Anda di halaman 1dari 2

Nama :Nelly Destriana

NIM :201810062

Kelas :PS2B

Mata Kuliah : Antropologi Psikologi

Dosen Pengampuh :Rina Otaviana,S.Psi.,M.M

Dipandang dari sudut biologi manusia hanya merupakan suatu macam mahluk
di antara lebih dari sejuta macam mahluk lain, yang pernah atau masih
menduduki alam dunia ini. Pada pertengahan abad ke-19 para ahli biologi, dan
yang terpenting di antara mereka C. Darwin, mengumuman teori mereka
tentang proses evolusi biologi. Menurut teori itu bentuk-bentuk hidup tertua di
muka bumi ini, terdiri dari mahluk-mahluk satu sel yanng sangat sederhana
seperti misalnya protozoa. Dalam jangka wawktu beratus-ratuus juta tahun
lamanya timbul dan berkembang bentuk-bentuk hidup berupa mahluk-mahluk
dengan organisasi yang makin lama makin kompleks, dan pada kala-kala
terakhir ini telah berkembang atau berevolusi mahluk-mahluk seperti kera dan
manusia.

Dalam proses evolusi biologi Yang telah berlangsung sangat lama itu, banyak
bentuk mahluk yang sederhana itu telah hilang dan punah dari muka bumi, akan
tetapi banyak juga yang dapat bertahan macamnya dan hidup langsung sampai
sekarang, sedangkan bentuk-bentuk mahluk baru yang bercabang hingga jumlah
macam mahluk yang sekarang menduduki bumi kita ini hampir mendekati
angka satu juta. Untuk mendapat suatu pengertian tentang jumlah aneka warna
yang sebesar itu, para ahli biologi telah membuat suatu sistem klasifikasi di
mana semua mahluk di dunia telah mendapat tempat yang sewajarnya
berdasarkan atas morfologi dari organismanya. Dalam suku ini, semua jenis
kera, mulai dari yang kecil sebesar tupai seperti Tarsii, sampai kepada kera-kera
besar seperti gorilla, diklaskan menjadi satu dengan manusia.
Mahluk manusia yang tersebar di seluruh muka bumi dan yang hidup di
dalam segala macam sekitaran alam, menunjukkan suatu aneka warna fisik yang
tampak nyata. Ciri-ciri lahir seperti warna kulit, warna dan bentuk
rambut, bentuk bagian-bagian muka, dan sebagainya menyebabkan bahwa
aneka warna ituu tampak dengan sekeljap pandangan dan menyyebabkan
timbuknya pengertian «ras» sebagai suatuu golongan manusia yang menunjukan
berbagai ciri tubuh yang tertentu dengan suatu frekuensi yang besar. Dalam
sejarah bangsa-bangsa, konsepsi mengenai aneka warna ciri manusia tubuh
manusia itu telah menyebabkan banyak kesedihan dan kesengsaraan, karena
suatu slah faham besar yang hidup dalam pandangan manusia berbagai
bangsa. Anggapan mengenai keunggulan jasmani serta rohani ras-ras kulit putih
terhadap ras-ras lain tersebut, kemudian malah dikuatkan lagi oleh teori-teori
yang bersifat sok-ilmiah, yang berasal dari sarjana-sarjana reaksioner, dan
merupakan suatu reaksi terhadap pergolakan-pergolakan rakyat yang mulai
menggoncangkan banyak sistem kekuasaan di negara-negara Eropa Barat, serta
yang pada akhir abad ke-18 menyiarkan pendirian-pendirian tentang persamaan
semua mahluk manusia.

Untuk mengukur ciri-ciri kuantitatif tadi secara teliti, ilmu antropologi fisik
telah berkembang metode-metode pengukuran yang selalu dipertajam dan yang
disebut metode-metode antropometri. Dengan demikian dalam hal
mengklasifikasikan ras-ras, para sarjana sekarang juga mencoba membangun
suatu klasifikasi yang filogenetik. Ciri-ciri genotipe dapat diketahui pada gen
yang tidak mudah diubah oleh pengaruh proses-proses mutasi, seleks dan
sebagainya. Mengenai ras manusia ada banuak sistem klasifikasi yang berasal
dari berbagai sarjana terkenal.

Hoo di bawah ini akan kami berikan suatu klasifikasi yang berasal dari
A.L.Kroeber di mana tampak secara terang garis besr penggolongan ras-ras
yang terpenting di dunia serta hubungannya satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai