Anda di halaman 1dari 2

1.

PENDAHULUAN
Sitologi berasal dari akar kata cytos yang
artinya cel dan logos artinya ilmu pengetahuan. Jadi
sitologi berarti ilmu yang mempelajari tentang sel.
Definisi sel adalah sel merupakan unit struktural yang
terkecil dari mahluk hidup yang terdiri dari segumpal
protoplasma dan inti sel. Selanjutnya seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan sehingga pada tahun
1930 ditemukan mikroskop elektron. Definisi sel
selanjutnya berbunyi “ Sel adalah merupakan unit
struktural dan fungsional yang terkecil yang mampu
hidup di dalam suatu lingkungan yang mati “.
Tanda-tanda sel itu hidup ada beberapa kriteria antara
lain:
1. Sel dapat bersifat iritabel, artinya sel dapat
menujukkan respon terhadap stimuli baik secara
kimiawi maupun listrik. Contohnya adalah sel saraf dan
sel otot.
2. Sel dapat bersifat konduktivitas, artinya sel mampu
meneruskan rangsangan. Contohnya sel saraf dan sel
otot.
3. Sel dapat bersifat kontraktivitas, artinya sel dapat
memendekkan protoplasma ke satu arah (terlihat saat
pembelahan sel)
4. Sel dapat bersifat absorbsi, sifat ini dapat dimiliki
oleh semua jenis sel.
5. Sel mempunyai sifat sekresi, sifat ini paling baik
dimuliki oleh sel-sel kelenjar, selain itu juga
mempunyai sifat ekskresi. Contoh sel yang kurang/tidak
mempunyai sifat ini adalah sel otot dan sel saraf.
6. Sel mempunyai kemampuan respirasi, artinya sel
mempunyai kemampuan menangkap oksigen untuk
kebutuhan metabolisme di dalam sel.
7. Sel mempunyai sifat pertumbuhan dan
perbanyakan, perbanyakan sel berarti dapat membelah
diri dan selama perkembangannya dapat menjadi
banyak bentuk sifat ini disebut multipoten. Contoh sel
yang bersifat multipoten adalah sel mesenchym yang
pada akhirnya mengalami defrensiasi artinya sel
tersebut telah menuju suatu proses spesialisasi dan
bertambah besar.

Anda mungkin juga menyukai