Anda di halaman 1dari 34

SESI 7

PEMODELAN TRANSPORTASI

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


OUTLINE . .

Trip Generation
Metode Grafis & Latihan
(Bangkitan Pergerakan)
Analisis Model
Sederhana Interaksi
Sistem Tranportasi
(Lanjutan)
Model Interaksi Sistem Transportasi
Metode Grafis dapat dilakukan dengan tahapan berikut ini:
1. Sederhanakan persamaan TQ untuk setiap pilihan Rute.
2. Buat Tabel (dapat menggunakan Microsoft Excel) untuk
subtitusi nilai Q yang dimulai dari Q=0 dengan gap nilai
tertentu.
3. Subtitusi nilai Q yang telah ditentukan untuk memperoleh
nilai T (Waktu tempuh) untuk setiap rute dalam satuan menit.
4. Plot nilai pada tabel dalam grafik dengan Sumbu x adalah Q
dalam kend/jam dan T dalam menit untuk setiap rute.
5. Buat Garis Kebutuhan (Demand Line) yaitu garis yang
menyatakan persamaan kebutuhan.
6. Perpotongan antara Demand Line dan garis setiap rute
merupakan arus kendaraan yang terjadi jika setiap rute
dibuka.
Model Interaksi Sistem Transportasi

Contoh:
REFERENSI\tugas grafis oke.xlsx
Trip Generation
Pengertian

Jenis Pergerakan

Faktor Pengaruh

Metode Trip Generation


Pengertian
Tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan
yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah
pergerakan yang tertarik menuju ke suatu zona/tata guna lahan.

Terdiri dari dua jenis pergerakan:

Perjalanan yang
Perjalanan yang
berasal dari atau
menuju atau
meninggalkan
tiba di Zona I
Zona J

Trip Attraction Trip Production


Bangkitan dan tarikan lalu lintas tergantung pada dua aspek tata guna lahan:
• Jenis tata guna lahan
• Jumlah Aktivitas (dan intensitas) pada tata guna lahan tersebut
Pengertian
• JENIS TATA GUNA LAHAN
Jenis tata guna lahan yang berbeda (pemukiman, pendidikan, dan
komersial) mempunyai ciri bangkitan lalu lintas yang berbeda
Jumlah arus lalu lintas
 Jenis Lalu Lintas (pejalan kaki, truk, mobil)
Lalu lintas pada waktu tertentu
Deskripsi Aktivitas Rata-rata Jumlah Pergerakan kendaraan Jumlah Kajian
Tata Guna Lahan per 100 m
Pasar Swalayan 136 3
Restoran 60 3
Gedung Perkantoran 13 22
Rumah Sakit 18 12
Perpustakaan 45 2
Daerah Industri 5 98
Pengertian
• Intensitas Aktivitas Tata Guna Lahan
Semakin tinggi tingkat penggunaan sebidang tanah, semakin tinggi pergerakan arus
lalu lintas yang dihasilkannya. Salah satu ukuran intensitas aktivitas sebidang tanah
adalah kepadatannya.
Tabel berikut memperlihatkan bangkitan lalu lintas dari suatu daerah pemukiman
yang mempunyai tingkat kepadatan berbeda di Inggris (Black, 1979)

Jenis Permukiman Kepadatan Pemukiman Pergerakan per hari Bangkitan


(keluarga/ha) Pergerakan per ha
Pemukiman di luar kota 15 10 150
Pemukiman di batas kota 45 7 315
Unit Rumah 80 5 400
Flat Tinggi 100 5 500
Walaupun arus lalu lintas terbesar yang dibangkitkan berasal dari daerah pemukiman
di luar kota, bangkitan lalub lintasnya terkecil karena intensitas aktivitasnya (dihitung
dari tingkat kepadatan pemukiman) paling rendah. Karena bangkitan lalu lintas
berkaitan dengan jenis dan intensitas perumahan sehingga hubungan antara
bangkitan lalu lintas dan kepadatan pemukiman menjadi tidak linear.
Jenis Pergerakan
Travel Between Daily Activities

Internal Trip
- Home-Based-Work (HBW)
- Home-Based-Other (HBO)
- Non-Home-Base (NHB)
I-I I-E
Internal-Eksternal Trip:

E-I E-E
Eksternal-Internal Trip:

Through Trip
Daerah Kajian Sederhana
Pusat zona
Gateway
Zona

1
Ruas
2

4
3

Penghubung pusat
5 zona
Batas daerah kajian 6
Simpul

Batas zona
Jenis Pergerakan

Eksternal ke/dari Internal

Eksternal ke Eksternal

In
te
Intra Zona

rn
a
lk
e
In
te
rn
la
Contoh Kota Bandung

Zona: 125 - Simpul: 965 - Ruas: 2283


Faktor Pengaruh
Bangkitan /Tarikan
Bangkitan Orang Tarikan Orang
Barang

• Pendapatan
• Pemilikan • Jumlah
• Luas lahan
kendaraan lapangan kerja
• Komersial
• Populasi • Jumlah tempat
• Perkantoran
• Nilai lahan pemasaran
• Lapangan kerja
• Kepadatan • Luas atap
• Aksesibilotas
guna lahan industry
• dll
• Aksesibilitas • dll
• dll
Trip Generation
• Tahapan bangkitan pergerakan bertujuan
mendapatkan jumlah pergerakan yang dibangkitkan
oleh setiap zona asal (Oi) dan jumlah pergerakan
yang tertarik ke setiap zona tujuan (Dd) yang ada di
dalam daerah kajian.
• Tujuan Dasar: menghasilkan model hubungan yang
mengaitkan parameter tata guna lahan dengan
jumlah pergerakan yang menuju suatu zona atau
jumlah pergerakan yang meninggalkan suatu zona.
• Zona asal dan tujuan pergerakan biasanya
menghasilkan istilah trip end.
Metode Trip Generation
Model Trip Generation
• Berguna baik untuk penggunaan langsung (contoh:
penentuan luas sarana parkir, kapasitas jalan, dll),
maupun bagian dari proses permodelan yang lebih luas.

• Menentukan jumlah pergerakan di zona tertentu pada


waktu tertentu (pergerakan harian, morning peak hour,
dll)

• Dapat dispesifikasi menurut jenis pergerakan, jenis moda,


tujuan, dll.
Metode Trip Generation
Growth Factor Method
Keterangan:
Ti : Perkiraan jumlah trip
𝑻𝒊 = 𝑭𝒊 × 𝒕𝒊 (production atau
attraction)
Fi : Faktor pertumbuhan
ti : Jumlah trip eksisting

Memiliki karakteristik:
- Sangat sederhana
- Membutuhkan data tahun dasar dan factor ekspansi yang dapat
diandalkan untuk semua zona.
- Tidak sensitive terhadap perubahan kebijakan.
Metode Trip Generation
Analisis Regresi Linier
Metode Statistika untuk mempelajari
bagaimana suatu variable tidak 𝐘 = 𝑨 + 𝑩𝑿
bebas dihubungkan dengan satu
atau lebih variable bebas.
Keterangan:
Koefisien Determinasi (R2) = Y : Variabel terikat / tak bebas
persentase total variasi yang X : Variabel Bebas
dijelaskan oleh analisis regresi linier. A : intersep atau konstanta regresi
B : koefisien regresi
Model di terima, jika R2 mendekati
satu.
Metode Trip Generation
Analisis Regresi Linier (Contoh)
Total Bangkitan Pergerakan
Zona
Kepemilikan Kendaraan Per Hari
1 200 550
2 50 300
3 500 1300
4 100 200
5 100 400
6 400 1200
7 300 900
8 400 1000

Contoh variable bebas :


Demografi: Populasi meningkat maka pergerakan bertambah
Sosio ekonomi: Pendapatan meningkat, maka pergerakan bertambah.
Metode Trip Generation
Analisis Regresi Linier Berganda

𝐘 = 𝑨 + 𝑩𝟏𝑿𝟏 + 𝑩𝟐𝑿𝟐 + ⋯ + 𝑩𝒏𝑿𝒏

Keterangan:
Y : Variabel terikat / tak bebas
X1 ...... Xn : Variabel Bebas
A : intersep atau konstanta regresi
B1 …… Bn : koefisien regresi
Metode Trip Generation
Analisis Regresi Linier Berganda (Asumsi)
• Nilai variable, khususnya variable bebas, mempunyai nilai tertentu
atau merupakan nilai yang didapat dari hasil survei tanpa
kesalahan berarti.

• Variabel terikat (Y) harus memiliki hubungan korelasi linear dengan


Variabel Bebas (X).

• Nilai Variabel Terikat (Y) harus tersebar normal, atau minimal


mendekati normal.
Metode Trip Generation
Analisis Regresi
Linier Berganda
(Skema)
Metode Trip Generation
Analisis Regresi Linier Berganda (Contoh)
Zona

Variabel
Terikat = Y =

Variabel
Bebas = X =

Sumber: Wahyuningsih, et al (2013)


Metode Trip Generation
Analisis Regresi Linier Berganda (Contoh)
Model Summary “Tarikan Perjalanan di Hari Minggu” Model Summary “Tarikan Perjalanan di Hari Kerja”

Model Summary “Bangkitan Perjalanan di Hari Minggu” Model Summary “Bangkitan Perjalanan di Hari Kerja”
Metode Trip Generation
Analisis Regresi Linier Berganda (Contoh)

Variabel Berpengaruh:

X2 = Banyaknya Karyawan
X4 = Banyaknya Poliklinik

Sumber: Wahyuningsih, et al (2013)


Metode Trip Generation
“Tarikan Perjalanan di Hari Minggu” “Tarikan Perjalanan di Hari Kerja”

Model Summary “Bangkitan Perjalanan di Hari Minggu”

Model Summary
“Bangkitan Perjalanan di Hari Kerja”

Sumber: Wahyuningsih, et al (2013)


Tes/Pengujian Model
• Uji Kecukupan Data
• Uji Korelasi
• Uji Linearitas
• Uji Fitness/Kesesuaian
Uji Kecukupan Data
• Uji kecukupan data dilakukan untuk mengetahui pola fungsi dari data yang
sesungguhnya, sehingga tidak ada keraguan terhadap fungsi tersebut.
Y-Axis

Y-Axis
Y-Axis

Y-Axis
CV 2 Z 2
N 
E2

Jumlah data yang “cukup” akan


Jumlah data yg “sedikit” akan
memberikan gambaran yang jelas
mengakibatkan intepretsi
tentang kecenderungan pola data
kecenderungan pola tidak akurat
X-Axis
X-Axis X-Axis
X-Axis
Uji Korelasi (1)
• Untuk menentukan tingkat korelasi antara variabel bebas dan variabel
tak bebas, serta korelasi antara variabel bebas satu dengan variabel
bebas yang lain.

N .  X i Yi   X i  Yi
r 
 2 2

N  X i   X i N  Yi   Yi
2 2

Uji Korelasi (2)
• Jika ada sebuah fungsi y = f(x), maka korelasi yang dapat muncul adalah
• r=1 y mempunyai korelasi positif terhadap x dimana setiap x bertambah
maka y akan bertambah.
• r = -1 y mempunyai korelasi negatif terhadap x dimana setiap x bertambah
maka y akan berkurang.
• r=0 y tidak mempunyai korelasi terhadap x dimana setiap x bertambah
maka y tidak tentu.
Uji Linearitas
 Uji linearitas digunakan untuk

Y-Axis
mengetahui aproksimasi dari
sekumpulan data, aproksimasi
data dapat berupa persamaan
linear atau persamaan non-
linear.
Non-
Linear

Linear

X-Axis
Uji Fitness/Kesesuaian
• Uji kesesuaian digunakan

Y-Axis
biasanya unruk menentukan Kelompok
kelompok data mana yang akan Data 1

digunakan.

ŷi

Kelompok
yi Data 2
n
min S  
l1
( yi  y
ˆ i )2

X-Axis
“Uji harus dilakukan sequential tidak boleh ada
yang gagal kecuali Uji Linearitas”
The STRUGGLE you’re in today
is developing the STRENGTH
you need for tomorrow

Anda mungkin juga menyukai