Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Kampar Merupakan Bagian Wilayah Provinsi Riau Yang Memiliki


Potensi Untuk Pengembangan Komoditas Nenas. Sentra Produksi Tanaman Nenas
Kabupaten Kampar Berada Di Kecamatan Tambang Yaitu Di Desa Kualu Nenas Dan
Desa Rimbo Panjang Dengan Rata-Rata Produksi Masing-Masingnya Sebesar 875
Ton/Hektar Dan 1,6 Ton/Hektar (Dinas Pertanian Kabupaten Kampar, 2012). Desa
Kualu Nenas Terdapat Agroindustri Yang Berbahan Baku Nenas Yaitu Keripik
Nenas, Wajik Nenas Dan Dodol Nenas. Keripik Nenas Merupakan Produk Olahan
Yang Paling Banyak Dikembangkan Oleh Pengrajin Keripik Nenas Di Desa Kualu
Nenas. Agroindustri Keripik Nenas Di Kabupaten Kampar Sebenarnya Menghadapi
Berbagai Permasalahan, Seperti Produk Yang Tidak Tahan Lama Dengan Daya
Tahan 2-3 Bulan. Harga Keripik Nenas Pun Berubah-Ubah Tergantung Negosiasi
Dari Konsumen Sehingga Harga Dapat Ditawar-Tawar. Dilihat Dari Segi Distribusi,
Sebagian Pengrajin Hanya Memasarkan Keripik Di Toko/Kios Tempat Usaha Dan
Biaya Promosi Yang Mahal. Berdasarkan Uraian Di Atas, Maka Dapat Dirumuskan
Permasalahan Sebagai Berikut: Bagaimana Saluran Pemasaran, Efisiensi Pemasaran,
Bauran Pemasaran Keripik Nenas Dan Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik
Nenas Di Desa Kualu Nenas. Tujuan Penelitian Ini Adalah Untuk Mengetahui
Saluran Pemasaran Keripik Nenas, Menganalisis Efisiensi Pemasaran Keripik Nenas,
Menganalisis Bauran Pemasaran Keripik Nenas Dan Mengidentifikasi Aspek
Kekuatan, Kelemahan, Peluang Dan Ancaman Serta Merumuskan Strategi
Pengembangan Agroindustri Keripik Nenas Di Desa Kualu Nenas. Penelitian Ini
Diharapkan Bermanfaat Sebagai Bahan Informasi Dan Referensi Dan Diharapkan
Pengrajin Mampu Mengembangkan Usahanya Dengan Memperhatikan Aspek
Kekuatan, Kelemahan, Peluang Dan Ancaman. Metode.(‫ااتتتت‬, n.d.)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, Rumusan masalah sebagai berikut:


a. Bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan keripik nenas memasarkan
produkdipasar?
b. Bagaimana hambatan/kendala yang dihadapi keripik nenas dalam
memasarkan produk di pasar?

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai berdasarkan perumusan masalah di atas


adalah :
a. Untuk menganalisis strategi pemasaran keripik nenas dalam memasarkan
produk di pasar.
b. Untuk menganalisis hambatan/kendala apa saja yang dihadapi dalam
memasarkan keripik nenas
BABII
TINJAAN PUSTAKA

Pengertian Strategi
Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi,
pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi,
likuidasi dan joint venture (David, 2004). Pengertian strategi adalah Rencana
yang disatukan, luas dan berintegrasi
yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan
lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari
perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.
Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: 1) Pengertian
Umum Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu
cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
2) Pengertian khusus Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental
(senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI NENAS BERBASIS
KELOMPOKTANI DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG
KABUPATEN KAMPAR
BABIII
METELOGI PENELITIAN
A. Lokasi Dan Waktu penelitian Penelitian
pengembangan ini adalah penelitian di bidang pengembangan keripik buah
nenas perhatian pada strategi pengembangan agribisnis nenas lokasi
penelitian ini terletak di desa kualu nenas kecamatan,tambang ,kabupaten
kampar, penelitian mulai di laksanakan pada bulan Nopember 2019.
Alasan penentuan lokasi tersebut berdasarkan pertimbangan tempat,dan
daerah tersebut merupakan penghasil nenas terbesar di kawasan kampar.
Agroindustri Nenas Agroindustri
dapat diartikan dalam dua hal, yaitu pertama agroindustri adalah
industri yang berbahan baku utama dari produk pertanian. Studi
agroindustri pada konteks menekankan pada food processing management
dalam suatu perusahaan produk olahan yang bahan baku utamanya adalah
produk pertanian. Menurut FAO (Hicks, 1996), suatu industri yang
menggunakan bahan baku dari pertanian dengan jumlah minimal 20% dari
jumlah bahan baku yang digunakan adalah agroindustri. Arti yang kedua
adalah bahwa agroindustri itu diartikan sebagai suatu tahapan
pembangunan sebagai kelanjutan dari pembangunan pertanian

Metode Pengambilan Sampel dan Data


Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei yaitu
pengamatan langsung di lapangan dengan mewawancarai responden.
Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Kriteria
pengambilan sampel untuk setiap satu kelompoktani yang berada di Desa
Kualu yaitu pengurus dalam kelompoktani (ketua, bendahara, sekretaris) dan
dua anggota kelompoktani yang diambil secara random. Dari lima responden
yang diambil untuk setiap satu kelompoktani didalamnya sudah termasuk
anggota kelompoktani yang berusaha agroindustri nenas di Desa Kualu Nenas,
jadi jumlah keseluruhan responden yang dijadikan sampel sebanyak 35 orang
dari tujuh kelompoktani yang ada di Desa Kualu Nenas. STRATEGI
PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI NENAS BERBASIS
KELOMPOKTANI DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG
KABUPATEN KAMPAR
BABIV
PEMBAHASAN
3.1 PEST Analisis
a. Politik
kebijakan pemerintah untuk mengembangkan industri mebel melalui program
kemitraan antara pemasok bahan baku kayu dan industri pengolahan yang
saling membutuhkan dan saling menguntungkan.
b. Ekonomi
perekonomian di kota pekanbaru yang cenderung stabil tidak berpengaruh
pada penjualan ukir kayu yang tetap ramai oleh pembeli.
c. Sosial
bertambahnya perumahan, sekolah tinggi/universitas dan anak-anak kos an di
pekanbaru menjadi peluang bagus untuk usaha ukir kayu.
d. Teknologi
teknologi seperti sosial media lebih mempermudah mempromosikan produk,
serta lebih memperkenalkan pada masyarakat luas bukan hanya dikos-kosan
tetapi juga kampus-kampus yang ada dikawasan pekan baru.

3.2 Operating Environment (lingkungan Operasi)


Sebagai hasil kerajinan tangan, seni Ukir Rahmat sangat berpengaruh pada
masyarakat pendukungnya baik dalam berinteraksi maupun berkomunikasi, karena
kerajinan ini berbentuk aneka ragam huruf , nama-nama dan lain sebagainya.
Kerajinan kayu juga sering dipandang sebagai hiasan rumah dan gantungan kunci
yang unik dan menarik perhatian bagi kalangan remaja dan anak ank.
3.3 Analisis SWOT
A. Kekuatan / Strength
1. Lokasi Strategis
2. Keunggulan Produk
3. Memiliki tenaga kerja yang ahli
4. Memiliki pelanggan / agen tetap
5. Ramah terhadap pelanggan / agen
B. Kelemahan / Weaknesses
1. Keterbatasan Promosi
2. Memerlukan jumlah modal yang lumayan besar
3. Jalur akses dalam pengambilan bahan baku yang kurang memadai.
4. Kurangnya efisiensi waktu
5. Sistem administrasi yang kurang tertata

C. Peluang / Opportunities
1. Loyalitas pelanggan terhadap produk perusahaan
2. Kemajuan teknologi
3. Mengikut sertakan masyarakat sekitar dalam proses produksi
4. Hubungan yang baik dengan pelanggan /agen
5. Hubungan baik dengan pemasok bahan baku
D. Ancaman / Threats
1. Lingkungan pesaing yang ketat
2. Turunnya daya beli masyarakat
3. Kelangkaan Bahan baku
4. Daya saing produk domestik yang rendah dibanding dengan produk luar.
3.4 Tabel IFAS dan EFAS
3.4.1 Tabel 1 Matrik faktor strategi internal Ukir Rahmat

Faktor-faktor strategi internal Ranting Bobot Skor


pembobotan
(Rating x Bobot)

Kekuatan/Strenghts:
4 0,2 0,8
1. Lokasi Strategi
3 0,2 0,6
2. Keunggula Produk
4 0,2 0,8
3. Memiliki tenaga kerja yang
4 0,2 0,8
ahli
3 0,2 0,6
4. Memiliki pelanggan / agen
tetap
5. Ramah terhadap
pelanggan/agen

Jumlah 18 1,00 3,6

Kelemahan/ Weaknesses :
2 0,25 0,5
1. Keterbatasan Promosi
2 0,25 0,5
2. Memerlukan jumlah modal
yang besar
1 0,125 0,125
3. Jalur akses dalam pengambilan
bahan baku yang kurang
memadai 2 0,25 0,5
4. kurangnya efisiensi waktu 1 0,125 0,125
5. Sistem administrasi yang
kurang ditata

Jumlah 8 1,00 1,75

3.4.2 Tabel 2 Matrik faktor strategi eksternal Ukir Rahmat

Faktor-faktor strategi eksternal Ranting Bobot Skor


pembobotan
(Rating x Bobot)

Peluang / Opportunities :
3 0,2 0,6
1. Loyalitas pelanggan terhadap
produk perusahaan
3 0,2 0,6
2. Kemajuan teknologi
3 0,2 0,6
3. Mengikut sertakan masyarakat
sekitar dalam proses produksi
4. Hubungan yang baik dengan 3 0,2 0,6
pelanggan / agen
5. Hubungan baik dengan 3 0,2 0,6
pemasok bahan baku

Jumlah 15 1,0 3,0

Ancaman/Threats :
2 0,2 0,4
1. Lingkungan pesaing yang
2 0,2 0,4
ketat
2 0,2 0,4
2. Turunya daya beli masyarakat
2 0,2 0,4
3. Kelangkaan Bahan Baku
4. Daya saing produk domestik
2 0,2 0,4
yang rendah dibanding produk
luar
5. Strategi Bisnis yang mudah
ditiru

Jumlah 10 1,0 2,0


3.5 Matrix SWOT

3.5.1 Tabel 3. Matrix SWOT

INTERNAL STRENGHTS/Kekuatan (S) WEAKNESSES//kelemahn(W)

1. Lokasi Strategis 1. Keterbatasan Promosi


2. Keunggulan Produk 2. Memerlukan jumlah modal
3. Memiliki tenaga kerja yang besar
yang ahli 3. Jalur akses dalam
4. Memiliki pelanggan/agen pengambilan bahan baku
tetap yang kurang memadai
5. Ramah terhadap pelanggan 4. Kurangnya efisiensi waktu
/agen 5. Sistem administrasi yang
EKTERNAL
kurang tertata

OPPORTUNITIES/Peluang STRATEGI SO STRATEGI WO


(O)
1. Mengandalkan keunggulan 1. Dengan memanfaatkan
1. Loyalitas pelanggan produk dengan internet sebagai sumber
terhadap produk menciptakan inovasi baru promosi dan penjualan serta
perusahaan 2. Tetap menjaga pelayanan memperbaiki administrasi
2. Kemajuan teknologi terhadap pelanggan 2. Tetap menjalin kerjasama
3. Mengikut sertakan yang baik dengan pemasok,
masyarakat sekitar dalam jika tidak dapat memperoleh
proses produksi bahan baku, pemasok dapat
4. Hubungan yang baik mengirim kan bahan baku
dengan pelanggan/agen agar tidak menghambat
5. Hubungan baik dengan proses produksi
pemasok bahan baku

THREATHS/Ancaman (T) STRATEGI ST STRATEGI WT

1. Lingkungan pesaing  Bekerja sama dengan lebih  Melakukan pinjaman dibank


yang ketat banyak agen-agen furniter dan menjalin hubungan
2. Turunnya daya beli supaya dapat membantu dengan investor untuk
masyarakat dalam meningkatkan keberlangsungan produksi
3. Kelangkaan Bahan baku penjualan produk
4. Daya saing produk
domestik yang rendah
dibanding dengan produk
luar.
5. Strategi bisnis yang
mudah ditiru

3.6 Posisi Matrix SWOT

KUADRAN III
KUADRAN I
Mendukung stategi
mendukung strategi
Turnaroun (putar haluan) Agresif
(naik drastis)

1,0

1,85

Mendukung stategi
Mendukung strategi

Defensif ( Diserfasi (

KUADRAN IV
KUADRAN II

 Kesimpulan posisi matrik SWOT

Dari diagram diatas diperoleh hasil bahwa kuadran I bernilai positif


menandakan perusahaan memiliki kekuatan dan peluang sehingga sangat
dimungkinkan perusahaan untuk terus melakukan ekspansi , memperbesar
pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. Dapat dilihat bahwa
kekuatan memiliki nilai lebih besar dibandingkan peluang sehingga dapat
menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memperoleh peluang.
Hal ini ditandai dengan adanya keunggulan produk dan pelayanan yang baik
terhadap pelanggan, sehingga peluang menciptakan loyalitas pelanggan terhadap
produk..

Anda mungkin juga menyukai