NIM : P27901119050
TINGKAT : 2A D3 KEPERAWATAN
2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN KONSEP GANGGUAN KEBUTUHAN
OKSIGEN
1. Definisi
Oksigen merupakan salah satu unsur penting yang dibutuhkan oleh tubuh bersama
dengan unsur lain seperti hidrogen, karbon, dan nitrogen. Oksigen merupakan unsur
yang diperlukan oleh tubuh dalam setiap menit ke semua proses penting tubuh seperti
pernapasan, peredaran, fungsi otak, membuang zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh,
pertumbuhan sel dan jaringan, serta pembiakan hanya berlaku apabila terdapat banyak
oksigen. Oksigen juga merupakan sumber tenaga yang dibutuhkan untuk metabolisme
tubuh (Atoilah & Kusnadi, 2013).
Oksigenasi merupakan proses penambahan oksigen (O2) ke dalam sistem tubuh baik
itu bersifat kimia atau fisika. Oksigen ditambahkan kedalam tubuh secara alami dengan
cara bernapas. Pernapasan atau respirasi merupakan proses pertukaran gas antara
individu dengan lingkungan yang dilakukan dengan cara menghirup udara untuk
mendapatkan oksigen dari lingkungan dan kemudian udara dihembuskan untuk
mengeluarkan karbon dioksida ke lingkungan (Saputra, 2013).
Kebutuhan Oksigenasi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang digunakan
untuk kelangsungan metabolisme tubuh dalam mempertahankan kelangsungan hidup
dan berbagai aktivitas sel tubuh dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan oksigenasi
dipengaruhi oleh beberapa factor seperti fisiologis, perkembangan, perilaku, dan
lingkungan (Ernawati, 2012).
2. Etiologi
4. Pathway
Kebiasaan merokok , polusi udara, paparan debu, asap dan gas – gas kimiawi, akibat kerja, infeksi saluran
pernafasan akibat jamur; bakteri;virus;dan protozoa, dan yang bersifat genetik.
Konsolidasi
jaringan paru Konsolidasi di
dalam jaringan paru
meningkat
Kompliance paru
turun
Traksi otot dada,
sputum mengental
dan meningkat,
Ketidakefektifan batuk produktif
pola pernafasan
6. Komplikasi
1) Menuruunya hemoglobin
c. Gagal napas
d. Perubahan pola nafas Pada keadaan normal, frekuensi pernafasan pada orang
dewasa sekitar 18-22 x/menit, dengan irama teratur, serta inspirasi lebih
panjang dari ekspirasi. Pernafasan normal disebut eupnea. Perubahan pola nafas
dapat berupa:
8) Biot, adalah pernafasan dalam dan dangkal disertai masa apnea dengan
priode yang tidak teratur, misalnya pada penyakit meningitis.
7. Pemeriksaan Penunjang
c. Oksimetri
Untuk memperoleh sampel biopsy dan cairan atau sampel sputum/benda asing
yang menghambat jalan nafas
f. Endoskopi
g. Fluoroskopi
h. CT-SCAN
8. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
1) Pemantauan Hemodinamika
2) Pengobatan bronkodilator
5) Fisioterapi dada
b. Penatalaksanaan Keperawatan
Pengisapan lendir
Jalan nafas buatan
Pemberian oksigen
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
1) Nama : Nama pasien dikaji. Tujuannya agar tidak keliru dalam melakukan
tindakan/terapi, pengkajian keperawatan atau yang lainnya.
2) Tempat/tanggal lahir : Tempat, tanggal, bulan serta tahun pasien itu
dilahirkan. Tujuannya untuk mengetahui dimana pasien itu dilahirkan.
3) Usia : Umur pasein. Tujuannya untuk mempermudah perawat dan dokter
dalam pemberian obat dengan dosis yang sesuai dengan umur pasien
4) Agama : Islam, katolik, kristen, protestan, hindu, buddha, konghucu.
Tujuannya untuk mempermudah pemberian konseling pada pasien sesuai
dengan agama atau kepercayaan pasien
5) Jenis kelamin : Perempuan/laki-laki. Tujuannya untuk mempermudah
dalam melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan jenis kelamin
karena ada pengobata atau tindakan berdasarkan jenis kelamin.
6) Status perkawinan : Sudah menikah, belum menikah, janda, duda.
Tujuannya untuk mengetahui status perkawinan pasien sehingga mudah
dalam memanggil pasien
7) Pendidikan : Pendidikan terakhir pasien. Tujuannya untuk mengetahui
tingkat pendidikan pasien
8) Pekerjaan : Pekerjaan yang dialami oleh pasien. Tujuannya untuk
mengetahui status ekonomi pasien, sehingga dalam memilih bangsal dapat
disesuaikan dengan kondisi ekonomi sehingga tidak membebani pasien.
9) Alamat : Alamat tempat tinggal pasien, tetapi tidak boleh lengkap.
Tujuannya untuk mengetahui dimana tempat tinggal pasien sehingga
mudah untuk menghubungi keluarganya jika ada hal yang penting.
10) Diagnosa medis : Sesuai hasil pemeriksaan laboratorium atau Dokter
tentang penyakit yang diderita pasien.
b. Identitas Penanggung Jawab
1) Nama: Nama penanggung jawab. Tujuannya untuk mengtahui siapa yang
bertanggung jawab bila terjadi hal-hal yang penting bila berhubuangan
dengan pasien seperti biaya Rumah Sakit.
2) Alamat: Alamat penanggung jawab. Tujuannya agar perawat lebih mudah
dalam menghubungi keluarga bila ada urusan penting
3) Hubungan dengan pasien: Anak, ibu, ayah, dll. Tujuannya untuk
mengetahui apakah ada hubungan dengan pasien.
c. Riwayat Keperawatan Masa Lalu
1) Penyakit yang pernah diderita: Jenis penyakit yang dialami dimasa lalu.
Tujuannya untuk mengetahui apakah ada hubungannya dengan penyakit
yang sedang dialami.
2) Kebiasaan buruk: Kebiasaan yang bersifat negatif yang dapat
mempengaruhi kesehatan pasien, seperti: merokok, obat-obatan, alkohol,
dll. Tujuannya untuk mengetahui kemungkinan berdampak pada penyakit
yang sedang dialami.
3) Penyakit keturunan: apakah dalam keluarga ada penyakit keturunan seperti,
asma, jantung, DM, dll. Tujuannya untuk mengetahui kemungkinan tertular
pada pasien.
d. Riwayat Keperawatan Sekarang
1) Alasan masuk: Mengapa pasien tersebut masuk Rumah sakit, apa yang
dirasakan sehingga masuk Rumah Sakit?
2) Tindakan/terapi yang sudah diterima: Obat /tindakan apa yang sudah diberikan
sebelum datang ke Rumah Sakit, apakah tindakan/ pengobatan dapat
dilanjutkan atau tidak?
3) Keluhan utama: Apa yang dikeluhkan pasien saat masuk Rumah Sakit,
keluhan yang paling dominan?
e. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
Composmentis, somnolen, koma, delirum
2) Kesadaran
3) Tanda-tanda vital
Ukuran dari beberapa criteria mulai dari tekanan darah, nadi,
respirasi, dan suhu
4) Pemeriksaan Kepala
5) Pada kepala yang dapat kita lihatadalah bentuk kepala, kesimetrisan,
penyebaran rambut, adakah lesi, warna, keadaan rambut
6) Pemeriksaan Wajah
Inspeksi : adakah sianosis, bentuk dan struktur wajah
7) Pemeriksaan Mata
Pada pemeriksaan mata yang dapat dikaji adalah kelengkapan dan
kesimetrisan
8) Pemeriksaan Hidung
Bagaimana kebersihan hidung, apakah ada pernafasan cuping hidung,
keadaan membrane mukosa dari hidung
9) Pemeriksaan Telinga
Inspeksi :
Keadaan telinga, adakah serumen, adakah lesi infeksi yang akut atau
kronis
10) Pemeriksaan Leher
Inspeksi : adakah kelainan pada
kulit leher
Palpasi : palapasi trachea, posisi trachea (miring, lurus, atau
bengkok), adakah pembesaran kelenjar tiroid, adakah pembendungan
vena jugularis
11) Pemeriksaan Integumen
12) Pemeriksaan Thorax
Inspeksi dada, bagaimana bentuk dada, bunyi normal
13) Pemeriksaan Jantung
inspeksi dan Palpasi : mendeteksi letak jantung, apakah ada
pembesaran jantung
Perkusi : mendiagnosa batas-batas diafragma dan abdomen
Auskultasi : bunyi jantung I dan II
14) Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : bagaimana bentuk abdomen (simetris, adakah luka, apakah
ada pembesaran abdomen)
Auskultasi : mendengarkan suara peristaltic usus 5-35 dalam 1 menit
Perkusi : apakah ada kelainan pada suara abdomen, hati (pekak),
lambung (timpani)
Palpasi : adanya nyeri tekanan atau nyeri lepas saat dilakukan palpasi
15) Pemeriksaan Genetalia
16) Pemeriksaan Anus
Lubang anus, peripelium, dan kelainan pada anus
17) Pemeriksaan Muskuloskeletan
Kesimetrisan otot, pemeriksaan abdomen, kekuatan otot, kelainan pada
anus
18) Pemeriksaan Neurologi
Tingkat kesadaran atau meninggal ringan, syaraf otak, fungsi
motorik, fungsi sensorik
19) Pemeriksaan Status Mental
Tingkat kesadaran emosi, orientasi, proses berfikir, persepsi dan
bahasa, dan motivasi
20) Pemeriksaan Tubuh Secara Umum
Kebersihan, normal, postur
21) Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium yang langsung berhubungan dengan
pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah pemeriksaan albumin serum,
Hemoglobin, glukosa, elektrolit, dan lain-lain. (AAA.Hidayat.2006; 70 –
71).
f. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal, jenis, hasil/kesimpulan.
g. Terapi
Terapi yang didapat: tanggal, nama obat, dosis, waktu, rute, indikasi?
h. Analisa Data
Komponen :
Tanggal/Jam
Data/fokus
Problem
Etiologi
Tanda tangan
Tabel
2. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakefektifan Pola Nafas
Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak member ventilasi adekuat
Berhubungan dengan :
1) Ansietas
2) Posisi tubuh
3) Deformitas tulang
4) Keletihan
5) Hiperventilasi
6) Sindrom hipoventilasi
7) Gangguan muskulus skeletal
8) Kerusakan neurologis
9) Imaturitas neurologis
10) Disfungsi neuromuscular
11) Obesitas
12) Nyeri
13) Keletihan otit pernafasan
14) Cedera medula spinalis
Ditandai dengan :
1) Perubahan kedalaman pernafasan
2) Perubahan ekskursi dada
3) Mengambil posisi tiga titik
4) Bradipnea
5) Penurunan tekanan ekspirasi
6) Penurunan tekana inspirasi
7) Penurunan ventilasi semenit
8) Penurunan kapasitas vital
9) Dispnea
10) Peningkatan diameter anterior – posterior
11) Pernafasab cuping hidung
12) Ortopenea
13) Fase ekspirasi memanjang
14) Takipnea
15) Penggunaan otot aksesorius untuk bernafas.
b. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran nafas
untuk mempertahankan kebersihan jalan nafas.
Berhubungan dengan :
Lingkungan
1) Perokok pasif
2) Mengisap rokok
3) Merokok
Obstruksi Jalan Nafas
1) Spasme jalan nafas
2) Mukus dalam jumlah berlebihan
3) Eksudat dalam alveoli
4) Materi asing dalam jalan nafas
5) Adanya nafas buatan
6) Sekresi yang tertahan/ sisa sekresi
7) Sekresi dalam bronki
Fisiologis
1) Jalan nafas alergik
2) Asma
3) Penyakit paru obstruksi kronis
4) Hyperplasia dinding bronchial
5) Infeksi
6) Disfungsi neuromuskular
Ditandai dengan :
1) Tidak ada batuk
2) Suara nafas bertambah
3) Perubahan frekuensi napas
4) Sianosis
5) Kesulitan berbicara/ mengeluarkan suara
6) Penurunan bunyi nafas
7) Dispensia
8) Sputum dalam jumlah yang berlebih
9) Batuk yang tidak efektif
10) Ortopnea
11) Gelisah
3. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan/ Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan hasil
yang mungkin
muncul
1 Bersihan jalan Setelah diberikan Intervensi NIC 1) Untuk
napas tidak asuhan keperawatan memastikan
1) Pemantauan
efektif ……………x24 jam kepatenan jalan
pernapasan
berhubungan diharapkan bersihan napas dan
pasien ,
dengan …….. jalan napas klien pertukaran gas
mengumpulkan
ditandai dengan efektif dengan yang adekuat
dan menganalisis
…………. kriteria hasil : 2) Memfasilitasi
data pasien ( tanda
kepatenan jalan
1) Menunjukan vital )
napas
pembersihan 2) Manajemen jalan
3) Membantu jalan
jalan napas yang napas
napas
efektif , yang 3) Berikan
4) Untuk
dibuktikan oleh udara/oksigen
memfasilitasi
pencegahan 4) Pengaturan posisi,
kesejahteraan
aspirasi,; status mengubah posisi
fisiologis dan
pernapasan : pasien
psikososial, serta
5) Lakukan dan bantu memudahkan
kepatenan jalan
dalam terapi mengeluarkan
napas,; dan status
nebulizer skeret
pernapasan:
6) Instrusikan kepada 5) Mengencerkan
ventilasi tidak
pasien tentang secret ,
terganggu.
batuk dan teknik mempermudah
2) Menunjukan
nafas dalam pernapasan
status pernapasan
7) Pengisapan jalan 6) Memudahkan
: kepatenan jalan
napas ( suction ) pengeluaran
napas , yang
8) Kolaborasi sekret
dibuktikan oleh
pemberian obat 7) Untuk
indicator:
menghilangkan
3) Kemudahan
secret
bernapas
8) Untuk perawatan
4) Frekuensi dan
paru
irama pernapasan
baik
5) Pergerakan
sputum keluar
dari jalan napas
6) Pergerakan
sumbatan keluar
dari jalan napas
Pola Nafas tidak Setelah diberikanIntervensi NIC 1) Memfasilitasi
2
efektif asuhan keperawatan 1) Manajemen jalan kepatenan jalan
berhubungan ……………x24 jam napas napas
dengan …….. diharapkan pola napas 2) Pemantauan tanda 2) Untuk menentukan
ditandai dengan … klien efektif dengan vital dan mencegah
kriteria hasil : 3) Pantau pola komplikasi
Hasil NOC pernapasan , 3) Mengetahui
1) Menunjukan pola auskultasi suara tindakan
pernapasan efektif , napas selanjutnya yang
yang dibuktikan 4) Ajarkan teknik akan dilakukan
oleh status relaksasi serta mengetahui
pernapasan ; status 5) Berikan terapi adanya suara
pentilasi nebulizer ultrasonik tambahan
pernapasan tidak dan udara atau 4) Untuk
terganggu , oksigen memperbaiki pola
kepatenan jalan 6) Atur posisi pasien pernapasan
napas, tidak ada ( fowler) 5) Mengeluarkan
penyimpangan 7) Kolaborasi sekret
tanda vital dari pemberian obat 6) Untuk membantu
rentang normal. pola pernapasan
2) Perubahan status 7) Mengoptimalkan
pernapasan : pernapasan
ventilasi tidak 8) Mengoptimalkan
terganggu yang pola pernapasan
dibuktikan oleh :
Kedalaman
inspirasi dan
kemudahan
nafas
ekspansi dada
simetris
3) Menunjukan tidak
ada gangguan
status pernapasan :
Penggunaan
otot aksesorius
Suara napas
tambahan
Pendek nafas
4. Implementasi Keperawatan
Impementasi merupakan tindakan yang sudah direncanakan dalam rencana tindakan
keperawatan
a. Mandiri: aktivitas perawat yang didasarkan pada kemampuan sendiri dan
bukan merupakan petunjuk/perintah dari petugas kesehatan
b. Delegatif: tindakan keperawatan atas intruksi yang diberikan oleh petugas
kesehatan yang berwenang
c. Kolaboratif: tindakan perawat dan petugas kesehatan yang lain dimana
didasarkan atas keputusan bersama.
5. Evaluasi Keperawatan
a. Dx 1: menunjukkkan adanya kemampuan dalam
1) Menunjukkan jalan nafas paten
2) Tidak ada suara nafas tambahan
3) Mampu melakukan perbaikan bersihan jalan nafas
b. Dx 2 :
1) Menunjukkan pola nafas efektif dengan frekuensi dan kedalaman nafas
yang normal
2) Tidak ada sianosis
DAFTAR PUSTAKA
Kasus
Ny. Y (48 tahun). Datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak dan ada dahak di
tenggorokan, pasien mengeluh sulit bernafas atau kadang sesak nafas. Setelah dilakukan
pemeriksaan fisik didapatkan hasil bunyi nafas ronchi dan ada secret. Pasien memiliki
riwayat penyakit tbc. Hasil ttv :
TD = 120/80 mmhg
N = 80 x/m
S = 37 C
RR = 24 x/m
Pengkajian
A. Biodata
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. Y
Umur : 48 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMU
Agama : Islam
b. No Rekam Medik : 0204042021
c. Tgl Masuk RS : 01 Maret 2021
d. Tgl Pengkajian : 01 Maret 2021
e. Penanggung Jawab : Tn. Yudi
Pekerjaan : TNI-AD
Alamat : Asmil Akmil
f. Diagnosa Medis : TBC
B. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas dan tenggorokannya ada dahak
b. Riwayat Penyakit sekarang
Pasien datang dengan keluhan sesak dan ada dahak di tenggorokan. Pasien
mengatakan sulit bernafas atau kadang sesak nafas. Pasien mengatakan tidak nafsu
makan dan nampak pasien hanya menghabiskan seperempat porsi per hari.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan pernah menderita TBC
d. Riwayat penyakit Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit seperti
ini.
C. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
Tanda – tanda Vital : TD = 120/80 mmHg
Nadi = 80 x/menit
Suhu = 37ºC
RR = 24 x/menit
Head To Toe
a. Kulit : Turgor kulit membalik dalam hitungan kurang dari satu detik, kulit teraba
hangat.
b. Kepala : Mesocephal.
c. Rambut : Tidak ada lesi, warna rambut hitam.
d. Mata : Konjungtiva tidak anemis, pupil isokor.
e. Telinga : Pendengaran baik tidak ada serumen.
f. Hidung : Tidak ada polip, secret tidak ada, penciuman Normal.
g. Mulut : Lidah tidak kotor, gigi bersih, bibir kering.
h. Leher : tenggorokkan tidak ada yang sakit, tak ada kesulitan menelan.
i. Dada
Paru : Inspeksi = Exspansi paru simetris.
Palpasi = Vocal fremitus sama.
Perkusi = Ada akumulasi cairan di rongga thorax sebelah kiri.
Auskultasi = Ada ronchi pada daerah sekitar bronkus.
Jantung : Inspeksi = Area perikorditial.
Palpasi = Ictus cordis terabadiantara IC 4+5 middle sinistra.
Perkusi = Redup.
Auskultasi = Suara jantung I dan II reguler.
j. Abdomen
Inspeksi : Datar, super.
Auskultasi : Bising usus 5 kali/menit
Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar, nyeri tekan daerah epigastrium
k. Ektrimitas atas : Extrimitas kanan atas terpasang infus RL
l. Ekstrimitas bawah : Tidak ditemukanya oedem pada kaki atau tungkai.
m. Genetalia : Tidak terpasang DC, tidak ada lesi, tidak ada penyakit kelamin
D. Terapi
Tanggal 01 Maret 2021
Infus RL : 18 kali/menit.
Injeksi Cefotaxime : 2 X 1 gr IV.
Injeksi Kalnex : 3 X 1 IV.
GG : 3 X 1.
E. Pengumpulan Data
a. Ds
1. Pasien mengatakan sesak nafas.
2. Pasien mengatakan ada dahak di tenggorokan
b. Do
1. Bunyi nafas ronkhi basah
2. Pasien tampak sesak nafas
3. Secret = ada
4. Dengan hasil TTV :
TD 120/80 mm/Hg
Nadi 80 kali/menit.
Suhu 37 C
RR 24 kali/menit.
5. Secret berbuih
F. Analisa Data
Kebersihan jalan
nafas tidak efektif
G. Diagnosa Keperawatan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan secret ditandai dengan pasien
mengatakan sesak nafas dan tenggorokkanya ada dahak
H. Intervensi Keperawatan
diperiksa dengan
hasil :
Bunyi nafas
vasikular
Frekuensi
pernafasan
24x/menit
Menganjurkan klien
08.50 untuk latihan batuk
efektif dan nafas
dalam (Wanda)
Respon klien:
Klien
melakukan
batuk efektif
dan nafas dalam
untuk
mengeluarkan
secret
Klien
mengatakan
secret sudah
mulai
berkurang
Memberikan terapi
oksigen nasal kanul
09.20
Respon klien:
Klien bersedia
dipasang
oksigen ( 2
liter/menit) (Wanda)
Klien
mengatakan
sesak nafas
sudah
berkurang
Mengkaji TTV
Hasil TTV :
13.00
TD = 120/80 mmHg
N = 84 x/menit
S = 36.6C
RR = 20 x/menit
(Wanda)
J. Evaluasi Keperawatan
14.00
O:
Klien tidak tampak sesak nafas lagi setelah (Wanda)
dipasang oksigen
Tidak terdengar suara ronkhi basah
TTV :
TD = 120/80 mmHg
N = 84 x/menit
S = 36.6C
RR = 20 x/menit
Secret : masih ada