Konsep Dasar Kurikulum Pendidikan Agama Islam - A
Konsep Dasar Kurikulum Pendidikan Agama Islam - A
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/edureligia
Abdul Wafi
Mahasiswa Pascasarjana Institut Agama Islam Nurul Jadid
Alamat Korespondensi: ISSN 2549-4821
Gedung E Lantai 1 Fakultas Tarbiyah E-ISSN 2579-5694
PO. Box 1 Paiton Probolinggo, 67291
E-mail: edureligia@gmail.com
133
Abdul Wafi / edureligia Vol. 1, No. 2, 2017
134
Abdul Wafi / edureligia Vol. 1, No. 2, 2017
135
Abdul Wafi / edureligia Vol. 1, No. 2, 2017
c. Bagi orang tua, Sebagai alat ukur memilih program studi yg diminati dan sesuai
dalam membimbing anak dirumah kemampuannya.
d. Bagi Masyarakat, kurikulum sebagai f. Fungsi Diagnostik
pedoman terhadap berjalannya
Kurikulum harus mampu mengorganisir atas
lembaga pendidikan di masyarakat.
setiap kesulitan yang dihadapi peserta didik
e. Bagi Siswa, kurikulum berfungsi dalam kesulitan belajarnya.
sebagai suatu pedoman dalam proses
pembelajaran.
PERAN KURIKULUM
Berkaitan dengan fungsi kurikulum
sebagai alat atau pedoman dalam proses Kurikulum dalam suatu lembaga pendidikan
pembelajaran bagi siswa, terdapat enam memiliki peran yang dapat menentukan
fungsi tembahan terkait dengan fungsi tercapainya tujuan pendidikan. Terdapat tiga
kurikulum bagi siswa (Tim peranan penting kurikulum (Tim Pengembangan
MKDP, 2011:10-12), yaitu.
Pengembangan MKDP, 2011:9-10), yaitu:
a. Peran Konservatif
a. Fungsi Penyesuaian
Fungsi penyesuaian memilki arti bahwa Kurikulum dapat dijadikan sebagai alat
transformasi nilai dan warisan budaya, masa
kurikulum merupakan sebuah alat dalam
lampau yg dianggap masih sesuai dan bisa
pendidikan yg harus mengarahkan peserta
dipertahankan samapai saat ini. Peranan
didikan agar supaya memliki sifat well
konservatif ini pada hakikatnya menempatkan
adjusted, yaitu mampu menyesuaikan
kurikulum yang berorientasi ke masa lampau.
dirinya dengan lingkungan sekitar, baik
peranan ini sifatnya menjadi sangat mendasar,
lingkungan fisik maupun lingkungan
disesuaikan dengan kenyataan bahwa
sosial. Dimana lingkungan senantiasa
pendidikan pada hakikatnya merupakan proses
mengalami perubahan. Oleh karena itu,
sosial. Salah satu tugas pendidikan yaitu
peserta didik pun harus memiliki skil untuk
memengaruhi dan mendidik peserta didik agar
menyesuaikan diri dengan perubahan
supaya sesuai dengan nilai social yg ada di
yang terjadi di lingkungannya.
masyarakat sekitarnya.
b. Fungsi Integrasi
b. Peran Kreatif
Kurikulum harus mampu berhasil
Kurikulum memilki peranan sebagai alat yg
mencetak peserta didik menjadi pribadi yg
harus mampu mengembangkan melahirkan
utuh. Peserta didik pada dasarnya
sesuatu yang baru yg bermanfaat bagi masa kini
merupakan anggota dan bagian dari
dan masa yang akan dating, serta membantu
masyarakat. Oleh karena itu, peserta didik
peserta didik untuk mengembangkan potensi yg
harus memilki kemampuan yg dibutuhkan
dimilkinya agar supaya memperoleh pengalaman
dalam masyarakat.
dan pengetahuan yg baru yang dibutuhkan dalam
c. Fungsi Diferensiasi kehidupannya.
Kurikulum harus mampu memberikan c. Peran Kritis dan Evaluatif
pelayanan terhadap keragaman setiap
Kurikulum harus mampu memposisikan diri
individu, setiap peserta didik memiliki
sebagai alat yg menyaring nilai budaya yang ada
beragam karakteristik baik dari fisik dan
yang sudah tidak relevan dengan masa ini,
psikis yg harus dilayani dengan baik.
karena setiap saat tidak menutup kemungkinan
d. Fungsi Persiapan adanya perubahan nilai-nilai budaya setempat.
Oleh karena itu, peranan kurikulum tidak hanya
Kurikulum harus mampu mempersiapkan
mewariskan nilai dan budaya yang ada atau
peserta didik di lembaga terkait untuk
menerapkan hasil perkembangan baru yang
melanjutkan ke jenjang pendidikan terjadi, melainkan juga memiliki peranan untuk
selanjutnya. Selain itu, kurikulum harus menilai dan memilih nilai dan budaya serta
mampu mempersiapkan peserta didik pengetahuan baru yang akan diwariskan tersebut.
dalam hidup bermasyarakat dikala peserta
Dalam hal ini, kurikulum harus turut aktif
didik tidak dapat melanjutkan
berpartisipasi dalam control atau filter sosial.
pendidikannya.
Nilai-nilai sosial yang tidak sesuai lagi dengan
e. Fungsi Pemilihan keadaan dan tuntutan masa kini dihilangkan dan
di adakan modifikasi atau penyempurnaan-
Kurikulum harus mampu memberikan penyempurnaan.
kesempatan kepada peserta didik untuk
136
Abdul Wafi / edureligia Vol. 1, No. 2, 2017
137
Abdul Wafi / edureligia Vol. 1, No. 2, 2017
Kematangan dan kesempurnaan yang hidup lebih dinamis dengan berdasarkan nilai -
diharapkan bertitik tolak pada nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia.
pengoptimalan kemampuannya dan Dengan proses tersebut, diharapkan akan
potensinya. Tujuan yang diharapkan terbentuk pribadi peserta didik yang lebih
tersebut mencakup dimensi vertikal sempurna, baik yang berkaitan dengan potensi
sebagai hamba Tuhan; dan dimensi akal, perasaan, maupun perbuatannya (Rasyidin,
horisontal sebagai makhluk individual 1995:31-32).
dan sosial. Hal ini dimaknai bahwa
tujuan pendidikan dalam pengoptimalan
kemampuan atau potensi manusia KESIMPULAN
terdapat keseimbangan dan keserasian Kurikulum dapat diartikan sebagai seperangkat
hidup dalam berbagai dimensi (Muzayyin, rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
2003:12-15). kompetensi dasar, materi standar dan hasil
Demikian pula yang diharapkan oleh belajara serta yang digunakan sebagai pedoman
pendidikan agama Islam. Muhaimin penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
berpendapat bahwa pendidikan agama mencapai kompetensi dasar dan tujuan
Islam bermakna upaya mendidikkan pendidikan
agama Islam atau ajaran Islam dan nilai- Kurikulum dalam pendidikan formal di
nilainya agar menjadi pandangan dan sekolah/madrasah memiliki peranan yang sangat
sikap hidup seseorang. Dari aktivitas strategis dan menentukan pencapaian tujuan
mendidikkan agama Islam itu bertujuan pendidikan. Apabila di rinci secara lebih
untuk membantu seseorang atau mendetail terdapat tiga peranan yang dinilai
sekelompok anak didik dalam sangat penting, yaitu peran konservatif, peran
menanamkan dan atau kreatif dan peran kritis/evaluative. Guru dalam
menumbuhkembangkan ajaran Islam dan pengembangan kurikulum mempunyai beberapa
nilai-nilainya untuk dijadikan sebagai peran, yaitu:
pandangan hidupnya (Muali, 2016).
a. Peran guru sebagai pelaksana (implementer)
Sementara itu Harun Nasution yang kurikulum
dikutip oleh Syahidin mengartikan tujuan
PAI (secara khusus di sekolah umum) b. Peran guru sebagai penyelaras (adapter)
adalah untuk membentuk manusia takwa, kurikulum
yaitu manusia yang patuh kepada Allah c. Peran guru sebagai pengembang (developer)
dalam menjalankan ibadah dengan kurikulum
menekankan pembinaan kepribadian
muslim, yakni pembinaan akhlakul d. Peran guru sebagai peneliti (researcher)
karimah, meski mata pelajaran agama kurikulum
tidak diganti mata pelajaran akhlak dan
etika (Syahidin, 2005:20).
Pendidikan agama Islam bermakna upaya
Dalam term yang serupa (menurut mendidikkan agama Islam atau ajaran Islam dan
penulis) dengan pendidikan agama Islam nilai-nilainya agar menjadi pandangan dan sikap
adalah Pendidikan Islam. Al-Syaibani hidup seseorang. Dari aktivitas mendidikkan
mengartikannya sebagai “usaha agama Islam itu bertujuan untuk membantu
pendidikan untuk mencapainya, baik pada seseorang atau sekelompok anak didik dalam
tingkah laku individu dan pada kehidupan menanamkan dan atau menumbuhkembangkan
pribadinya atau pada kehidupan ajaran Islam dan nilai-nilainya untuk dijadikan
masyarakat dan pada kehidupan alam sebagai pandangan hidupnya.
sekitar pada proses kependidikan”
(Syaibani, 1997:399). Sedang Al-Nahlawi
memberikan pengertian pendidikan Islam DAFTAR PUSTAKA
adalah “sebagai pengaturan pribadi dan Arifin, H. Muzayyin. 2003. Filsafat Pendidikan
masyarakat sehingga dapat memeluk Islam, Jakarta: Bumi Aksara
Islam secara logis dan sesuai secara Al-Rasyidin dan H. Samsul Nizar. 1995. Filsafat
keseluruhan baik dalam kehidupan
Pendidikan Islam, Jakarta, Ciputat Press
individu maupun masyarakat (kolektif)”
Al-Syaibany. 1979. Falsafah al-Tarbiyyah
(Abdurrahman, 1079:20). Hal yang senada
alIslamiyyah, Alih Bahasa: Hasan
juga disampaikan Muhammad Fadhil al-
Langgulung, Falsafah Pendidikan Islam.
Jamaly mendefinisikan pendidikan Islam
Jakarta: Bulan Bintang
sebagai upaya mengembangkan,
mendorong serta mengajak peserta didik
138
Abdul Wafi / edureligia Vol. 1, No. 2, 2017
139