Anda di halaman 1dari 30

SESI 3

DASAR PERENCANAAN
TRANSPORTASI
Outline

1. Sistem Tata Guna Lahan

2. Karakteristik Arus Lalu Lintas

3. Aksesibilitas dan Mobilitas

4. Manajemen Mobilitas

5. Ekonomi Transportasi
Sistem
Tata Guna Lahan
Sistem Tata Guna Lahan
Sifat Interaktif antara Sistem Tata Guna Lahan
dengan Kebutuhan Transportasi

Perjalanan/
Pergerakan
Tata Guna Kebutuhan
Lahan akan Fasilitas
Tertentu Transportasi

Permintaan Penyediaan
untuk Fasilitas
pembanguna Transportasi yang
Tersedianya Lebih Baik
n Lahan
Aksesibilitas
yang lebih
baik
Sistem Tata Guna Lahan
Tata Guna Lahan dan Transportasi
• Tujuan utama perencanaan setiap tata guna
lahan dan sistem transportasi adalah untuk
menjamin adanya keseimbangan yang efisien
antara aktivitas tata guna lahan dengan
kemampuan transportasi. (Blunden dan Black
1984)
• Potensi tata guna lahan adalah satu ukuran dari
skala aktivitas sosial ekonomi yang terjadi pada
suatu lahan tertentu. Ciri khas dari tata guna
lahan adalah kemampuan atau potensinya
untuk membangkitkan lalu lintas.
• Tata Guna Lahan merupakan distribusi ruang
atau pola geografis suatu kawasan yang
diasiapkan untuk tujuan tertentu. Jika manfaat
lahan di setiap daerah pada suatu kota telah
diketahui, maka memungkinkan kita untuk
memperkirakan arus lalu lintas yang dihasilkan.
Sistem Tata Guna Lahan
Jenis Tata Guna Lahan yang berbeda mempunyai ciri bangkitan
lalu lintas yang berbeda:
• Jumlah Arus Lalu Lintas
• Jenis Lalu Lintas (pejalan kaki, truk, mobil)
• Lalu Lintas pada waktu Tertentu
Deskripsi Aktivitas Rata-rata Jumlah Pergerakan Jumlah Kajian
Tata Guna Lahan kendaraan per 100 m

Pasar Swalayan 136 3


Restoran 60 3
Gedung Perkantoran 13 22
Rumah Sakit 18 12
Perpustakaan 45 2
Daerah Industri 5 98

Sumber: Black (1979)


Sistem Tata Guna Lahan
Sistem Tata Guna Lahan
Daerah Kajian adalah suatu daerah geografis yang di
dalamnya terletak semua zona asal dan zona tujuan yang
diperhitungkan dalam model kebutuhan akan transportasi.
Zona adalah subdaerah dalam daerah kajian yang dianggap
sebagai satu kesatuan atau keseragaman tata guna lahan.
Pusat Zona merupakan tempat atau lokasi awal pergerakan
lalu lintas dari zona tersebut dan akhir pergerakan lalu
lintas yang menuju ke zona tersebut.
Sistem jaringan transportasi dicerminkan dalam bentuk
ruas dan simpul, yang semuanya dihubungkan ke pusat
zona
Ruas bisa berupa potongan jalan raya atau rel KA, dll
Simpul bisa berupa persimpangan, stasiun, dll.
Sistem Tata Guna Lahan
Jenis Pergerakan

Eksternal ke/dari Internal

Eksternal ke Eksternal

In
te
Intra Zona

rn
lka
e
In
te
rn
l a
Karakteristik
Arus Lalu Lintas
Karakteristik Arus Lalu Lintas
Arus Lalu Lintas pada suatu ruas jalan adalah jumlah perjalanan
antarzona yang menggunakan ruas jalan tersebut.
Tujuan memahami prinsip-prinsip dasar teori arus lalu lintas
adalah untuk dapat merancang dan mengoperasikan sistem-
sistem transportasi dengan tingkat efisiensi dan keselamatan
yang paling baik.
Parameter yang berhubungan dengan Arus Lalu Lintas:
• Variabel Utama: kecepatan (v), volume (q), dan kepadatan (k)
• Variabel Lainnya: headway (h), spacing (s), dan occupancy (R)
Karakteristik Arus Lalu Lintas

1.Kecepatan(v) didefinisikan 2. Volume Lalu Lintas (q)


adalah jumlah kendaraan yang
sebagai laju pergerakan yaitu
diamati atau melewati suatu
jarak per satuan waktu. titik selama rentang waktu
Rumus Kecepatan rata-rata tertentu.

Tingkat Arus (Flow Rate)


adalah jumlah kendaraan yang
melewati suatu titik yang
diekuivalensikan ke tingkat
rata-rata per jam.
Karakteristik Arus Lalu Lintas

3.Kepadatan (k) didefinisikan 4. Spacing (s) didefenisikan


sebagai jumlah kendaraan yang sebagai jarak antara dua
menempati suatu panjang kendaraan yang berurutan
tertentu dari lajur atau jalan, dalam suatu aliran lalu lintas
yang diukur dari bemper depan
biasanya dinyatakan dalam
kendaraan satu kendaraan ke
(kend/mil) bemper depan kendaraan di
belakangnya.

k= q/v Spacing antar kendaraan di


dalam jalur lalu lintas secara
umum dapat diamati melalui
foto udara.
Karakteristik Arus Lalu Lintas
6. Lane Occupancy (R) atau
5.Headway (h) didefinisikan
tingkat hunian lajur merupakan
sebagai waktu antara dua
salah satu ukuran yang
kendaraan yang berurutan ketika digunakan dalam pengawasan
melewati sebuah titik pada suatu jalan tol. R dihitung dengan
ruas jalan. membandingkan jumlah
panjang badan seluruh
Headway antara dua kendaraan kendaraan pada suatu badan
dapat dihitung dengan jalan terhadap panjang badan
menggunakan stopwatch, ketika jalan tersebut.
kendaraan tersebut melewati
suatu titik pengamatan pada
suatu lajur
Aksesibilitas &
Mobilitas
Aksesibilitas dan Mobilitas
Aksesibilitas adalah suatu ukuran kenyamanan atau
kemudahan mengenai cara lokasi tata guna lahan
berinteraksi satu sama lain dan ‘mudah’ atau ‘susah’
nya lokasi tersebut dicapai melalui sistem jaingan
transportasi.

Suatu tempat yang berjarak jauh belum tentu dapat


dikatakan mempunyai aksesibilitas rendah atau
suatu tempat yang berjarak dekat mempunyai
aksesibilitas tinggi karena terdapat faktor lain dalam
penentuan aksesibilitas.
Aksesibilitas dan Mobilitas

Klasifikasi Tingkat Aksesibilitas

Aksesibilitas
Jauh Aksesibilitas Rendah
Menengah
Jarak
Dekat Aksesibilitas Menengah Aksesibilitas Tinggi

Kondisi Prasarana Sangat Jelek Sangat Baik


Aksesibilitas dan Mobilitas
• Mobilitas adalah suatu ukuran kemampuan seseorang untuk
bergerak yang biasanya dinyatakan dari kemampuannya
membayar biaya transportasi.
Meskipun tata guna lahan telah memiliki aksesibilitas yang
tinggi (atau mudah dicapai) karena terhubungkan oleh sistem
jaringan transportasi yang baik, belum tentu dapat menjamin
mobilitas yang tinggi pula. Tidak akan ada artinya membangun
suatu sistem jaringan transportasi jika tidak dapat dinikmati
karena orang tidak dapat membayar biaya transportasinya
(tidak mempunyai mobilitas).
• Kemampuan seseorang membayar biaya transportasi sangat
bervariasi. Karena itu dalam pengambilan kebijakan
pengembangan sistem jaringan transportasi harus diarahkan
tidak hanya pada peningkatan aksesibilitas tetapi juga dapat
menjamin mobilitas setiap orang untuk menjangkaunya.
Manajemen
Mobilitas
Manajemen Mobilitas
 Adalah istilah umum untuk strategi yang menghasilkan
penggunaan sumber-sumber transportasi yang lebih efisien,
lawan dari peningkatan suplai sistem transportasi melalui
perluasan jalan, fasilitas parkir, bandar udara dan fasilitas
fasilitas kendaraan bermotor lainnya.
 Manajemen mobilitas:
• Menambah pilihan perjalanan.
• Mendorong orang yang bepergian untuk memilih moda yang
paling efisien untuk setiap perjalanan mereka.
• Mengurangi jumlah perjalanan dengan menggunakan mobil
pribadi yang akan terjadi terutama di kawasan perkotaan.
• Memberikan prioritas bagi perjalanan yang bernilai lebih
tinggi dengan moda berbiaya lebih rendah daripada
perjalanan dengan nilai yang lebih rendah, dan biaya lebih
tinggi.
Manajemen Mobilitas
 Contoh:
Kendaraan angkutan umum dan kendaraan angkutan
barang biasanya memiliki nilai yang relatif tinggi dan
biasanya diberikan prioritas dibandingkan perjalanan
mobil pribadi. Angkutan umum, kendaraan penumpang
bersama, bersepeda dan berjalan kaki biasanya
membebani masyarakat dengan biaya yang lebih rendah
dibandingkan perjalanan dengan mobil berpenumpang
satu orang (dalam hal ruang jalan, biaya parkir, risiko
kecelakaan yang akan terjadi pada pemakai jalan lainnya
dan emisi polusi), sehingga perlu mendapatkan prioritas
dibanding perjalanan dengan menggunakan mobil
pribadi.
Ekonomi
Transportasi
Ekonomi Transportasi
• Merupakan interaksi antara permintaan
(kebutuhan) transportasi (misalnya, keinginan
untuk mengadakan perjalanan dan kemampuan
membiayai perjalanan tersebut) dan penawaran
(ketersediaan) transportasi (misalnya ketersediaan
jalur lalu lintas yang memungkinkan perjalanan).
• Merupakan salah satu cabang dari ekonomi
terapan. Akan tetapi, ekonomi transportasi
memiliki sejumlah masalah dan karakteristik yang
khas sehingga hukum sederhana dalam ekonomi
pasar tidak dapat diaplikasikan begitu saja ke
dalam ekonomi transportasi.
Ekonomi Transportasi
 Permintaan Perjalanan tergantung pada pendapatan
orang yang melakukan perjalanan. Moda perjalanan
yang dipilih bergantung pada beberapa faktor, seperti
tujuan perjalanan, jarak tempuh perjalanan, dan
penghasilan pelaku perjalanan (Stubbs et al., 1980).
 Fungsi Permintaan adalah suatu hubungan antara
jumlah permintaan atas suatu fasilitas transportasi
dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk fasilitas
tersebut.
 Fungsi Penawaran (fungsi pelayanan)
merepresentasikan jumlah unit fasilitas yang ingin
ditawarkan oleh penyelenggara transportasi pada
tingkat harga tertentu.
Ekonomi Transportasi

“Keseimbangan (equilibrium) dalam sistem


transportasi dikatakan tercapai ketika faktor-
faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan
dan juga faktor-faktor yang mempengaruhi
jumlah penawaran berada dalam kondisi yang
secara statistik sama (atau bertemu di titik
keseimbangan)”
Tujuan Perencanaan Transportasi
Pemenuhan Jaringan Jalan
kebutuhan Sistim Sistim Raya, Rel;
manusia. Kegiatan Jaringan Manajemen
SK SJ Transportasi
Serangkaian Moda
aktivitas Transportasi

Demand Supply
Sistim
Memperkirakan jumlah serta Pergerakan
lokasi kebutuhan akan SP
Meramalkan dan mengelola
transportasi (mis. total
evolusi titik keseimbangan S
pergerakan angkutan umum)
dan D, seiring dengan
pada tahun rencana yang akan
digunakan untuk berbagai S= waktu sehingga
kesejahteraan sosial dapat
kebijakan investasi
perencanaan transportasi. D dimaksimalkan.
Diskusi 2
Diskusi 2
Petunjuk Umum
1. Bagilah peserta kelas menjadi lima kelompok.

2. Setiap Kelompok mencari Artikel Berita pada


portal online, berdasarkan setiap 5 tema dasar-
dasar Rekayasa Transportasi.

3. Artikel berita tersebut didisukusikan terkait


keterkaitannya dengan Perencanaan
Transportasi di Indonesia.
Pertanyaan?
Keep up
the
good work!

Anda mungkin juga menyukai