesia dengan memilih -49
Southern, WGS 84 agar saat dihasilkan data lottitude dan longitude nya peta yang
dihasilkan sesaui dan tidak gepeng.
4. Plot minimal 3 titik titik nilai terukur untuk dapat membuat peta desain survey.
( boleh lebih 3 titik ),
5. Cari atau ambil data dari peta yang sudah ada yaitu peta topografi, peta gelogi,
dan peta altrasi .
6. Nilai lottitude dan longitude akan keluar, lalu kita cek apakah nilai error nya
sudah nol untuk mencegah adanya error yang terjadi saat plotting titik 1, 2, dan 3
7. Digitasi peta dengan menggunakan global mapper dengan memploting kembali
dan mengambil nilai koordinatnya
8. Analisa kembali nilai koordinat dari hasil plot sebelum ke tahap selanjutnya.
9. Import hasil plotingan ke surfer dalam bentuk file PNG
10. Tentukanlah luas pada area penelitian kemudian memperkirakan gambaran
permukaan dengan cara membuat gridnya.
13
11. Overlay ketiga peta tersebut yang telah dibuat lintasan tadi setelah overlay
maka akan dihasilkan peta desain survei geologi, peta desain survei topografi, dan
peta desain survei alterasi
12. Setelah itu kita dapat membuat peta peta desain survey sesuai dengan yang
ingin kita tentukan.
13. Pembahasan ini sendiri merupakan langkah lanagkah dan pembahasan masig-
masing gambar peta pada ke 3 gambar tersebut dengan data kualitatif dan
kuantitatif.
14. Kesimpulan
15. Selesai
14
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
15
Secara kualitatif, titik yang ada pada peta dari lintasan awal hingga lintasan
ke lima memili bentuk semakin memuncak sudut yang dibuatnya semankin
mendekat dengan ketinggian minimum 190 mdpl di lintasan pertama dan lintasan
ke 2 menunjukan derah yang landai hal itu dapat dilihat dari gambar kontur pada
peta yaitu garis yang renggang, Pada penelitian ini dilakukan pada daerah
pegunungan karena mempunyai kontur rapatan dan renggangan yang
menunjukkan kedudukan daerah tinggi dan kedudukan daerah rendah. Dan untuk
bagian lintasan ke 3-5 itu menunjukan dataran daerah yang curam ditandai dengan
garis kontur yang dilewati lintasan memiliki kerapatan pada tiap garisnya.
Dari peta diatas dapat di asumsikan bahwa arti garis kontur yang landai
menunjukan batuan yang ada daerah landai merupakan batuan yanag lunak dan
mudah tererosi dan tingkat resisitivitasnya sangat rendah batuan tersebut salah
satunya merupakan batuan sedimen. Hal ini diketahui melalui penelitan
menggunakan metode VLF namun menggunakan metode ini saat bertemu medan
yang curam akan mengalami kesulitan dalam pengambilan datanya sehingga akan
memakan waktu yang cukup banyak.
Sedangkan pada garis kontur yang dilewati lintasan yang memiliki tingkat
kerapatan dan menunjukan daerah curam tersusun dari batuan yang memiliki nilai
resistivita yang tinggi sehingga tak mudah tererosi.
16
Gambar 5.2. Desain Survei Peta Geologi
Pada gambar Gambar 5.2. merupakan peta desain survey dari peta geologi , Peta
desain survei ini mempunyai skala 1:12.500. Peta ini mempunyai titik lintasan
berjumlah 5 lintasan berada pada koordinat maksimum (400500mE, 9144900mN)
dan koordinat minimum (399000mE, 9143400mN) dengan luas kavling 1500
pada hasil peta geologi diatas terdapat beberapa warna yang berbeda dimana tiap
warna menggambarkan formasi dan litologi yang berbeda sesuai pada keterangan
pada peta geologi yang sudah terlampir. Pada peta ini metode VLF berperan
untuk mencari nilai konduktiitas batu breksi vulkanik, dan resistivitas dari batu
karbonatan dan penggambaran dari struktur permukaan yanag tidak rata. Dan
peran dari lintasan yang dibuat sendiri yaitu sebagai penunjuk bentuk dari
struktur dari keadaan tanah dari lapisan permukaan lapangan penelitian. Dimana
terdapat adanya sesar, intrusi andesit, dan sebaran urat pada peta tersebut.
Penelitian ini sendiri bertujuan untuk mencari anomali melalui paramter yang
sudah ada, serta mencari sesar mendatar . dalam pencarian target sesar mendatar
sendiri perlu dilakukan overlay hal ini bertujuan untuk megetahui medan serta
ketinggian pada daerah penelitian.
17
Lintsan tersebut tersusun atas titik-titik dimana titik itu didapat dari
pengakuisisian data VLF yang ada serta penentuan dari target eksplorasi yang
diiginkan . dan target dari kasus ini sendri merupakan strutur geologi bwah
permukaan serta sesar .
18
dengan jarak tiap lintasan 100m dimana tiap lintasan terdiri dari 11 16 10 10 dan 9
titik .
Penentuan titik ini sendiri bertujuan untuk mengetahui respon dn nilai
gelombang pada daerah tersebut, dalam peta tersebut dapat terlhat bahwa ada zona
altrasi dan jika di bandingkan pada peta geologi maka gambaran altrasi pada peta
ini merupakan intrusi dari andesit. Peta desain survei altrasi merupakan peta
yang menunjukkan desain survei pada peta altrasi. Peta altrasi merupakan peta
yang menunjukkan perubahan komposisi mineral pada batuan berdasarkan proses
kimia maupun fisika yang terkandung didalam permukaan. Penelitian kali ini
dilakukan didaerah Kaligono,Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah.
Dengan mlakukanya penelitian didaerah ini maka penulis dapat membuat peta
altrasi seperti gambar diatas dan dengan menggunakan metode VLF ini sendiri
bertujuan untuk menjabarkan respon dari nilai tiap altrasi. Altrasi yanf dimaksud
merupakan altrasi silisifikasi, altrasi agrilik dan altrasi propilitik.pada daerah
tempat dilakukanya penelitian ini tergolong sebagai altrasi yang memiliki
chargeability yang tinggi dan altrasi hidrotermal.
19
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan
berupa :
Geofisika merupakan bagian dari ilmu bumi yang menggunakan prinsip-
prinsip atau kaidah-kaidah fisika. (BISRI MUSTOFA : 2008).
VLF ( VERY LOW FREQUENCY ) merupakan salah satu metode
geofisika yang memanfaatkan komponen magnetic dari medan
elektromagnetik yang ditimbulkan oleh pemancar gelombang radio
berfrekuensi sangat rendah.
Peta Desain Survei adalah suatu penelitian survey atau survey bertujuan
untuk mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya besar,
dengan cara mewawancarai sejumlah kecil dari populasi tersebut.
Peta desain survey dirancang menggunakan software GLOBAL MAPER
dan surfer bertujuan untuk mempermudah pemahaman medan yang akan
dilalui saat lapangan.
Pada laporan ini data lapangan yang diambil terletak pada daerah
Kaliguno, Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah.
Geologi Regional pada daerah ini termasuk dalam zona Pegunungan
Kulon Progo yang berada di bagian tengah. Terdapat beberapa formasi
yang membentuk daerah penelitian dari yang paling tua yaitu Formasi
Kebobutak yang terdiri dari lava andesit, breksi autoklastik dan breksi
andesi.
Dan untuk Geologi local pada daerah ini Secara geografis, wilayah
Kecamatan Kaligesing terletak di ujung timur Kabupaten Purworejo dan
berbatasan langsung dengan Kabupaten Kulonprogo, DIY. Sebelah barat
berbatasan dengan Kecamatan Purworejo.
Pada ke 3 peta desain survey ini mempunyai skala 1:12.500. Peta ini
mempunyai titik lintasan berjumlah 5 lintasan. Dengan pemilihan lintasan
20
pada peta desain survei diharapkan peneliti dapat mencapai target
pengukuran.
Dan berada pada koordinat maksimum (400500mE, 9144900mN) dan
koordinat minimum (399000mE, 9143400mN) dengan luas kavling 1500
6.2. Saran
Berdasarkan Kesimpulan yang diperoleh saran yang dapat diberikan
oleh penulis untuk laporan ini adalah, penulis belum sepenuhnya memahami
konsep serta tools yang ada pada software yang digunakan serta masih
banyak kekurangan lainya pada laporan ini karena kurangnya ketelitian dari
penulis dalam perhitungan data serta pembuatan peta desain survey serta
kurangnya kesiapan alat/device yang digunakan untuk mengoperasikan
software yang digunakan, tangggapan untuk kedepanya diharapkan dari
penulis dapat melakukan penelitian secara langsung dan dapat didampingi
oleh pihak aslab yang terkait, namun dengan keadaan PANDEMI COVID-19
maka baik dari pihak aslab maupun praktikan dapan memaksimalkan yang
ada.
21
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR KONSULTASI
LEMBAR KONSULTASI