Oleh:
KELOMPOK 4 A
KELAS D
PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
PENDAHULUAN
2.1 Alat
1. Kain kassa steril
2. Mortar dan penumbuknya
3. Kapas atau tissue
4. Gunting atau pisau
2.2 Bahan
1. Tanaman cabai yang terserang Cucumber Mosaic Virus
2. Tanaman cabai dalam pot yang berumur 2-3 minggu untuk diinokulasi
3. Buffer fosfat 0,01 M pH 7,0 untuk melindungi sel agar tidak terlisis dan
penyangga Ph
4. Karborundum 600 mesh untuk melukai jaringan tanaman
5. Alkohol 95% untuk sterilisasi tangan
2.3 Metode
1. Menyiapkan alat dan bahan
- Mengambil daun tanaman cabai sakit kurang lebih 5 gram dengan
meninggalkan tulang daunnya dan membersihkannya
- Memasukkan dalam mortar dan menumbuk sampai halus
- Menambahkan ± 10 ml buffer fosfat 0,01 M pH 7,0
- Melumatkan lagi dengan menggunakan penumbuk
- Menyerang sap yang diperoleh dengan menggunakan kain kassa steril
setelah daun halus
2. Menyiapkan tanaman cabai dalam pot yang berumur 2-3 minggu
3. Menaburi permukaan atas daun (2-3 daun tiap tanaman) dengan
menggunakan sedikit karborundum 600 mesh
4. Mengusap permukaan daun yang telah diberi karborundum
5. Memasukkan jari telunjuk ke dalam inokulum virus dan mengusapkan
kembali ke permukaan daun yang telah dilukai
3.1 Hasil
Tabel 1. Hasil pengamatan menggunakan carborundum
No. Foto Pengamatan Keterangan Perubahan Foto Daun yang
Daun Terserang Virus
1. • Warna daun masih
berwarna hijau
3. • Mengkeriting pada
bagian tepi daun
• Daun menggulung
• Daun mengering
• Daun layu
• Daun mengkerut
(kisut)
• Batang melengkung
ke bawah/ layu
Berdasarkan tabel diatas yang merupakan hasil pengamatan dari isolasi dan
inokulasi virus dengan menggunakan dua pelakuan dalam yaitu dengan perlakuan
carborundum dan arang aktif. Hasil yang didapatkan ialah dapat diketahui bahwa
gejala inveksi virus ketika diberi perlakuan arang aktif lebih cepat menginveksi
daun daripada dengan perlakuan carborundum karena tekstur yang dimiliki oleh
arang aktif kasar dibandingkan dengan carborundum yang lebih halus. Gejala yang
terjadi pada perlakuan H+1 pada arang aktif, daun cabai sudah mulai mengkerut
dan menggulung serta mulai sedikit layu dan mengkreting. Dan selanjutnya pada
hari-hari berikutnya daun menampakkan gejala yang lebih serius hingga daun
berwarna kuning kecoklatan. Perlakuan yang diberikan pada daun dengan
menggunakan arang aktif terjadi lebih cepat daripada perlakuan dengan
carbonrumdum, Tetapi di akhir pengamatan hasil dari perlakuan keduanya
menyebabkan munculnya gejala dan teridentifikasi adanya virus kuning pada
tanaman cabai.
3.2 Pembahasan
Keberadaan patogen pada suatu tanaman secara tidak langsung akan
menghambat dari pertumbuhannya. Jenis patogen yang biasanya ada pada suatu
pertanaman dari proses pembenihan sampai pasca panen sepertijamur, bakteri dan
virus. Jenis patogen virus menyerang tanaman pada jaringannya. Praktikum acara 8
ini mengenai “Bioekologi Virus” ini mengidentifikasi keberadaan virus pada
pertanaman selama satu minggu.
Tanaman yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu tanaman cabai
(Capsicum annum L.). Tanaman cabai yang digunakan merupakan tanaman cabai
yang ditanam sendiri, sehingga menekankan keberadaan anti virus pada tanaman
1. Virus merupakan parasit mikroskopis yang menginfeksi sel dengan cara masuk
melalui tanaman inang yang terluka. Penularan virus pada tanaman sehat dapat
dilakukan secara mekanis. Penularan dilakukan dengan melukai tanaman terong yang
sehat dan memberikan perasan ekstrak tanaman cabai yang sudah terkena virus. Hal
ini biasa disebut dengan inokulasi buatan yaitu memindahkan virus dari tanaman yang
sakit ke tanaman yang sehat.
2. Gejala awal yang ditunjukkan oleh tanaman cabai yaitu berubah warna menjadi
kuning dan mengkerut, adanya perubahan daun dan tulang daun menjadi berwarna
kuning muda dan tua, serta terjadi penebalan pada daun. Pertumbuhan tanaman cabai
yang terserang virus akan terhambat karena jaringannya akan dirusak oleh virus
sehingga tanaman menjadi kerdil.
3. Tanaman cabai merupakan tanaman yang sering terkena virus CMV (Cucumbar
Mosaik Virus) dengan gejala yang ditimbulkan ialah daun yang terserang menjadi
warna kuning kecoklatan dan lama kelamaan daun akan mengkeru, gejala ini biasanya
disebut dengan penyakit kuning dan tanaman cabai seringkali menjadi sasaran dari
virus sebagai tanaman inangnya terutama virus kuning.
Alif, T., S. Hartono, dan S. Sulandari. 2018. Karakteristik Virus Penyebab Penyakit
Belang pada Tanaman Lada (Piper nigrum L.). Perlindungan Tanaman
Indonesia, 22(1): 115-123.
Campbell, N.A, J.B. Reece, dan L.G. Mitchell. 2002. Biologi Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga
.
Islam, W., J. Zhang, M. Adnan, A. Noman, M. Zaynab, and Z. Wu. 2017. Plant Virus
Ecology: a Glimpse of Recent Accomplishment. Applied Ecology and
Environmental Research, 15(1): 691-705.
Lobin, K.K., J. Svoboda, A. Lebda, and D.Y. Dhooky. 2015. Cucumber Mosaic Virus
Causal Pathogen of Oily Spots on Cucumber cv. Locale Fruits in Mauritius
Short Communication. Plant Protect, 51(3): 123-126.
Siregar, A.Z. 2016. Literasi Inventarisasi Hama dan Penyakit Tembakau Deli di
Perkebunan Sumatera Utara. Pertanian Tropik, 3(3): 206-213
Gambar 1. Daun tanaman cabai sakit Gambar 2. Daun dipotong tanpa tulang daun
Gambar 9. Menetesi daun dengan SAP Gambar 10. Membilas dengan air