1 2
Enggie Ayu Herma P , Indradi Wijatmiko2 dan Sugeng P. Budio
1
Mahasiswa Program Studi Sarjana / Jurusan Teknik Sipil / Universitas Brawijaya
2
Dosen / Jurusan Teknik Sipil / Universitas Brawijaya
*Korespondensi : enggieherma18@gmail.com
ABSTRACT
Concrete has already get through many developments, one of them is technological ones with mixture
combination of various materials. Due to various materials, it is necessary to test the concrete. One of the
test is a non-destructive test or test without damaging the test object with a device called Ultrasonic Pulse
Velocity (UPV). This study aims to determine the relation between compressive strength and the concrete
velocity produced by UPV test. This study analyze the velocity, which is obtained from UPV testing on
cylindrical specimens with different variations of aggregate. There are 4 types of variation in this study, fiber
concrete, pumice concrete, porous concrete, and recycle concrete. In this study the relation between
compressive strength and velocity produces coefficient of determination which is different on each variation
of concrete.
Keywords : Creepage, Concrete, Fiber Concrete, Porous Concrete, Pumice Concrete, Compressive Strength,
Ultrasonic Pulse Velocity
3. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Struktur dan Bahan Konstruksi Jurusan Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya,
Malang dimulai pada bulan Mei 2018 sampai
selesai. Benda uji yang digunakan adalah beton Gambar 1. Diagram alir penelitian
silinder diameter 15 cm tinggi 30 cm dengan
berbagai macam variasi agregat. Variasi beton 4. HASIL PENELITIAN DAN
dalam penelitian ini yaitu, beton normal dengan PEMBAHASAN
kuat tekan rencana 17 Mpa seperti pada
Gambar 2. Beton variasi fiber dengan kuat 4.1 Perencanaan Campuran (Mix Design)
tekan rencana 17 Mpa seperti pada Gambar 3 Benda Uji
sebanyak 2 jenis yaitu fiber kaleng normal dan
fiber kaleng kait. Beton variasi pumice dengan Tabel 2. Kebutuhan bahan untuk campuran
kuat tekan rencana 17 Mpa seperti pada benda uji
Beton Kuat Semen Air Agregat Agregat
Gambar 4 sebanyak 4 jenis yaitu pumice Tekan Halus Kasar
normal, pumice fiber kaleng normal, umice Rencana
pilin A (serat dipilin 1x), pumice piilin B (Mpa)
Normal 17 1 0,6 2,1 3,0
(serat dipiln 1,5x). Beton variasi porous Fiber 17 1 0,5 2,1 2,9
dengan kuat tekan rencana 14 Mpa seperti Normal
Gambar 5 sebanyak 4 jenis yaitu porous Fiber 17 1 0,5 2,1 2,9
Kait
normal, porous 1 (tambahan silica fume 7%), Pumice 17 1 0,6 2,1 3,2
porous 2 (tambahan fly ash 25%), dan porous Normal
recycle. Beton variasi recycle dengan kuat tekan Pumice 17 1 0,5 2,1 2,4
Fiber
rencana 20 Mpa seperti pada Gambar 6 Normal
sebanyak 1 jenis. Variable yang digunakan Pumice 17 1 0,5 2,1 2,4
yaitu kuat tekan beton dan kecepatan beton Pilin A
Pumice 17 1 0,5 2,1 2,4
yang kemudian dianalisis hubungannya. Pilin B
Porous 14 1 0,4 - 8,4
Normal
Porous 1 14 1 0,4 - 9,1
Porous 2 14 1 0,6 - 11,3
Porous 14 1 0,4 - 7,6
Recycle
Recycle 20 1 0,6 1,7 1,9
Norma Normal
Kuat
3800
Beton Beton 1 27.67 4084
3600 Recycle Recycle 2 26.65 4217
3 29.25 4178
3400
3200
Beton Normal
3000
Beton Normal Beton Fiber Beton Pumice Beton Porous Beton Recycle
15
Kuat Tekan (Mpa)
Benda Uji
10
5 y = 0,0328e0,0014x
Gambar 8. Kecepatan sampel beton silinder R² = 0,6495
dengan uji UPV 0
3950 4000 4050 4100 4150 4200
4.4 Hubungan Antara Kuat Tekan Beton Kecepatan (m/s)
dengan Parameter Gelombang
Setelah data-data didapat, kemudian Gambar 9. Hubungan kecepatan dan kuat tekan
setiap benda uji dirata-rata untuk dapat dicari pada beton normal
hubungan antara kuat tekan beton dengan
kecepatan gelombang. Perbandingan antara Pada Gambar 9 hasil pengujian kuat
kuat tekan dan kecepatan gelombang disajikan tekan dan UPV didapatkan hubungan yang
pada Tabel 6. cukup kuat antara kuat tekan dengan kecepatan
(PV) pada beton normal dengan nilai koefisien
Tabel 6. Hubungan kuat tekan dan kecepatan
Jenis Benda Sampel Rata- Rata-Rata determinasi R2 sebesar 0,6495. Nilai kuat tekan
Beton Uji rata Kecepatan dan kecepatan yang didapat cukup berhubungan.
Kuat (m/s) Pada beton normal rata-rata mempunyai
Tekan
(Mpa) hubungan nilai kuat tekan tinggi dan nilai
Beton Beton 1 10.52 4117 kecepatan yang tinggi walaupun nilainya tidak
Normal Normal 2 13.52 4175 absolut. Pada nilai kuat tekan karena
3 10.31 4007
Beton Beton 1 20.58 4233 dipengaruhi adanya gradasi yang merata pada
Fiber Fiber 2 21.35 4233 campuran beton normal. Sedangkan untuk
Normal 3 15.05 4234 kecepatan dipengaruhi karena sedikitnya rongga
Beton 4 13.41 3929
Fiber 5 15.87 4007
pada beton normal karena gradasi yang merata
Kait 6 18.33 4139 pada beton normal, sehingga rongga semakin
Beton Beton 1 12.78 3900 kecil.
20 Beton Porous
15 12
10 y = 0,2792e0,001x 10
Pada nilai kuat tekan karena dipengaruhi Gambar 12. Hubungan kecepatan dan kuat
adanya fiber pada campuran beton yang tekan pada beton porous
menambah kuat tekan pada beton walaupun
nilainya tidak signifikan. Sedangkan untuk Pada gambar 12 hasil pengujian kuat
kecepatan dipengaruhi penambahan fiber kaleng tekan dan UPV didapatkan hubungan yang
yang membuat rongga pada beton semakin kecil cukup kuat antara kuat tekan dengan kecepatan
dan dikarenakan adanya fiber kaleng terbuat dari (PV) pada beton porous dengan nilai koefisien
material baja yang disalut timah yang membuat determinasi R2 sebesar 0,5243. Hal ini
modulus elastisitasnya tinggi. dikarenakan untuk beton porous rata-rata
mempunyai hubungan nilai kuat tekan rendah
Beton Pumice dan nilai kecepatan yang rendah. Untuk nilai
15 kuat tekan hal ini dikarenakan saat pengujian
Kuat Tekan (Mpa)
29 y = 46,167e-1E-04x
28,5 R² = 0,0318 pumice kecil, sehingga kecepatan rendah.
28 3. Pada beton variasi porous dengan mutu beton
27,5 rencana 14 Mpa memiliki kuat tekan aktual
27
26,5 sebesar 6,377 Mpa. Beton variasi porous
4050 4100 4150 4200 4250 memiliki nilai kuat tekan rendah hal ini
Kecepatan (m/s) dikarenakan banyaknya rongga dan
persebaran gradasi penyusun beton
Gambar 13. Hubungan kecepatan dan kuat yangtidak merata. Untuk kecepatan pada
tekan pada beton recycle beton porous nilainya rendah, hal ini
Nilai kuat tekan dan kecepatan didapat dikarenakan rongga beton lebih banyak
hubungan yang sangat rendah. Untuk kuat tekan membuat kerapatan beton porous rendah.
dikarenakan pada beton recycle menggunakan 4. Pada beton variasi recycle dengan mutu
agregat kasar mutu tinggi, sehingga kuat tekan beton rencana 20 Mpa memiliki kuat tekan
yang didapatkan tinggi. Untuk nilai kecepatan sebesar 27,857 Mpa. Beton variasi recycle
pada beton recycle cukup tinggi hal ini memiliki nilai kuat tekan yang tinggi hal ini
dikarenakan gradasi agregat pada beton recycle dikarenakan pada beton recycle
baik dan rongga didalam beton recycle lebih menggunakan agregat kasar mutu tinggi,
sedikit yang membuat kerapatan pada beton sehingga kuat tekan yang didapatkan tinggi.
recycle tinggi. Namun hubungan kuat tekan dan Untuk kecepatan pada beton recycle tinggi
cepat rambat masih rendah hal ini juga hal ini dikarenakan rongga didalam beton
dikarenakan sampel beton recycle yang sedikit. recycle lebih sedikit yang membuat
kerapatan pada beton recycle tinggi.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 5.2 Saran
Dari hasil penelitian ini didapatkan kesimpulan Menurut penelitian terhadap benda uji silinder
sebagai berikut: dengan berbagai macam jenis agregrat, yang
1. Pada beton variasi fiber dengan mutu beton menggunakan alat UPV maka terdapat beberapa
rencana 17 Mpa memiliki kuat tekan aktual saran yang dapat digunakan untuk penelitian
sebesar 17,432 Mpa. Nilai kuat tekannya selanjutanya, yaitu:
tinggi hal ini dikarenakan adanya fiber pada 1. Diperlukan adanya penambahan jumlah
campuran beton yang menambah kuat tekan sampel agar regresi dan korelasi yang telah
pada beton walaupun nilainya tidak didapat dapat digunakan secara umum.
signifikan. Untuk kecepatan pada beton fiber 2. Beberapa jenis beton mempunyai nilai
bernilai tinggi hal ini dikarenakan rongga koefisien determinasi R2 yang sangat rendah
didalam beton fiber sedikit yang membuat maka perlu diteliti lebih lanjut.
kerapatan pada beton fiber tinggi. Adanya 3. Diperlukan kontrol yang lebih baik terhadap
penambahan fiber kaleng juga berpengaruh proses pencampuran beton dan berbagai
pada kuat tekan dan kecepatan beton macam komposisi material agar terhindar
dikarenakan fiber kaleng terbuat dari dari faktor-faktor yang tidak diinginkan.
material baja yang dibalut timah yang 4. Diperlukan kestabilan transduser dan cairan
membuat modulus elastisitasnya tinggi. couplant saat pengujian UPV berlangsung.
2. Pada beton variasi pumice dengan mutu
beton rencana 17 Mpa memiliki kuat tekan 6. DAFTAR PUSTAKA
sebesar 11,367 Mpa. Nilai kuat tekan [1] Neville & Brooks. Concrete technology, 442.
dibawah kuat tekan rencana hal ini 2010.
dikarenakan adanya campuran agregat [2] Graha, D.S., 1987, “Batuan dan Mineral”,
pumice yang ringan dan bersifat rapuh yang Nova, Bandung
dapat mempengaruhi kuat tekan dan saat [3] ACI Committee 544. 1982. State of the art report
pencampuran material beton distribusi bahan on fiber reinforced concrete -Report : ACI 544
yang tidak merata dikarenakan sifat batuan IR-82. Farmington Hills : American Concrete
Institute.
apung yang cenderung naik ke permukaan.