Anda di halaman 1dari 4

Protokol asthma

Asthma menyebabkan saluran napas menjadi lebih sempit karena ada inflamasi dan
lender di sekitar saluran.
Penyakit asthma menyebabkan batuk, wizing dan sesak napas.
Serangan asthma bisa dicetuskan oleh beberapa hal-misalnya debu, kedinginan,
infeksi virus/bakteri, bulu binatang, asap atau olah raga, atau kadang-kadang tidak
ada alasan jelas.
Diagnosa asthma; gejala datang dan hilang (berulang dan reversible). Sering anak
kurang dari 5 tahun gejala wizing dengan ISPA. Anak bisa diberikan obat sama
dengan serangan asthma.
Sering juga ada riwayat di keluarga wizing atau masalah dengan kulit (ekzema).
Dalam istilah medis disebut atropi.

Riwayat:
Batuk
‘bunyi’ ketika anak bernapas
Sesak napas
Kurang minum/isap (karena sesak napas)
Mungkin demam / tidak

Gejala:
Kalau anak datang dengan serangan asthma, gejalanya seperti ini:
-napas cepat (lebih dari 40/menit anak 1-5 tahun)
-sesak napas: tarikan dinding dada, napas cuping hidung
-wizing, khususnya selama dia mengeluarkan udara dari paru-paru (expirasi).
Wizing adalah bunyi suara nyaring yang timbul ketika anak bernapas, atau kalau
didengarkan dengan stethoscope.
-biasanya anak dengan serangan asthma tidak panas, kecuali kalau juga ada
infeksi saluran napas, atau penyakit yang lain (misalnya malaria).

Pemeriksaan:
Kalau anak kena asthma, tidak ada pemeriksaan untuk diagnosa-hanya tanda-
tanda klinis.
Biasanya RO thorax tidak jelas asthma (atau akan menunjuk pneumonia
kalau juga ada infeksi).
Leukosit mungkin tinggi kalau juga ada infeksi saluran napas.

Manajeman serangan asthma:


Manajeman asthma tergantung kalau kategori asthma berat, sedang atau ringan.

Tanda-tanda asthma berat:


-pasien sangat sesak napas-tidak bisa omong, makan atau minum
-cuping hidung, tarikan retraksi dalam
-napas lebih dari 50/menit
-nadi lebih dari 140/menit

Protocol Developed by Dr Alison Hoe, Paedeatric Doctor Volunteer, January 2005-January 2006,
Rumah Sakit Karitas, West Sumba
-napas kurang; kalau dengar dengan stethoscope, tidak dengar udara masuk
dan keluar, tetapi pasien masih coba bernapas. Ini karena saluran napas sangat
sempit dan sulit untuk udara masuk dan keluar.
-kecapaian, kurang sadar

Kalau ada tanda-tanda asthma berat:

I Oxygen ½ -2l/menit

II Nebulise ventolin (salbutamol), dosis 2.5mg (1 ampul) kalau usia


kurang dari 5 tahun, dosis 5mg (2 ampul) kalau usia lebih dari 5
tahun, selama 10 menit.

15 menit

III Ulang nebuliser ventolin dosis sama kalau anak masih sesak napas

15 menit

IV Ulang nebuliser ventolin dosis sama kalau anak masih sesak napas

15 menit

V Kalau setelah 3 nebuliser belum ada perubahan, ini kategori asthma


berat.
Mulai aminophylline (loading dose dan setelah ini, infuse)

VI Berikan dexamethasone iv

VII Kalau ada kemungkinan juga ada infeksi saluran napas,


berikan antibiotika (lihat protocol pneumonia)

VII Lanjut memberikan ventolin nebuliser setiap 30 menit-1 jam sampai


sesak berkurang

Tentang obat:

Ventolin harus dicampur dengan NaCl 4cc saat masukkan nebuliser.

Dexamethasone: dosis 1 X 0,5mg/kg/berat badan. Misalnya, kalau anak


10kg, berikan 0,5mg X 10mg = 5mg. Dalam 1 ampul dexamethasone ada 1cc (5mg).
Lanjut selama 3 hari (1 kali sehari), atau 5 hari kalau anak masih sesak napas.

Protocol Developed by Dr Alison Hoe, Paedeatric Doctor Volunteer, January 2005-January 2006,
Rumah Sakit Karitas, West Sumba
Setelah anak bisa makan dan minum, dan tidak ada muntah, boleh memberikan
prednison dosis 2 X 1 mg/kg. Misalnya, kalau anak 10kg, kasih 1 mg X 10kg =
10mg. masing-masing tablet prednison 5mg, lalu dosis 2 X 2 tablet (2 X 10mg).

Aminophylline:
Sebelum mulai aminophylline infuse, lebih baik kalau memberikan ‘loading dose’.
Dosis untuk loading dose 5mg/kg/berat badan. Lalu, kalau anak 10kg, loading dose
5mg X 10kg = 50mg = 2cc (dalam 1cc aminophylline ada 24mg). Masukkan
aminophylline loading dose dalam D5% 50cc (dalam infuse flabot kosong), jumlah
tetes 60/menit (micro) atau 30/menit (macro). Jangan berikan loading dose lebih
cepat karena ada banyak efek samping kalau aminophylline masuk dengan cepat.
Setelah loading dose aminophylline, langsung mulai infuse aminophylline.
Dosis aminophylline infuse1mg/kg/jam. Dalam 1 ampul ada 10cc, dan 1cc
aminophylline berisi 24mg (dalam 10cc ada 240mg). Mulai selama 12 jam, dan
setelah ini, lihat keadaan anak. Lalu, kalau anak 10kg, dosis aminophylline 1mg X
10mg X 12jam = 120mg. Lalu, kalau dalam 1cc aminophylline ada 24mg, dosis
120/24 = 5cc. Masuk aminophylline dalam infuse 500cc (misalnya D¼), jumlah tetes
40/menit (micro) atau 14 tts/menit (macro).

Meja untuk dosis aminophylline.


Berat Loading dosis/cc(dalam 50cc D5% 60tts/menit Infuse
badan/kg (micro), 30tts/menit (micro)) dosis/cc
(dalam
500cc D¼
40tts/menit
(micro),
14tts/menit
(macro))
6-7 1 cc 3 cc
8-9 2 cc 4 cc
10-11 2 cc 5 cc
12-13 3 cc 6 cc
14-15 3 cc 7 cc
16-17 4 cc 8 cc
18-19 4 cc 9 cc
20-21 5 cc 10 cc
22-23 5 cc 11 cc
24-25 5 cc 12 cc
26-27 6 cc 13 cc

Lanjut infuse aminophylline sampai anak mulai membaik. Setelah ini, bisa
memberikan Bronsolvan sirop atau aminophylline tablets (kalau anak lebih dari 3
tahun) dosis 2 X 6mg/kg. Misalnya, kalau anak 10kg, dosis 6mg X 10kg = 60mg,
lalu dosis 2 X 60mg. Masing-masing tablet aminophylline 200mg. Lanjut
Bronsolvan sirop/aminophylline selama 5 hari.

Antibiotika: Kalau juga ada kemungkinan anak kena infeksi saluran napas
(misalnya anak panas tinggi dengan gejala asthma), juga memberikan antibiotika
sama dengan untuk pneumonia (lihat protocol).

Protocol Developed by Dr Alison Hoe, Paedeatric Doctor Volunteer, January 2005-January 2006,
Rumah Sakit Karitas, West Sumba
Manajeman serangan asthma sedang/ringan:

-Memberikan nebuliser ventolin 2,5mg (1 ampul) kalau anak kurang dari 5


tahun, dan 5mg (2 ampul) kalau anak lebih dari 1 tahun, selama 10 menit. Boleh
diberikan nebuliser ketika anak perlu (kalau anak mulai sesak napas lagi)-setiap 2-4
jam (kalau anak perlu nebuliser lebih sering setiap jam, ini sudah kategori asthma
berat), dan mengurangi keseringan ketika anak mulai membaik (setiap 6 jam, 8 jam,
12 jam).
Juga ada tablet salbutamol. Ini sangat kurang effectif dari pada nebuliser. Dosis
untuk anak 4 X 1mg kalau anak usia 1-5 tahun, dan 4 X 2mg kalau anak lebih dari 5
tahun. Ada tablet 2mg dan tablet 4mg. Lanjut obat ventolin/salbutamol sampai anak
sembuh.
-Kalau anak tidak muntah, memberikan prednison tablet, dosis 2 X 1 mg/kg.
Misalnya, kalau anak 10kg, memberikan 1 mg X 10kg = 10mg. Lalu, dosis 2 X
10mg (2 X 2 tablet- masing-masing tablet 5mg). Lanjut prednison selama 3 hari
(atau 5 hari kalau anak masih sakit). Kalau anak muntah dengan obat, memberikan
dexamethasone dosis sama dengan di atas.
-Memberikan Bronsolvan sirop atau aminophylline tablets (kalau anak lebih
dari 3 tahun), kalau anak asthma sedang (misalnya sering ada gejala sesak napas di
rumah, atau anak perlu nebuliser sering di rumah sakit).
-Kalau ada kemungkinan juga ada infeksi saluran napas (misalnya anak panas
tinggi), dan bisa minum obat, memberikan antibiotika oral.

Kesinpulan:
-Oxigen
-Nebulise ventolin (salbutamol tablet)
-Dexamethasone iv/prednison oral
-Aminophylline iv/oral
-Antibiotika kalau ada kemungkinan ada infeksi saluran napas

Protocol Developed by Dr Alison Hoe, Paedeatric Doctor Volunteer, January 2005-January 2006,
Rumah Sakit Karitas, West Sumba

Anda mungkin juga menyukai