Anda di halaman 1dari 10

TEORI AKUNTANSI

“PENGERTIAN DAN STRUKTUR AKUNTANSI”

Oleh :
NI KOMANG TRIA JULIASTARI (1833121303)
NI WAYAN AMBARYATI (1833121307)
NI KADEK SELVI DWIOKTAPYANTI (1833121320)
NI KADEK RITA ANGGRENI (1833121439)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WARMADEWA
2021/2022
1. PENGERTIAN AKUNTANSI
A. Pengertian teori akuntansi sangat bergantung pada pengertian atau pendefinisian
akuntansi sebagai suatu bidang pengetahuan. Artinya, kedudukan akuntansi dalam
tatanan pengetahuan juga akan menentukan pengertian dan lingkup teori akuntansi.

Akuntansi akan mempunyai peran yang nyata jika informasi yang dihasilkan oleh
akuntansi dapat mengendalikan perilaku pengambil keputusan ekonomik untuk
bertindak menuju ke suatu pencapaian tujuan sosial dan ekonomik negara. Pelaporan
keuangan (financial reporting) sebagai sistem nasional harus direkayasa dengan
saksama untuk pengendalian alokasi tersebut secara automatis melalui mekanisme
pasar yang berlaku.

B. Arti Penting Teori Akuntansi


Praktik akuntansi bersifat dinamik dan selalu menghadapi masalah-masalah praktis
dan profesional. Teori akuntansi merupakan unsur yang penting dalam
mengembangkan dan memajukan praktik akuntansi. Teori akuntansi menjadi landasan
untuk memecahkan masalah-masalah akuntansi secara bernalar yang secara etis dan
ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.

2. PENGERTIAN TEORI DAN TEKNOLOGI


A. Teori
Teori akuntansi adalah suatu pengertian yang menggunakan spekulasi,
metodologi dan kerangka kerja dalam mempelajari pelaporan keuangan serta
bagaimana prinsip pelaporan keuangan diterapkan dalam industri akuntansi. Prinsip
akuntansi ini berfungsi sebagai kerangka untuk pelaporan dan laporan keuangan yang
akurat
B. Teknologi
Teknologi merupakan seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat dan pengertian teknologi tidak terbatas pada teknologi fisis (hard
technology) tetapi juga teknologi lunak (soft technologi). Teknologi merupakan
sarana untuk memecahkan masalah nyata dalam lingkungan tertentu dan untuk
mencapai tujuan tertentu.
C. Akuntansi sebagai Teknologi
Menurut Suwardjono, jika akuntansi ditinjau dari sudut bidang studi, akuntansi
adalah “seperangkat pengetahuan yang mempelajari tentang penyediaan jasa”. Berarti
akuntansi itu sendiri adalah suatu proses perekayasaan mengenai penyediaan jasa
berupa informasi keuangan kuantitatif suatu unit usaha/organisasi dan cara
penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik.

Sebagai seperangkat pengetahuan, akuntansi mempelajari mengenai bagaimana


informasi suatu unit organisasi dapat dihasilkan sehingga informasi tersebut
memenuhi kebutuhan pihak yang berkepentingan terhadap unit organisasi tersebut.
Akuntansi akan membahas pula mengenai proses pemikiran dan pemilihan (proses
perekayasaan) konsep yang relevan untuk mencapai tujuan.

3. STRUKTUR AKUNTANSI
Dalam pengembangan teori akuntansi terdapat pertimbangan kemampuan untuk
menjelaskan atau meramalkan, kesanggupan teori untuk mengukur risiko, atau
probabilitas prediksi untuk berfungsi sebagai pernyataan yang tepat atas kejadian dimasa
depan. Dalam perkembangannya teori akuntansi dapat dikelompokan menjadi tiga
tingkatan yakni sebagai berikut:

1. Teori Sintaksis Teori ini berhubungan dengan struktur proses pengumpulan data dan
pelaporan keuangan. Teori sintaksis mencoba menerapkan praktek akuntansi yang
sedang berjalan dan meramalkan bagaimana para akuntan harus bereaksi terhadap
situasi tertentu atau bagaimana mereka akan melaporkan kejadian-kejadian tertentu.

2. Teori Interpretasional (semantis) Teori ini berkonsentrasi pada hubungan antara


gejala (obyek atau kejadian) dan istilah atau simbol yang menunjukkannya. Teori-
teori yang berhubungan dengan interpretasi (semantik) diperlukan untuk memberikan
pengertian dalil-dalil akuntansi yang bertujuan meyakinkanbahwa penafsiran konsep
oleh para akuntan sama dengan penafsiran para pemakai laporan akuntansi.

3. Teori Perilaku (pragmatik) Teori ini menekankan pada pengaruh laporan serta ikhtisar
akuntansi terhadap perilaku atau keputusan. Penekanan dalam perkembangan teori
akuntansi adalah penerimaan orientasi komunikasi dan pengambilan keputusan. Jadi,
teori perilaku mengukur dan menilai pengaruh-pengaruh ekonomik, psikologis, dan
sosiologis dari prosedur akuntansi alternatif dan media pelaporannya.
Berikut adalah struktur Teori Akuntansi:
1. Rumusan Tentang Tujuan Laporan Keuangan adalah untuk memberikan informasi
keuangan kepada para pemakainya untuk dipakai dalam proses pengambilan
keputusan. Standar Akuntansi Keuangan merumuskan tujuan laporan keuangan yaitu
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan.

2. Rumusan Tentang Postulat adalah pernyataan yang dapat membuktikan


kebenaraannya sendiri atau disebut aksioma yang sudah diterima karena
kesesuaiannya, yang menggambarkan aspek ekonomi, politik, sosiologi, dan hukum
dari suatu lingkungan di mana akuntansi tersebut beroperasi.

3. Konsep Teoritis Akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya


sendiri atau disebut juga aksioma yang juga sudah dietrima umum karena
kesesuainnya dengan tujuan laporan keuangan yang menggambarkan sifat-sifat
akuntansi yang berperan dalam ekonomi bebas yang ditandai oleh adanya pengakuan
pada pemilikan pribadi.

4. Rumusan Prinsip Akuntansi Utama yang Didasarkan pada Postulat dan Konsep
Teoritis. Prinsip (dasar) akuntansi adalah prinsip atau sifat-sifat yang mendasari
akuntansi dan seluruh outputnya, termasuk laporan keuangan yang dijabarkan dari
tujuan laporan keuangan, postulat-postulat akuntansi dan konsep teoritis akuntansi
yang menjadi dasar dalam pengembangan teknik atau prosedur akuntansi yang
dipakai dalam menyusun laporan keuangan.
4. PEREKAYASAAN AKUNTANSI KEUANGAN
Proses untuk menentukan cara yang terbaik untuk mendapatkan hasil terbaik
dalam penerapan suatu teknologi disebut perekayasaan. Perekayasaan adalah proses
terencana dan sistematis yang melibatkan pemikiran, penalaran, dan pertimbangan untuk
memilih dan menentukan teori, pengetahuan yang tersedia, konsep, metoda, Teknik, serta
pendekatan untuk menghasilkan suatu produk yang kongkret dan konseptual.

Akuntansi dalam perekayasaan adalah dalam arti luas yaitu sebagai suatu system
pelaporan keuangan umum yang melibatkan kebijakan umum akuntansi dalam suatu
wilayah negara tertentu. Pelaporan keungan ialah struktur bagaimana informasi keuangan
untuk semua unit usaha dan pemerintahan harus disediakan dan dilaporkan dalam suatu
negara untuk tujuan pengambilan keputusan elektronik.

A. Proses Perekayasaan

Pelaporan keuangan sebagai sistem nasional merupakan hasil perekayasaan akuntansi


di tingkat nasional. Perekayasaan akuntansi adalah proses pemikiran logis dan
objektif untuk membangun suatu struktur dan mekanisme pelaporan keuangan dalam
negara untuk menunjang tercapainya tujuan negara. Proses perekayasaan pada
dasarnya adalah untuk menjawab pertanyaan mendasar bagaimana kegiatan
perusahaan disimbolkan dalam bentuk statemen keuangan sehingga orang yang dituju
dapat membayangkan operasi perusahaan secara finansial tanpa harus menyaksikan
secara fisis operasi perusahaan.

B. Perekayasaan sebagai suatu proses deduktif

Sebagai penalaran deduktif-normatif, Hendriksen menguraikan aspek-aspek yang


harus dipertimbangkan dalam proses perekayasaan untuk menghasilkan rerangka
teoristis akuntansi yaitu:

- Pernyataan postulat yang menggambarkan karakteristik uniti-unit usaha dan


lingkungannya.

- Evaluasi tentang kebutuhan informasi oleh pihak yang dituju dan kemampuan
pemakai untuk memahami, menginterpretasi, dan menganalisis informasi yang
disajikan.
- Penentuan atau pemilihan tentang apa yang harus dilaporkan.

- Evaluasi tentang pengukuran dan proses penyajian untuk mengkomunikasi


informasi tentang perusahaan dan lingkungannya.

C. Siapa Merekayasa

Proses perekayasaan bukan suatu upaya perseorangan tetapi merupakan uapaya


tim yang melibatkan berbagai disiplin intelektual dan kekuatan politik mengingat
perekayasaan tersebut merupakan suatu proses yangn serius hasilnya akan berdampak
luas dan jangka panjang. Badan legislatif pemerintah mempunyai peran penting
dalam hal ini mengingat rerangka konseptual mempunyai fungsi semacam undang-
undang dasar (konstitusi). Perekayasa akuntansi harus merupakan tim multi-disipliner
agar hasilnya dapat diandalkan sebagai wahana untuk menjamin tercapainya tujuan
sosial dan ekonomik negara.

D. Aspek Semantik Dalam Perekayasaan

Proses semantik adalah memilih dan menyimbolkan objek-objek fisis kegiatan


perusahaan yang releven menjadi objek-objek statemen keuangan. Model yang
sekarang dikenal secara luas adalah menyimbolkan kegiatan fisis perusahaan dalam
sepuluh elemenyang akhirnya terefleksi dalam statemen keuangan yaitu: aset,
kewajiban, ekuitas, pendapatan, biaya, untung, rugi, investasi pemilik, distribusi ke
pemilik, dan laba komprehensif. Penerbitan standar oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan atau standar profesi oleh Dewan Standar Profesional Akuntansi Publik
harus mengikuti prosedur berikut:

1. Sebelum suatu standar diputuskan untuk diberlakukan, konsep usulan materi yang
akan dijadikan standar tersebut harus disebarluaskan secara umum, termasuk
kepada cabang-cabang dan anggota untuk dimintakan tanggapan, sekurang-
kurangnya selama tiga bulan.

2. Dengan mempertimbangkan tanggapan yang diterima dari masyarakat, komite


dalam rapatnya dapat mengambil keputusan untuk mengusulkan kepada Pengurus
Pusat agar memberlakukan/mengesahkan standar tersebut.
3. Berdasarkan usulan ini, Pengurus Pusat memutuskan untuk memberlakukan atau
mengesahkannya. Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan Dewan Standar
Profesional Akuntansi Publik berwenang untuk menentukan materi-materi yang
akan dibahas dan diusulkan untuk menjadi standar yang akan diberlakukan di
Indonesia.

E. Konsep Informasi Akuntansi

Nilai informasi adalah kemampuan informasi untuk meningkatkan pengethuan


dan keyakinan pemakai dalam pengambilan keputusan. Karena model akuntansi yang
dikenal luas saat ini menempatkan investor dan kreditor sebagai pihak dominan,
informasi simentik yang ingin disampaikan adalah likuiditas, solvensi, profitabilitas,
dan sebagainya.

5. TRANSFER TEKNOLOGI AKUNTANSI


Transfer teknologi dapat diartikan sebagai transfer proses penalaran dan
perekayasaan untuk menghasilkan produk yang paling efektif untuk mencapai tujuan
fungsional akuntansi Negara sasaran. Pengembangan teori akuntansi melalui transfer
teknologi akuntansi dapat dicapai melalui aktivitas para akademis yang berpraktik di
negara berkembang, atau melalui perjanjian internasional.

Bila parameter yang dipertimbangkan berbeda, tentu saja produk yang dihasilkan akan
berbeda pula walaupun fungsinya sama. Seperti sebuah baju atau mobil, merupakan
produk fungsional yang dirancang karena fungsinya untuk mencapai tujuan/fungsi dapat
sama tetapi wujud fisik dapat berbeda.
Gambar dibawah melukiskan bentuk dari transfer teknologi.

Negara A Negara B

Faktor Lingkungan: Faktor Lingkungan:


Ekonomik, hukum, politis, Ekonomik, hukum, politis,
sosial, budaya sosial, budaya

Proses penalaran dan Proses penalaran dan


Perekayasaan Perekayasaan

Rerangka Konseptual Bergantung pada Rerangka Konseptual


+ +
parameter yang
Standar Akuntansi Standar Akuntansi
dipertimbangkan

Pengetahuan dan keterampilan akuntansi dapat diidentifikasi dengan jelas untuk


membentuk seperangkat pengetahuan utuh yang dapat diajarkan melalui transfer
teknologi akuntansi dalam institusi Pendidikan berupa pembelajaran umum, pelatihan
maupun kursus.
DAFTAR PUSTAKA

Suwardjono.2016.Teori Akuntansi Edisi 3. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta


https://accurate.id/akuntansi/pembahasan-lengkap-teori-akuntansi/
https://derryyudha.blogspot.com/2017/04/akuntansi-sebagai-teknologi.html

Anda mungkin juga menyukai