Outline BAB 1 Revised
Outline BAB 1 Revised
Draft BAB 1
Mencari pekerjaan merupakan fase kehidupan akan dialami oleh individu ketika
membutuhkan sumber penghasilan untuk dapat bertahan hidup. Individu pada usia dewasa
awal diharapkan sudah memiliki pekerjaan tertentu. Seperti yang dijelaskan oleh Hurlock
(2011) yang menyatakan bahwa salah satu tugas perkembangan individu adalah adanya
tuntutan dari lingkungan untuk bekerja, sebagai sarana untuk mencari nafkah dan juga
memberikan status sosial. Namun, adanya permasalahan seperti lapangan kerja yang sedikit
dan ditambah dengan adanya pandemi Covid-19 yang turut memberikan imbas pada
perekonomian negara membuat proses mencari kerja semakin sulit. Terutama di Indonesia,
perlambatan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 menimbulkan perusahaan
terpaksa untuk melakukan PHK pada karyawan yang pada akhirnya turut menyumbang angka
pengangguran secara signifikan.
Persaingan memasuki dunia kerja dinilai ketat dan sulit, karena jumlah pencari kerja
dan lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding. Terutama dengan adanya Pandemi
global COVID-19 yang menghambat perekonomian dalam negri, menyebabkan kenaikan
tingkat pengangguran. Hal tersebut sesuai dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada
masa pre-pandemi pada Februari 2020, tingkat pengangguran mencapai 6,9 juta orang atau
4,94% dari populasi, kemudian pada Agustus 2020, tingkat pengangguran terbuka naik
menjadi 9,77 juta orang atau 7,07 % dari populasi.
Kenaikan jumlah pengangguran tentu akan meningkatkan tingkat persaingan dalam
mencari kerja. Hal tersebut dapat meningkatkan kecemasan yang dialami oleh pencari kerja,
karena jumlah pesaing semakin naik namun tidak diikuti dengan kesempatan yang ada.
Pencari kerja yang sedang mencari pekerjaan yang layak juga termasuk dalam kategori
pengangguran (Isnaini & Lestari, 2015). Pengangguran tentu memiliki efek terhadap
psikologis individu yang sedang mencari kerja. Studi longitudinal yang dilakukan oleh Von
scheve dkk (2016) terkait linimasa respon emosional ketika menjadi pengangguran
menunjukkan bahwa kecemasan dialami secara intens pada tahun pertama seorang individu
menjadi pengangguran, individu mengalami peningkatan perasaan cemas sebagai respon
terkejut ketika kehilangan pekerjaan demikian juga peningkatan kekhawatiran terkait masa
depan mereka. Sebuah studi nasional di Bangladesh ( Mamun dkk., 2020) menemukan
bahwa tidak memiliki pekerjaan dan kesulitan ekonomi berkorelasi dengan tingkat depresi,
stres dan kecemasan yang tinggi pada individu dewasa awal. Kemudian pada masa pandemi
COVID-19 ini terdapat penelitian di Amerika ( Ganson dkk., 2020) menemukan bahwa