Anda di halaman 1dari 20

“ECHINODERMATA”

Kelompok 6
Nama Anggota :

Muhammad Alkausar (25)


Disa Alifia (11)
Abdi Prasetyo Friatna (01)
Fadillah Musbat (13)
Muhammad Rizky Isnayanto (28)
Definisi Echinodermata

Echinodermata berasal dari bahasa Yunani Echinos artinya duri, derma artinya
kulit. Echinodermata adalah penghuni perairan dangkal, umumnya terdapat di
terumbu karang dan padang lamun. Hewan ini memiliki kemampuan autotomi
serta regenerasi bagian tubuh yang hilang, putus atau rusak. Semua hewan yang
termasuk dalam kelas ini memiliki bentuk tubuh yang radial simetris dan
kebanyakan mempunyai endoskeleton dari zat kapur seperti tonjolan berupa
duri
Echinodermata adalah hewan invertebrata yang memiliki duri pada permukaan kulitnya.
Filum Echinodermata terdiri atas 5 kelas, yaitu Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea
(bintang mengular), Echinoidea (bulu babi), holothuroidea (timun laut), dan Crinoidea (lili
laut). Masing-masing dari kelas tersebut memiliki peranan tersendiri terhadap ekologi laut.

Hewan ini dapat dijumpai di perairan laut Indonesia dengan jumlah berlimpah karena
keberadaannya dipengaruhi oleh ekosistem terumbu karang yang merupakan salah satu
habitat bagi Echinodermata. Selain pada ekosistem terumbu karang, hewan ini juga dapat
ditemukan pada zona pertumbuhan alga, padang lamun dan zona tubir. Walaupun terlihat
primitif, echinodermata diketahui berkerabat dekat dengan filum chordata yang didalamnya
tercakup Subfilum vertebrata, dengan simetri radialnya berevolusi secara sekunder. Larva
Bintang Laut misalnya menunjukan kesamaan yang cukup besar dengan larva
hemichordata.
Morfologi dan Fisiologi
Sistem Gerak
Pada sebagian hewan dari filum Echinodermata bergerak dengan menggunakan kaki ambulakral
(kaki pembuluh). Gerakan pada kaki ambulakral dapat terjadi akibat perbedaan tekanan air. Kaki
ambulakral memiliki rongga dan merupakan kelanjutan dari sistem pembuluh air yang berfungsi
untuk bergerak atau bahkan bernapas dan membuka cangkang mangsa buruannya.

Sistem pembuluh air terdiri dari bagian-bagian berikut.


1. Madreporit, merupakan lempeng dorsal yang berlubang-lubang sebagai tempat masuknya air laut
kedalam sistem pembuluh air.
2. Madreporikus (saluran batu), yaitu saluran penghubung antara madreporit dengan saluran cincin
3. Sirkomolaris (saluran cincin), merupakan saluran melingkar yang mengelilingi mulut
4. Saluran radialis, yaitu cabang dari saluran cincin yang menuju ke setiap lengan dan berujung pada
kaki
5. Setiap kaki ambulakral (kaki tabung) berhubungan dengan gelembung otot yang disebut ampula.
Sistem Peredaran Darah dan Sistem Syaraf
Sistem peredaran darah pada echinodermata umumnya tereduksi dan sukar diamati. Sistem
peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan dihubungkan dengan lima
buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan. Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf
pada bagian-bagian lengannya. Selain itu echinodermata tidak memiliki otak.

Sistem Pencernaan Makanan


Sistem pencernaan makanan pada echinodermata dimulai dari mulut yang berada di bagian ventral
atau oral (menghadap ke bawah), kemudian selanjutnya adalah faring, kerongkongan, lambung,
usus, dan anus. Pada sebagian echinodermata lambung ini bercabang lima dan masing-masing
menuju ke arah lengan.

Anus terletak di bagian dorsal (permukaan aboral) dan pada sebagian hewan echinodermata tidak
berfungsi sehingga bahan-bahan makanan yang tidak tercerna dikeluarkan lagi melalui mulut.
Makanan echinodermata beragam mulai dari kerang, plankton, sampai organisme yang mati.
Dengan ini bisa dikatakan sistem pencernaan rata-rata hewan echinodermata cukup berkembang.
Sistem Pernapasan dan Ekskresi
Pada umumnya echinodermata bernapas dengan menggunakan paru-paru kulit yang merupakan
penonjolan pada dinding rongga tubuh (selom) yang tipis dan dilindungi oleh silia dan pediselaria,
pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida, sementara sisa-sisa metabolisme
yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkat oleh sel-sel ameboid ke paru-paru kulit dan
selanjutnya akan dilepaskan keluar tubuh.

Sistem Reproduksi
Echinodermata mempunyai jenis kelamin yang terpisah yaitu terdapat jantan dan betina. Dengan
saluran reproduksi yang sederhana, terdapat juga hewan-hewan echinodermata yang bersifat
hermafrodit. Pada echinodermata fertilisasi (pembuahan) berlangsung secara eksternal atau terjadi di
luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah dibuahi akan cepat membelah sehingga
menghasilkan blastula yang selanjutnya akan berkembang menjadi gastrula lalu menjadi larva yang
berbentuk simetri bilateral. Larva ini pada umumnya bersilia dan memiliki ukuran mikroskopis, larva
ini kemudian berenang bebas dan mengalami metamorfosis menjadi bentuk dewasa yang berbentuk
simetri radial.
Struktur tubuh Echinodermata

Echinodermata memiliki kulit keras yang tersusun dari zat kapur dengan lima lengan berbentuk
seperti jari dan organ-organ tubuh yang berjumlah/kelipatan lima. Pada umumnya hewan ini
bertubuh kasar karena terdapat tonjolan kerangka dan duri di tubuhnya.
Untuk bentuk tubuh Echinodermata ini pada umumnya seperti bintang bulat, pipih, bulat
memanjang dan seperti tumbuhan. Sedangakan pada bagian tubuhnya oral ( yang memiliki mulut )
dan aboral ( tidak memiliki mulut ). Pada permukaan tubuh Echinodermata umumnya berduri, baik
pendek tumpul maupun panjang berduri. Echinodermata tidak memiliki otak dan memiliki
Ambulakral yang berfungsi dalam mengatur pergerakan.
Pada sistem organ Echinodermata sebagai berikut :

1. Sistem Peredaran Darah


Echinodermata memiliki sistem peredaran darah yang masih belum. Jika digambarkan secara
sederhana, pembuluh darah berawal dari yang mengelilingi mulut setelah itu berjabang pada setiap
kaki tabung.
2. Sistem Pernapasan
Echinodermata dilakukan dengan menggunakan insang atau pupula ( tonjolan pada rongga tubuh ).
3. Sistem Persarafan
Echinodermata terdiri atas saraf yang berbentuk lingkaran ( cincin ) yang mempersarafi mulut dan
saraf radial yang mirip tali mempersarafi pada bagian lengan atau kaki tabung.
4. Sistem Pencernaan
Berupa mulut esophagus, lambung, usus dan anus. Dapat dikatakan, sistem pencernaannya sudah
sempurna. tetapi tidak terdapat sistem ekskresi pada hewan Echinodermata.
Ciri Ciri pada Echinodermata
• Tubuh Echinodermata terdiri atas 3 lapisan dan memiliki rongga tubuh atau disebut dengan
tripoblastik.
• Memiliki bentuk tubuh yang simetri bilateral pada saat masih larva dan disaat dewasa bentuk
tubunya simteri radial.
• Memiliki kulit tubuh yang terdiri atas zat kitin.
• Bergerak dengan ambulakral yaitu kaki tabung dengan lubang-lubang kecil yang berfungsi
untuk menghisap.
• Memiliki sistem pencernaan sempurna kecuali bintang laut yang tidak memiliki anus.
• Tidak memiliki sistem eksresi.
• Perkembangbiakan secara seksual.
• Pada permukaan tubuh berdiri atas tonjolan-tonjolan yang menyerupai duri.
• Memiliki sistem tabung jaringan hidrolik.
Klasifikasi Echinodermata

Echinoidea Crinoidea Ophiuroidea Holothuroidea


Kelas Echinoidea
Echinoidea ini merupakan kelas Echinodermata yang tubuhnya dipenuh mirip duri. Bulu babi atau
landak laut merupakan salah satu dari kelas Echinoidea. Bentuk tubuh dari echinodea ialah agak
bulat dan tidak memiliki lengan tetapi terdapat duri yang jumlahnya banyak. Terdapat dari yang
pendek dan panjang. Duri Echinodea memiliki bentuk zat kapur. Tubuh Echinodea memiliki otot
dengan fungsi untuk memutar duri tersebut sehingga dapat bergerak. Mulut hewan ini memiliki
struktur yang menyerupai rahang membantu dalam memakan mangsa.

Kelas Crinoidea
Crinoidea memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan bunga atau tumbuhan. Crinoidea ialah
anggota fillum echinodermata yang spesies paling sidikit yakni terdapat 550 spesies dan kelompok
paling primitive dari filum echinodermata. Hewan yang hidup di pantai hingga kedalaman laut
3.500 meter dibawah permukaan laut. Tubuh yang tidak memiliki duri dan jika memiliki tangkai
disebut lillia laut ( jika bertangkai akan menempel pada dasar laut dengan sirri yaitu bagian ujung
tangkai memiliki zat tanduk ), sedangkan yang tidak memiliki tangkai disebut dengan bintang laut
berbulu.
Kelas Ophiuroidea
Kelas Ophiuroidea merupakan kelas berbentuk yang menyerupai bintang laut, tetapi memiliki
lengan yang lebih panjang dan lebih kurus dan cakram pusat tubuh yang lebih jelas. Jika kaki
digerakkan maka pergerakannya mirip dengan ular, sehingga kelas ophiuroidea disebut dengan
bintang mengular, kaki tabungannya ini tidak memiliki penyedot dan bergerak dengan
mencambukkan kakinya, sehingga kaki ini lebih mudah patah. Pada kaki atau lengan berfungsi
menangkap mangsanya kemudian memasukkan ke dalam laut. Sebagian jenis dari pemakan
cacaing, moluska, suspense atau bangkai. Hewan ini tidak memiliki anus dan umumnya hidup
disela bebatuan.

Kelas Holothuroidea
Holothuroidea merupakan hewan yang bentuk tubuh bulat memanjang dari permukaan oral ke
permukaan aboral. Tubuhnya terlihat seperti bentuk buah timun sehingga sering disebut dengan
timun laut. Tetapi konsistensi tubuhnya sedikit berbeda dengan kelas lain dan memiliki tubuh halus
dan lunak serta tergolong memiliki bagian-bagian tubuh yang berkelipatan lima dengan sistem
ambulakral.
Jenis Jenis Echinodermata
Filum Echinodermata terdiri atas dua sub filum yaitu: (1) sub filum Eleutherozoa dan (2) sub filum
Pelmatozoa. Sub filum Eleutherozoa terdiri dari empat kelas yaitu: (a) Asteroidea (bintang laut),
(b) Ophiuroidea (bintang ular), (c) Echinoidea (landak laut), dan (d) Holothuroidea (teripang laut).
Sedangkan sub filum Pelmatozoa terdiri dari satu kelas yaitu: kelas Crinoidea atau lilia laut
(Dahuri, 2003).

Asteroidea
Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1.600
spesies. Asteroidea juga sering disebut bintang laut. Bintang laut umumnya memiliki lima lengan,
tetapi kadang-kadang lebih yang memanjang dari suatu cakram pusat. Permukaan bagian bawah
lengan itu memiliki kaki tabung yang dapat bertindak seperti cakram untuk menyedot.
Bintang laut mengkoordinasi kaki tabung tersebut untuk melekat di batuan dan merangkak secara
perlahan-lahan sementara kaki tabung tersebut memanjang, mencengkeram, berkontraksi,
melemas, memajang, kemudian mencengkeram lagi. Bintang laut menggunakan kaki tabungnya
untuk menjerat mangsanya seperti remis dan tiram.
Lengan bintang laut mengapit bivalvia yang menutup, kemudian mengeluarkan lambungnya melalui
mulut dan memasukkannya ke dalam celah sempit bivalvia kemudian mengekresikan getah
pencernaan dan mencerna bivalvia di dalam cangkangnya. Sistem ambulakral Asteroidea terdiri dari
: Medreporit adalah lempengan berpori pada permukaan cakram pusat dibagian dorsal tubuh.
Saluran cincin terdapat di rongga tubuh cakram pusat. Saluran radial merupakan cabang saluran
cincin ke setiap lenga. Kaki ambulakral merupakan juluran saluran radial yang keluar. Asteroidea
juga terdapat papilla derma yaitu penonjolan rongga tubuh yang berguna untuk pertukaran gas.
Asteroidea dapat beregenerasi jika tangannya patah, contoh Allostichaster polyplax dan
Coscinasterias calamaria

Ophiuroidea
Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular (Ophiothrix). Ophiuroidea
(dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing
dan fleksibel. Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau
berduri tumpul. Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria. Cakram pusat berbatasan dengan lengan –
lengannya. Bintang ular merupakan echinodermata yang paling aktif dan paling cepat gerakannya.
Jenis kelamin terpisah, fertilisasi eksternal, mengalami tahap larva yang disebut pluteus. Hewan ini
pun juga dapat beregenerasi. Beberapa spesies ophiuroidea merupakan hewan pemakan suspensi,
dan yang lain adalah predator atau pemakan bangkai (Kastawi, 2003).
Bintang mengular memiliki cakram tengah yang jelas terlihat dari lengannya yang panjang sehingga
memudahkannya bergerak. Kaki tabung (kaki ambulakral) tidak memiliki alat isap dan bintang
mengular bergerak dengan mencambukkan lengannya. Hidup di perairan dangkal dan dalam,
bersembunyi di bawah batuan atau rumput laut, mengubur diri di pasir, aktif di malam hari

Echinoidea
Echinoidea berbentuk bola atau pipih, tanpa lengan. Echinoidea yang berbentuk bola misalnya bulu
babi (Diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia punctulata). Hidup pada batuan atau lumpur di
tepi pantai atau dasar perairan. Makanannya adalah rumput laut, hewan yang telah mati, biasanya
nocturnal. Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang.
Echinoidea memilki alat pencernaan khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut lentera
aristoteles. Fungsi dari tembolok tersebut adalah untuk menggiling makanannya yang berupa
ganggang atau sisa-sisa organisme. Echinoidea yang bertubuh pipih misalnya dolar pasir
(Echinarachnius parma). Permukaan sisi oral tubuhnya pipih, sedangkan sisi aboralnya agak
cembung. Tubuhnya tertutupi oleh duri yang halus dan rapat. Durinya berfungsi untuk bergerak,
menggali, dan melindungi permukaan tubuhnya dari kotoran. Kaki ambulakral hanya terdapat di
sisi oral yang berfungsi utuk mengangkut makanan (Campbell, 2003).
Holothuroidea
Tubuh memanjang seperti ketimun. Kelompok hewan ini biasa disebut teripang. Ada juga yang
menyebut ketimun laut karena bentuknya. Mulut di ujung yang satu dan anus di ujung yang lain.
Ada kaki tabung di tiga bagian ventral yang digunakan untuk berjalan dan mempunyai mangkuk
penghisap seperti binyang laut. Kaki tabung juga didapatkan di dua bagian dorsal, tetapi biasanya
digunakan untuk merasa dan pernapasan. Tak ada pediselari dan duri, tetapi mempunyai tentakel
berbentuk kaki tabung sekeliling mulut, serupa dengan hewan lain. Tubuh seperti kulit dan dapat
memanjang dan mengerut. Sebagian besar teripang bernapas melalui pohon respirasi, sebuah alat
bercabang terdiri dari banyak tabung (Romimohtarto, 2007).

Crinoidea
Kelompok hewan ini dinamakan lili laut atau bintang bulu. Sebagian besar dari mereka hidup di
laut dalam dan beberapa jenis lagi mendiami laut dangkal, seperti di terumbu karang. Ukurannya
panjangnya tidak lebih dari 40 cm dan berwarna mencolok. Tubuhnya terdiri dari cakram sentral
dengan lima lengan bermula dari cakram. Setiap lengan bercabang dua atau lebih. Setiap cabang
mempunyai ranting- ranting melintang disebut pinul (pinnule). Cakram sentral bentuknya
seperti mangkuk dengan mulut terletak di dasar bawah (Romimohtarto, 2007).
Hewan kelas Crinoidea mempunyai bentuk seperti bunga lili yang bisa hidup di dalam laut dengan
ke dalaman 3,648 m. Tubuh berbentuk seperti cangkir yang disebut calyx yang tersusun dan
lempengan kapur. Dari calyx itu tersembul lima lengan yang lentur dengan tentakel yang pendek
dimana masing-masing memiliki pinulle yang banyak sekali sehingga seperti bulu burung yang
terurai beberapa jenis Lili laut memiliki stalk atau tangkai yang berfungsi untuk melekat pada dasar
laut atau substrat. Mulut terletak pada daerah oral, sedangkan anus pada daerah aboral. Pada bagian
oral terdapat lekukan ambulakral yang berisi tentakel seperti kaki bulu, fertilisasi berlangsung secara
internal, bahkan zigot berkembang di dalam tubuh (Jasin, 1992).
Peranan pada Echinodermata
Untuk peranan pada Echinodermata ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan
sebagai berikut ini :

Peran Echinodermata Yang Menguntungkan


1. Bulu babi dapat diambil gonadnya untuk dikonsumsi. Di Jepang memiliki peternakan bulu babi
yang luas, di wilayah Indonesia terdapat di Nusa Tenggara Timur ( NTT ) dan Kendari.
2. Holothuria ( mentimun laut ) diperdagangkan sebagai teripang kering atau kerupuk teripang.
Hongkong merupakan pusat perdagangan teripang dunia. Di negeri China mentimun laut
dikeringkan dan dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan.
3. Echinodermata memakan bangkai-bangkai sehingga pantai menjadi bersih.

Peran Echinodermata Yang Merugikan


1. Bintang laut sering memakan kerang mutiara di tempat budidaya kerang mutiara.
2. Achanbasther merupakan hama pada terumbu karang karena memakan polip Coelenterata.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai