DISUSUN OLEH :
NAMA : DHANNY RIZKI HUTAMA
NIM : 19/446796/TP/12599
GOL. :B
PJ ACARA : MUHAMMAD ARIF IHSANUDIN
1.1.Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi pada saat
ini membawa dampak bagi otomotif yang berkaitan dengan mesin kendaraan
atau motor bakar. Mesin adalah suatu konstruksi yang mengunakan bahan
bakar untuk menghasilkan tenaga. Mesin atau motor bakar memiliki peranan
penting dalam pertanian seperti sebagai penggerak, mesin pengolahan, pompa
air, traktor dan lainnya. Mesin dapat dinyalakan karena adanya sistem
pelistrikan yang berperan dalam penggerak awal mesin sehingga mesin dapat
bekerja berdasarkan fungsinya.
Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih spesifik
lagi, sebuah mesin pemicu, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi
gas yang dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi lain seperti busi. Motor
diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam
(internal combustion engine). Prinsip kerja motor diesel adalah merubah energi
kimia menjadi energi mekanis. Energi kimia di dapatkan melalui proses reaksi
kimia (pembakaran) dari bahan bakar (solar) dan oksidiser (udara) di dalam
silinder (ruang bakar). Pembakaran pada mesin Diesel terjadi karena kenaikan
temperatur campuran udara dan bahan bakar akibat kompresi torak hingga
mencapai temperatur nyala. Perhitungan keefisiensian penggunaan alat dan
mesin pertanian perlu dilakukan agar mengerti kondisi di lapangan dan dapat
dicari solusinya. Oleh sebab itu mahasiswa Teknik Pertanian harus melakukan
praktikum dengan baik karena dalam bidang Teknik Pertanian sebagai
mahasiswa kita harus mempelajari mesin diesel ini karena penerapanya pada
alat dan mesin pertanian yang sangat banyak.
1.2 Tujuan
Pada praktikum kali ini yang berjudul Pengukuran Daya Motor Diesel
memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mempelajari pengaruh beban torsi pada suatu setelan governor
terhadap RPM, daya, pemakaian udara dan bahan bakar serta
efisiensi motor.
2. Mengetahui fungsi karja governor.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Motor bakar adalah suatu mekanisme atau konstruksi mesin yang merubah
energi panas menjadi energi mekanis. Terjadinya energi panas karena adanya
proses pembakaran, bahan bakar, udara, dan sistem pengapian. Dengan adanya
suatu konstruksi mesin, memungkinkan terjadinya siklus kerja mesin untuk usaha
dan tenaga dorong dari hasil ledakan pembakaran yang diubah oleh konstruksi
mesin menjadi energi mekanik atau tenaga penggerak. (Komarudin, 2012).
Motor diesel merupakan salah satu jenis motor yang banyak digunakan di
masyarakat baik sebagai alat transportasi maupun dalam industri di Indonesia.
Efisiensi motor diesel dipengaruhi oleh kesempurnaan terjadinya proses
pembakaran bahan bakar didalam silinder motor diesel tersebut. Adapun
kesempurnaan pembakaran motor diesel dipangaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya adalah, tekanan penyemprotan bahan bakar, pusaran udara
pembakaran, kepadatan dan suhu udara, perbandingan udara lebih, saat
penyemprotan bahan bakar. kecepatan putaran mesin, suhu udara isap, suhu air
pendingin dan dipengaruhi bahan bakar (suhu, viskositas, bilangan setana, daya
penguapan). Motor diesel adalah salah satu dari internal combustion engines (mesin
pembakaran dalam). Berdasarkan penelitian dan pengalaman motor diesel
cenderung lebih rendah polusinya dibanding dengan motor bensin. Umumnya
bahan bakar tersebut berasal dari sumber daya alam (SDA) seperti minyak bumi,
batu bara dan gas alam (Rabiman, dkk. 2011).
Konsep pembakaran pada mesin diesel berbeda dengan mesin bensin.
Konsep pada mesin diesel adalah penyalaan kompresi udara paada tekanan tinggi.
Menurut Hidayat (2012), prinsip kerja motor bensin yaitu memanfaatkan energi
dari hasil gas panas dari proses pembakaran, dimana pembakaran yang berlangsung
di dalam silinder mesin itu sendiri sehingga fungsi gas pembakaran sekaligus
sebagai fluida kerja menjadi tenaga atau energi panas. Sedangkan pada motor diesel
pembakaran dapat terjadi karena udara dikompresi pada ruang bakar. Akibatnya
pada motor diesel, udara akan mempunyai tekanan dan temperatur melebihi suhu
dan tekanan penyalaan bahan bakar (Murni, 2012).
Salah satu jenis mesin kendaraan bermotor yang sangat sesuai untuk
transportasi dan kendaraan alat berat adalah mesin diesel. Kontribusinya untuk
kesejahteraan ekonomi, efisiensi pembakaran yang tinggi, kehandalan, fleksibilitas
bahan bakar, dan rendahnya konsumsi bahan bakar membuat diesel banyak
digunakan di beberapa negara (Zhiqiang Guo et all, 2011). Meskipun memiliki
beberapa keuntungan tersebut, mesin diesel memiliki masalah tentang pencemaran
udara yang ditandai dengan adanya asap hitam atau gas buang sisa hasil pemakaran.
NOx dan PM (particular matter) merupakan emisi paling tinggi yang dikeluarkan
dari hasil sisa pembakaran mesin diesel dibandingkan HC (hydrocarbon) dan CO
(carbonmonoksida) (Asif Faiz et all., 1996)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
RPM: 2500
Torsi N (RPM) Air Flow (mm) Fuel Flow (mm)
(kg.m) 1 2 Rerata 1 2 Rerata 1 2 Rerata
0 2500 2600 2550 11 8,5 9,75 4,2 5,2 4,7
0,1 2500 2500 2500 10 9 9,5 4,7 5,3 5
0,2 2500 2500 2500 9,5 9,5 9,5 5,1 5,5 5,3
0,3 2500 2500 2500 9,5 9,5 9,5 5,4 5,4 5,4
0,4 2450 2400 2425 10,5 10 10,25 7 8 7,5
0,5 2400 2300 2350 11 10 10,5 5 6 5,5
0,6 2300 2300 2300 10,5 9,5 10 5,5 6,3 5,9
0,7 2200 2200 2200 9 8 8,5 6 6,4 6,2
RPM: 3000
0 2550 0 0,8809177 0
0,1 2500 0,3490645 0,8809177 0,3074971
0,2 2500 0,698129 0,8809177 0,6149942
0,3 2500 1,0471935 0,8809177 0,9224913
0,4 2425 1,3543703 0,8809177 1,1930887
0,5 2350 1,6406032 0,8809177 1,4452363
0,6 2300 1,9268361 0,8809177 1,6973839
0,7 2200 2,1502374 0,8809177 1,8941821
Torsi
RPM BHP FK BHPc
(kg.m)
0 3000 0 0,8809177 0
0,1 2950 0,4118961 0,8809177 0,3628466
0,2 2900 0,8098297 0,8809177 0,7133932
0,3 2950 1,2356884 0,8809177 1,0885397
0,4 2900 1,6196593 0,8809177 1,4267865
0,5 2900 2,0245741 0,8809177 1,7834831
0,6 2825 2,3666574 0,8809177 2,0848303
0,7 2800 2,7366657 0,8809177 2,4107772
3. Menghitung Perbandingan Udara Bahan Bakar (AFR) 2500
Torsi
AFc (kg/jam) FF (kg/jam) AFR
(kg.m)
0 12,34483251 0,820861678 15,03887055
0,1 11,58576514 0,907029478 12,77330607
0,2 11,58576514 0,997732426 11,61209643
0,3 11,58576514 1,020408163 11,35404984
0,4 13,10389989 1,587301587 8,255456928
0,5 13,22375263 1,0430839 12,67755415
0,6 12,98404714 1,142857143 11,36104125
0,7 10,70684503 1,233560091 8,679629885
Torsi
AFc (kg/jam) FF (kg/jam) AFR
(kg.m)
Torsi
FF (kg/jam) BHP SFC
(kg.m)
0 0,721088435 0 #DIV/0!
0,1 0,861678005 0,411896118 2,091978938
0,2 1,034013605 0,809829657 1,276828525
0,3 1,37414966 1,235688355 1,112051962
0,4 1,473922902 1,619659313 0,91002033
0,5 1,541950113 2,024574141 0,761617015
0,6 1,723356009 2,366657358 0,728181459
0,7 1,473922902 2,736665736 0,538583461
5. Menghitung Tekanan Efektif Rata-rata (BMEP) 2500
Torsi BMEP
N (RPM) BHP Vd (cc)
(kg.m) 2 Tak 4 Tak
0 2550 0 218,89 0 0
0,1 2500 0,349064507 218,89 2,87047E-05 5,74093E-05
0,2 2500 0,698129014 218,89 5,74093E-05 0,000114819
0,3 2500 1,047193521 218,89 8,6114E-05 0,000172228
0,4 2425 1,354370288 218,89 0,000114819 0,000229637
0,5 2350 1,640603183 218,89 0,000143523 0,000287047
0,6 2300 1,926836079 218,89 0,000172228 0,000344456
0,7 2200 2,150237364 218,89 0,000200933 0,000401865
Torsi BMEP
N (RPM) BHP Vd (cc)
(kg.m)
2 Tak 4 Tak
0 3000 0 218,89 0 0
0,1 2950 0,411896118 218,89 2,87047E-05 5,74093E-05
0,2 2900 0,809829657 218,89 5,74093E-05 0,000114819
0,3 2950 1,235688355 218,89 8,6114E-05 0,000172228
0,4 2900 1,619659313 218,89 0,000114819 0,000229637
0,5 2900 2,024574141 218,89 0,000143523 0,000287047
0,6 2825 2,366657358 218,89 0,000172228 0,000344456
0,7 2800 2,736665736 218,89 0,000200933 0,000401865
6. Menghitung Efisiensi Volumetris 2500
Torsi N Efisiensi Volumetris (%)
AF (lt/jam) Vd (cc)
(kg.m) (RPM) 2 Tak 4 Tak
0 2550 11678,00454 218,89 34,86994702 69,73989404
0,1 2500 10959,93953 218,89 33,38035705 66,7607141
0,2 2500 10959,93953 218,89 33,38035705 66,7607141
0,3 2500 10959,93953 218,89 33,38035705 66,7607141
0,4 2425 12396,06954 218,89 38,92199471 77,84398942
0,5 2350 12509,44822 218,89 40,53154139 81,06308278
0,6 2300 12282,69085 218,89 40,66197916 81,32395833
0,7 2200 10128,49584 218,89 35,05460693 70,10921386
Torsi Efisiensi
BHP FF (kg/jam) NB (kkal/kg)
(kg.m) Termal (%)
0 0 0,721088435 10674,199 0
0,1 0,4118961 0,861678005 10674,199 0,28912599
0,2 0,8098297 1,034013605 10674,199 0,473709249
0,3 1,2356884 1,37414966 10674,199 0,543900377
0,4 1,6196593 1,473922902 10674,199 0,664650515
0,5 2,0245741 1,541950113 10674,199 0,794159623
0,6 2,3666574 1,723356009 10674,199 0,830624666
0,7 2,7366657 1,473922902 10674,199 1,123030181
14
12
10
AFc (kg/jam)
8
2500 RPM
6
3000 RPM
4
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8
Torsi (kg.m)
2,5
2
AFc (kg/jam)
1,5
2500 RPM
1 3000 RPM
0,5
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8
Torsi (kg.m)
18
16
14
12
AFc (kg/jam)
10
8 2500 RPM
6 3000 RPM
4
2
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8
Torsi (kg.m)
2,5
2
AFc (kg/jam)
1,5
2500 RPM
1 3000 RPM
0,5
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8
Torsi (kg.m)
0,00045
0,0004
0,00035
0,0003
BMEP (4 tak)
0,00025
0,0002 2500 RPM
0,0001
0,00005
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8
Torsi (kg.m)
0,00025
0,0002
BMEP (2 tak)
0,00015
2500 RPM
0,0001
3000 RPM
0,00005
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8
Torsi (kg.m)
90
80
30 3000 RPM
20
10
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8
Torsi (kg.m)
45
40
Efisiensi Volumetrrik (2 Tak)
35
30
25
20 2500 RPM
15 3000 RPM
10
5
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8
Torsi (kg.m)
1,2
0,8
0,6
2500 RPM
0,2
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8
Torsi (kg.m)
3000 rpm
Rerata FF(mm) FF (lbs/jam) FF (kg/jam)
4,3 1,59 0,721088435
4,95 1,9 0,861678005
5,45 2,28 1,034013605
6,7 3,03 1,37414966
7,1 3,25 1,473922902
7,3 3,4 1,541950113
8,25 3,8 1,723356009
8 3,25 1,473922902
2500 rpm
Rerata FF(mm) FF (lbs/jam) FF (kg/jam)
4,7 1,81 0,820861678
5 2 0,907029478
5,3 2,2 0,997732426
5,4 2,25 1,020408163
7,5 3,5 1,587301587
5,5 2,3 1,0430839
5,9 2,52 1,142857143
6,2 2,72 1,233560091
4.2 Pembahasan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum ini yang berjudul pengukuran daya motor listrik yang
mempunyai kesimpulan pada praktikum sebagai berikut :
Murni. 2012. “Pengaruh Temperatur Solar Terhadap Performa Mesin Diesel Direct
Injection Putaran Konstan”. Jurnal Teknik. Vol. 33(1). ISSN : 0852
1697. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Raflando, K., Subiyakto, G., & Farid, A. 2012. Analisis Volume Air Radiator
terhadap Perubahan Temperatur pada Motor Diesel Chevrolet. PROTON
4(2):30-36.
Engine secara umum didefinisikan sebagai penggerak, atau dengan kata lain motor
bakar. Motor adalah suatu perangkat yang terdapat pada suatu benda yang bergerak
berputar dan menghasilkan tenaga daripada engine itu sendiri. Engine secara umum
didefinisikan sebagai penggerak, atau dengan kata lain motor bakar. Motor adalah
suatu perangkat yang terdapat pada suatu benda yang bergerak berputar dan
menghasilkan tenaga daripada engine itu sendiri. bakar (solar) dan oksidiser (udara)
di dalam silinder (ruang bakar). Pembakaran pada mesin diesel terjadi karena
kenaikan temperatur campuran udara dan bahan bakar akibat kompresi torak hinga
mencapai temperatur nyala. Unsur-unsur yang diperlukan agar terjadi pembakaran
didalam silinder engine diesel cummins adalah harus ada bahan bakar, udara, panas,
dan ruang bakar. Daya adalah kemampuan melakukan suatu usaha atau kerja dalam
setiap satuan waktu tertentu.Daya mekanik suatu engine diawali oleh gerak lurus
piston dari TMA ke TMB selama langkah usaha dengan perantara connecting rod
dirubah menjadi gerak putar crankpin pada crankshaft.